Anda di halaman 1dari 11

ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

Manusia dan Kasih Sayang

Dosen Pembimbing :
H.Wawan Herdiawan,Drs,M.M
Disusun Oleh
Kelompok 1:
1. Nurmalina Putri (434334022022255)
2. Vira Virianti Maysah (434334022022256)
3. Tengku Tama Adhwaa Aridjas (434334022022271)
4. Nursyifaturohmah (434334022022298)
5. Nazwa Fariha Az Zahra (434334022022347)
6. Akmal Rizkia Fadhil (434334022022348)
7. Andhika Rizki M (434334022022392)

JURUSAN MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah yang maha esa, karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat
pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai MANUSIA DAN KASIH
SAYANG.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah MANUSIA DAN
KASIH SAYANG dan yang memberi tugas yaitu Bapak Dosen H.WAWAN
HERDIAWAN,DRS,M.M. Kami telah melakukan beberapa observasi pada beberapa sumber
rujukan dan kami mendapatkan hasil yang cukup.
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
dosen mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya dasar yang telah memberikan tugas kepada kami.
Kami berharap makalah ini akan bermanfaat bagi teman-teman dan kami menerima
kritik dan saran apabila ada kesalahan dalam pembuatan makalah ini.
Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Bandung, 10 Maret 2023

Kelompok 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang...................................................................................................1
I.2 Rumusan Masalah..............................................................................................1
I.3 Tujuan Masalah.................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Cinta Kasih dan Sayang...................................................................2
2.2 Macam-Macam Cinta........................................................................................3
2.3 Mewujudkan Cinta Kasih..................................................................................6

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan........................................................................................................7
3.2 Saran..................................................................................................................7
Daftar Pustaka...................................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Cinta memainkan peranan penting dalam kehidupan manusia, sebab ia
merupakan landasan perkawinan, pembentukan keluarga dan pemeliharaan anak-
anak. Ia adalah landasan hubungan erat di masyarakat dan pembentukan
hubungan-hubungan manusiawi yang akrab. Ia adalah pengikat yang kokoh dalam
hubungan antara manusia dengan Tuhannya dan membuatnya ikhlas berkorban,
ikhlas dalam menyembah-Nya, mengikuti jalan-Nya, dab berpegang teguh pada
syariat-Nya.
1.2 Rumusan Masalah
A. Apa itu pengertian Cinta Kasih dan Kasih Sayang?
B. Apa itu Macam-macam cinta?
C. Apa Mewujudkan Cinta Kasih?

1.3 Tujuan Penulisan


A. Memahami Pengertian Cinta Kasih dan Kasih Sayang.
B. Memahami Macam-macam Cinta.
C. Memahami Mewujudkan Cinta Kasih.

1
BAB II
PEMBAHASAN

3.3 Pengertian Cinta Kasih dan Sayang


Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (sansekerta) “mens” (latin),
yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang berakal budi (mampu
menguasai makhluk lain). Secara istilah, manusia dapat diartikan sebuah konsep
atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau
seorang individu. Dalam hubungannya dengan lingkungan, manusia merupakan
suatu organisme hidup (living organism). Terbentuknya pribadi seseorang
dipengaruhi lingkungan bahakan secara ekstrim dapat dikatakan setiap orang
berasal dari satu lingkungan, baik lingkungan vertikal (genetika, tradisi) horizontal
(geografik,fisik,sosial), maupun kesejarahan.

Manusia adalah makhluk sosial, dan tidak dapat hidup sendiri. Artinya
manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain.

Menurut Drs. Mawardi dan Ir. Nur Hidayati cinta kasih adalah perasaan kasih
sayang,kemesraan, belas kasihan, dan pengabdian yang diungkapkan dengan
tingkah laku yang bertanggung jawab. Maksud dari bertanggung jawab adalah
akibat yang baik, positif, berguna,saling menguntungkan, kebahagiaan,
keseimbangan.

Pendapat lain, cinta merupakan sebuah nama yang sangat simpel dan mudah
untuk diucapkan. Membuat yang sedih menjadi ceria, jahat menjadi baik,
peperangan menjadi perdamaian, kebencian menjadi persaudaraan, pahit menjadi
manis, luka menjadi sembuh, sakit menjadi sehat. Semua itu atas nama cinta. Kata
cinta mempunyai makna yang universal. Setiap insan mempunyai tanggapan
sendiri tentang arti cinta. Dan setiap insan punya cara sendiri untuk mencintai.
Dari pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa cinta kasih merupakan
ungkapan perasaan yang didorong oleh suatu kehendak dan diwujudkan dalam
bentuk tingkah laku disertai rasa tanggung jawab dan pertimbangan akal pikiran
(rasional).

Unsur-unsur kasih sayang: tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling


percaya,saling mengerti, saling terbuka.Dalam hubungannya dengan cinta kasih
tanggung jawab lebih mengacu kepada suatu tindakan atau tanggapan terhadap
kebutuhan-kebutuhan orang lain, baik yang diungkapkan secara jelas ataupun
tidak.

