Anda di halaman 1dari 8

UPAYA MENJAGA KERUKUNAN ANTAR WARGA DI DESA KURUNGREJO

Disusun untuk Memenuhi Syarat Penilain UAS Mata Kuliah Pancasila

Dosen Pengampu :
Dr. H. Ilham Thohari, SH., M.HI

Disusun Oleh :

Ahmad Zidan Akbar Reza NIM: 22201186

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KEDIRI
2022/2023
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Manusia merupakan mahluk sosial yang selalu bermasyarakat, hal ini berkait
dengan keterlibatan dalam suatu organisasi tertentu. Manusia juga hidup berkelompok
karena didalam perkembangannya manusia sebagai mahluk individu selalu berhadapan
dengan konflik, karena tingkah lakunya selalu ada yang bertentangan dengan peranan
yang di tuntut kelompok atau masyarakat. Masyarakat juga dapat diartikan sebagai
gabungan dari berbagai macam keluarga dan berbagai macam kelompok contohnya
masyarakat kota, desa dan lain sebagainya. Untuk mencapai kehidupan dalam
bermasyarakat perlu adanya kerjasama dan kerukunan antar warga. Namun di dalam
suatu desa dibutuhkannya suatu upaya untuk menjaga kerukunan antar-warga supaya
terwuwujudnya kehidupan yang harmonis dan guyub. Sehingga terciptanya suasana
rukun dan harmonis tidak lepas dari kehadiran pemimpin yang bijaksana dan bisa
menjadi panutan rakyatnya.
Membina kerukunan dengan warga masyarakat sekitarnya perlu diawali dengan
meningatkan kerukunan dalam kelompok sendiri, bahkan sebaiknya dimulai dari diri
sendiri. Asas “Mulai dari diri sendiri” mungkin dapat dijadikan motto dan langkah awal
pembinaan kerukunan diantara sesama warga surau yang intinya tidak lain
mengembangkan Ahlak terpuji dan meningkatkan Silaturahmi. Toleransi merupakan
suatu sikap atau perilaku manusia yang tidak menyimpang dari aturan, di mana
seseorang menghargai atau menghormati setiap tindakan yang orang lain lakukan. Sikap
toleransi sangat perlu dikembangkan karena manusai adalah makhluk sosial dan akan
menciptakan adanya kerukunan hidup.
2. Rumusan Masalah
a. Bagaimanakah Upaya Untuk Menjaga Kerukunan Antar Warga di desa
Kurungrejo
3. Tujuan Penelitian
a. Untuk Mengetahui Bagaiman Upaya Untuk Menjaga Kerukunan Antar Warga di
desa Kurungrejo
B. PEMBAHASAN
a) Teori
Kerukunan berasal dari kata rukun. Dalam Kamus Besae Bahasa Indonesia, Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Cetakan Ketiga tahun 1990, rukun berarti perihal keadaan
hidup rukun atau perkumpulan yang berdasarkan tolong menolong dan persahabatan.1Kata
kerukunan berasal dari kata dasar rukun, berasal dari bahasa Arab ruknun (rukun)
jamaknya arkan berarti asas atau dasar. Dalam kamus besar bahasa Indonesia arti rukun
adalah sebagai berikut: Rukun (nomina): (1) sesuatu yang harus dipenuhi untuk sahnya
pekerjaan, seperti: tidak sah sembahyang yang tidak cukup syarat dan rukunnya; (2) asas,
berarti: dasar, sendi: semuanya terlaksana dengan baik, tidak menyimpang dari rukunnya;
rukun islam: tiang utama dalam agama islam; rukun iman: dasar kepercayaan dalam agama
Islam. Rukun (a-ajektiva) berarti: (1) baik dan damai, tidak bertentangan: kita hendaknya
hidup rukun dengan tetangga: (2) bersatu hati, bersepakat: penduduk kampng itu rukun
sekali. Merukunkan berarti: (1) mendamaikan; (2)menjadikan bersatu hati. Kerukunan: (1)
perihal hidup rukun; (2) rasa rukun; kesepakatan: kerukunan hidup bersama.2
Secara etimologi kata kerukunan adalah suatu kesatuan yang terdiri dari berbagai unsur
yang berlainan dari setiap unsur tersebut saling menguatkan. Kesatuan tidak dapat terwujud
jika ada diantara unsur tersebut yang tidak berfungsi.3 Kerukunan merupakan kondisi dan
proses tercipta dan terpeliharanya pola-pola interaksi yang beragam diantara
unitunit(unsure/ sub sistem) yang otonom. Kerukunan mencerminkan hubungan timbal
balik yang ditandai oleh sikap saling menerima, saling mempercayai, saling menghormati
dan menghargai, serta sikap memaknai kebersamaan.4
Adapun penjelasan secara terminologi banyak batasan yang diberikan oleh para ahli
sebagai berikut:

