Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGATAR

Puji dan syukur atas kehadirat ALLAH SWT atas rahmatnya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat untuk memenuhi  tugas
mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial. Ucapan terima kasih pun tidak lupa penulis  ucapkan
kepada pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini yang tidak
dapat disebutkan satu per satu. Kami menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu masukan berupa kritikan dan saran sangat kami harapkan
demi penyempurnaan makalah ini. 
Akhir kata,kiranya makalah ini dapat berguna dan bisa menjadi pedoman bagi siswa
atau siswi untuk dapat mempelajari serta memahami tentang Komunitas Rumah Pohon
Institute . Sekian dan terima kasih.

Batam, 27 Februari 2018


Penulis,

Tiara kuyss..
DAFTAR ISI

KATA PENGATAR..................................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................2
1.3 Tujuan Masalah.................................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................3


2.1 Tinjauan Tentang Komunitas............................................................................................3
2.2 Tinjauan tentang rumah pohon institute............................................................................5

BAB III METODOLOGI PENELITIAN...............................................................................6


3.1 Teknik Pengumpulan Data................................................................................................6

BAB IV PEMBAHASAN.........................................................................................................7
4.1 Arti dari rumah pohon institute.........................................................................................7
4.2 Apa saja kegiatan yang di lakukan komunitas..................................................................7
4.3 Masalah tersulit yang dialami dan bagaimana penyelesaiannya.......................................8
4.4 Hambatan atau kendala yang di temukan selama komunitas berdiri................................8
4.5 Cara Menyelesaikan permasalahan bersama rekan dan peran dalam menyeleasikannya. 8
4.6 Yang dibutuhkan seorang pemimpin.................................................................................8
4.7 Tantangan bagi seorang pemimpin...................................................................................9
4.8 Cara memberi teguran atau mendisiplinkan bawahan.....................................................10
4.9 Kelebihan dan kekurangan yang di miliki komunitas.....................................................10
4.10 Alasan dalam mengikuti komunitas.............................................................................11

BAB V PENUTUP...................................................................................................................13

5.1 Kesimpulan......................................................................................................................13

5.2 Saran................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Komunitas adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang berbagi
lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama. Dalam komunitas
manusia, individu-individu di dalamnya dapat memiliki maksud, kepercayaan, sumber
daya, preferensi, kebutuhan, risiko, kegemaran dan sejumlah kondisi lain yang serupa.
Komunitas berasal dari bahasa Latin communitas yang berarti "kesamaan", kemudian
dapat diturunkan dari communis yang berarti "sama, publik, dibagi oleh semua atau
banyak.
jika kita mendengar kata ini, pemikiran kita akan merujuk suatu perkumpulan
yang berisikan ornag yang memiliki persamaan wilayah tempat tinggal dan
sebagaimananya, yang bertemu secara regular dengan mengadakan gathering secara
berkala.
Pola pengembangan kota menjadi kota modern, cenderung membutuhkan titik baru
dalam pengembangan wilayah, konsekwensinya pembabatan alam hijau menjadi taruhan.
Sisi lain, eksploitasi alam pesisir atau laut merenggut keseimbangan lingkungan hidup
laut. Maka tidak heran pencemaran dan kerusakan alam menjadi fenomena. Belum lagi
industrilisasi menyumbang andil fenomena tersebut.
Modernisasi kota dan gaya hidup modern, pelan-pelan menjadi pilihan lalu
nilai~nilai budaya pun mulai tergerus dan memudar bahkan ditinggalkan.
Rumah Pohon, begitu nama komunitas sekelompok anak muda yang merasa tergugah
hatinya terhadap pergeseran perilaku manusia khususnya di Batam, untuk mencintai alam
dan budaya serta seni.
Ogi begitu nama akrabnya, adalah salah satu inisiator dan pendiri Rumah Pohon,
mengatakan bahwa, “komunitas kami Rumah Pohon institute, komunitas ini berdiri untuk
menjawab keresahan kita terhadap kerusakan alam, lingkungan hidup dan budaya yg
sedikit demi sedikit menghilang.
Dari wacana di atas penulis menarik judul tentang komunitas rumah pohon
institute.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa arti dari rumah pohon institute?


