Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH TENTANG GOTONG ROYONG

DISUSUN OLEH :

1. AYU AZAHRA
2. ANNISA HERLINDA
3. ZAHRA SALSABILA
4. M. HABIB
5. EDO MAULANA
6. MURIA JAMIN

TAHUN AJARAN 2023/2024

KEC. TANAH PUTIH

KAB. ROKAN HILIR


KATA PENGANTAR
Pertama-tama, marilah kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat-Nya, kita dapat berkumpul dan berdiskusi tentang konsep penting yang telah menjadi
bagian integral dari budaya dan identitas kita sebagai bangsa, yaitu gotong royong.

Gotong royong adalah filosofi yang telah lama ada dalam masyarakat kita. Itu adalah warisan
budaya yang kita terima dari leluhur kita, yang mengajarkan kita tentang pentingnya kerja sama
dan saling membantu. Gotong royong adalah simbol kebersamaan, solidaritas, dan persaudaraan,
yang mencerminkan nilai-nilai luhur bangsa kita.

Dalam konteks negeri, gotong royong memiliki peran yang sangat penting. Dalam menghadapi
berbagai tantangan dan masalah, kita perlu bersatu dan bekerja sama untuk mencapai solusi yang
baik dan adil. Gotong royong dapat menjadi jembatan yang menghubungkan perbedaan,
menciptakan harmoni dan kesejahteraan bersama.

Namun, nilai-nilai gotong royong tampaknya semakin pudar di tengah arus modernisasi dan
individualisme. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk terus melestarikan dan menghidupkan
kembali semangat gotong royong dalam kehidupan sehari-hari.
BAB 1 PENDAHULUAN

Gotong royong adalah suatu konsep yang sudah dikenal luas dan mendalam dalam
kehidupan masyarakat Indonesia. Konsep ini mencerminkan nilai-nilai kerja sama, solidaritas,
dan kebersamaan yang menjadi ciri khas bangsa kita. Kata "gotong royong" sendiri berasal dari
bahasa Jawa, yang berarti bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan yang sama.

Dalam konteks negeri, gotong royong menjadi sangat relevan dan penting. Sebagai
negara yang memiliki berbagai macam suku, ras, agama, dan budaya, Indonesia membutuhkan
semangat gotong royong untuk menjaga persatuan dan kesatuan. Dalam menghadapi berbagai
tantangan, baik itu masalah sosial, ekonomi, politik, maupun lingkungan, gotong royong menjadi
kunci untuk mencapai solusi yang adil dan berkelanjutan.

Namun, di era modern ini, semangat gotong royong seringkali terkikis oleh
individualisme dan materialisme. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk terus
menghidupkan dan melestarikan nilai-nilai gotong royong dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan gotong royong, kita dapat bersama-sama membangun negeri ini menjadi lebih
baik dan lebih adil. Mari kita jadikan gotong royong sebagai fondasi dalam membangun masa
depan negeri ini.

LATAR BELAKANG MASALAH

Gotong royong telah menjadi bagian integral dari masyarakat Indonesia sejak lama. Nilai
ini telah menjadi perekat yang menguatkan ikatan sosial dan membangun harmoni dalam
masyarakat. Dalam konteks yang lebih luas, gotong royong juga berperan penting dalam
membangun dan memajukan negeri.

Namun, dalam beberapa dekade terakhir, semangat gotong royong tampaknya mulai
memudar. Ada beberapa faktor yang berkontribusi terhadap fenomena ini. Salah satunya adalah
perubahan sosial dan budaya yang disebabkan oleh globalisasi dan modernisasi. Nilai-nilai
individualisme dan kompetisi seringkali lebih diutamakan daripada kerja sama dan solidaritas.

Selain itu, urbanisasi dan mobilitas sosial juga berdampak pada kerapuhan ikatan sosial
dan komunitas. Orang-orang cenderung lebih sibuk dengan urusan pribadi mereka dan kurang
peduli terhadap lingkungan sekitar.

Akibatnya, banyak masalah sosial dan lingkungan yang seharusnya bisa diatasi dengan
gotong royong menjadi semakin kompleks dan sulit untuk diselesaikan. Misalnya, masalah
kemiskinan, ketidakadilan sosial, dan kerusakan lingkungan.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk kembali memahami dan menghidupkan semangat
gotong royong dalam kehidupan sehari-hari. Dengan gotong royong, kita dapat bersama-sama
mencari solusi atas masalah-masalah yang dihadapi oleh negeri ini.

RUMUSAN MASALAH

Bagaimana cara menghidupkan kembali dan melestarikan nilai-nilai gotong royong di tengah
masyarakat modern yang semakin individualistis?

