Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH ANALISIS ORGANISASI YANG MEMILIKI

ANGGARAN DASAR/ANGGARAN RUMAH TANGGA


Dosen Pembimbing : Bapak Dr. Jawatir Pardosi, M.Si

Disusun Oleh :

Elda Arum
Puspita
(21050560520)

JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN

i
2022

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah swt, sebab karena rahmat dan nikmat-Nyalah
saya dapat mnyelesaikan sebuah tugas makalah Pendidikan Pancasila ini, yang diberikan oleh
Bapak Dr. Jawatir Pardosi M.Si
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas yang telah ditetapkan, dan juga
agar setiap mahasiswa dapat terlatih dalam pembuatan makalah. Makalah ini berjudul Analisis
Organisasi Yang Memiliki Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga.
Adapun sumber-sember dalam pembuatan makalah ini, didapatkan dari beberapa buku
yang membahas tentang materi yang berkaitan dan juga melalui media internet. Saya sebagai
penyusun makalah ini, sangat berterima kasih kepada penyedia sumber walau tidak dapat secara
langsung untuk mengucapkannya.
Saya menyadari bahwa setiap manusia memiliki keterbatasan, begitu pun dengan saya
yang masih seorang mahasiswa. Dalam pembuatan makalah ini mungkin masih banyak sekali
kekurangan-kekurang yang ditemukan, oleh karena itu saya mengucapkan mohon maaf yang
sebesar-besarnya. Saya mangharapkan ada kritik dan saran dari para pembaca sekalian dan
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya.

iii
DAFTAR ISI

JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN..................................i


KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii
BAB 1..............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................5
1.3 Tujuan...............................................................................................................................5
1.4 Manfaat.............................................................................................................................5
BAB 2..............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..............................................................................................................................6
1. Pengertian Organisasi........................................................................................................6
2. Pengertian Organisasi Menurut Para Ahli dan Menurut Saya..........................................8
3. Pengertian Anggaran Dasar Dan Anggaran Rumah Tangga..............................................8
4. Perbedaan Anggaran Dasar Dan Anggaran Rumah Tangga.............................................8
5. Organisasi Yang Memiliki Anggaran Dasar Dan Anggaran Rumah Tangga...................9
6. Letak Yayasan Perjuangan Wahidiyah dan Pondok Pesantren Kedunglo......................12
7. Jenis Organisasi Yayasan Perjuangan Wahidiyah dan Pondok Pesantren Kedunglo.....14
8. Alasan Didirikannya Yayasan Perjuangan Wahidiyah dan Pondok Pesantren
Kedunglo 15
9. Tujuan dari Yayasan Perjuangan Wahidiyah dan Pondok Pesantren Kedunglo.............15
BAB 3............................................................................................................................................17
PENUTUP.....................................................................................................................................17
1.5 Kesimpulan.....................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................19

iv
1.1 Latar Belakang BAB 1
PENDAHULUAN

Organisasi merupakan wadah atau tempat berkumpulnya orang dengan 3 sistematis,


terpimpin, terkendali, terencana, rasional dalam memanfaatkan segala sumber daya baik dengan
metode, material, lingkungan dan uang serta sarana dan prasarana, dan lain sebagainya
dengan efisien dan efektif untuk bisa mencapai tujuan organisasi.

Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok satu sama
lain, dan ada pula yang berbeda. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah
bagi orang-orang untuk berkumpul, bekerja sama secara rasional dan sistematis, terencana,
terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya
(uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-prasarana, data, dan lain sebagainya yang
digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.

Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti
penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang
tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat
diakui keberadaannya oleh masyarakat di sekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti;
pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga
menekan angka pengangguran.

Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang
terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup. Akan tetapi
sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka,
meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara
relatif teratur.