2. Apa saja kegiatan yang di lakukan komunitas tersebut ?
3. Masalah tersulit apa yang anda alami dan apa dan bagaimana penyelesaiannya?
4. Apa saja hambatan atau kendala yang di temukan selama komunitas berdiri ?
5. Apakah anda pernah menyelesaikan suatu permasalahan bersama rekan dan peran
anda dalam menyeleasikan masalah tersebut ?
6. Apa saja yang di butuh seorang pemimpin ?
7. Apa yang menjadi tantangan bagi seorang pemimpin?
8. Bagaimana cara memberi teguran atau mendisiplinkan bawahan?
9. Apa saja kelebihan dan kekurangan yang di miliki komunitas tersebut?
10. Apa alasan dalam mengikuti komunitas tersebut?

1.3 Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui Apa arti dari rumah pohon institute.


2. Untuk mengetahui Apa saja kegiatan yang di lakukan komunitas tersebut .
3. Untuk mengtahui Masalah tersulit apa yang anda alami dan apa dan bagaimana
penyelesaiannya.
4. Untuk mengetahui Apa saja hambatan atau kendala yang di temukan selama
komunitas berdiri.
5. Untuk mengetahui bagaiamana menyelesaikan suatu permasalahan bersama rekan dan
peran dalam menyeleasikan masalah tersebut.
6. Untuk mengetahui Apa saja yang di butuhkan seorang pemimpin.
7. Untuk mengetahui Apa yang menjadi tantangan bagi seorang pemimpin.
8. Untuk mengetahui Bagaiamana cara memberi teguran atau mendisiplinkan bawahan.
9. Untuk mengetahui Apa saja kelebihan dan kekurangan yang di miliki komunitas
tersebut.
10. Untuk mengetahui Apa alasan dalam mengikuti komunitas tersebut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Tentang Komunitas