1. W. J.S Purwadarminta
Menyatakan kerukunan adalah sikap atau sifat menenggang berupa menghargai
serta membolehkan suatu pendirian, pendapat, pandangan, kepercayaan maupun
yang lainya yang berbeda dengan pendirian.5

1
WJS. Poerwadarmita,Kamus Umum Bahasa Indonesia,(Jakarta,balai Pustaka, 1980)h.106
2
Imam Syaukani, Komplikasi Kebijakan Dan Peraturan perundang-Undangan Kerukunan Umat Beragama,(Jakarta,
Puslitbang, 2008)h.5
3
Drs. Jirhanuddin M.AG, Perbandingan Agama,(Yogyakarta, Pustaka Pelajar,2010)h.190
4
Ridwan Lubis, Cetak Biru Peran Agama,(Jakarta, Puslitbang,2005) h.7-8
5
W.J.S Porwadarminta, kamus Umum Bahasa Indonesia(Jakarta, Balai Pustaka1986)h.1084
1. Dewan Ensiklopedi
Indonesia Kerukunan dalam aspek sosial, politik, merupakan suatu sikap
membiarkan orang untuk mempunyai suatu keyakinan yang berbeda. Selain itu
menerima pernyataan ini karena sebagai pengakuan dan menghormati hak asasi
manusia.6
2. Ensiklopedi Amerika
Kerukunan memiliki makna sangat terbatas. Ia berkonotasi menahan diri dari
pelanggaran dan penganiayaan, meskipun demikian, ia memperlihatkan sikap tidak
setuju yang tersembunyi dan biasanya merujuk kepada sebuah kondisi dimana
kebebasan yang di perbolehkannya bersifat terbatas dan bersyarat7

Dari beberapa definisi di atas penulis menyimpulkan bahwa kerukunan adalah suatu
sikap atau sifat dari seseorang untuk membiarkan kebebasan kepada orang lain serta
memberikan kebenaran atas perbedaan tersebut sebagai pengakuan hakhak asasi manusia.
Kerukunan diartikan adanya suasana persaudaraan dan kebersamaan antara semua orang
meskipun mereka berbeda secara suku, ras, budaya, agama, golongan. Kerukunan juga bisa
bermakna suatu proses untuk menjadi rukun karena sebelumnya ada ketidak rukunan serta
kemampuan dan kemauan untuk hidup bersama dengan damai dan tenteram.8
Kerukunan juga diartikan sebagai kehidupan bersama yang diwarnai oleh suasana yang
harmonis dan damai, hidup rukun berarti tidak mempunyai konflik, melainkan bersatu hati
dan sepakat dalam berfikir dan bertidak demi mewujudkan kesejahteraan bersama. Di
dalam kerukunan semua orang bisa hidup bersama tanpa ada kecurigaan, dimana tumbuh
sikap saling menghormati dan kesediaan berkerja sama demi kepentingan bersama.

6
Dewan Ensiklopedi Indonesia, Ensiklopedia Indonesia Jilid 6,(Van Hoeve,t,th)h.3588
7
Dewan Ensiklopde American, Ensiklopedi American
8
H. Said Agil Husain Al Munawar, fikih hubungan antar agama(Jakarta,Ciputat Press,2003)h.4
b). Hasil Wawancara
Zidan : “Assalamualaikum wr.wb pak saya Zidan dari IAIN kediri maaf izin
mengganggu waktunya sebentar.”
Bapak RT : “Waalaikumsalam wr.wb. boleh mas silahkan.”
Zidan : “Baik pak saya ingin bertanya, bagaimana upaya bapak untuk
menjaga kerukunan warga di desa Kurungrejo ini.”
Bapak RT : “Biasanya upaya yang sering saya lakukan untuk menjaga kerukunan
antar sesama warga di desa ini biasanya saya sering mengadakan
agenda seperti kerja bakti membersihkan selokan setiap hari minggu,
ada juga arisan ibu ibu disetiap bulannya, saya juga sering adakan
kumpulan warga setiap minggunya supaya masyarakat disini saling
menjalin silahturahim iya supaya nggak terjadi perpecahan. Saya juga
mengadakan bayar iuran setiap minggunya kepada masyarakat untuk
sebagai istilahnya uang kas untuk desa inisupaya nanti kalau ada apa
apa atau ada warga yang sedang membutuhkan itu bisa digunakan.”
Zidan : “Baik pak, kalau masalah itu. Ada satu lagi ada nggak masalah
masalah yang terjadi di desa Kurungrejo untuk saat ini?”
Bapak RT : "Kalau untuk saat ini selama saya menjadi RT disini itu hanya ada
sedikit masalahyang sering terjadi yaitu ada sesekali masyarakat yang
menghindar untuk membayar iuran itu karena masyarakat minim dengan
pengetahuan. Mereka berpikircara saya ini tidak bisa mensejahterakan
mereka padahal dengan cara ini saya bisamensejahterakan mereka
terutama bagi masyarakat yang kurang mampu. Tetapi insyaallah
saya akan menyelesaikan masalah ini."
Zidan : “Baik pak, ngomong-ngomong tentang ini apa saja keberhasilan
yang sudah bapak lakukan dalam menjalankannya?”
Bapak RT: “Kalau soal keberhasilan iya pasti ada, soalnya selama saya menjabat
sebagai RT ini menjalankan kewajiban saya sesuai dengan undang undang
dan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Dan misi yang sudah berhasil
ya mengumpulkan warga setiap minggunya untuk membersihkan desa itu sangat
berhasil. Dan juga saya merealisasikan bantuan sosial untuk warga saat
pandemi kemarin yang saya ajukan kepada pemerintah kota Nganjuk dan

