Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH KELOMPOK BAHASA INDONESIA

GOTONG ROYONG, NUSANTARA DAN DPR


Dosen Pembimbing : Dr. Mohammad IIyas, M.Pd

Disusun Oleh :
Kelompok Bandeng

Nama Nim
1. Herlina F.T 2105056064
2. Elan Nora 2105056056
3. Elda Arum P. 2105056052
4. Muhammad Ikhsan 2105056054

UNIVERSITAS MULAWARMAN
2021
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan puja dan puji syukur atas rahmat Tuhan
Yang Maha Esa .karena tanpa rahmat –Nya. Kami tidak dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik dan selesai tepat waktu. Tidak lupa pula kami ucapkan
terima kasih kepada Bapak Dr. Mohammad Ilyas M.Pd, yang membimbing
kami dalam pengerjaan tugas makalah ini. Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada teman-teman yang memberikan petunjuk dalam membuat
makalah ini. Dalam makalah ini kami menjelaskan tentang Gotong Royong,
Nusantara, DPR. Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan
yang belum kami ketahui. Maka dari itu kami mohon saran dan kritik dari
dosen maupun teman-teman. Demi tercapainya makalah yang sempurna.

Samarinda, Oktober 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN............................................................1

A...LATAR BELAKANG.......................................................1
B...RUMUSAN MASALAH...................................................2
C...TUJUAN............................................................................3

BAB II PEMBAHASAN..............................................................4

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN.....................................15

A...KESIMPULAN................................................................15
B...SARAN..............................................................................15

DAFTAR PUSTAKA...................................................................16

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau
makhluk bermasyarakat, selain itu juga diberikan yang berupa
akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan.
Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial,
manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya.
Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu
menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu
dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam
kehidupannya.
Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena
pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk
berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga
tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di
tengah-tengah manusia. Tanpa bantuan manusia lainnya,
manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak.
Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan
tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa
mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.
Menumbuhkan rasa kebersamaan dan saling membutuhkan
satu sama lainnya dengan kegiatan gotong - royong.

1
B. RUMUSAN MASALAH
Dalam pembahasan materi ini, dan agar tersusun secara
sistematis dan efisien maka timbulah beberapa rumusan masalah yang di
antaranya:
1. Apakah pengertian Gotong Royong ?
2. Apakah pengertian gotong Royong menurut para ahli?
3. Apakah contoh-contoh Gotong Royong?
4. Manfaat-Manfaat Gotong Royong?
5. Nilai – Nilai Gotong Royong ?
6. Tujuan Gotong Royong?
7. Upaya dan Peranan Gotong Royong?
8. Pengertian Nusantara
9. Pengertian Nusantara menurut para ahli?
10. Konsepsi Wawasan Nusantara?
11.Isi Wawasan Nusantara ?
12. Konsep Geopolitik dan Geostrategi?
13. Apakah Hakikat Wawasan Nusantara?
14. Apakah Pengertian DPR?
15. Susunan Keanggotaan DPR ?
16.Fungsi-Fungsi DPR ?
17. Wewenang DPR?
18. Hak dan Kewajiban DPR ?

2
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang Pengertian dan KonsepGotong
Royong.
2. Untuk mengetahui tentang Pengertian Nusantara dan
Konsep Nusantara
3. Untuk mengetahui tentang pengertian dan Konsep DPR.

D. Manfaat
1. Agar kita dapat memahami Pengrtian dan Konsep Gotong
Royong.
2. Agar kita memahami Pengertian dan Konsep Nusantara.
3. Agar kita memahami Pengertian dan Konsep DPR.

3
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Pengertian Gotong Royong


1. Pengertian Gotong royong
Gotong royong merupakan salah satu cirri khas bangsa
Indonesia khususnya bulukumba, sebagaimana yang tertuang
dalam pancasila yaitu sila ke 3 “persatuan Indonesia”.
Perilaku gotong royong yang dimiliki Bangsa Indonesia sejak
dahulu kala. Gotong royong merupakan kepribadian bangsa
dan merupakan budaya yang telah berakar kuat dalam
kehidupan masyarakat. Gotong royong adalah suatu kegiatan
yang dilakukan secara bersama-sama dan bersifat suka rela
agaer kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan dengan lancer,
mudah dan ringan.
2. Pengertian Gotong Royong Menurut Para Ahli
Pengertian gotong royong dalam KBBI : bekerja
bersama-sama (tolong- menolong, bantu-membantu diantara
anggota-anggota suatu komunitas :