Komunitas berasal dari bahasa latin communitas yang berarti "kesamaan",


kemudian dapat diturunkan dari communis yang berarti "sama, publik, dibagi oleh semua
atau banyak". Komunitas sebagai sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang
berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama. Dalam
komunitas manusia, individu-individu di dalamnya dapat memiliki maksud, kepercayaan,
sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko dan sejumlah kondisi lain yang serupa.
Definisi Komunitas adalah sebuah identifikasi dan interaksi sosial yang dibangun dengan
berbagai dimensi kebutuhan fungsional.
Pada dasarnya setiap orang itu lahir dalam suatu keluarga, dan pada mulanya dia
tidak mengetahui bahwa ia merupakan anggota dari suatu ketetanggaan. Akan tetapi,
apabila dia mulai dapat berjalan serta bermain, maka dia akan bermain dengan anak-anak
tetangga atau beberapa dari antara mereka. Dalam perkembangan selanjutnya, dia akan
mengetahui bahwa ia tinggal dalam suatu kampung atau suatu desa atau juga dalam suatu
kota. Pada tahap selanjutnya dia akan mengetahui pula bahwa dia merupakan anggota
suatu bangsa atau suatu negara”.Deskripsi tersebut di atas menunjukkan bahwa seseorang
itu dapat merupakan anggota dari beberapa kelompok; dan kecuali keluarga (sebagai
primary group) kesemuanya mungkin dapat dikategorikan sebagai community atau
komunitas.Dengan demikian suatu komunitas merupakan suatu kelompok sosial yang
dapat dinyatakan sebagai “masyarakat setempat”, suatu kelompok yang bertempat tinggal
dalam suatu wilayah tertentu dengan batas-batas tertentu pula, dimana kelompok itu
dapat memenuhi kebutuhan hidup dan dilingkupi oleh perasaan kelompok serta interaksi
yang lebih besar di antara para anggotanya.
Komunitas adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang
berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama.
Dalam komunitas manusia, individu-individu di dalamnya dapat memiliki maksud,
kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko dan sejumlah kondisi lain yang
serupa. Komunitas dapat terbagi menjadi 2 komponen:
1. Berdasarkan Lokasi atau Tempat Wilayah atau tempat sebuah komunitas
dapat dilihat sebagai tempat dimana sekumpulan orang mempunyai sesuatu
yang sama secara geografis
2. Berdasarkan Minat Sekelompok orang yang mendirikan suatu komunitas
karena mempunyai ketertarikan dan minat yang sama, misalnya agama,
pekerjaan, suku, ras.
Proses pembentukannya bersifat horisontal karena dilakukan oleh individu-
individu yang kedudukannya setara. Komunitas adalah sebuah identifikasi dan interaksi
sosial yang dibangun dengan berbagai dimensi kebutuhan fungsional (Soenarno, 2002).
Kekuatan pengikat suatu komunitas, terutama, adalah kepentingan bersama dalam
memenuhi kebutuhan kehidupan sosialnya yang biasanya, didasarkan atas kesamaan
latar belakang budaya, ideologi, sosial-ekonomi. Disamping itu secara fisik suatu
komunitas biasanya diikat oleh batas lokasi atau wilayah geografis. Masing-masing
komunitas, karenanya akan memiliki cara dan mekanisme yang berbeda dalam
menanggapi dan menyikapi keterbatasan yang dihadapainya serta mengembangkan
kemampuan kelompoknya.
Menurut Vanina Delobelle , definisi suatu komunitas adalah group beberapa
orang yang berbagi minat yang sama, yang terbentuk oleh 4 faktor, yaitu:
1. Komunikasi dan keinginan berbagi : Para anggota saling menolong satu sama lain.
2. Tempat yang disepakati bersama untuk bertemu
3. Ritual dan kebiasaan: Orang-orang datang secara teratur dan periode
4. Influencer Influencer merintis sesuatu hal dan para anggota selanjutnya.
Komunitas adalah sekelompok orang yang saling peduli satu sama lain lebih
dari yang seharusnya, dimana dalam sebuah komunitas terjadi relasi pribadi yang erat
antar para anggota komunitas tersebut karena adanya kesamaan interest atau values
Komunitas adalah sebuah identifikasi dan interaksi sosial yang dibangun dengan
berbagai dimensi kebutuhan fungsional. Ada demikian banyak defenisi komunitas
ditemukan dalam literatur. George Hillery Jr (dikutip oleh Fredian Tonny, 2003:23)
pernah mengidentifikasi sejumlah besar defenisi, kemudian menemukan bahwa
kebanyakan defenisi tersebut memfokuskan makna komunitas sebagai:
1. the common elements of area;
2. common ties; dan
3. social interaction.
Kemudian, George merumuskan pengertian komunitas sebagai “people living within a
specific area, sharing common ties, and interacting with one another” (orang-orang yang
hidup di suatu wilayah tertentu dengan ikatan bersama dan satu dengan yang lain saling
berinteraksi).
Sementara itu, Christensson dan Robinson (seperti dikutip oleh Fredian Tonny,
2003:22) melihat bahwa konsep komunitas mengandung empat komponen, yaitu:
1. people
2. place or territory
3. social interaction
4. psychological identification.