walaupun ada sedikit ada masalah pada akhirnya alhamdulillah berhasil,

seperti itu"
Zidan : “Baik pak terimakasih atas penjelasannya, terimakasih sudah memberi waktu
saya untuk mewawancarai bapak.”
Bapak RT: “Nggih sama sama mas.”
b) Data Lapangan
a. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini di Desa Kurungrejo Saya memilih lokasi ini sebagai
penenlitian karena ingin mengetahui bagaimana upaya yang dilakukan pak RT
untuk menjaga kerukunan warganya.
b. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah pak RT Desa Kurungrejo karena selaku ketua
desa dan yang memimpin desa ini.
c. Metode Peneletian
Dipenelitian ini saya menggunakan metode deskriptif kualitatif. Karena kita
meneliti kondisi objek dimana saya menggunakan teknik mengumpulkan data
data dan menganalisisnya.
c) Analisis
Menurut dari hasil wawancara diatas, upaya bapak RT dalam menjaga kerukunan
warganya yaitu dengan cara sering diadakannya agenda agenda seperti kerja bakti
membersihkan selokan setiap hari minggu, ada juga arisan ibu ibu disetiap bulan, agenda
kumpul sesama warga disetiap minggunya agar masyarakat disini saling menjalin
silahturahim. Lalu bapak RT mengadakan bayar iuran setiap minggunya kepada
masyarakat untuk sebagai uang kas desa, hal ini dilakukan supaya bias diberikan ke warga
jika sewaktu waktu ada warga yang membutuhkan. Namun terkadang adapula masalah
masalah yang terjadi, salah satunya masih terdapat warga yang tidak membayar uang
iuran itu, karena mereka berpikir kalau cara ibu RT ini tidak bisa mensejahterakan
mereka terutama bagi warga yang kurang mampu. Tetapi pada akhirnya bapak RT bisa
menyelesaikan masalah yang terjadi ini.
C. PENUTUP
a. Kesimpulan
Upaya yang dilakukan dalam menjaga kerukunan warganya yaitu dengan cara
sering diadakannya agenda agenda seperti kerja bakti membersihkan selokan setiap hari
minggu, ada juga arisan ibu ibu disetiap bulan, agenda kumpul sesama warga disetiap
minggunya agar masyarakat disini saling menjalin silahturahim. Lalu bapak rt
mengadakan bayar iuran setiap minggunya kepada masyarakat untuk sebagai uang kas
desa, hal ini dilakukan supaya bias diberikan ke warga jika sewaktu waktu ada warga
yang membutuhkan.

b. Saran
Dari penelitian ini diharapkan para pembaca memahami materi – materi yang telah
di uraikan di atas, dengan berbagaiketerbatasan sumber dan bahan yang dikumpulkan
dalam hal penulisan. Sehingga tidak menutup kemungkinan adanya kekurangan.
Sebagai pertimbangan penulis menyarankan agar pembaca dapat mencari berbagai
literatur lain demi melengkapi materi terkait yang belum secara sempurna dibahas di
pnlitian ini.
DAFTAR PUSTAKA

Nasution. (2005). Teknologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Setyadi, E. (2012). Ilmu Sosial Budaya Dasar. Bandung: Kencana Jaya.

WJS, P. (1980). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: balai Pustaka.

https://mediaindonesia.com/surat-pembaca/81565/pentingnya-menjaga-kerukunan, di akses pada 2


Desember 2021.

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai