Anda di halaman 1dari 3

ُ‫ال َّسالَ ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َرحْ َمةُ هللاِ َوبَ َر َكاتُه‬

‫ َوبِ ِه نَ ْستَ ِعي ُْن َعلَى ُأ ُم ْو ِر ال ُّد ْنيَا‬،‫الح ْم ُد هّلِل ِ َربِّ ال َعالَ ِمي َْن‬ َ ،‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
ُ‫ْك لَهُ َوَأ ْشهَ ُد اَ َّن ُم َح َّم ًدا َع ْب ُده‬
َ ‫ َأ ْشهَ ُد اَ ْن اَل ِإلَهَ ِإالَّ هللاَ َوحْ َدهُ اَل َش ِري‬،‫َوال ِّدي ِْن‬
‫ َسيِّ ِدنَا َو َم ْواَل نَا‬،‫ف اَأل ْنبِيَا ِء َوال ُمرْ َسلِيْن‬ ِ ‫لى َأ ْش َر‬ َ ‫صالَةُ; َوال َّسالَ ُم َع‬ َّ ‫ َوال‬،ُ‫َو َرس ُْولُه‬
‫لى يَ ْو ِم ال ِّدي ِْن‬َ ‫ان ِإ‬ ٍ ‫ ُم َح َّم ٍد َو َعلَى َآلِ ِه َوَأصْ َحابِ ِه َأجْ َم ِعي َْن َو َم ْن تَبِ َعهُ ْم بِِإحْ َس‬.
‫َأ َّما بَعْد‬........

Yth. Bapak / Ibu Dewan Juri


Dan tak lupa Teman-teman dari berbagai Pondok Pesantren Sekabupaten Grobogan
Serta hadirin yang dirahmati Allah SWT.
Tiada untaian kata yang patut kita ucapkan kecuali rasa syukur Alhamdulillah kehadirat
Allah swt, atas limpahan taufik dan hidayah-Nya sehingga pada hari ini kita dapat berkumpul di
majelis yang mulia ini. Shalawat beserta salam semoga tetap kekal abadi kepada putranya
Abdullah, buah hatinya Siti Aminah, Muhammad saw, yang telah memberi kabar gembira
kepada umat yang bertaqwa dan kabar duka kepada umat yang durhaka. Pada kesempatan kali
ini, saya akan menyampaikan pidato yang berjudul “ Peran Pesantren Dalam Penanggulangan
Bahaya Terorisme”.

Hadirin Rohimakulloh,

Santri sebagai salah satu generasi muda penerus bangsa mempunyai andil besar dalam
memerangi paham radikalisme dan terorisme yang akhir-akhir ini semakin marak
keberadaannya. Santri sebagai manifestasi kekuatan bangsa dengan gagahnya membawa
prinsip ‘Islam Rohmatan Lil ‘alamin’ dimana santri dibesarkan dalam lingkungan pesantren yang
baik bagi perkembangan sebagai generasi muda penerus bangsa. Sebagaimana yang telah kita
ketahui bersama, bahwa pesantren dikenal sebagai institusi pendidikan keagamaan yang sangat
unik dan religius khas Indonesia yang telah berusia ratusan tahun dan masih eksis sampai hari
ini. Pesantren mengalami pembauran dengan masyarakat secara baik. Keberhasilan pesantren
seperti ini kemudian menjadi model keberagamaan yang toleran di kalangan umat Islam pada
umumnya. Inilah yang membuat pandangan dunia bahwa karakter Islam di Indonesia sering kali
dipersepsikan sebagai muslim yang ramah dan damai.
Keramahan wajah pesantren dibentuk oleh karakter pesantren itu sendiri, yaitu :
1. Tawassuth yang berarti tidak memihak atau moderasi.

2. Tawazun, menjaga keseimbangan dan harmoni.

3. Tasammuh, toleransi.

4. Tasyawwur, musyawarah.

5. Adil, bersikap adil dalam beraksi ataupun bereaksi.


Mari kita kupas kelima karakter tersebut dengan lebih gamblang dan luas.

 Yang pertama adalah Tawassuth artinya seorang muslim harus bersikap netral yang
berintikan pada prinsip hidup menjunjung tinggi nilai keadilan ditengah-tengah
kehidupan bersama, tidak memihak ke kiri atau kekanan. Jadi sikap Tawassuth dianggap
sebagai jalan tengah dalam memecahkan suatu masalah.
 Yang kedua adalah Tawazun, artinya seseorang melakukan sesuatu harus secara proporsional

dan seimbang. Kehidupan manusia bisa seimbang, jika segala aspek yang mempengaruhinya juga

diseimbangkan. Misalnya, ketika seseorang mencari keberhasilan di dunia, ia harus

menyeimbangkannya dengan kesuksesan akhiratnya.