2
3.4 Macam-Macam Cinta

1. Cinta kasih terhadap diri sendiri


Mencintai diri sendiri tidak sama dengan mementingkan diri sendiri,
bahkan keduanya bertolak belakang. Mementingkan diri sendiri adalah suatu
macam keutamakan yang tak terpuaskan. Mementingkan diri berakar justru
pada kekurangan cinta akan diri sendiri. Sedangkan cinta diri sendiri ini
merupakan syarat bagi suatu langkah ke arah hidup yang tidak mementingkan
diri sendiri.

Freud beranggapan bahwa cinta adalah manifestasi nafsu seksual yang


diarahkan kepada orang lain atau diarahkan pada dirinya sendiri (self love).
Berpegang bahwa pribadi yang mementingkan diri itu bersifat “narsisistis”,
seolah-olah ia telah menarik cintanya dari orang lain dan mengalihkan pada
dirinya sendiri. Teori hakekat sifat mementingkan diri ini dibuktikan oleh
pengalaman resiko analisi mengenai hal tidak mementingkan diri yang bersifat
neoritis yaitu gejala yang dapat dikalangan luas yang biasanya terganngu
bukan gejala itu tetapi oleh hal hal lain yang berhubungan dengan nya.

Dalam mencapai suatu keseimbangan pribadi, rupanya hal menerima


diri, mencintai diri sangatlah menentukan. Sebab dengan menerima diri sendiri
barulah manusia dapat berkembang, mampu mencintai orang lain. Setiap
orang, laki-laki atau perempuan ditantang untuk menerima diri dengan segala
konsekuensi dan ke khususannya, baik tingkat tubuh, jiwa, maupun roh.

2. Cinta kasih antara orang tua dan anak


Cinta kasih orang tua terhadap anak itu adalah suatu cinta yang disertai
dengan kasih sayang. Cinta kasih tersebut diberikan secara tulus dan ikhlas
seolah-olah anak itu adalah merupakan bagian dari dirinya sendiri. Cinta yang
dirasakan orang tua terhadap anaknya itu berdasarkan 2 segi yakni: segi
pengabdian dan segi kesukaan.Dari cara pemberian cinta kasih antara orang
tua kepada anak dapat dibedakan menjadi:

A. Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat pasif.Dalam hal ini orang tua
memberikan kasih sayang terhadap anaknya baik berupamoral-materiil
dengan sebanyak-banyaknya dan si anak hanya menerima saja,mengiyakan
tanpa memberi respon. Kondiai semacam ini biasanya akan menciptakan
anak yang senantiasa takut, kurang berani menyatakan pendapat,minder,
dengan kata lain cenderung membentuk sosok anak yang tidak mampu
berdiri sendiri dalam masyarakatnya.

B. Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat aktif.Dalam hal ini si anak
berlebihan memberikan kasih sayang terhadap orang tuanya, kasih sayang
ini diberikan secara sepihak, orang tua mendiamkan saja tingkah laku si
anak, tidak memberi perhatian apa yang diperbuat si anak.
3
C. Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat pasif.Disini jelas bahwa masing-
masing membawa hidupnya, tingkah lakunya sendiri-sendiri, tanpa saling
memperhatikan. Kehidupan keluarga sangat dingin, tidak adakasih sayang,
masing-masing membawa caranya sendiri, tidak ada tegur sapa jika tidak
perlu. Orang tua hanya memenuhi dalam bidang materi saja.

D. Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat aktif.Dalam hal ini orang tua dan
anak saling memberikan kasih sayang dengan sebanyak-banyaknya.
Sehingga hubungan antara orang tua dan anak sangat intimdan mesra,
saling mencintai, saling menghargai, saling membutuhkan.

Cinta kasih yang diberikan orang tua tersebut ada dampak positifnya dan
dampak negatifnya. Dampak positifnya apabila kasih sayang tersebut
diberikan secara apa adanya,artinya memberikannya itu tidak berlebihan
ataupun tidak kurang. Sedang dampak negatifnya adalah apabila kasih
sayangnya tersebut diberikan secara berlebihan yang cenderung berupa
pemanjaan. Pemanjaan anak berakibat kurang baik, karena umum nya anak
yang dimanjakan menjadi anak yang sombong, pemboros, tidak saleh, dan
tidak menghormati orang tua.

3. Cinta kasih antara pria dan wanita


Seseorang pria yang menaruh perhatian terhadap seorang gadis dengan
perilaku baik,lemah lembut, sopan, apalagi memberikan seuntai mawar merah,
berarti ia menaruh cintakasih terhadap gadis itu.