 menurut Koentjaraningrat (1961: 2), gotong royong adalah


kerjasama “Tidak beriman salah seorang diantara kamu
sampai ia mencintai saudaranya sama dengan mencintai
dirinya sendiri”.
 Menurut Sakjoyo dan Pujiwati Sakjoyo (dalam Selvi S.
Padeo, 2012 : 88) mengemukakan gotong royong
merupakan adat istiadat tolong menolong antara warga
dalam berbagai macam lapangan aktivitas sosial, baik
berdasarkan hubungan tetangga kekerabatan yang
berdasarkan efisien yang sifatnya praktis dan ada pula
aktifitas kerja sama yang lain.
 Menurut Koenjaraningrat (dalam Selvi S. Padeo, 2012 :
87) mengemukakan gotong royong merupakan suatu
konsep yang erat sangkut pautnya dengan kehidupan
masyarakat sebagai petani pada masyarakat agraris.

4
3. Contoh-Contoh Gotong Royong
Contoh kegiatan yang dapat dilakukan secara
bergotong royong antara lain pembangunan fasilitas umum
dan membersihkan lingkungan sekitar. Contoh – contoh
kegiatan gotong royong yaitu :

1. Membersihkan jalan
2. Membersihkan sampah
3. Membersihkan masjid
4. Membersihkan lingkungan sekitar

4. Manfaat Gotong Royong


Agar lingkungan kita dapat dirasakan kebersihan dan
keindahannya. Dapat terjalinnya rasa solidaritas dalam
lingkungan masyarakat supaya kehidupan bermasyarakat
itu lebih baik dengan diadakannya gotong-royong.
Pekerjaan selesai dengan cepat tanpa harus mengeluarkan
biaya ataupun kas RT/RW, dan jika berupa pembangunan
fisik gedung akan sangat menghemat anggaran , karena
biaya untuk tenaga kerja berkurang dengan adanya Gotong
Royong.

5. Adapun nilai” yang terkandung dalam kegotong royongan ,


diantaranya

1) kebersamaan
Gotong royong mencerminkan kebersamaan yang tumbuh
dalam lingkungan masyarakat. Dengan gotong royong,
masyarakat mau bekerja secara bersama” untuk membantu
orang lain atau untuk membangun fasilitas yang bisa
dimanfaatkan bersama.

2) persatuan
Kebersamaan yang terjalin dalam gotong royong sekaligus
melahirkan persatuan antar anggota masyarakat. Dengan
persatuan yang ada, masyakarat menjadi lebih kuat dan
mampu menghadapi permasalahan yang muncul.

3) rela berkorban

5
Gotong royong mengajari setiap orang untuk rela berkorban.
Pengorbanan tersebut dapat berbentuk apapun, mulai dari
berkorban waktu, tenaga, pemikiran, hingga uang. Semua
pengorbanan tersebut dilakukan demi kepentingan bersama.
Masyarakat rela mengesampingkan kebutuhan pribadinya
untuk memenuhi kebutuhan bersama.

4) tolong menolong
Gotong royong membuat masyarakat saling bahu-membahu
untuk menolong satu sama lain. Sekecil apapun kontribusi
seseorang dalam gotong royong, selalu dapat memberikan
pertolongan dan manfaat untuk orang lain.

5) sosialisasi
Gotong royong dapat membuat manusia kembali sadar jika
dirinya adalah maskhluk sosial. Gotong royong membuat
masyarakat saling mengenal satu sama lain sehingga proses
sosialisasi dapat terus terjaga keberlangsungannya.

6. Tujuan Gotong Royong Bagi Diri Sendiri Dan Masyarakat


Tujuannya yaitu untuk mengajak kita semua untuk selalu
bekerja bersama-sama,untuk lebih meningkatkan
kebersamaan karena kita sebagai makhluk sosial tidak bisa
hidup tanpa bantuan orang lain. Bergotong royong juga bisa
membuat kita menjadi lebih kompak dan juga bisa lebih
mengenal satu sama yang lainnya. Dengan bergotong royong
kita bisa saling tolong menolong misalkan, saat kita ingin
mendirikan rumah, mengerjakan sawah, membantu tetangga
yang sedang berduka, hingga saling bahu mambahu untuk
mempejuangkan negaranya. Dengan bergotong royong semua
tugas yang kita lakukan akan menjadi ringan. Membuat setiap
pekerjaan menjadi lebih ringan. mempererat rasa persatuan
dan kesatuan. menghemat pengeluaran untuk menyelesaikan
pekerjaan dengan cepat.

6
7. Faktor Pendorong Gotong – Royong
a. Manusia sebagai makhluk sosial.
b. Keikhlasan berpartisipasi dan kebersamaan/persatuan.
c. Adanya kesadaran saling membantu dan
mengutamakan kepentingan bersama/umum.
d. Peningkatan/pemenuhan kesejahteraan.
e. Usahaha penyesuaian dan integrasi/penyatuan
kepentingan sendiri dengan kepentingan
bersama.

8. Upaya dan Peranan Gotong Royong


a. Peranan Masyarakat
Masyarakat di kelurahan sayang sebenarnya sangat
antusias jika ada kegiatan bersama (gotong-royong),
namun mungkin karena faktor penghambat di atas tidak
sedikit masyarakat yang tidak ikut serta dalam kegiatan.
Perlu adanya perbaikan pada sistem masyarakat itu
sendiri, hal ini dapat dilakukan oleh pemimpin seperti
ketua RT, RW dan Lurah/Kades untuk lebih
mengoptimalkan sosialisati tentang persatuan dan
kebersamaan.
b. Peranan Tokoh Masyarakat
Peranan tokoh di masyarakat kelurahan sayang
sebenarnya sudah maksimal, mulai dari RT, tokoh
agama sampai Kepala kelurahan. Peranan yang di
berikan misalnya dalam bentuk sosialisasi. Misalnya,
dari tokoh RT ada sosialisasi bahwa bergotong-royong
adalah cerminan kerukunan antar tetangga, dari tokoh
agama bahwa gotong-royong adalah ciri manusia yang
patuh terhadap sunah rosul yaitu “sebaik-baiknya
warga ialah warga yang bisa berkerja sama tanpa
memandang suatu perbedaan” dan “bergotong-
royonglah kamu dalam kebaikan dan jangan bergotong-
royong kamu sekalian dalam keburukan”.
c. Peranan Pemerintah
Dalam hal ini pemerintah sudah mewadahi dan
menyediakan sarana dan prasarana untuk berbagai
kegiatan, diantaranya menyediakan gerobak
pengangkut tambahan, memberikan alat kebersihan.

7
Bahkan pemerintah sering menerjunkan langsung
aparat pemerintahan seperti Polisi Militer untuk ikut
serta dalam kegiatan itu, misalnya dalam kegiatan kerja
bakti kebersihan.

9. Pengertian Nusantara
Nusantara adalah istilah yang sering digunakan untuk
menggambarkan kepulauan Indonesia yang membentang
dari ujung Sumatera hingga Papua. Istilah ini pertama kali
tercatat dalam literatur Jawa Pertengahan di abad ke-12
sampai 16 untuk menggambarkan suatu negara yang
mengadopsi konsep dari Kerajaan Majapahit.
untuk menggambarkan sebuah negara mengadopsi
konsep Majapahit. Setelah dilupakan, pada awal abad ke-
20 istilah ini dihidupkan kembali oleh Ki Hajar Dewantara
sebagai salah satu nama alternatif untuk penerus Hindia
Belanda negara merdeka yang belum terwujud.

10. Pengertian nusantara menurut para ahli


 Menurut Prof.Dr.Wan Usman
Indonesia adalah perspektif negara kepulauan itu pada
diri mereka sendiri dan tanah air mereka sebagai negara
kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang
beragam.
 Munadjat Danusaputro

Wawasan Nusantara yaitu suatu cara pandang Bangsa


Indonesia tentang diri dan lingkungannya dalam
eksistensi yang serba terhubung serta pemekarannya di
tengah-tengah lingkungan tersebut berdasarkan asas
nusantara.

