Anda di halaman 1dari 5

GOTONG ROYONG

Gotong Royong dalam Ilmu Pengetahuan


A. Pengertian Gotong Royong
Pengertian gotong royong memiliki penjelasan beraneka macam dengan makna yang sama,
diantaranya:

1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)


Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), menyatakan bahwa gotong royong
memiliki arti bekerja bersama-sama. Seperti tolong menolong, maupun bantu membantu
diantara anggota dalam suatu komunitas.

2. Menurut Pudjiwati Sakjoyo


Berdasarkan Pudjiwati Sakjoyo yang ditulisnya dalam buku Sosiologi Pedesaan, menyatakan
bahwa gotong royong merupakan adat istiadat tolong menolong antara orang-orang yang ada
di berbagai macam lapangan kegiatan sosialm baik itu menurut hubungan kekerabatan,
tetangga, dan efisien yang bersifat praktis, serta ada pula kerjasama lainnya.

3. Menurut Koentjaraningrat
Berdasarkan Koentjaraningrat yang ditulisnya dalam buku yang berjudul Pengantar
Antropologi, menyatakan bahwa gotong royong merupakan bentuk kerjasama dimana
seseorang dikatakan beriman bila dirinya telah mencintai saudaranya sama sepertia ia
mencintai dirinya sendiri.

B. Manfaat dan Tujuan Gotong Royong


Manfaat dan tujuan dari gotong royong yang dilakukan oleh masyarakat, antara lain:

1. Menumbuhkan rasa dan sikap saling tolong menolong, sukarela, saling membantu, dan
mempunyai sifat kekeluargaan.

2. Membina hubungan sosial yang baik terhadap masyarakat disekitar.

3. Menciptakan rasa kebersamaan dan menumbuhkan rasa kasih sayang.

4. Mempererat tali silahturahmi atau persaudaraan.

5. Meringankan pekerjaan dan menghemat waktu dalam menuntaskan suatu pekerjaan.

6. Meningkatkan produktivitas kerja.

7. Terciptanya rasa persatuan dan kesatuan di dalam lingkungan sekitar.


C. Jenis Gotong Royong
Gotong royong terbagi menjadi berbagai jenis, seperti:

1. Kerja Bakti
Kerja bakti adalah sebuah kegiatan bersama dalam suatu lingkungan sosial masyarakat
sekitar. Kegiatan ini merupakan suatu wujud untuk bisa meningkatkan rasa saling tolong
menolong dan peduli antar sesama.

2. Tanggap Bencana
Tanggap bencana adalah sebuah respons dari masyarakat untuk saling bekerja sama dalam
kondisi terkena suatu musibah. Kegiatan tanggap bencana tersebut terbentuk dari rasa peduli
masyarakat sekitar guna membantu sesama yang sedang berada dalam keadaan sulit.

3. Musyawarah
Musyawarah adalah sebuah media guna mencapai mufakat dan berkumpul dengan tujuan
untuk menyelesaikan masalah dan mengambil suatu keputusan secara bersama-sama.

Dengan musyawarah, masyarakat dapat saling bertukar pikiran dan pendapat dengan tujuan
mencapai mufakat yang diharapkan serta saling menguntungkan semua pihak.

4. Panen Raya
Panen raya adalah kondisi musim panen dengan skala besar dari seluruh jenis pertanian.
Musim panen ini umumnya terjadi dalam jangka waktu satu tahun dua kali atau tergantung
pada jenis tanaman yang ditanamnya.

5. Belajar Bersama
Belajar bersama juga termasuk ke dalam jenis gotong royong, dimana seorang pelajar dan
mahasiswa berusaha menyelesaikan materi suliy secara bersama-sama.

D. Contoh Gotong Royong


Gotong royong bisa Anda lakukan dimana saja tempatnya. Berikut adalah beberapa contoh
gotong royong yang bisa Anda lakukannya, antara lain:

1. Dalam Lingkungan Sekolah


Gotong royong dalam lingkungan sekolah, seperti:

 Membersihkan kelas secara bersama-sama.


 Mengerjakan kegiatan kerja bakti, misalnya membersihkan halaman sekolah
secara bersama-sama.
 Mengerjakan tugas kelompok secara bersama-sama dan adil.
2. Dalam Lingkungan Masyarakat
Gotong royong dalam lingkungan masyarakat, seperti:

 Gotong royong dalam membangun masjid.


 Gotong royong mengerjakan kegiatan pertanian, misalnya bertanam dan
memanen hasil pertanian.
 Gotong royong ketika memperbaiki rumah.
 Kerja bakti membersihkan lingkungan desa.
 Gotong royong membangun jembatan penghubung antar desa.\

E. Nilai-Nilai Gotong Royong


Gotong royong memiliki nilai-nilai gotong royong yang terkandung di dalamnya, di
antaranya yaitu:

1. Persatuan

2. Kesatuan

3. Sosialisasi

4. Sukarela

5. Tolong Menolong

6. Kekeluargaan

GOTONG ROYONG MENURUT AJARAN ISLAM

A. Pengertian Ta’awun (gotong royong/tolong menolong)


Islam membolehkan manusia melakukan gotong royong atau tolong menolong dalam
hal kebaikan dan takwa, dan melarang tolong menolong dalam hal jahat. Sebagaimana yang
terdapat dalam Al Quran surat Ali Imran ayat 104 dan Al Quran Al Maidah ayat dua.

“… dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan
tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah,
Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya.” (QS. Al Maidah : 2)

Dalam hal saling gotong-royong dan tolong menolong pada konteks yang ma’ruf sesuai ayat
sebelumnya, Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam juga menjabarkan pentingnya gotong-royong
untuk membangun kekuatan kaum muslimin dan menegakkan kemuliaan agama Islam pada
suatu daerah. Sebab Islam merupakan ajaran penuh dengan kebaikan. Senantiasa
mengajarkan berfikir positif dan berusaha untuk berlaku baik terhadap sesama manusia
lainnya. Sehingga, tepatlah wasiat Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam,

”Barangsiapa yang membebaskan satu kesusahan seorang mukmin dari kesusahan-kesusahan


dunia, maka Allah akan melepaskannya dari satu kesusahan di antara kesusahan-kesusahan
akhirat. Barangsiapa memberikan kemudahan kepada orang yang kesulitan, maka Allah akan
memudahkan dia di dunia dan akhirat. Barangsiapa yang menutup aib seorang muslim, maka
Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat. Dan Allah akan selalu menolong seorang
hamba selama hamba itu menolong saudaranya” (HR. Muslim).

Selain hadits tersbut, Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam juga mengingatkan pentingnya rasa
kebersamaan dan saling tolong menolong,

َ ‫َم ْن َكانَ فِى َحا َج ِة َأ ِخي ِه َكانَ هَّللا ُ فِى َح‬


‫اجتِ ِه‬

 ”Barangsiapa menolong saudaranya, maka Allah akan selalu menolongnya”. (HR. Bukhari
dan Muslim)

Selain melakukan kerjasama dan gotong royong pada hal-hal yang diperbolehkan dalam
Islam atas sesama muslim, maka Islam juga memperbolehkan pemeluknya untuk
bekerjasama atau tolong menolong dalam perkara ma’ruf terhadap mereka yang non muslim.
Dalam hal membagikan rumah gratis Kopsyah BMI juga memberikan rumah siap huni
kepada yang non muslim. Ini sesuai dengan ajaran Islam pada QS. At Taubah : 6 :

“Dan jika seorang diantara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu,
Maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia
ketempat yang aman baginya. demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui.
(QS. At Taubah : 6)

B. Hikmah Bersikap Ta'awun


Mengutip buku Akidah dan Akhlak untuk Kelas VII Madrasah Tsanawiyah oleh Taofik
Yusmansyah, sikap ta'awun memiliki beberapa manfaat bagi kehidupan bermasyarakat,
contohnya adalah sebagai berikut:

1. Mempererat tali persaudaraan (silaturahmi) antar sesama

2. Terciptanya simbiosis mutualisme di tengah masyarakat yang saling menguntungkan satu


sama lain

3. Terpenuhinya kebutuhan hidup masing-masing individu

4. Meringankan beban atau kesulitan seseorang

5. Kehidupan bermasyarakat akan menjadi lebih tentram dan sejahtera

C. Contoh Taawun
Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial karena ketakmampuannya melakukan segala
hal sendiri karena keterbatasan yang ada pada dirinya. Oleh karena itu, sudah sewajarnya
manusia saling tolong menolong.
Upaya tolong menolong yang dimaksud tidak harus dalam aspek yang besar. Cukup lakukan
hal sederhana. Berikut contoh sikap ta’awun dalam kehidupan sehari-hari:

 Tidak membahas aib orang lain


 Memberi bantuan kepada orang-orang di sekitar
 Mengunjungi orang yang tengah sakit atau yang sedang mengalami musibah
 Meringankan kesulitan orang lain

Selain menjalankan perintah Allah dalam Al-Quran dan mendapat pahala serta memenuhi
peran sebagai makhluk sosial, kebaikan-kebaikan yang telah kita lakukan sebenarnya akan
kembali pada diri sendiri. Hal ini sesuai dengan yang tertera dalam hadis nabi riwayat
Muslim yang artinya:
“Barang siapa melapangkan seorang mukmin dari suatu kesusahan dunia, maka Allah akan
melapangkannya satu kesusahan dari beberapa kesusahan di hari kiamat. Barang siapa
meringankan penderitaan seseorang, maka Allah akan meringankan penderitaannya di dunia
maupun akhirat. Barang siapa menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi
aibnya di dunia dan akhirat.” (Hadis riwayat Muslim no.2699)

Anda mungkin juga menyukai