Anda di halaman 1dari 7

Tradisi Masohi

Kelompok :
1.Brelian Chelsi Olivia
2.Dhiny Fina Aryany
3.Farina Vina Puspita
4.Rosa Linda Nurisnaini

TLM

SMK Giri Handayani

2023
Kata Pengantar

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayah-Nya, sehingga penyusunan Laporan Kunjungan Industri yang diadkan pada tanggal 12
Januari 2023 di RSI SULTAN AGUNG SEMARANG dan PT. Victoria Care ini dapat terselesaikan
dengan baik.
Laporan ini disusun bersama rekan-rekan kami. Seluruh isi laporan ini disusun
berdasarkan observasi kegiatan di tempat industri.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan kunjungan industri ini masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharap kritik dan saran yang dapat membangun
motivasi kami agar dapat menjadi lebih baik dan lebih maju untuk masa yang akan datang. Oleh
karena itu, kami mengharap kritik dan saran yang dapat membangun motivasi kami agar dapat
menjadi lebih baik dan lebih maju untuk masa yang akan datang.
Harapan kami semoga laporan yang kami buat ini dapat bermanfaat bagi kami dan para
pembaca pada umumnya.

BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang

Masyarakat Negeri Samasuru sebagai masyarakat adat di Maluku yang menempati wilayah
selatan Pulau
Seram, di dalamnya terdapat banyak nilai budaya yang dipraktekkan termasuk nilai budaya
masohi.
Juga, nama Samasuru digunakan sebagai nama lambang adat beberapa negeri adat di Pulau
Saparua,
Pulau Haruku, pulau Nusalaut dan Pulau Ambon. Melalui metode penelitian kualitatif deskriptif
diketahui bahwa terdapat hubungan sosial berdasarkan sejarah dari negeri-negeri yang
menggunakan
nama Samasuru. Pelaksanaan budaya masohi oleh masyarakat Negeri Samasuru sangat
bermanfaat bagi
kepentingan jangka pendek maupun jangka panjang, dimana solidaritas sosial dalam
masyarakat terus
terbina bahkan mengalami peningkatan secara berkualitas. Saat ini pelaksanaan budaya masohi
mengalami kelesuan oleh karena warga masyarakat telah memiliki fasilitas untuk
menyelesaikan
masalah pribadi, juga terbentuknya kelompok-kelompok di dalam masyarakat yang berkonflik
sampai
pada konflik fisik atas pengeruh pemerintah sebagai akibat sengketa batas wilayah kabupaten
antara
Kabupaten Maluku Tengah dengan Kabupaten Seram Bagian Barat

BAB II PEMBAHASAN

Pengertian
Masohi atau biasa dikenal dengan istilah gotong royong merupakan tradisi dari Maluku yang
memiliki arti sebagai kebersamaan dalam pembangunan untuk mencapai kesejahteraan
bersama di tanah Maluku.
Gotong royong di daerah maluku tenggara disebut dengan Masohi.
Masohi dalam bahasa setempat berarti gotong royong.
Sebenarnya Masohi adalah nama kabupaten di Provinsi Maluku, tepatnya di Maluku Tengah.
Bisa disebut dengan kota yang cukup padat dengan fasilitas yang cukup memadai.
Batas wilayah kota Masohi adalah:
Sebelah Utara = Kecamatan Amahai
Sebelah Selatan = Kecamatan Amahai
Sebelah Barat = Teluk Elpaputih
Sebelah Timur = Kecamatan Amahai

Tujuan

Tradisi Masohi atau kegiatan gotong royong seperti ini dapat menumbuhkan rasa kekeluargaan
sekaligus menjalin dan membina hubungan sosial yang baik antar warga bersama personel
Satgas, sehingga diantara keduanya memiliki rasa kebersamaan,” tandasnya

Manfaat Gotong Royong

Tradisi Masohi atau kegiatan gotong royong seperti ini dapat menumbuhkan rasa kekeluargaan
sekaligus menjalin dan membina hubungan sosial yang baik antar warga bersama personel
Satgas, sehingga diantara keduanya memiliki rasa kebersamaan,” tandasnya.
Berikut ini adalah beberapa manfaat yang bisa kita dapatkan apabila kita menerapkan sikap
tersebut ke dalam kehidupan bermasyarakat.
1. Supaya lingkungan disekitar kita bisa terlihat lebih bersih, nyaman, serta indah
2. Bisa terjalin rasa solidaritas di dalam lingkungan masyarakat
3. Agar hidup kita di masyarakat menjadi lebih baik dengan adanya gotong royong
4. Kegiatan atau aktivitas umum jadi lebih cepat selesai tanpa perlu mengeluarkan banyak dana
dan kas RT/RW. Apabila berupa pembangunan fisik, tentu dengan adanya gotong royong akan
sangat menghemat anggaran. Sebab, biaya yang tadinya untuk tenaga kerja akan berkurang
karena kegiatan tersebut dilakukan secara gotong royong.
5. Dengan adanya gotong royong, persaudaraan dan kebersamaan antar warga akan semakin
erat. Semua tetangga jadi mengenal tetangga yang lain, pejabat kenal dengan buruh, pedagang
kenal dengan supir, yang kaya kenal dengan tetangga yang kurang mampu, dan lainnya.
6. Keamanan lingkungan sekitar rumah menjadi lebih aman, sebab semua warga sudah saling
mengenal. Jadi jika nantinya ada orang yang mencurigakan masuk ke wilayah perumahan, maka
para warga akan lebih mudah mendeteksi.
7. Kedamaian serta ketentraman hidup bermasyarakat akan lebih terasa, sebab semua warga
sudah mengenal satu sama lain.
8. Sikap gotong royong tidak mengenal perbedaan. Sehingga saat akan dilakukan, semuanya
terasa sama.
Dibalik kesederhanaan gotong royong, ternyata menyimpan berbagai nilai-nilai positif. Ada lima
nilai positif gotong royong diantaranya ; Kebersamaan, Persatuan, Rela Berkorban, Tolong
Menolong dan Sosialisasi.
Kendala