1. Pendidikan: Mengajarkan nilai-nilai gotong royong sejak dini adalah langkah penting. Hal ini
bisa dilakukan baik di rumah maupun di sekolah. Orang tua dan guru dapat memberikan contoh
dan mengajak anak-anak untuk terlibat dalam kegiatan yang mempromosikan kerja sama dan
saling membantu.

2. Kegiatan Komunitas: Mengadakan kegiatan yang melibatkan banyak orang seperti kerja bakti,
arisan, atau kegiatan sosial lainnya bisa membantu mempererat ikatan antar anggota masyarakat
dan menghidupkan kembali semangat gotong royong.

3. Media dan Teknologi: Media dan teknologi juga bisa digunakan untuk mempromosikan nilai-
nilai gotong royong. Misalnya, melalui film, buku, atau media sosial, kita bisa berbagi cerita dan
pengalaman tentang gotong royong.

4. Peran Pemerintah: Pemerintah juga memiliki peran penting dalam melestarikan nilai-nilai
gotong royong. Misalnya, dengan membuat kebijakan yang mendukung kegiatan gotong royong
atau memberikan penghargaan kepada individu atau kelompok yang aktif melakukan gotong
royong.

5. Pengembangan Infrastruktur Sosial: Membangun dan memelihara infrastruktur sosial seperti


balai desa, pusat komunitas, atau taman umum bisa membantu masyarakat untuk berkumpul dan
melakukan kegiatan bersama, yang pada gilirannya dapat memperkuat semangat gotong royong.

TUJUAN

1. Membangun Persatuan dan Kesatuan: Gotong royong dapat membantu memperkuat persatuan
dan kesatuan di antara masyarakat yang beragam. Dengan bekerja sama, kita dapat lebih
menghargai perbedaan dan menciptakan harmoni dalam masyarakat.

2. Mengatasi Masalah Bersama: Melalui gotong royong, kita dapat bersama-sama mencari solusi
untuk berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat dan negeri. Baik itu masalah sosial,
ekonomi, lingkungan, dan lainnya.

3. Mempromosikan Kesejahteraan Bersama: Gotong royong juga bertujuan untuk menciptakan


kesejahteraan bersama. Dengan saling membantu, kita dapat memastikan bahwa setiap anggota
masyarakat mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan tidak ada yang terpinggirkan.
4. Melestarikan Budaya: Gotong royong adalah bagian dari budaya kita yang perlu dilestarikan.
Dengan terus menghidupkan semangat ini, kita dapat melestarikan warisan budaya kita dan
mewariskannya kepada generasi mendatang.

5. Membangun Karakter Positif: Melalui gotong royong, kita dapat membangun karakter positif
seperti empati, kerja sama, dan rasa tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan.
BAB 2

PEMBAHASAN MASALAH
Dampak Penurunan Semangat Gotong Royong: Di era modern ini, semangat gotong
royong tampaknya mulai memudar. Hal ini dapat berdampak negatif terhadap masyarakat dan
negeri kita. Misalnya, semakin berkurangnya rasa kepedulian terhadap lingkungan dan
masyarakat, serta semakin kompleksnya masalah sosial yang dihadapi.

Faktor Penyebab Penurunan Semangat Gotong Royong: Beberapa faktor yang


berkontribusi terhadap penurunan semangat gotong royong antara lain adalah urbanisasi,
modernisasi, dan globalisasi. Hal ini membuat masyarakat cenderung lebih individualistis dan
kurang peduli terhadap lingkungan sekitar.

Menghidupkan Kembali dan Melestarikan Nilai-nilai Gotong Royong: Untuk


menghidupkan kembali dan melestarikan nilai-nilai gotong royong, kita perlu melakukan
berbagai upaya. Misalnya, melalui pendidikan, kegiatan komunitas, penggunaan media dan
teknologi, peran pemerintah, dan pengembangan infrastruktur sosial.

Peran Gotong Royong dalam Penyelesaian Masalah: Gotong royong memiliki peran
penting dalam penyelesaian berbagai masalah sosial dan lingkungan. Dengan bekerja sama, kita
dapat mencari solusi yang lebih baik dan adil untuk semua anggota masyarakat.

Penerapan Gotong Royong dalam Berbagai Sektor: Gotong royong juga bisa diterapkan
dalam berbagai sektor kehidupan, seperti pendidikan, pemerintahan, dan bisnis. Misalnya,
melalui program kerja sama antar sekolah, kebijakan pemerintah yang mendukung gotong
royong, atau model bisnis yang berbasis pada kerja sama dan saling membantu.
BAB 3

PENUTUP
Gotong royong adalah warisan budaya kita yang sangat berharga. Ini adalah simbol dari
kebersamaan, kerjasama, dan rasa saling peduli antara satu sama lain. Dalam konteks negeri,
gotong royong dapat menjadi kunci untuk mencapai kemajuan dan pembangunan yang
berkelanjutan.