2.2 Tinjauan tentang rumah pohon institute

Sejarah berdirinya Sejak 2014 dimana sebuah pemikiran segelintir manusia yang
memiliki visi dan misi yang sama dari para seniman Musik , seniman Rupa , seniman
sastra, juga teman-teman yang berbasic Dari Mahasiswa Pecinta Alam ( Mapala ),
dengan minat untuk berbagi dalam hal apapun bersama-sama membangun dan menjaga.
Disitukah Terbentuknya Komunitas Rumah Pohon Institute.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan berbagai cara untuk menyempurnakan makalah ini
agara materi yang disampaikan sesuai dan dapat dipahami. Dalam melaksanakan penelitian
penyusun melakukan teknik-teknik pengumpulan data berupa:
1. Studi Literatur
Penulis mengumpulkan data bahan dari sumber yang berhubungan dengan
objek yang di bahas.
2. Studi lapangan
Dengan terjun langsung dalam proses tersebut penulis dapat menentukan
judul dan mengembangkan materi. hal-hal yang di lakukan penulis antara lain:
a. Wawancara
Yaitu mengadakan wawancara langsung dengan pengelola komunitas
rumah pohon institute.
b. Observasi
Melakukan pengamatan langsung ke lokasi yaitu rumah pohon institute
untuk mendapatkan informasi yang diperlukan.
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Arti dari rumah pohon institute

Sejarah berdirinya Sejak 2014 dimana sebuah pemikiran segelintir manusia yang
memiliki visi dan misi yang sama dari para seniman Musik , seniman Rupa , seniman sastra,
juga teman-teman yang berbasic Dari Mahasiswa Pecinta Alam ( Mapala ), dengan minat
untuk berbagi dalam hal apapun bersama-sama membangun dan menjaga. Disitukah
Terbentuknya Komunitas Rumah Pohon Institute .

Rumah : Wadah atau tempat


Pohon : Kita ibaratkan itu kehidupan.
Institute : Pendidikan ( ilmupengetahuan, teknologi, seni ) .

4.2 Apa saja kegiatan yang di lakukan komunitas

Kegiatan Rumah Pohon Institute, karena Komunitas Rumah Pohon Institute


memiliki anggota yang berbasic Mahasiswa Pecinta Alam ( Mapala ) juga Mahasiswa
dari bidang Seni. Kegiatannya berupa penyadartahuan lingkungan melalui media seni
kepada masyarakat . kita juga membuat program kerja yaitu Sabtu Sore Berseri. Kegiatan
yang dilakukan setiap sore di hari sabtu di basecamp Rumah Pohon Institute, kegiatan
nya berbagi ilmu tentang Musik, Seni rupa juga sastra . dan program atau kegiatan yang
sedang berjalan itu adalah perpustakaan di pulau-pulau yang ada di Kota Batam .
Alhamdulillah masih dalam tahap pembicaraan Pulau Bulang Kebam yang pertama.
untuk saat ini kegiatan yang masih dilakukan teman-teman komunitas , sabtu sore berseri.
Juga Revitalisasi Ruang Publik di taman Sari . Dimana kampanye kita tentang lingkungan
dengan Mural ( lukis dinding ) di fasum yang ada di taman sari hijau .

4.3 Masalah tersulit yang dialami dan bagaimana penyelesaiannya.

Masalah yangg tersulit itu kita masih banyak memiliki kekurangan,  dan yang
harus kita lakukan yaitu tetap berpikir positif dan jadikan kekurangan itu sebagai
kelebihan dan selalu percaya kita memiliki teman-teman yang hebat di belakang kita dan
tetap terus selalu belajar.

4.4 Hambatan atau kendala yang di temukan selama komunitas berdiri

Hambatan di Komunitas , biasa masalah klasik yaitu soal pendanaan untuk sebuah
kegiatan, karena di Rumah Pohon Institute sendiri kita anti yang namanya proposal. tetapi
kalau ada yg menawarkan kita terima. Tapi itu tidak mejadi sebuah masalah sebenarnya,
karena disetiap kita melakukan aksi atau kegiatan kita selalu ada iuran anggota , juga kita
produksi dan menjual tshirt yang bergambar kampanye kita tentang lingkungan , juga
tshirt kegiatan yang akan kita buat. nah dari penjualan itu pendanaan setiap kegiatan kita.
Komunitas Rumah Pohon Institute  .

4.5 Cara Menyelesaikan permasalahan bersama rekan dan peran dalam


menyeleasikannya.

Permasalahan pasti ada disetiap komunitas, karena kita memiliki pemikiran dan
ide yang berbeda . Biasanya Di Rumah Pohon Institute permasalahan itu soal ide, konsep
untuk kegiatan yang akan kita buat , itu saja. Dan Peran saya sebagai Ketua tidak
berpihak siapa pun dan selalu bersikap netral . Dan menyelesaikan nya dengan
musyawarah yang disepakati bersama .

4.6 Yang dibutuhkan seorang pemimpin.

Kualitas yang dibutuhkan seorang  sebagai pemimpin menurut saya , yaitu


manusia yang lebih aktif dari anggota organisasi atau kelompoknya, memiliki wawasan
luas dan selalu bijaksana dalam berfikir .
Selain dari kualitas pemimpin juga harus :
 Fokus
Setiap pemimpin yang baik harus bisa mengarahkan seluruh tim untuk melakukan
yang terbaik dan mencapai tujuan. Untuk itu pemimpin sangat perlu memiliki fokus yang
baik. Baik fokus secara tim maupun fokus secara personal. Harus ada prioritas yang
menjadi tujuan bersama agar tim tidak kehilangan arah.
 Percaya diri
Untuk sikap percaya diri tampaknya wajib untuk dimiliki setiap orang dalam tim.
Tanpa terkecuali. Hanya saja ini menjadi sangat penting bagi seorang pemimpin.
Bagaimana seorang pemimpin bisa mengarahkan tim tanpa memiliki rasa percaya diri ?
tidak mungkin bukan.
 Transparansi atau keterbukaan
Pemimpin ibarat seorang nakhoda bagi sebuah kapal atau pilot untuk pesawat
terbang. Keterbukaan menjadi sikap yang penting untuk menyelamatkan tim dalam
kondisi genting. Semakin terbuka seorang pemimpin semakin mudah anggota tim untuk
menyampaikan opini atau masukkannya. Ini akan menjadi bahan bakar yang bagus untuk
tumbuh kembang tim.
 Komunikasi yang baik dan pemikiran terbuka
Komunikasi yang baik bisa menjadi dasar yang baik untuk tim. Sebagai
pemimpin, diperlukan skill khusus dalam berkomunikasi. Dilengkapi dengan pemikiran
terbuka pemimpin akan menjadi jembatan yang baik yang bisa mengakomodir segala
jenis pemikiran dari setiap anggota tim. Kemampuan ini akan membantu pemimpin
membangun fondasi tim yang bahagia dan produktif.
 Sabar
Sikap sabar yang dimaksud di sini merupakan sabar secara umum, secara
menyeluruh. Kondisi naik turun pada sebuah bisnis tentu hal biasa, tetapi tidak semua
pemimpin bisa bersikap atau menyikapi hal tersebut dengan baik. Kesabaran diperlukan
untuk menjaga pemikiran tetap tenang dan dingin, untuk menjaga kejernihan keputusan
yang diambil.