8
 Akhadiah MK
Wawasan Nusantara yakni sebuah cara pandang
Bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya
sesuai dengan ide nasionalnya, yaitu Pancasila dan
UUD 1945, sebagai aspirasi suatu bangsa yang
merdeka, berdaulat dan bermartabat di tengah-tengah
lingkungannya, yang menjiwai tindak kebijaksanaan
dalam mencapai berbagai tujuan perjuangan bangsa.

11. Konsepsi Wawasan Nusantara


Latar belakang yang mempengaruhi tumbuhnya konsespi
wawasan nusanatara adalah sebagai berikut :
1. Aspek Historis
2. Aspek Geografis dan Sosial Budaya
12. Isi Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara mencakup :
1. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu
Kesatuan Politik
2. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai satu
Kesatuan Ekonomi
3. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu
Kesatuan Sosial dan Budaya
4. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu
Kesatuan Pertahanan Keamanan

9
13. Konsep Geopolitik dan Geostrategi
Bila diperhatikan lebih jauh kepulauan Indonesia
yang duapertiga wilayahnya adalah laut membentang
ke utara dengan pusatnya di pulau Jawa membentuk
gambaran kipas. Sebagai satu kesatuan negara
kepulauan, secara konseptual, geopolitik Indonesia
dituangkan dalam salah satu doktrin nasional yang
disebut Wawasan Nusantara dan politik luar negeri
bebas aktif. Sedangkan geostrategi Indonesia diwujudkan
melalui konsep Ketahanan Nasional yang bertumbuh pada
perwujudan kesatuan ideologi, politik, ekonomi, sosial
budaya dan pertahanan keamanan.
14. Hakikat Wawasan Nusantara
Hakikat wawasan nusantara adalah keutuhan nusantara,
dalam pengertian cara pandang yang selalu utuh
menyeluruh dalam lingkup nusantara demi kepentingan
nasional. Hal tersebut berarti bahwa setiap warga bangsa
dan aparatur negar harus berpikir, bersikap, dan bertindak
secara utuh menyeluruh demi kepentingan bangsa dan
negara indonesia.
Demikian juga produk yang dihasilkan oleh lembaga
negara harus dalam lingkup dan demi kepentingan bangsa
dan negara Indonesia, tanpa menghilangkan kepentingan
lainnya, seperti kepentingan daerah, golongan dan orang
per orang.

1
15. Pengertian DPR
DPR merupakan lembaga negara yang memegang
kekuasaan legislatif. Dalam UUD NRI Tahun 1945 Pasal
19 ayat 1,2, dan 3 mengungkapkan bahwa anggota DPR
dipilih melalui pemulihan umum. Susunan Dewan
Perwakilan Rakyat diatur dalam sebuah undang-undang
dan bersidang sedikitnya satu kali satu tahun. Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR) adalah lembaga negara yang
mempunyai susunan kedudukan, tugas, fungsi, dan
kewajiban.

16. Susunan Keanggotaan DPR


DPR terdiri dari anggota partai politik yang berdasarkan
hasil pemilihan. Dalam pasal 21 UU No. 8 Tahun 2012
tentang Pemilu Anggota DPR, DPRD bahwa jumlah kursi
anggota DPR sebanyak 560 orang. Dalam pasal 22
menyatakan bahwa daerah pemilihan anggota DPR yaitu
provinsi, kabupaten/kota, atau gabungan kabupaten/kota.
Jumlah kursi setiap daerah pemilihan anggota DPR paling
sedikit yaitu 3 kursi dan paling banyak yaitu 10 kursi.
Masa jabatan anggota DPR lima tahun dan berakhir
bersamaan pada saat anggota DPR yang baru
mengucapkan sumpah/janji yang dipandu oleh ketua MK
dalam sidang Paripurna DPR.

1
17. Fungsi- Fungsi DPR
DPR adalah lembaga negara perwakilan rakyat yang
berkedudukan sebagai lembaga negara. Menurut dari
dalam Pasal 20A Ayat (1) UUD NRI Tahun 1945, yang
memuat mengenai fungsi-fungsi DPR. Fungsi-fungsi DPR
yaitu sebagai berikut :
1. Fungsi Legislasi : yaitu DPR memegang kekuasaan
dalam membentuk undang-undang
2. Fungsi Anggaran : yaitu DPR membahas dan
memberikan sebuah persetujuan atau tidak memberikan
persetujuan terhadap sebuah rancangan undang-undang
tentang APBN yang diajukan oleh presiden
3. Fungsi Pengawasan : yaitu DPR melaksanakan sebuah
pengawasan atas pelaksanaan undang-undang dan ABN.