4
1.2 Rumusan Masalah

Dalam pembahasan materi ini, dan agar tersusun secara sistematis dan efisien
maka timbulah beberapa rumusan masalah yang diantaranya:

1. Apa yang dimaksud dengan organisasi?


2. Apa pengertian organisasi menurut para ahli dan menurut saya?
3. Apa pengertian anggaran dasar dan anggaran rumah tangga?
4. Apa perbedaan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga?
5. Sebutkan organisasi apa yang memiliki anggaran dasar dan anggaran rumah
tangga?
6. Dimanakah tempat organisasi tersebut?
7. Termasuk dalam jenis apa organisasi tersebut?
8. Jelaskan alasan di dirikannya organisasi tersenut?
9. Apa saja tujuan organisasi tersebut?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian organisasi


2. Untuk mengetahui organisasi menurut para ahli dan menurut saya
3. Untuk mengetahui pengertian anggaran dasar dan anggaran rumah tangga
4. Untuk mengetahui perbedaan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga
5. Untuk mengetahui organisasi yang memiliki anggaran dasar dan anggaran rumah tangga
6. Agar mgetahui letak organisasi tersebut berada
7. Untuk mengetahui jenis organisasi tersebut
8. Untuk mengetahui alasan organisasi tersebut
9. Memahami tujuan organisasi tersebut

1.4 Manfaat
Memahami konsep Analisis Organisasi Yang Memiliki Anggaran Dasar/Anggaran Rumah
Tangga.

5
BAB 2
PEMBAHASAN

1. Pengertian Organisasi

Organisasi adalah sekelompok manusia yang diatur untuk bekerja sama dalam rangka
mencapai tujuan bersama .Jadi, dalam setiap organisasi mesti ada tujuan bersama. Dari
pengertian tersebut, kita dapat mengetahui organisasi. Organisasi adalah pengaturan personil
guna memudahkan pencapaian beberapa tujuan yang telah ditetapkan melalui alokasi fungsi dan
tanggung jawab. Pendapat lain menyatakan bahwa organisasi adalah kerjasama dua orang atau
lebih, suatu sistem aktivitas – aktivitas atau kekuatan – kekuatan yang di koordinasikan secara
sadar. Sedangkan pengorganisasian merupakan proses membangun kekuatan dengan melibatkan
konstituen sebanyak mungkin melalui proses menemukan ancaman yang ada secara bersama –
sama, menemu kenali penyelesaian – penyelesaian yang di inginkan terhadap ancaman –
ancaman yang ada, menemu kenali orang dan struktur birokrasi, perangkat yang ada agar proses
penyelesaian yang dipilih mungkin dilakukan, menyusun saran - saran yang harus dicapai, dan
membangun sebuah institusi yang secara demokratis diawasi oleh seluruh konstituen sehingga
mampu mengembangkan kapasitas untuk mnangani ancaman dan menampung semua keinginan
dan kekuaan kosntituen yang ada, merupakan proses pengorganisasian.

Pengorganisasian dengan demikian merupakan proses refleksi dari kesadaran yang


muncul dari pengalaman yang dialami . dengan mengemu kenali ancaman atau masalah, siapa
saja yang terlibat dalam lingkaran masalah itu, kemudian mendorong kesadaran dan motifasi
untuk melakukan sesuatu. Selain mencerminkan kesadaran lewat pengalaman, pengorganisasian
juga mencerminkan lingkar aksi-refleksi-aksi yang progresif. Lingkar seperti ini, menemukan
persiapan, displin dan keterlibatan yang melibatkan rakyat sebanyak mungkin.

Dari ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut:


a. Kumpulan manusia
b. Tujuan bersama
c. Kerja sama, dan

6
d. Pengaturan

Kumpulan manusia merupakan cikal bakal sekaligus cirri pertama organisasi. Karena
berupa kumpulan kupulan, sebuah organisasi tidak mungkin terdiri atas satu orang saja. Sebuah
organisasi pastilah terdiri atas dua orang atau lebih. Sekumpulan manusia saja belum bisa disebut
sebagai sebuah organisasi. Untuk dapat disebut sebagai organisasi, sekumpulan manusia haruslah
mempunyai tujuan bersama. Sekumpulan manusia yang mempunyai tujuan sendiri-sendiri
bukanlah sebuah organisasi. Perhatikan keadaan sekeliling kalaian sewaktu berangkat
sekolah.kalian akan menjumpai serombongan orang sedang menunggu bus. Ada juga
serombongan orang sedang berangkat ketempat kerja masing-masing. Rombongan atau
kumpulan manusia itu tidak dapat dianggap sebagai organisasi. Alasannya, setiap orang didalam
rombongan itu mempunyai tujuan sendiri-sendiri.