4.7 Tantangan bagi seorang pemimpin.

Tantangan Menjadi seorang pemimpin, yaitu menyatukan berbagai macam


pemikiran-pemikiran yang ada di masing-masing anggota dan bagaimana menyatukannya
dan 4 sesuai visi dan misi kelompok atau organisasi tersebut.
Makannya dibutuhkan seorang pemimpin yang bijaksana, membutuhkan seorang
pemimpin yang mampu memberikan pengaruh bagi anggota dengan memiliki visi yang
jelas dan mengispirasi, mendorong inisiatif serta mengembangkan mereka.
“Kepemimpinan berarti pengaruh, segala sesuatu bangkit dan jatuh bersama
dengan kepemimpinan”, artinya seorang pemimpin yang baik mampu mempengaruhi dan
menggerakan timnya menuju sasaran yang telah ditetapkan dan di sepakati bersama.
Kemampuan mempengaruhi ini tidaklah muncul dengan tiba-tiba, akan tetapi
seorang pemimpin perlu memiliki daya tarik yang membuat mareka mau melakukan.
Daya tarik diibaratkan sebuah magnet yang mampu manarik logam, di mana orang lain
akan mendekat dengan sendirinya tanpa disuruh. Daya tarik dapat berupa visi yang jelas
dan mampu menginspirasi mereka untuk mencapainya, Mendorong timnya untuk dapat
memiliki gagasan dan ide, merupakan tantangan tersendiri bagi pemimpin saat ini,
pemimpin yang penuh dengan ide atau gagasan baru akan lebih dihargai oleh anggota
tim.). Ide atau gagasan anda perlu disesuaikan dengan kemampuan tim, bila dirasa ide
anda kurang dapat menjawab permasalahan yang ada, maka libatkan anggota tim untuk
menjadi bagian didalam menyelesaikan permasalahan tersebut.
Kemampuan pemimpin di dalam memberdayakan anggota tim, dimulai dari
mengidentifikasi kebutuhan tim, hindari menyamaratakan kebutuhan tim, karena tugas
mereka berbeda-beda, sehingga pendekatan dalam melakukan pengembangan mereka pun
berbeda. Pemimpin harus mampu menterjemahkan dan memberi arahan tentang sasaran
dan peran dari anggota timnya, yang disesuaikan dengan kemampuan dan tugasnya
masing-masing. Bukan hal yang mudah bagi pemimpin didalam melatih timnya dengan
baik, hal ini dapat dipengaruhi banyak faktor, bisa karena ketidakmampuan pemimpin
didalam penguasaan tugas atau pemimpin yang tidak pernah mengindentifikasi terlebih
dahulu kemampuan timnya.

4.8 Cara memberi teguran atau mendisiplinkan bawahan.

Cara memberi teguran atau mendisiplinkan bawahan, ya Selalu berusaha menjadi


panutan, saling menjaga komunikasi sesama anggota kelompok atau organisasi, saling
menghargai satu sama lain dan saling terbuka .karena kedisiplinan itu bisa terbentuk dari
sebuah chemistry antara satu dengan yang lainnya .

4.9 Kelebihan dan kekurangan yang di miliki komunitas.

1. Kelebihan
 Menyederhanakan kordinasi antarindividu
 Saling memberi motivasi
 Meingkatkan kesejahteraan
 Penggunaan sumber daya lebih efektif dan efesien
 Memperbaiki kehidupan masyarakat dari berbagai aspek
 Menjaga kelestariaan alam , budaya dan seni.

2. Kekurangan
 Rawan konflik karena beda pendapat
 Kurangnya pendanaan dari luar
 Tingkat kemampuan dan potensi individu berbeda

Tetapi Kelebihan dan kekurangan yang di miliki Komunitas Rumah Pohon


Institute, Yaitu tadi kekurangan menjadi kelebihan Kita, dan kelebihan kita Menjadi
Identitas kita .