 Yang ketiga Tasammuh, artinya bersikap menerima dan damai terhadap keadaan yang dihadapi.

Misalnya, toleransi dalam agama dengan sikap saling menghormati hak dan kewajiban antar agama.

 Yang keempat Tasyawwur, artinya pengetahuan atau gambaran kita terhadap sesuatu yang tidak

disertai penghukuman apapun terhadap sesuatu tersebut Contohnya seperti pengetahuan kita

terhadap buku, pulpen, kertas, kelas, masjid, rumah, hotel, dan sebagainya.

 Yang terahir bersikap adil dalam beraksi ataupun bereaksi artinya seorang santri harus adil
dan bijaksana dalam memutuskan segala sesuatunya dalam prilaku dan tindakanya.

Kelima karakter inilah yang sejak dahulu kala membentuk santri dalam menjalani
kehidupan nyata di masyarakat dalam berbangsa dan bernegara, sehingga sekarang jika kita
berbicara tentang solusi terhadap masalah  radikalisme dan terorisme saya kira memang harus
kita kembali kepada strategi pesantren, karena pesantrenlah yang memperkenalkan cara pertama
untuk melindungi bangsa ini dari berbagai macam paham dari luar yang kini mulai menggerogoti
bangsa .

Sebenarnya, peran santri dalam mencegah paham radikalisme sudah dicontohkan oleh
para pendahulu, contohnya saja saat mengusir sekutu di Surabaya lewat pertempuran 10
November, kaum santri memiliki andil yang besar dengan “Resolusi Jihad’nya yang terkenal.
Nah, lantas apa yang harus dilakukan santri dalam memerangi paham radikalisme dan terorisme
zaman sekarang ?

Oke langsung saja, sebagai Santri Zaman Now sekaligus generasi muda yang menjadi tumpuan
bangsa, ada beberapa hal yang perlu dilakukan, yaitu :

 Meningkatkan Pemahaman Keagamaan, Radikalisme di kalangan pemuda disebabkan


oleh minimnya pemahaman agama. Belajar agama secara dangkal dapat memicu mereka
melakukan kekerasan, bahkan atas nama agama. Tindakan terorisme balakangan ini
dilakukan dengan cara bunuh diri, misalnya bom bunuh diri, sebab Islam justru melarang
tindakan bunuh diri, sehingga tindakan terorisme dalam bentuk apapun sangat
bertentangan dengan ajaran Islam.
 Membentuk komunitas-komunitas damai di lingkungan sekitar, Santri bisa menjadi
pionir dalam pembentukan komunitas cinta damai di lingkungannya. Komunitas-
komunitas tersebut lah yang melakukan sosialisasi ke masyarakat maupun ke sekolah-
sekolah akan bahaya paham radikalisme.
Menjaga Persatuan dan Kesatuan, Santri sebagai generasi muda mempunyai kemampuan,
kepinteran, Keberanian dan mempunyai tekad yang kuat untuk melindungi Bangsa Indonesia
yang mereka cintai. Menunjukkan sikap bela Negara para santri saat ini dapat dilakukan dengan
menampilkan perilaku-perilaku positif yang sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945 dengan
menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan bangsa yang bertujuan untuk melawan segala macam
paham kebencian dan kekerasan yang ingin merusak keutuhan NKRI. Oleh karenanya, langkah
pondok pesantren dalam memerangi paham radikalisme dan terorisme semakin nyata karena
didukung oleh santriwan dan santriwati sebagai santri pondok pesantren itu sendiri.

Hadirin Rohimakulloh,

Mari kita jaga persatuan dan kesatuan bangsa, serta cegah, lawan, berantas paham
radikalisme dan terorisme !

Demikianlah pidato yang dapat saya sampaikan, mohon maaf atas segala kekurangan.
Yang benar tentu datangnya dari Allah SWT, dan yang salah datangnya dari saya sendiri.
Terima kasih atas perhatiannya. Wabillaahi taufiq wal hidayah. Wassalamu’alaikum
warohmatullaahi wabarokaatuh.

Anda mungkin juga menyukai