Dengan gotong royong, kita bisa bersama-sama mengatasi berbagai tantangan yang
dihadapi negeri kita. Baik itu masalah lingkungan, pendidikan, kesehatan, atau isu-isu lainnya,
dengan gotong royong, kita bisa mencari solusi dan melaksanakannya bersama-sama.

Namun, semangat gotong royong ini harus terus dipupuk dan dijaga. Kita harus terus
mengingatkan diri kita sendiri dan generasi muda tentang pentingnya gotong royong dalam
kehidupan sehari-hari.

Mari kita terus berupaya menjaga semangat gotong royong ini, dan bersama-sama
membangun negeri kita menjadi lebih baik lagi. Karena, dengan gotong royong, tidak ada hal
yang tidak bisa kita capai.

KESIMPULAN

Gotong royong, sebagai bagian integral dari budaya kita, adalah fondasi yang kuat untuk
membangun dan memajukan negeri. Dengan gotong royong, kita dapat bersama-sama mencapai
tujuan yang sama, yaitu kemakmuran dan kesejahteraan bagi semua.

Dalam konteks negeri, gotong royong bukan hanya tentang bekerja sama, tetapi juga
tentang saling menghargai dan memahami. Ini adalah tentang bagaimana kita, sebagai warga
negara, dapat berkontribusi untuk membuat perubahan positif di sekitar kita.

Kesimpulannya, gotong royong adalah kunci untuk mencapai kemajuan dan


pembangunan yang berkelanjutan. Dengan menjaga semangat gotong royong, kita dapat
memastikan bahwa negeri kita terus berkembang dan berprogres. Mari kita terus berupaya
menjaga semangat ini dan bersama-sama membangun negeri yang lebih baik untuk kita semua.
DAFTAR PUSTAKA

1. Koentjaraningrat. (1985). "Kebudayaan Jawa". Jakarta: Balai Pustaka.

2. Geertz, Clifford. (1960). "The Religion of Java". Chicago: University of Chicago Press.

3. Sedyawati, Edi. (1997). "Budaya Indonesia: Kajian Arkeologi, Seni dan Sejarah". Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.

4. Suseno, Franz Magnis. (1997). "Etika Jawa: Sebuah Analisa Falsafi tentang Kebijaksanaan
Hidup Jawa". Jakarta: Gramedia.

5. Mulyana, Deddy. (2004). "Komunikasi Antarbudaya". Bandung: Rosda.

6. Simanjuntak, T. B. (2003). "Gotong royong: Sebuah Tinjauan Filosofis". Yogyakarta:


Kanisius.

7. Haryatmoko. (2006). "Etika Gotong Royong: Meneguhkan Budaya Demokrasi". Jakarta:


Gramedia Pustaka Utama.

8. Geertz, Hildred. (1961). "The Javanese Family: A Study of Kinship and Socialization". New
York: The Free Press.

9. Magnis-Suseno, Franz. (2007). "Etika Dasar: Masalah-masalah Pokok Filsafat Moral".


Jakarta: Gramedia.
LAMPIRAN
1. Definisi Gotong Royong: Gotong royong adalah suatu kegiatan yang dilakukan bersama-sama
oleh masyarakat untuk mencapai tujuan yang sama. Ini mencerminkan semangat kebersamaan
dan kerjasama.

2. Pentingnya Gotong Royong: Gotong royong sangat penting dalam membangun dan
memelihara harmoni dalam masyarakat. Ini juga membantu dalam mencapai efisiensi dan
efektivitas dalam berbagai kegiatan, seperti pembangunan infrastruktur, perayaan adat, dan
lainnya.

3. Contoh Gotong Royong: Dalam nagari, contoh gotong royong bisa dilihat dalam berbagai
kegiatan, seperti kerja bakti, pengajian, dan perayaan adat. Semua ini dilakukan dengan
semangat gotong royong.

4. Manfaat Gotong Royong: Manfaat gotong royong meliputi pembangunan yang lebih cepat dan
efisien, peningkatan rasa kebersamaan dan kerjasama, serta pembentukan karakter positif bagi
anggota masyarakat.

5. Cara Meningkatkan Gotong Royong: Untuk meningkatkan semangat gotong royong, penting
untuk memberikan edukasi dan pemahaman tentang pentingnya gotong royong. Selain itu,
penerapan nilai-nilai gotong royong harus dimulai dari keluarga dan sekolah.

Anda mungkin juga menyukai