4.10 Alasan dalam mengikuti komunitas

Alasan dalam Mengikuti Komunitas ini ,


1. Dapat teman yang banyak dari beragam profesi, beragam latar belakang dan
beragam minat.
2. Bisa saling berbagi ilmu bermanfaat, tukar pikiran dan saling melengkapi.
3. Tercipta banyak inspirasi dalam berkarya.
4. Bersama-sama menyalurkan bakat, yang jika dilakukan sendiri tidak
mungkin, bisa dilakukan bersama dengan satu bendera komunitas yang
diperkenalkan pada khalayak ramai.
5. Networking yang luas baik dalam urusan komunitas maupun kehidupan
pribadi.
6. Eksistensi
7. Sebagai wadah untuk sarana kampanye hal positif juga aksi nyata dalam
kegiatan kemanusiaan secara bersama, misalnya, acara charity, menanam
pohon bersama dan gerakan berbagi ilmu gratis buat yang membutuhkan.
Berkomunitas juga bisa menjadi satu kekuatan untuk menyampaikan sesuatu yang
digalang bersama, dengan demikian tujuan dari apa yang dimaksudkan akan lebih mudah
tercapai bahkan terealisasi. Intinya dengan berkomunitas kita bisa saling melengkapi
kekurangan dan saling memperbaiki yang salah, terlepas dari kekurangannya, menurut
saya pribadi ikut bergabung dengan suatu komunitas itu adalah sangat bermanfaat, asal
kita mau adaptasi dan menyikapi secara bijak dan dewasa.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Komunitas adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang berbagi
lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama. Dalam komunitas
manusia, individu-individu di dalamnya dapat memiliki maksud, kepercayaan, sumber
daya, preferensi, kebutuhan, risiko, kegemaran dan sejumlah kondisi lain yang serupa.
Komunitas berasal dari bahasa Latin communitas yang berarti "kesamaan", kemudian
dapat diturunkan dari communis yang berarti "sama, publik, dibagi oleh semua atau
banyak.
Komunitas Rumah Pohon Institute memiliki anggota yang berbasic Mahasiswa
Pecinta Alam ( Mapala ) juga Mahasiswa dari bidang Seni. Kegiatannya berupa
penyadartahuan lingkungan melalui media seni kepada masyarakat. kita juga membuat
program kerja yaitu Sabtu Sore Berseri. Kegiatan yang dilakukan setiap sore di hari sabtu
di basecamp Rumah Pohon Institute, kegiatan nya berbagi ilmu tentang Musik, Seni rupa
juga sastra .
Berkomunitas juga bisa menjadi satu kekuatan untuk menyampaikan sesuatu yang
digalang bersama, dengan demikian tujuan dari apa yang dimaksudkan akan lebih mudah
tercapai bahkan terealisasi. Intinya dengan berkomunitas kita bisa saling melengkapi
kekurangan dan saling memperbaiki yang salah, terlepas dari kekurangannya, menurut
saya pribadi ikut bergabung dengan suatu komunitas itu adalah sangat bermanfaat, asal
kita mau adaptasi dan menyikapi secara bijak dan dewasa.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan mengenai pada komunitas


Rumah Pohon Institute, maka berikut adalah terdapat beberapa saran atau solusi untuk
semua pihak yang diharapkan berguna, sebagai berikut :
1. Pengelola Komunitas
Bagi pihak pengelola Komunitas Rumah Pohon Institute adanya pemberian
pembelajaran mengenai kewirausahaan pada setiap kegiatan yang dilaksanakan karena
kegiatan yang dilaksanakan oleh komunitas sudah cukup baik untuk menjaga
lingkungan dan memberikan keterampilan kepada masyarakat dan dapat dijadikan
bekal untuk kehidupan mereka selanjutnya. Perlu adanya jalinan mitra yang kuat
karena jika hanya mengandalkan iuran saja maka dapat dipastikan hasil karya yang
dibuat oleh anggota masyarakat tidak dapat dilihat oleh masyarakat luas.
2. Anggota Komunitas
Bagi anggota komunitas masyarakat sadar lingkungan atau rumah pohon
institute harus dapat mengembangkan lebih jauh ruang lingkup yang lebih luas, namun
tetap dibimbing oleh pengelola komunitas. Selain itu juga, anggota komunitas harus
termotivasi untuk terus meningkatkan kreativifitas nya untuk melestarikan alam dan
budaya serta seni
3. Pemerintah
Seharusya adanya dukungan dari Pemerintah dalam mendukung komunitas ini
agar komunitas ini semakin berkembang .
4. Masyarakat
Masyarakat seharusnya juga harus berperan aktif dalam melestarikan alam dan
budaya serta seni karena jika hanya mengharapkan komunitas ini untuk melestarikan
alam dan budaya serta seni maka semua itu akan terlaksana.

Anda mungkin juga menyukai