Sekelompok manusia yang mempunyai tujuan bersama, namun dikerjakan sendiri,


belum bisa disebut organisasi. Untuk dapat disebut organisasi, tujuan bersama harus dicapai
bersama-sama artinya, harus ada kerja sama dalam mencapai tujuan bersama. Kerja sama
tersebut harus melibatkan semua orang di dalam kelompok terbut. Jadi, semua orang dalam
kelompok tersebut harus bersepakat untuk bekerja sama semua orang dalam kelompok tersebut
harus berusaha mencapai tujuan bersama. Bila salah satu tidak turut serta mengusahakannya,
organisasi menjadi mecet. Nah, untuk dapat melakukan kerja sama sama dibutuhkan aturan
maksud aturan ini adalah agar semua orang dalam kelompok terlibat dalam kerja sama. Agar
semuanya terlibat, setiap orang mendapatkan tugasnya masing-masing. Dengan demikian,
organisasi dapat berjalan.Dengan organisasi yang rapi, sebuah kegiatan dapat terlaksana dengan
sukses. Misalnya, kegiatan upacara yang dilakukan setiap hari senin. Tanpa organisasi yang rapi,
tetu saja pelaksaan upacara akan kacau. Contoh lain misalnya kegiatan drumben.

Organisasi juga ibaratkan sapi lidi. Tujuan pembuatan sapu lidi adalah sebagai alat
unruk membersihkan sampah. Sapu lidi terdiri atas banyak lidi. Lidi-lidi itu disatukan dalam satu
ikatan. Dengan sapu lidi, kita dapat lebih cepat membersihkan halam yang kotor. Coba
bayangkan jika kita menyapu dengan memakai satu lidi saja. Kapan selesainya? Namun dangan
sapu lidi, pekerjaan menyapu menjadi muda. Pekerjaan menyapu pun menjadi lebih mudah dan

7
ringan. Demikian halnya dengan organisasi. Organisasi dibuat untuk memudahkan pencapaian
tujuan bersama.

2. Pengertian Organisasi Menurut Para Ahli dan Menurut Saya

1. Janu Murdiyamoko & Citra Handayani


Organisasi merupakan sebuah sistem sosial yang mempunyai identitas kolektif secara
tegas, progja yang jelas, prosedur dan cara kerja, serta daftar anggota yang secara
terperinci.
2. Max Weber
Organisasi ialah suatu kerangka terstruktur yang di dalamnya berisikan wewenang,
tanggung jawab dan pembagian kerja untuk menjalankan masing-masing fungsi tertentu.
3. John M. Pfiffner dan S. Owen Lane (1951)
Organisasi merupakan proses menghimpun pekerjaan yang orang-orang atau kelompok-
kelompok harus melakukan dengan kekuasaan yang diperlukan untuk pelaksanaannya,
sehingga kewajiban-kewajiban yang dilakukan demikian itu memberikan saluran-saluran
terbaik bagi penyelenggara usaha yang efisien, teratur, positif, dan terkoordinasikan.

Sedangkan, pengertian organisasi menurut saya adalah tempat untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan bersama-sama. Yang berisikan dua orang atau lebih bahkan kelompok.

3. Pengertian Anggaran Dasar Dan Anggaran Rumah Tangga

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) adalah pedoman yang berisi
peraturan bagi seluruh anggota organisasi dalam menjalankan kegiatan.

Peraturan di dalamnya mencakup ketentuan terkait keanggotaan, teknis pengelolaan


organisasi dan usaha, hingga hal-hal yang terkait dengan pembubaran, dan ketentuan khusus
lainnya. AD/ART bersifat mengikat bagi semua anggota tanpa terkecuali.

4. Perbedaan Anggaran Dasar Dan Anggaran Rumah Tangga

Meskipun penyebutannya sering kali tidak terpisah, Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga merupakan dua hal yang berbeda. Berikut penjelasannya. Anggaran Dasar (AD)
adalah seluruh aturan umum terkait kehidupan organisasi yang menjadi mengatur hubungan

8
organisasi dengan anggotanya agar tertib organisasi dapat terwujud. AD berisi semua ketentuan
pokok yang menjadi pedoman untuk menata keberlangsungan hidup organisasi. Ketentuan pokok
tersebut dipakai sebagai acuan dalam membuat aturan-aturan yang lebih khusus. Anggaran
Rumah Tangga (ART) adalah penjelasan lebih lanjut dari aturan-aturan yang tercantum dalam
Anggaran Dasar. ART berisi peraturan yang mengatur urusan rumah tangga sebuah organisasi,
misalnya hal-hal yang terkait keanggotaan organisasi, hak dan kewajiban masing-masing
anggota maupun pengurus, urusan administrasi, dan lain-lain. Miliki benefit cover 100 persen
tagihan di rumah sakit dengan membeli polis asuransi kesehatan di Lifepal. Dapatkan pula
promo hemat hingga 25 persen.

