Anda di halaman 1dari 5

GOTONG ROYONG DALAM MASYARAKAT

Tugas Makalah Pelajaran Bahasa Inggris

Disusun oleh :

KELOMPOK 3

PUTRI FIRANTY

NUR AISYAH

MUTIARA

NUR AINUN
PEMBAHASAN

A. Pengertian Gotong Royong


Gotong royong adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama dan bersifat
suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan dengan lancar, mudah dan ringan. Gotong
royong juga sangat sesuai dengan ajaran islam, Islam menginginkan umatnya saling mencintai,
menyayangi dan saling berbagi, itu sangat sejalan dengan prinsip gotong royong.
Semangat gotong royong dalam islam juga bisa dijadikan ukuran keimanan seseorang, dalam hal
ini Rasulallah SAW. Bersabda dalam hadist yang di riwayatkan Bukhari,Muslim,Tirmidzi,dan
Nasai:
“Tidak beriman salah seorang diantara kamu sampai ia mencintai saudaranya sama dengan
mencintai dirinya sendiri”.
Sesama muslim adalah saudara, jadi antar sesama muslim kita wajib saling mengasihi,
saling tolong menolong dan bekerja sama dalam hal kebaikan(Gotong Royong). Dengan landasan
cinta, seorang muslim menjadi penolong bagi muslim yang lain.
Contoh kegiatan yang dapat dilakukan secara bergotong royong antara lain pembangunan
fasilitas umum dan membersihkan lingkungan sekitar. Sikap gotong royong itu seharusnya
dimiliki oleh seluruh elemen atau lapisan masyarakat baik di kota maupun di pedesaan. Karena,
dengan adanya kesadaran setiap elemen atau lapisan masyarakat melakukan setiap kegiatan
dengan cara bergotong royong. Dengan demikian segala sesuatu yang akan dikerjakan dapat lebih
mudah dan cepat diselesaikan dan pastinya pembangunan di daerah tersebut akan semakin lancar
dan maju. Bukan itu saja, tetapi dengan adanya kesadaran setiap elemen atau lapisan masyarakat
dalam menerapkan perilaku gotong royong maka hubungan persaudaraan atau silaturahim akan
semakin erat.
Dibandingkan dengan cara individualisme yang mementingkan diri sendiri maka akan
memperlambat pembangunan di suatu daerah. Karena individualisme itu dapat menimbulkan
keserakahan dan kesenjangan diantara masyarakat di kota tersebut.
Perubahan ekonomi Indonesia di bawah rezim Soeharto memungkinkan masuknya modal
asing dan liberalisasi. Nilai-nilai budaya mulai dengan deras masuk dan menjadi bagian dari
hidup masyarakat Indonesia. Kehidupan perekonomian masyarakat berangsur-angsur berubah
dari ekonomi agraris ke industri. Indusri berkembang maju dan pada zaman sekarang tatanan
kehidupan lebih banyak didasarkan pada pertimbangan ekonomi, sehingga bersifat materialistik.
Maka nilai kegotong royongan pada masyarakat telah memudar.

B. Gotong Royong Dan Manfaatnya


Sudah sejak jaman dulu bangsa kita menjalankan sistem kerja masal “GOTONG
ROYONG” dalam kegiatan – kegiatan pembangunan. Baik pembangunan untuk sarana umum
ataupun pembangunan untuk pribadi. Banyak sekali contoh – contoh yang masih bisa kita lihat
dan kita saksikan sampai sekarang. Terutama di daerah – daerah pedesaan mereka bekerja secara
bergotong royong dalam pembangunan Balai Desa, Masjid, Saluran irigasi, Rumah, Menanam
padi, Perbaikan jalan, dan banyak lagi kegiatan lainnya yang dikerjakan secara bersama – sama
tanpa ada imbalan yang mereka terima karena mereka melakukannya secara ikhlas.
Penduduk desa yang masih sangat kental dengan rasa kekeluargaan dan rasa persaudaraan.
Mereka guyub rukun, masih dan terus melaksanakan dan menjalankan budaya dan cara kerja
yang sudah sekian ratus tahun terbukti mampu meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup
mereka. Mereka bahu – membahu saling membantu antar sesama warga desa. Mereka bekerja
dengan semangat dan tanpa pamrih , para lelaki bekerja bersama – sama menyelesaikan
pembangunan yang direncanakan, sedangkan para ibu membantu di dapur menyiapkan makanan
dan minuman untuk para lelaki yang sedang bekerja Gotong Royong.
Gotong Royong sebuah system kerja (Semut) yang patut untuk kita pertahankan dan kita
teruskan pada era sekarang ini. Tidak hanya bagi warga desa saja yang bisa melakukan gotong
royong , warga kotapun tentunya harus bisa dan bahkan lebih baik. Banyak kegiatan yang bisa
dilakukan bagi yang tinggal di perkotaan, membangun poskamling, membersihkan parit,
membangun tempat ibadah, menjaga kebersihan dan masih banyak lagi kegiatan yang lainnya.
Masalah waktu bisa kita laksanakan pada saat hari libur.
Ketua RT dan Ketua RW sangat berperanan sekali dalam kegiatan gotong royong
dilingkunganya. Merekalah tokoh masyarakat dan motor penggerak kegiatan – kegiatan
kemasyarakatan sehingga orang-orang yang bekerja akan merasa lebih semangat. Dan kita semua
akan mendapatkan manfa’at lain yang dari kegiatan gotong royong ini. Di antaranya :
1. Pekerjaan selesai dengan cepat tanpa harus mengeluarkan biaya ataupun kas RT/RW, dan
jika berupa pembangunan fisik gedung akan sangat menghemat anggaran , karena biaya
untuk tenaga kerja berkurang dengan adanya Gotong Royong.
2. Tanpa terasa persaudaraan dan kebersamaan sesama warga semakin erat, yang pejabat kenal
dengan tetangga yang pekerja/buruh, yang pedagang kenal dengan yang bekerja sebagai
sopir, yang kaya kenal dengan yang miskin, begitu juga sebaliknya.
3. Keamanan lingkungan semakin terjamin, dengan rasa persaudaraan dan kebersamaan serta
saling kenal diantara warga tentunya jika ada pendatang baru ataupun ada tamu asing yang
mencurigakan tentu warga akan cepat mengetahuinya.
4. Ketentraman dan kedamaian, akan diperoleh jika antar sesama warga saling peduli dan
saling membantu dengan sesama warga lainya.
5. Gotong royong tidak mengenal perbedaan, sehingga ketika di laksanakan semua akan terasa
sama.
Tentu kita semua berharap bisa hidup dan tinggal di lingkungan yang tentram dan
damai. Gotong Royong merupakan salah satu cara yang efektiv dan mudah untuk mencapai
keadaan itu, diantara cara-cara yang lain. Untuk itu marilah kita semua budayakan gotong
royong dari sekarang agar manfaat-manfaat di atas dapat kita rasakan.
C. Upaya Melestarikan Gotong Royong
Sudah menjadi harapan semua pihak agar semangat gotong royong yang semakin lama
semakin memudar seiring dengan kemajuan dalam dunia digital, maka setidaknya perlu
diperhatikan beberapa hal berikut agar kelestarian perilaku gotong royong dapat bertahan.
Adapun beberapa upaya yang dimaksudkan tersebut sebagai berikut.
1. Pihak masyarakat
a. Meminimalisir atau bahkan menghilangkan anggapan yang menyatakan bahwa perilaku
gotong royong tidak penting . Dengan cara seperti ini maka dapat dimungkinkan akan
terbangun motivasi internal pada masyarakat lapisan bawah untuk menanamkan semangat
melestarikan perilaku kegotongroyongan.
b. Tidak memanfaatkan berbagai macam kasus tertentu (RAS) sebagai upaya untuk
menunggangi dengan perilaku gotongroyong. Aapabila hal ini dilakukan akan menciderai
nilai dari gotong royong tersebut.
c. Meminimalisir jarak yang jauh antar lapisan masyarakat. Dengan cara ini maka
dimungkinkan apabila ada gotong royong yang dilakukan tidak semakin canggung
dilakukan.

2. Pihak Pemerintah
a. Mampu memberi contoh atau ketedanan bagi masyarakat agar senantiasa mengaktifkan
kebiasaan gotong royong dengan terjun langsung ke lapangan.
b. Memberikan reward bagi pihak tertentu yang senantiasa melestarikan tradisi gotong royong.
Hal ini apabila dilakukan akan memberikan motivasi positif dan atau rangsangan agar
senantiasa memasyarakat.
BAB III
KESIMPULAN

Kata Gotong Royong belakangan ini seperti sudah terlupakan, seiring dengan
tumbuhnya sikap individualistis masyarakat , Seiring pudarnya Ideologi pancasila, nilai-nilai
persaudaraan sesama saudara seagama seolah ikut pudar, padahal sebagian besar masyarakat
kita adalah beragama islam yang jelas-jelas mengajarkan kita untuk saling kasih mengasihi
antar sesama, dan agama lainyapun pasti mengajarkan hal yang sama.
Gotong Royong adalah budaya asli Indonesia yang sangat sesuai dengan ajaran agama,
jadi alangkah indahnya kalau budaya gotong Royong itu kita tumbuhkan lagi, kita giatkan
lagi, mari kita berbagi dan bergotong Royong karena keimanan, mari kita mulai
menyingkirkan budaya barat yang individualistik dan materialistik yang sangat bertentangan
dengan ajaran agama kita, karena kehidupan di dunia ini hanya sebentar saja.

Anda mungkin juga menyukai