18. Wewenang DPR


Tugas dan Wewenang DPR
Terkait dengan fungsi legislasi :
1. Menyusun Program Legislasi Nasional (Prolegnas)
Menyusun dan membahas Rancangan Undang-Undang
(RUU)
2. Menerima RUU yang diajukan oleh DPD (terkait
otonomi daerah; hubungan pusat dan daerah;
pembentukan, pemekaran dan penggabungan daerah;

1
pengelolaan SDA dan SDE lainnya; serta perimbangan
keuangan pusat dan daerah)
3. Membahas RUU yang diusulkan oleh Presiden ataupun
DPD
4. Menetapkan UU bersama dengan Presiden
5. Menyetujui atau tidak menyetujui peraturan pemerintah
pengganti UU (yang diajukan Presiden) untuk
ditetapkan menjadi UU
19. Hak dan Kewajiban DPR
Hak DPR
 Hak Interpelasi
 Hak Angket
 Hak Menyatakan Pendapat
 Hak Budget
 Hak Bertanya
 Hak Imunitas
 Hak Petisi
20. Kewajiban-kewajiban DPR
1. Memegang teguh dan mengamalkan nilai Pancasila
2. Melaksanakan UUD NRI Tahun 1945 dan menaati
sebuah peraturan perundang-undangan
3. Mempertahankan dan memelihara sebuah kerukunan
nasional dan keutuhan NKRI.
4. Mendahulukan suatu kepentingan negara diatas
kepentingan pribadi, kelompok dan golongan.

1
5. Memperjuangkan dalam peningkatan kesejahteraan
rakyat.
6. Menaati prinsip demokrasi dalam penyelenggaraan
sistem pemerintahan negara.
7. Menaati suatu tata tertib dan kode etik
8. Menjaga etika dan norma dalam hubungan kerja
dengan lembaga lain.
9. Menyerap dan menghimpun sebuah aspirasi konstituen
melalui kunjungan kerja secara berkala.
10.Menampung dan menindak lanjuti sebuah aspirasi dan
pengaduan masyarakat.
11.Memberikan suatu pertanggungjawaban secara moral
dan politis kepada konstituen di daerah pemilihannya.

1
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Kita harus menyadari betul bahwa manusia itu sebagai
makhluk sosial, artinya manusia tidak bisa hidup tanpa
orang lain. Oleh sebab itu alangkah baiknnya antara
manusia satu dengan yang lainnya itu ada suatu
hubungan baik dalam hal apapun, sehingga ketika suatu
saat membutuhkan bantuan orang lain itu tidak terjadi
permasalahan yang tidak perlu. Dalam melaksanakan
atau melakukan suatu kegiatan baik yang bersifat untuk
kepentingan umum sebaiknya dilakukan secara
bersama, supaya tumbuh rasa persatuan, rasa memiliki
dan rasa saling membutuhkan satu dengan yang lainnya.
B. Saran
1. Perlu sering diadakannya suatu sosialisasi tentang
gotong-royong untuk menumbuhkan rasa persatuan dan
kesatuan.
2. Harus ada kegiatan rutin yang bersifat kebersamaan
seperti kerja bakti baik dalam kegiatan kebersihan,
pembangunan dan lain sebagainya.
3. Adanya sarana dan prasarana
4. Peningkatan peranan tokoh.

1
DAFTAR PUSTAKA

ttp://masalimaruf.blogspot.com/2010/01/peran-
persatuan-indonesia-dalam.html
http:// Mutmainah.blogspot.com/2010/skripsi.html
http://masalimaruf.blogspot.com/2010/05/
maknasilapancasila.html
Rahman, Arief. 2004. Buku Wujud Persatuan dan
Kesatuan di Masyarakat. Jakarta : Pustaka Jaya.
http://bonjoer.blogspot.co.id/2015/11/makalah-gotong-
royong.html
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-
nusantara/
https://www.dpr.go.id/tentang/keanggotaan

Anda mungkin juga menyukai