5. Organisasi Yang Memiliki Anggaran Dasar Dan Anggaran Rumah Tangga

Yayasan Perjuangan Wahidyah dan Pondok Pesantren Kedunglo, Yayasan Perjuangan


Wahidiyah merupakan wadah yang menaungi kegiatan para pengamal Shalawat Wahidiyah .
Awalnya yayasan ini hanyalah perkumpulan sekelompok orang yang mengamalkan ajaran
wahidiyah. Yang di masa selanjutnya, terbentuklah sebuah yayasan yang dinamakan Yayasan
Perjuangan Wahidiyah yang diresmikan pada tahun 1997 dan pelopori oleh KH Abdul Latif
Madjid. Perjuangan Wahidiyah adalah Perjuangan yang istimewa, Perjuangan sebagaimana yang
diperjuangkan oleh Beliau Rasulalloh SAW secara komprehensif mencakup disegala bidang.

Satu perjuangan yang memperjuangkan suatu kehidupan dunia dan akhirat yang dimulai
dari perbaikan Iman, Islam dan Ikhsan sehingga terbentuklah suatu masyarakat yang sempurna
yakni masyarakat yang sadar kepada Allah wa Rasulihi SAW.

Latar belakang berdirinya pondok. Pada akhir tahun 1800-an hingga tahun 1900 banyak
oran g islam indonesia mulai menyadari bahwa mereka tidak akan mungkin berkompetisi dengan
kekuatan-kekuatan yang menantang islam yaitu dari pihak kolonialisme Belanda, penetrasi
kristen dan perjuangan untuk maju di bagian-bagian lain di Asia apabila mereka terus
melanjutkan kegiatan dengan cara-cara tradisional dalam menegakkan islam mereka mulai
menyadari perlunya perubahan-perubahan .

Salah seorang yang menyadari perlunya perubahan-perubahan tersebut adalah KH.

9
Mohammad Ma'roef. Lalu ia mendirikan sebuah pondok yang bernama “Kedunglo” yang
terletak di desa Bandar Lor kecamatan Mojoroto Kediri. KH. Mohammad Ma'roef mendirikan
pondok pesantren ini karena melihat semakin berkembangnya masyarakat pada masa penjajahan
kolonialisme yang pembinaannya telah didahului oleh ulama-ulama besar di jamannya.

Di kota Kediri, pada awalnya sudah mengenal agama secara luas, termasuk agama
islam. Namun pada penerapan ajarannya perlu ditata lagi, karena mereka belum sepenuhnya
menerapkan syari’at islam, akan tetapi pada prakteknya masih dicampur dengan adat istiadat
yang bertentangan dengan syari’at islam. KH. Mohammad Ma'roef, puta dari K. Abdul Madjid
pendiri pondok pesantren Klampok Arum desa Badal Ngadiluwih kab. kediri ini juga alumni
pondok pesantren. Sebagai penerus dari perjuangan ayahnya, ia lantas ingin mendirikan sebuah
pondok pesantren, sebagai sarana untuk mewujudkan masyarakat yang religius, masyarakat yang
berbudi pekerti dan berakhlak.

Sepulang dari belajar di Makkah al Mukarramah selama + tujuh tahun, KH. Mohammad
Ma'roef tampak semakin alim dan waskita . Oleh karena itu, KH. Mohammad Ma'roef disuruh
oleh mertuanya - K. Shaleh , Banjarmlati Mojoroto - untuk mencari tanah yang akan dijadikan
pondok pesantren .

KH. Mohammad Ma'roef tidak menyia-nyiakan hal tersebut, dia lantas tirakat sambil
mengamalkan shalawat nariyah sebanyak 4.444 kali per hari. Akhirnya dia mendapat petunjuk
atau hidayah dari Allah swt. bahwa tanah yang cocok untuk dijadikan pondok olehnya adalah
tanah yang berada di sebelah barat sungai brantas diantara dua jembatan.

