DI SUSUN OLEH :
LUKMAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gotong royong kewarganegaraan adalah sebuah proyek yang bertujuan
untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan sosial
kemasyarakatan dan memperkuat rasa persatuan serta kesatuan bangsa.
Konsep gotong royong kewarganegaraan muncul karena adanya kesadaran
bahwa peran masyarakat sangat penting dalam membangun dan
mengembangkan negara.
Indonesia sebagai negara dengan beragam suku, agama, dan budaya
membutuhkan sebuah kerangka kerja yang mampu menghadirkan rasa
kebersamaan dan kepedulian antar sesama. Gotong royong kewarganegaraan
menjadi salah satu solusi yang tepat untuk menjawab kebutuhan tersebut.
Dalam proyek gotong royong kewarganegaraan, masyarakat diharapkan bisa
berperan aktif dalam berbagai kegiatan yang bertujuan untuk memajukan
negara. Kegiatan tersebut dapat berupa membersihkan lingkungan,
mengadakan pengobatan gratis, melakukan kampanye sosial, dan lain
sebagainya.
Melalui proyek gotong royong kewarganegaraan, masyarakat
diharapkan bisa saling membantu dan mendukung dalam menjalankan
kegiatan sosial kemasyarakatan. Dengan demikian, dapat tercipta sebuah
lingkungan yang harmonis dan saling mendukung dalam memajukan negara.
Oleh karena itu, proyek gotong royong kewarganegaraan menjadi
sebuah solusi yang tepat untuk memperkuat rasa kebersamaan dan kepedulian
antar sesama di Indonesia.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka rumusan masalah
dalam makalah proyek gotong royong kewarganegaraan adalah sebagai
berikut:
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan, maka tujuan dari
makalah proyek gotong royong kewarganegaraan adalah sebagai berikut:
2. INDIA
India Salah satu wilayah di India, yaitu Goa, merupakan koloni Portugis dari
awal abad ke-16 hingga 1961. Wilayah Goa ditaklukkan oleh Alfonso de
Albuquerque pada 1510. Sejak saat itu, Goa menjadi pusat perdagangan rempah-
rempah di belahan dunia Timur. Portugis menjadikan Goa sebagai ibu kota bagi
seluruh wilayah kekuasaan Portugis di sebelah timur Tanjung Harapan selama
450 tahun. Dengan merebut Goa, Alfonso de Albuquerque pun menjadi orang
Eropa kedua yang menaklukkan tanah India setelah Alexander Agung, Raja
Kerajaan Yunani Kuno
3. INDONESIA
Sejarah mencatat masa penjajahan Portugis di Indonesia memang tidak
terlalu lama, hanya sekira 15 tahun dari 1511 hingga 1526. Agak berbeda dari
kolonial lain, Portugis tidak menguasai seluruh daratan Indonesia, melainkan
hanya sebagian Pulau Sumatera, Maluku, dan Jawa Banda. Ketika mendarat di
Maluku pada 1509, Portugis sebenarnya hanya berniat untuk mencari dan
membeli rempah-rempah. Hal ini tentu disambut baik oleh rakyat dan raja-raja
Maluku yang berkuasa saat itu. Tapi niat tersebut lama-kelamaan berubah
hingga Portugis ingin menguasai Maluku beserta seluruh tanah Nusantara.
4. AFRIKA
Afrika Pada abad ke-15, Portugis mulai menjajah Afrika dengan merebut
Pulau Ceuta (Tanjung Bojador, Tanjung Verde, dan Tanjung Palmas). Selain
itu, Portugis juga banyak mendirikan benteng-benteng di sepanjang pantai
Afrika. Tujuan pembangunan benteng itu adalah untuk melindungi rute
perdagangan Portugis. Selama lima abad, Portugis telah berhasil menanamkan
pengaruhnya di daerah koloni Afrika. Pada awalnya, tujuan kedatangan
Portugis di Afrika adalah untuk melemahkan kekuasaan Islam di Afrika.
Namun, tujuan tersebut perlahan-lahan berubah karena Portugis ingin
memonopoli barang-barang di Afrika, seperti emas, gading, dan sebagainya.
5. TIMOR LESTE
Timor Leste adalah negara jajahan Portugis sejak awal abad ke-16. Kemudian,
pada pertengahan tahun 1800-an, Portugis sering terlibat bentrok dengan Belanda
yang menguasai bagian barat Pulau Timor. Perselisihan keduanya baru
terselesaikan pada 1859 melalui sebuah perjanjian yang membuat wilayah barat
Pulau Timor diberikan kepada Belanda. Penjajahan Portugis di Timor Leste baru
berakhir setelah Republik Demokratik Timor Timur mendeklarasikan
kemerdekaannya pada 28 November 1975.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dijelaskan sebelumnya, dapat
disimpulkan bahwa proyek gotong royong kewarganegaraan memiliki peran
yang sangat penting dalam membangun dan memajukan negara. Melalui
proyek ini, masyarakat diharapkan dapat saling membantu dan mendukung
dalam menjalankan kegiatan sosial kemasyarakatan, sehingga dapat tercipta
sebuah lingkungan yang harmonis dan saling mendukung dalam memajukan
negara.
Dalam menjalankan proyek gotong royong kewarganegaraan,
dibutuhkan kesadaran dan motivasi masyarakat yang tinggi untuk
berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan. Selain itu, dibutuhkan
juga strategi yang tepat dalam menjaga keberlangsungan proyek agar dapat
memberikan dampak yang berkelanjutan bagi masyarakat.
Faktor-faktor seperti dukungan dari pemerintah dan organisasi
masyarakat, komunikasi yang baik antar stakeholder, serta adanya kesadaran
akan pentingnya partisipasi masyarakat dalam membangun negara, menjadi
kunci keberhasilan dari proyek gotong royong kewarganegaraan.
Dengan meningkatkan efektivitas proyek gotong royong
kewarganegaraan, diharapkan dapat mencapai tujuannya secara optimal dan
memberikan dampak positif bagi pembangunan negara. Hal ini dapat terlihat
dari peningkatan rasa kebersamaan dan kepedulian antar sesama, serta adanya
perbaikan kondisi sosial dan lingkungan di sekitar masyarakat.
Oleh karena itu, proyek gotong royong kewarganegaraan menjadi
sebuah solusi yang tepat untuk memperkuat rasa kebersamaan dan kepedulian
antar sesama di Indonesia, dan harus terus didukung dan dikembangkan guna
mewujudkan visi Indonesia sebagai negara yang maju, sejahtera, dan
berkeadilan.