Penghakiman ini berdasarkan apa yang setiap orang kerjakan ketika masih
hidup di dunia. Kriteria yang disampaikan Tuhan Yesus sangat jelas. Mengisi
Paskah dengan mengasihi mereka yang miskin nestapa seperti Bapa telah
mengasihi kita yang miskin nestapa. Dengan cara demikian kita mengasihi
Bapa dan memuliakan Dia melalui belas kasihan kita pada mereka yang
miskin. Kriteria itu adalah mereka yang lapar, haus, telanjang, terlantar, sakit,
dan dipenjara.
Mengasihi mereka yang kecil adalah mengasihi Kristus dan mereka yang
mengasihi Kristus adalah mereka yang mengasihi dan dikasihi Allah. Tentu
saja, kriteria ini bukan hanya soal aksi sosial atau perbuatan moral yang baik
saja. Ini juga berbicara soal lapar, haus, telanjang, terlantar, dipenjara, dan
sakit secara rohani atau batin.
Jadi, Matius 25:31-46 adalah peringatan bagi kita semua untuk berbuat baik
kepada sesama dan mengasihi mereka seperti kita mengasihi Tuhan. Karena
segala yang kita lakukan untuk orang lain, kita lakukan juga untuk Tuhan.
Dengan memiliki kepekaan dan kepedulian, kita dapat melihat di luar diri
sendiri dan memahami perasaan dan kebutuhan orang lain. Kita dapat
merespons dan memberikan bantuan yang diperlukan bagi mereka dan dunia
di sekitar kita. Kepekaan dan kepedulian adalah nilai-nilai penting yang harus
dimiliki setiap orang. Nilai-nilai ini terkait dengan nilai-nilai lain seperti
meneladani Kristus, kejujuran, kerendahan hati, cinta kasih, keramahan, dan
kebaikan hati.
F.Penilayan
1. Andi Audi Pratama, seorang remaja 16 tahun siswa SMA di Jakarta tewas
dalam sebuah tawuran yang terjadi antara dua sekolah. Akibatnya, para
pelakunya dikeluarkan dari sekolah. Menurut kamu, siapakah yang untung
dan siapakah yang rugi dalam kasus ini? Mengapa?
JAWAB
3. Beberapa perbuatan baik yang pernah saya lakukan kepada orang lain
adalah memberikan makanan kepada pengemis di jalanan, menyumbangkan
pakaian yang tidak terpakai kepada orang yang membutuhkan, dan
membantu seorang teman dalam kesulitan finansial. Orang-orang yang
menerima bantuan tersebut adalah orang yang saya temui dalam kehidupan
sehari-hari. Jika orang tersebut pernah menyakiti hati saya, saya akan tetap
melakukan perbuatan baik itu. Saya percaya bahwa memberikan pertolongan
dan kasih sayang kepada orang lain adalah tanggung jawab saya sebagai
seorang Kristen, tanpa memandang masa lalu atau hubungan sebelumnya.
4. Hidup manusia yang bersifat holistik berarti bahwa kita adalah makhluk
yang memiliki dimensi fisik, emosional, mental, dan spiritual yang saling
terkait. Dampaknya dalam hubungan dengan sesama adalah kita harus
memperhatikan dan merawat semua aspek kehidupan orang lain, bukan
hanya satu aspek saja. Kita perlu memahami bahwa setiap individu memiliki
kebutuhan yang berbeda dalam setiap dimensi kehidupannya. Dengan
memahami dan merawat semua aspek kehidupan orang lain, kita dapat
membangun hubungan yang lebih baik dan saling mendukung dalam
perjalanan hidup kita.
G.RANGKUMAN
Sebagai orang Kristen, sikap peduli terhadap situasi dan kondisi yang
menimpa masyarakat tempat kita hidup bersama merupakan tugas dan
panggilan kita. Sikap peduli itu harus kita perlihatkan melalui cara berpikir,
berbicara dan bertindak yang baik dan menunjukkan identitas kita sebagai
murid Yesus.
Kita dituntut untuk dapat menjadi pelayan yang efektif bagi
masyarakat di lingkungannya. Kita terpanggil untuk menjadi berkat dan
teladan bagi orang lain, orang tua, keluarga, tetangga, agama, masyarakat,
bangsa, dan negara. Masa muda adalah kesempatan paling baik bagi kita
untuk
mempersiapkan diri untuk menjadi pemimpin masa depan dan sekaligus
menjadi agen perubahan masyarakat.