Petunjuk yang diperoleh KH. Mohammad Ma'roef lalu dihaturkan kepada mertuanya,
akan tetapi mertuanya, K. Shaleh, dan beberapa orang kerabat dan teman mengecam atau tidak
setuju dengan tanah pilihan KH. Mohammad Ma'roef. Hal ini disebabkan karena tanah tersebut
dikenal sebagai bumi supit urang, yaitu tanah yang berwujud rawa / perairan semacam danau dan
tidak berupa daratan. Namun KH. Mohammad Ma'roef tetap pada pendiriannya memilih tanah
tersebut sambil mengemukakan beberapa alasan. Alasan tersebut adalah bahwa KH. Mohammad
Ma'roef yakin bahwa pondok yang akan didirikannya suatu saat nanti akan memiliki

1
keistimewaan. Yang pertama, dekat dengan pasar (pasar Bandar, utara lokasi pondok), kedua,
dekat dengan sungai, ketiga, dekat dengan pusat kota. Akhirnya alasan tersebut diterima dan
jadilah tanah tersebut dibeli.

Setelah tanah dibeli, pada 1800-an KH. Mohammad Ma'roef mendirikan sebuah pondok
pesantren. Pondok tersebut kemudian diberi nama “Kedunglo”. Nama ini diambil dari kondisi
pondok tersebut dibangun, yaitu pondok didirikan diarea kedung (semacam danau) dan disana
tumbuh pohon Lo yang besar .

Karena di lokasi pondok yang pertama sering terjadi banjir sehingga menggenangi
sekitar lokasi pondok, maka pada tahun 1901 lokasi pondok pesantren Kedunglo di pindahkan
keselatan + 100 m dari lokasi semula. Maka dibangunlah masjid dan pondokan untuk santri,
yang mana masjid dan pondokan yang dibangun KH. Mohammad Ma'roef sampai sekarang
masih berdiri kokoh dan belum di ganti (pugar).

Setelah KH. Mohammad Ma'roef tinggal di pondok Kedunglo, maka berduyun-


duyunlah para santri yang ingin menimba ilmu kepadanya. Namun karena dia kurang suka
memiliki banyak santri, maka sebagian santrinya diserahkan kepada K. Abdul Karim , pendiri
PP. HM. Lirboyo, yang saat itu santrinya masih beberapa orang saja.

Ketika ditanya mengapa KH. Mohammad Ma'roef tidak suka mempunyai banyak santri
? dia hanya menjawab : “Aku tidak mau memelihara banyak santri. Disamping repot kalau punya
banyak santri, pondok ini jadi kotor. Karena itu saya mohon kepada Allah agar santri saya tidak
lebih dari empat puluh orang saja. Kalau lebih dari empat puluh nanti ada yang nakal akhirnya
pondok ini jadi rusuh”. Memang benar, santri KH. Mohammad Ma'roef tidak pernah lebih dari
empat puluh orang. Kalau lebih pasti ada yang pulang.

Selain sebagai pengasuh pondok, KH. Mohammad Ma'roef juga sebagai guru tunggal,
tidak ada guru / ustadz selain dia. Karena santri-santrinya ditangani sendiri, maka tak heran bila
sepulang dari mondok di Kedunglo para santrinya menjadi orang yang alim dan ampuh. Diantara
santrinya yang menjadi orang besar adalah K. Dalhar Watu Congol Magelang jawa Tengah, K.

1
Manab Lirboyo Kediri Jawa Timur (konon meski sudah memiliki banyak santri, K. Manab masih
mengaji ke Kedunglo), K. Musyafa’ Kaliwungu Kendal Jawa Tengah, K. Dimyathi Tremas, K.
Musthafa Bisri Rembang Jawa Tengah, K. Mubasyir Mundir kediri, K. Marzuki Solo, dan para
kyai yang ada di Kediri (pada masanya) yang pada umumnya pernah belajar /mengaji pada KH.
Mohammad Ma'roef .

