MAKALAH
Disusun untuk Menuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Sosial Dasar
Dosen : Drs. Ayi Sofyan, M.Si
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
A. Latar belakang............................................................................................... 1
B. Rumusan masalah.......................................................................................... 2
C. Tujuan penulisan............................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................... 3
A. Pengertian gotong royong............................................................................ 3
B. Karakteristik Gotong Royong...................................................................... 4
C. Gotong Royong Dan Manfaatnya................................................................ 5
D. Kendala Gotong Royong di Era Digital...................................................... 7
E. Azas Kegotong Royongan........................................................................... 8
F. Upaya Melestarikan Gotong Royong........................................................... 9
BAB III KESIMPULAN...................................................................................... 11
DAFTAR ISI......................................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagaimana diketahui bersama bahwa Negara Republik Indonesia terdiri atas berbagai
suku bangsa. Suku bangsa yang dimaksudkan tersebut tersebar mulai Sabang sampai
Merauke. Memang tidak mudah untuk senantiasa mempertahankan agar keutuhan bangsa
Indonesia tetap terjalin sampai saat ini, hal ini dibuktikan dengan adanya beberapa wilayah
yang mencoba untuk mengikrarkan diri sebagai negara sendiri yang bermartabat. Dengan
adanya beberapa wilayah yang mulai memisahkan diri dengan Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) yang tercinta ini, tidak lantas membuat bangsa Indonesia secara umum
mengalami perubahan yang signifikan. Salah satu karakteristik yang senantiasa akrab dengan
bangsa Indonesia dengan adanya semangat gotong royong.
Prinsip gotong royong merupakan salah satu ciri khas atau karakteristik dari bangsa
Indonesia. Hal ini dapat dinyatakan dengan adanya berbagai aktivitas masyarakat Jawa Timur
khususnya, yang senantiasa mengedepankan prinsip gotong royong tersebut. Hal lain yang
mendukung keberterimaan perilaku gotong royong juga dapat dinyatakan pada pancasila
yaitu sila ke- 3 “Persatuan Indonesia”.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa perilaku gotong royong yang dimiliki bangsa
Indonesia sebenarnya sudah sejak dahulu kala. Hal tersebut didapatkan dari berbagai
referensi yang terkait dengan kehidupan generasi pendahulu yang senantiasa mengedepankan
perilaku gotong royong dalam kehidupan bermasyarakat. Sebagai bahan perenungan bahwa
perilaku gotong royong merupakan sebuah manifestasi dari kepribadian bangsa Indonesia dan
merupakan budaya yang telah berakar kuat dalam berbagai sendi kehidupan bermasyarakat.
Secara tidak langsung, perilaku gotong royong yang dimiliki masyarakat Indonesia ini dapat
mulai tumbuh dari kita sendiri dan pada akhirnya berpotensi sebagai ekspresi perilaku dari
masyarakat Indonesia.
Sebagaimana dinyatakan di atas bahwa perilaku gotong royong dapat diekspresikan
dalam berbagai sendi kehidupan bermasyarak saat ini, maka bukan berarti sesuatu yang
mudah untuk senantiasa melestarikannya. Seiring dengan perkembangan waktu yang
senantiasa berjalan, maka perilaku gotong royong yang dimiliki masyarakat dari berbagai
lapisan, mulai lapisan atas, menengah, dan bawah sekarang terlihat mulai adanya indicator
memudarnya perilaku gotong royong tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian gotong royong?
2. Bagaimana Karakteristik Gotong Royong?
3. Apa manfaat Gotong Royong ?
4. Apa Kendala Gotong Royong di Era Digital?
5. Apa Azas Kegotong Royongan?
6. Bagaiaman Upaya Melestarikan gotong royong?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Pengertian gotong royong.
2. Untuk mengetahui bagaimana Karakteristik Gotong Royong.
3. Untuk mengetahui manfaat Gotong Royong .
4. Untuk mengetahui Kendala Gotong Royong di Era Digital.
5. Untuk mengetahui azas Kegotong Royongan.
6. Untuk mengetahui upaya Melestarikan gotong royong.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Gotong Royong
Gotong royong adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama dan bersifat
suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan dengan lancar, mudah dan
ringan. Gotong royong juga sangat sesuai dengan ajaran islam, Islam menginginkan umatnya
saling mencintai, menyayangi dan saling berbagi, itu sangat sejalan dengan prinsip gotong
royong. Semangat gotong royong dalam islam juga bisa dijadikan ukuran keimanan
seseorang, dalam hal ini Rasulallah SAW. Bersabda dalam hadist yang di riwayatkan
Bukhari,Muslim,Tirmidzi,dan Nasai:
“Tidak beriman salah seorang diantara kamu sampai ia mencintai saudaranya sama dengan
mencintai dirinya sendiri”.
Sesama muslim adalah saudara, jadi antar sesama muslim kita wajib saling mengasihi,
saling tolong menolong dan bekerja sama dalam hal kebaikan(Gotong Royong). Dengan
landasan cinta, seorang muslim menjadi penolong bagi muslim yang lain.
Contoh kegiatan yang dapat dilakukan secara bergotong royong antara lain
pembangunan fasilitas umum dan membersihkan lingkungan sekitar. Sikap gotong royong itu
seharusnya dimiliki oleh seluruh elemen atau lapisan masyarakat baik di kota maupun di
pedesaan. Karena, dengan adanya kesadaran setiap elemen atau lapisan masyarakat
melakukan setiap kegiatan dengan cara bergotong royong. Dengan demikian segala sesuatu
yang akan dikerjakan dapat lebih mudah dan cepat diselesaikan dan pastinya pembangunan di
daerah tersebut akan semakin lancar dan maju. Bukan itu saja, tetapi dengan adanya
kesadaran setiap elemen atau lapisan masyarakat dalam menerapkan perilaku gotong royong
maka hubungan persaudaraan atau silaturahim akan semakin erat.
Dibandingkan dengan cara individualisme yang mementingkan diri sendiri maka akan
memperlambat pembangunan di suatu daerah. Karena individualisme itu dapat menimbulkan
keserakahan dan kesenjangan diantara masyarakat di kota tersebut.
Perubahan ekonomi Indonesia di bawah rezim Soeharto memungkinkan masuknya
modal asing dan liberalisasi. Nilai-nilai budaya mulai dengan deras masuk dan menjadi
bagian dari hidup masyarakat Indonesia. Kehidupan perekonomian masyarakat berangsur-
angsur berubah dari ekonomi agraris ke industri. Indusri berkembang maju dan pada zaman
sekarang tatanan kehidupan lebih banyak didasarkan pada pertimbangan ekonomi, sehingga
bersifat materialistik. Maka nilai kegotong royongan pada masyarakat telah memudar.
DAFTAR PUSTAKA
Andrain, Harles 1992. Kehidupan Politik dan Perubahan Sosial.Yogyakarta: Tiara Wacana.
Ditjen Diknasmen.2004. Pelajaran Pengetahuan Sosial Kelas IX . Jakarta: Depdiknas.
Louer, H. Robert. 1993. Perspektif Tentang Perubahan Sosial. Jakarta: Rineka Cipta.
Puskur. 2009. Pengembangan dan Pendidikan Budaya & Karakter Bangsa. Jakarta:
Pedoman.