1.Nilai dan juga karakteristik gotong royong yang sudah ada dan dikembangkan sejak dari dulu
belum dijelaskan secara mehyekuruh. Sehingga akan berdampak pada pemahaman siswa yang
habya setengah mengenai sikap gotong royong tersebut.
2. Kurangnya sebuah pemahaman dari pihak masyarakat bahwa sekarang ini sudah tidak
relevan jika menggunakan prinsip gotong royong. Sehingga semua pihak masyarakat
menganggap hal tersebut adalah sesuatu yang benar dan tidak salah
3. Rasa sosial yang dulunya tertanaman di dalam masyarakat Indonesia kini sudah mulai
memudar. Baik itu di perkotaan bahkan di pedesaan. Mungkin kalau di perkotaan masih bisa
kita maklumi. Sebab, mereka telah mengalami tatanan hidup yang cukup berat. Tanpa memiliki
uang, maka mereka akan sengsara bahkan kelaparan. Sedangkan hidup di pedesaan masih
memiliki kemudahan untu bertahan hidup, meski termasuk ke dalam golongan orang yang tidak
mampu.
4. Kurangnya peran dari pihak pemerintah itu sendiri. Dimana mereka tidak pernah turun
langsung ke lapangan atau ke dalam masyarakat untuk meningkatkan dan membangkitkan
semangat sosial yang sudah lama pudar.
Ini adalah salah satu harapan semua anggota masyarakat supaya semangat gotong royong
selalu ada dan lestari. Jangan sampai hal tersebut nantinya memudar seiring dengan majunya
zaman di era digital. Oleh karena itu, kita membutuhkan beberapa usaha untuk melestarikan
perilaku gotong royong supaya tetap bisa bertahan. Berikut adalah beberapa upaya yang bisa
kita lakukan untuk melestarikan sikap tersebut.
Upaya Melestarikan Gotong Royong

1.Dalam melestarikan sikap gotong royong, kita membutuhkan kesadaran semua pihak atau
anggota masyarakat untuk memiliki sikap rela berkorban untuk kepentingan umum.
2. Mengurangi dan meminimalisir beberapa anggapan yang mengungkapkan bahwa perilaku
gotong royong itu termasuk hal yang tidak penting untuk dilakukan. Dengan cara tersebut,
maka kemungkinan bisa membuat masyarakat termotivasi dan tersadarkan bahwa
menanamkan sikap gotong royong itu penting dan perlu dilakukan.
3. Tidak ada masyarakat yang menggunakan hal atau kasus tertentu, misalnya Ras, untuk
menungganginya dengan perilaku gotong royong. Jika hal tersebut dilakukan, maka akan
menyakiti serta mencoreng nilai yang terkandung dalam sikap gotong royong.
4. Mengurangi jarak yang ada di antara lapisan atau anggota masyarakat. Dengan adanya hal
tersebut, tentunya saat akan dilakukan gotong royong, maka setiap individu berpotensi merasa
canggung.
5. Kita membutuhkan peran pemerintah untuk selalu menyuarakan pentingnya gotong royong.
6. Pemerintah bisa memberi contoh kepada masyarakat supaya mereka senantiasa melakukan
kebiasaan gotong royong dengan aktif langsung di lapangan.
7. Pemerintah perlu memberikan hadiah atau reward kepada pihak tertentu yang selalu mau
melestarikan budaya gotong royong. Hal tersebut jika dilakukan maka akan memberikan
motivasi dan semangat supaya masyarakat senantiasa melestarikan budaya tersebut.

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN

Gotong royong adalah bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia,

merupakan warisan budaya bangsa. Nilai dan perilaku gotong royong bagi
masyarakat Indonesia sudah menjadi pandangan hidup, sehingga tidak bisa
dipisahkan dari aktivitas kehidupannya sehari-hari. Pola hidup yang seperti ini
merupakan bentuk nyata dari solidaritas yang terdapat dalam kehidupan
masyarakat Indonesia. implementasi nilai dan perilaku gotong
royong atau dalam bahasa adat.Nilai dalam perilaku sehari hari berinteraksi dengan sesama
terkandung makna kesetaraan, keadilan

Saran

1. Agar pemerintah peduli, dan turut serta secara


aktif dalam melestarikan tradisi yang menjadi aset kekayaan nilai-nilai
budaya didalam masyarakat salah satunya yaitu budaya.Agar
lebih dikenal oleh masyarakat sebagai aset budaya bangsa Indonesia.
2. Untuk mempertahankan keutuhan sistem sosial ini hendaknya disarankan
kepada semua anggota kelompok supaya jangan melanggar
aturan-aturan yang telah ditetapkan bersama dan memberikan sanksi bagi
anggota yang melanggar aturan-aturan tersebut.
3. Kepada pihak masyarakat khususnya para generasi muda untuk mengenal serta melestarikan
dan menjadi peran utama dalam
melestarikan budaya

Anda mungkin juga menyukai