KH. Mohammad Ma'roef menguasai berbagai macam disiplin ilmu, maka kitab-kitab
yang diajarkan juga kitab-kitab yang tinggi. bahkan cara mengajarnya tidak sebagaimana ustadz-
ustadz zaman sekarang. Untuk mengajar syarah al Fiyah saja diamping menerangkan syarahnya,
dia juga membahas ‘arudnya (balaghahnya), maka satu mata pelajaran yang dibahas sudah
meluas ke mata pelajaran yang lain .

Setelah + 56 tahun memimpin pondok pesantren Kedunglo, pada hari Rabu Wage ba’da
Maghrib Bulan Muharram 1375 / th 1955 KH. Mohammad Ma'roef berpulang ke rahmatullah,
pucuk pimpinan pondok pesantren Kedunglo digantikan kepada putra beliau yang bernama KH.
Abdul Madjid Ma'roef.

Pada masa awal kepemimpinan KH. Abdul Madjid Ma'roef keadaan pondok masih
seperti pada masa KH. Mohammad Ma'roef, yaitu belum begitu banyak santri yang mondok.
Bahkan madrasah secara formalpun belum terbentuk. Baru sekitar tahun 1970-an madrasah
pondok baru berdiri.

6. Letak Yayasan Perjuangan Wahidiyah dan Pondok Pesantren Kedunglo

Letak Geografis Pondok pesantren Kedunglo al Munadhdhoroh terletak di Desa Bandar


Lor Kecamatan Mojoroto Kota Kediri Jawa Timur. Desa Bandar Lor berada di pinggiran sungai
brantas sebelah barat dan berada + 1 km dari pusat kota Kediri. Yayasan Perjuangan Wahidiyah
Dan Pondok Pesantren Kedunglo.

Sesuai dengan data monografi desa Bandar Lor pda tahun 2002, luas desa ini + 111,35
Ha dengan perincian sebagai berikut : pemukiman atau perumahan seluas + 87,50 Ha, sawah dan

1
ladang 9 Ha, jalan seluas 4,5 Ha, jalur hijau seluas 2 Ha, pemakaman seluas 1,5 Ha dan lain-lain
1,3 Ha.

Adapun batas-batas desa Bandar Lor yang menjadi letak Pondok pesantren Kedunglo al
Munadhdhoroh adalah :
1. Sebelah utara desa Mojoroto
2. Sebelah barat desa Lirboyo
3. Sebelah selatan desa Bandar Kidul
4. Sebelah Timur sungai brantas

Pada tahun 2002 jumlah penduduk desa Bandar Lor berjumlah 8.593 jiwa
dengan rincian sebagai berikut :
1. Penduduk laki-laki berjumlah 4.074 orang dengan rincian 4.073 WNI dan 1 WNA
2. Penduduk perempuan berjumlah 4.519 orang dengan rincian 4.516 WNI dan 3 WNA

1
7. Jenis Organisasi Yayasan Perjuangan Wahidiyah dan Pondok Pesantren Kedunglo
Yayasan Perjuangan Wahidiyah dan Pondok Pesantren Kedunglo termasuk kedaklam
jenis organisasi formal dan non formal. Merupakan organisasi yang terdaftar dan diakui serta
memiliki landasan hukum tertentu. Pertama, di lingkup pondok pesantren yaitu
dikembangkannya Madrasah Diniyah Wahidiyah dari jenjang pendidikan Madrasah Ibtidaiyah
sampai dengan Madrasah Aliyah. Kedua, di lingkup pendidikan umum. Setelah berdirinya SMP
dan SMA Wahidiyah, Kanjeng Romo Kyai melengkapinya dengan mendirikan TK Plus, SD, dan
Perguruan Tinggi yaitu Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Wahidiyah terdiri dari dua program studi
yaitu Akuntansi dan Manajemen, dan Sekolah Tinggi Ilmu Syari‟ah Wahidiyah terdiri dari satu
program studi Ahwal Al Syakhshiyyah .

Program kegiatan yang ada di pondok pesantren Kedunglo bersifat formal maupun non
formal. Kegiatan bersifat formal adalah kegiatan sekolah dari tingkat TK hingga Perguruan
Tinggi. Sedangkan kegiatan bersifat non formal adalah sekolah diniyah baik MI sampai MA
Wahidiyah, mujahadah yaumiyah, mujahadah usbuiyah, serta pengajian al Hikam ahad pagi
yang dipimpin langsung oleh K. Abdul Latif Madjid.

