Anda di halaman 1dari 4

Bijak Bermedia Sosial

Assalamualailum WR WB.

Yang terhormat para pejabat aparatur daerah yang datang dan juga masyarakat wilayah
Kabupaten ini. Dan yang saya banggakan seluruh masyarakat yang telah hadir dalam acara
bertemakan “aku bijak bermedos”

Pertama marilah kita panjatkan puji syukur kita kehadirat Allah SWT atas limpahan
rahmatnyalah kita dapat berkumpul dan berbahagia seperti sekarang ini. Shalawat serta salam
marilah kita kerikan kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari
jaman yang gelap ke jaman terang seperti ini.

Hadirin sekalian, kemajuan teknologi membawa berbagai macam produk kepada kita. Salah
satunya dalah media sosial. Seiring datangnya media sosial ini tentu membawa dampak positif
dan negatif bagi masyarakat.

Contoh positif:
 Bisa menjadi sarana silaturahmi
 Menemukan teman baru
 Menemukan teman lama
 Ajang bisnis online
 Sumber informasi dan pengetahuan
 Tempat mencari uang
Contoh negatif:
 Mudah tersebar berita hoax
 Memacu kriminal
 Memakan waktu produktif
 Penyebaran konten tidak baik
Nah, itu sedikit contoh dari efek ataua adanya medsos.

Hadirin, adanya medos ini juga membawa keuntungan di beberapa kalangan. Ada profesi baru
yang sekarang muncul seperti blogger, youtuber, mimin, maupun buzzer. Mereka mampu
berkreasi hingga akhirnya mendapat pundi-pundi uang.

Contoh terbesar mungkin bisa kita lihat dari youtuber. Kini ada banyak jutawan dari hadirnya
youtube ini. Chanel-chanel bermunculan dan berlomba-loma menarik penonton dan pelanggan.
Selain itu juga media sosial bisa menjadi ajang promosi produk. Selain promosi yang harganya
murah, saat ini juga lumayan efektif.

Dari hal diatas artinya bahwa jika individunya kreatif maka mereka bisa memanfaatkan sosial
media untuk hal yang baik bagi mereka.

Namun, kita juga perlu menyaring dan bijak lagi menyikapi sosial media. Banyak yang berkelahi
karena medsos, bercerai karena medsos, kena tipu di medsos, dan lainnya.

Parahnya lagi ada oknum pengguna yang dengan sengaja membagikan berita atau konten tidak
baik. Dan mereka penggunanya latah membagikan atau justru malah menikmatinya.

Mari hadirin, kita bersama menggunakan medsos niat baik, pakai dengan baik dan agar hasilnya
pun baik untuk kita. Kita mesti lebih bijak dan cermat lagi.

Akhir kata, saya memohon maaf apabila ada kata yang dan makna yang salah, kepada Allah
SWT saya memohon ampun. Saya akhiri Wasalamualaikum WR. WB.
TOLERANSI

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Alhamdulillahi robbil ‘alamin, assholatu wassalamu’ala asyrofil ambiya’i wal


mursalin,sayyidina wa maulana Muhammadin wa’ala alihi wasohbihi ajma’in, ‘amma
ba’du.

Pertama-tama, saya ucapkan puji syukur kehadirat Allah swt. yang mana telah
memberikan kita nikmat sehat dan melimpahkan rahmat, taufik, hidayah serta inayah-
Nya kepada kita semua sehingga kita dapat berkumpul di sini.

Kedua, sholawat serta salam saya haturkan kepada Nabi kita, Nabi Muhammad SAW.
yang mana telah membawa kita dari zaman unta menuju zaman innova, dari zaman
jahiliyah menuju zaman yang terang benderang, yakni agama Islam.

Hadirin yang berbahagia,

Pada kesempatan kali ini, saya ingin menyampaikan sebuah ceramah tentang
bagaimana pentingnya penerapan toleransi di kehidupan sehari-hari. Seperti yang telah
kita ketahui bahwa Indonesia memiliki banyak sekali beragam kebudayaan, agama, ras,
dan suku bangsa. Keberagaman ini mengharuskan kita untuk saling menghargai.
Beragamnya perbedaan ini membuat kita untuk saling menghormati dan menerapkan
sikap toleransi pada segala perbedaan. Tidak hanya perbedaan ras, agama, dan
budaya akan tetapi juga perbedaan pendapat pada setiap individu.

Sikap toleransi terhadap perbedaan ini penting untuk diterapkan di kehidupan sehari-
hari sejak dini. Sikap toleransi ini tidak memiliki batasan tempat dan waktu. Dengan
keadaan Indonesia yang beragam ini, dibutuhkan untuk memupuk sikap menghargai
dan menghormati satu sama lain untuk menumbuhkan kehidupan yang lebih baik dan
agar tidak terjadi pemecahan dan kericuhan antar individu maupun kelompok. Agar
hidup menjadi aman, tentram, rukun, dan damai.