4. Cinta kasih antara sesama manusia


Di dalam hidupnya manusia selalu menggantungkan diri pada sesamanya,
bahkan tak pernah ada manusia yang hidup tanpa sesamanya.Cinta kasih
kepada sesama manusia adalah perasaan simpati yang melibatkan emosiyang
mendalam, misalnya: apabila seorang sahabat berkunjung ke rumah kawannya
yang sedang sakit dan membawa obat kepadanya berarti bahwa sahabat itu
menaruh cinta kasih terhadap kawannya yang sakit.Menurut Erich Fromm ada
empat syarat untuk mewujudkan cinta kasih, yaitu:
A. Pengenalan
B. Taanggung jawab
C. Perhatian
D. Saling menghormati

Cinta antar manusia juga mempunyai beberapa unsur yang sering ada
dalam cinta antar pribadi tersebut yaitu :

4
1. Afeksi, yaitu menghargai orang lain.
2. Ikatan, Memuaskan kebutuhan emosi dasar.
3. Altruisme, yaitu perhatian non egois kepada orang lain.
4. Reciprocation, yaitu cinta yang saling menguntungkan.
5. Commitment, yaitu keinginan untuk mengabadikan cinta.
6. Keintiman emosional, yaitu berbagi emosi dan rasa
7. Kindship, yaitu ikatan keluarga.
8. Passion, yaitu nafsu seksual.
9. Physical intimacy, yaitu berbagi kehidupan erat satu sama lain.
10. Self-interest, yaitu inti yang mengharapkan imbalan pribadi.
11. Service, yaitu keinginan untuk membantu.

5. Cinta kasih antara manusia dan Tuhan


Apabila seorang taat beribadah, menurut perintah tuhan, dan menjauhi
larangan-Nya,orang itu mempunyai cinta kasih kepada Tuhan
penciptanya.Bentuk religius cinta yang disebut cinta akan Allah, tidaklah
berbeda, kalau berbicara secara psikologi. Cinta itu berasal dari kebutuhan
untuk mengatasi keterpisahan, untuk mencapai penyatuan. Kenyataan-
kenyataan cinta terhadap Allah mempunyai sifat dan aspek yang berbeda sama
banyaknya dengan cinta terhadap manusia dan dalam arti yang luas kita
menentukan perbedaan-perbedaan yang sama.Dalam islam, cinta sesorang
haruslah berlandaskan kepengikutan (ittibaa) dan ketaatan.Sebagaimana
firman-Nya, “Jika kamu benar benar mencintai Allah, ikutilah aku
(Rasulullah)niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosa mu”. (Q.S.
3:31-32).

Salah satu cinta yang diajarkan Rasulullah SAW. Diantaranya adalah,


mencintai dan mengasihi sesama. Kecintaan ini, sebagaimana pernah
dicontohkan beliau, tak pernah dibedakan antara muslim dan non muslim.
Ajaran cinta islami yang mesti disemaikan bukanlah sebatas sesama muslim,
tetapi justru sesama manusia dan sesama makhluk.

6. Cinta kasih manusia terhadap lingkungannya


Apabila seseorang menciptakan taman yang indah, memelihara taman
pekarangan, tidak menebang kayu di hutan seenaknya, menanam tanah gundul
dengan teratur, tidak berburu hewan secara semena-mena atau dikatakan
bahwa orang itu menaruh cinta kasih atau menyayangi lingkungan hidupnya.

5
3.5 Mewujudkan Cinta Kasih
Cara mewujudkan cinta kasih bisa berbentuk nyata bisa juga berbentuk
karya budaya. Mewujudkan cinta kasih berbentuk nyata:

A. Ungkapan dengan kata-kata atau pernyataan, misalnya: ungkapan aku cinta


padamu.
B. Ungkapan dengan tulisan, misalnya: surat cinta, surat Ibu kepada putrinya.
C. Ungkapan dengan gerak, misalnya: salaman, pelukan, ciuman dan
rangkulan.
D. Ungkapan dengan media, misalnya: setangkai bunga, souvenir dan
kado.Mewujudkan cinta kasih berbentuk karya budaya, misalnya seni
suara, seni sastra, senidrama, film, dan seni lukis.

6
BAB III
PENUTUP

3.6 KESIMPULAN

Dari pembahasan ini dapat ditarik kesimpulan:

A. Manusia pada hakikatnya tidak akan dapat terpisahkan dari cinta


kasih dan sayang

B. Cinta kasih ideal itu adanya tiga unsur yaitu ketertarikan,


keintiman, dan kemesraan atau sering juga disebut segitiga cinta
yang satu sama lain harus sinergi, selaras, seimbang satu sama lain.

C. Cinta dan kasih mengandung arti yang hampir sama, tapi antara
keduanya terdapat perbedaan, yaitu cinta lebih mengandung
pengertian tentang rasa yang mendalam sedangkan kasih
merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa mengarah
kepada yang dicintai.

D. Cinta itu mulia, bisa sangat indah, cinta itu sebuah kebahagiaan,
tetapi manakala inta itu tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.

3.7 SARAN
Dengan diselesaikan resume ini penulis berharap resume ini
dapat menambah wawasan dan pengetahuan pembaca. Selanjutnya
penulis juga mengharapkan kritik dan saran guna peningkatan kualitas
dalam penulisan resume ini.

7
DAFTAR PUSTAKA
Khair, Ummul. 2015. Ilmu Sosial Budaya Dasar, Bukittinggi.

Nasution, Muhammad Syukri Albani. Dkk. 2015. Ilmu Sosial Budaya Dasar.
Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

https://sanusiadam79.wordpress.com/2013/03/24/manusia-dan-cinta-kasih/

Anda mungkin juga menyukai