Di samping sekolah Wahidiyah di Pondok Pesantren Kedunglo juga terdapat sekolah-


sekolah Wahidiyah di daerah sebagai berikut1:
1. Play Group : 30 play group Wahidiyah
2. TK ter-SK : 92 TK Plus Wahidiyah
3. SD Wahidiyah ter-SK : 15 SD Wahidiyah
4. SMP Wahiidyah ter-SK : 6 SMP Wahidiyah
5. SMA Wahidiyah ter-SK : 3 SMA Wahidiyah

Sedangkan dalam bidang ekonomi telah terbentuk 900 koperasi Wahidiyah di tingkat
kecamatan-kecamatan seluruh tanah air yang memiliki omset yang sangat besar.143 Wahidiyah
juga melakukan penataan di bidang keadministrasian dan keorganisasian sehingga hubungan
yang bersifat intern dan ekstern dapat berjalan dengan baik.

Dibandingkan dengan berbagai lembaga pendidikan yang lain, Pesantren Kedunglo


memiliki beberapa kelebihan :

1
1) Santri Kedunglo mendapatkan bekal yang seimbang antara ilmu-ilmu keagamaan dan
ilmu-ilmu modern, antara lain Fiqih, Nahwu, Shorof, Fisika, Biologi, dan B.Inggris.
2) Pengasuh Pesantren Kedunglo memiliki silsilah perguruan yang jelas. Pendiri Pesantren
Kedunglo K. Muhammad Ma‟roef adalah murid dari Mbah Kyai Kholil dari Bangkalan,
Syaikh Nawawi adalah murid dari Syaikh Ahmad Zaini Dahlan (Mufti Agung Makkah).
Demikian seterusnya hingga berujung kepada Rasulullah saw. Dengan demikian, keaslian
ajaran Islam yang dikembangkan di Pesantren Kedunglo tidak perlu diragukan lagi.
3) Pesantren Kedunglo menjadikan tasawuf sebagai basis pembinaan para santrinya, K.
Abdoel Madjid Ma‟roef melakukan ijtihad untuk mempermudah pemahaman dan
penerapan tasawuf yaitu dengan Shalawat Wahidiyah dan ajarannya. Demikian para
santri mendapatkan bekal spiritual yang mantap dalam mengarungi kehidupan.
4) Salah satu keunggulan Pesantren Kedunglo adalah akhlak. Di Kedunglo, pembinaan
akhlak menyatu dalam kurikulum sekolah dan pesantren. Sehingga alumni Kedunglo
memiliki akhlak yang mulia. Sedangkan bekal akhlak ini adalah bekal yang paling
berharga dalam mengarungi kehidupan setelah bekal Iman dan Islam.

8. Alasan Didirikannya Yayasan Perjuangan Wahidiyah dan Pondok Pesantren


Kedunglo

Mohammad Ma'roef mendirikan pondok pesantren ini karena melihat semakin


berkembangnya masyarakat pada masa penjajahan kolonialisme yang pembinaannya telah
didahului oleh ulama-ulama besar di jamannya. Di kota Kediri, pada awalnya sudah mengenal
agama secara luas, termasuk agama islam.

9. Tujuan dari Yayasan Perjuangan Wahidiyah dan Pondok Pesantren Kedunglo

Tujuan didirikannya Pondok Pesantren Kedunglo adalah berusaha membantu


pemerintah dalam meningkatkan kualitas manusia yang beriman, bertaqwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berilmu pengetahuan dan teknologi, serta sehat jasmani dan
rohani. Yang dijadikan dasar oleh pondok pesantren Kedunglo sebagai lembaga pendidikan
islam sama seperti pondok-pondok lain, yaitu melaksanakan tugas penyiaran dan pembinaan
ajaran islam serta mengembangkannya serta mewarnai masyarakat dengan warna yang islami.
Artinya bahwa pondok pesantren membina akhlak, tingkah laku dan perbuatan yang

1
dilaksanakan masyarakat berdasarkan pada ajaran islam sehingga terciptalah masyarakat yang
yang islami.