Hadirin yang berbahagia,

Terdapat sebuah hadits Nabi yang mengajarkan untuk selalu bersikap menghargai
terhadap perbedaan yang ada. Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad, bahwa
Rasulullah SAW. bersabda :

" ‫ ِإَّن َأْك َر َم ُك ْم عند هللا‬،‫ ِإَّن َهَّللا اَل َي ْس َأُلُك ْم َع ْن َأِحَس اِبُك ْم َو اَل َع ْن َأْن َس اِبُك ْم َي ْو َم اْلِقَي اَم ِة‬،‫ َط َّف الَّصاُع َلْم َي ْم َلُئ وه‬، ‫الَّن اُس آِل َد َم َو َح َّو اَء‬
‫"أتقاكم‬.

Artinya: Manusia itu berasal dari Adam dan Hawa mempunyai martabat yang sama.
Sesungguhnya Allah tidak menanyai kedudukan kalian dan tidak pula nasab kalian di
hari kiamat nanti. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah
adalah orang yang paling bertakwa."

Perbedaan bukan hadir sebagai pemisah di antara umat manusia, akan tetapi untuk
mengeratkan hubungan dengan memperkaya warna dunia. Bukankah hidup rukun,
aman, dan damai merupakan dambaan setiap manusia? Untuk itu, sudah sepatutnya
kita menerapkan sikap toleransi, sekecil apapun itu pada diri kita. Bahwa sikap
permusuhan juga merupakan hal yang paling dibenci oleh Allah swt.

Hadirin yang berbahagia,

Untuk itu, sudah seharusnya kita untuk senantiasa menerapkan dan mengamalkan
sikap toleransi kepada siapapun dan dimanapun kita berada. Jangan sampai
perbedaan-perbedaan ini membuat perpecahan diantara kita. Mari untuk selalu
menumbuh kembangkan sikap toleransi agar kita bisa memberikan kontribusi positif
dan kebhinekaan terjalin erat kembali dalam diri dan negara yang kita cintai ini. Mari
untuk saling mendorong menciptakan lingkungan yang baik, lingkungan yang aman dan
senantiasa rukun kepada sesama. Sekian, terima kasih saya ucapkan. Apabila ada
salah kata saya memohon maaf yang sebesar-besarnya. Akhir kata wassallamualaikum
warahmatullah wabarakaatuh.

Pentingnya Kejujuran dalam Kehidupan


Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur marilah senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah Swt., yang telah memberikan
limpahan nikmat, berkah kepada kita sekalian.

Tak lupa shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw.,
sebagai penutup para Nabi dan Rasul, serta sebagai tauladan bagi umat Islam.

Pada kesempatan kali ini, izinkan saya berceramah tentang kejujuran. Betapa kejujuran menjadi
hal yang penting dalam meraih berkah dunia dan akhirat.

Nabi Muhammad saw., memiliki sifat yang begitu bersinar dan patut kita teladani. Sifat tersebut
adalah amanah dan jujur. Kejujuran merupakan pondasi iman, sedangkan kebohongan adalah
benih kemunafikan.

Sifat jujur dan bohong jika bertemu, maka salah satunya akan hilang. Seperti dijelaskan dalam
firman Allah Surat Al-Ahzab ayat 24 berikut ini:

‫َيْج ِزَي الَّلـُهالَّص اِدِقيَنِبِص ْد ِقِهْم َو ُيَعِّذ َباْلُم َناِفِقيَنِإنَش اَء‬


Artinya: “Agar Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan balasan kepada orang yang jujur,
kepada orang-orang yang benar, yaitu orang-orang Mukmin. Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala
mengadzab orang-orang munafiq apabila Allah menghendakinya”.

Allah Swt. bahkan mengidentikan sifat jujur adalah salah satu sifat yang melekat pada diri
seorang mukmin. Kejujuran menjadi kunci kebaikan, kunci untuk meraih akhlak yang mulia.

Jika sahabat muslim sekalian ingin memperbaiki akhlak, mulailah dengan bersikap jujur.

Seorang muslim yang jujur, maka hatinya akan merasa lapang. Mereka tidak merasakan tekanan,
hatinya cenderung bersih dan tulus.

Banyak kemudahan yang diterima dalam melakukan segala bentuk kebaikan.

Kebaikan apapun, baik habluminallah maupun habluminannas adalah jalan untuk membawa
pada kebaikan dan mendatangkan ridha Allah. Ridha inilah yang akan mengantarkan para
sahabat muslim sekalian menuju surga.

Sahabat muslim sekalian, jika Anda pernah melakukan kebohongan, pasti untuk selanjutnya akan
memikirkan cara bagaimana menutup kebohongan tersebut. Ada rasa takut ketahuan, ingin
menyelamatkan diri. Kebohongan pasti akan ditutupi dengan kebohongan lain.
Kadang kala orang yang sudah terbiasa berbohong, walaupun tidak ada dorongan untuk
melakukan dusta, dia akan mencari kesempatan untuk berbohong. Sebuah kebiasaan ini hingga
ditulis oleh Allah Swt. sebagai seorang pendusta.

Pendapat Al Harits Al Muhasibi menyatakan bahwa pondasi dari segala perkara adalah jujur dan
ikhlas. Dari sifat jujur akan lahir sikap yang ramah, ridha, sabar, qanaah, dan zuhud. Sedangkan
ikhlas akan melahirkan sikap cinta, toleran, malu, yakin, dan menghormati orang lain.

Anda mungkin juga menyukai