Pondok pesantren merupakan suatu lembaga pendidikan umat dan pengembangan


agama islam. Dengan memperhatikan masyarakat Indonesia dewasa ini, maka santri pondok
pesantren Kedunglo diharapkan dapat dan mampu :
a. Memiliki wawasan keagamaan yang luas serta pandangan yang kritis terhadap jalannya
pembangunan baik mental maupun spiritual.
b. Mampu mengkontekstualisasikan ajaran islam kepada umat masyarakat.
c. Menciptakaan struktur kemasyarakatan yang lebih profesional dan madani melalui ajaran
islam.

Konsep madani bagi orang arab mengacu pada hal-hal yang ideal, yakni mengacu pada
kehidupan Rasul pada periode Madinah dengan pesona keberhasilan Rasul membangun dan
membina masyarakat yang plural, demokratis, damai, saling menghormati dengan landasan
hukum hak dan tanggung jawab bersama. Kata madani juga ideal dalam kontek sosiologis dunia
Arab, dimana kota selalu menjanjikan peradaban yang lebih makmur . Tindakan-tindakan
sebagaimana tersebut diatas akan menjadi kepribadian yang khas dari pondok pesantren
Kedunglo. Hal ini bisa dirasakan dari usaha pembinaan santri dalam pembiasaan dan pengertian
yang nantinya akan menghasilkan kader-kader yang militan untuk ikut serta membangun umat
masyarakat secara kaffah.

1
BAB 3
PENUTUP

1.5 Kesimpulan

Organisasi adalah pengaturan personil guna memudahkan pencapaian beberapa tujuan


yang telah ditetapkan melalui alokasi fungsi dan tanggung jawab. Pendapat lain menyatakan
bahwa organisasi adalah kerjasama dua orang atau lebih, suatu sistem aktivitas – aktivitas atau
kekuatan – kekuatan yang di koordinasikan secara sadar.

Ada empat tujuan kegiatan organisasi yaitu:

1) Untuk menggerakkan rakyat agar tertarik dan terlibat.


2) Organisasi merupakan sarana pendidikan yang meihak kepada kelompok tertindas.
3) Sifatnya harus problem solving.
4) Dialog,

1
a. Kesimpulan
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang sangat
penting bagi setiap individu untuk lebih mencintai bangsa Indonesia, melalui mata pelajaran
ini para siswa, mahasiswa, maupun warga negara dididik untuk lebih mencintai bangsa dan
negara Indonesia ini.

PKn meliputi pokok bahasan pengantar PKn, Hak dan Kewajiban warga negara,
pendidikan pendahuluan bela negara, demokrasi Indonesia, hak asasi manusi, wawasan
nusantara, ketahanan nasional, politik dan stategi nasional.

Jadi, Pendidikan Kewarganegaraan adalah program pendidikan berdasarkan nilai-nilai


pancasila sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai-nilai luhur dan moral
yang berakar dari budaya bangsa Indonesia yang diharapkan dapat menjadi jati diri yang
diwujudkan dalam bentuk perilaku yang diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari para
mahasiswa baik sebagai individu, sebagai calon guru/pendidik, anggota masyarakat dan makhluk
ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.

1
DAFTAR PUSTAKA

Astuti, N. P. (2020, November 16). 5 Macam Organisasi, Berikut Pengertian dan Tujuannya.
Retrieved April 7, 2022, from Merdeka.com: https://m.merdeka.com/jabar/5-macam-
organisasi-berikut-pengertian-dan-tujuannya-kln.html?page=4
Hujroh. (2019, Februari 11). Yayasan Perjuangan Wahidiyah Dan Pondok Pesantren Kedungl.
Retrieved April 7, 2022, from SEJARAH SHALAWAT WAHIDIYAH DAN PONPES.
KEDUNGLO: https://www.hujroh.com/index.php/topic,4574.0/pagetitle,yayasan-
perjuangan-wahidiyah-dan-pondok-pesantren-kedunglo.html?;wap2
Jogja, Y. (2019, Juni 5). Yayasan Perjuanga Wahidiyah Daerah Istimewa Yogyakarta. Retrieved
April 7, 2022, from SEJARAH SHALAWAT WAHIDIYAH DAN PONPES.
KEDUNGLO: https://ypwjogja.com/profil-9-sejarah
Lifepal. (2021, Juli 29). Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga [Plus Contohnya].
Retrieved April 7, 2022, from lifepal: https://lifepal.co.id/media/anggaran-dasar-
dan- anggaran-rumah-tangga/

Anda mungkin juga menyukai