0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan3 halaman
Mazmur-mazmur tersebut menggambarkan pengalaman penderitaan akibat malapetaka seperti wabah, namun juga menekankan iman kepada Allah yang mahakuasa dan mahakasih. Allah dipercaya sebagai pelindung bagi yang tertindas dan akan membantu umat-Nya yang setia. Sengketa dan penderitaan kerap menguji iman, tetapi iman harus tetap teguh meyakini kasih dan keadilan Allah.
Mazmur-mazmur tersebut menggambarkan pengalaman penderitaan akibat malapetaka seperti wabah, namun juga menekankan iman kepada Allah yang mahakuasa dan mahakasih. Allah dipercaya sebagai pelindung bagi yang tertindas dan akan membantu umat-Nya yang setia. Sengketa dan penderitaan kerap menguji iman, tetapi iman harus tetap teguh meyakini kasih dan keadilan Allah.
Mazmur-mazmur tersebut menggambarkan pengalaman penderitaan akibat malapetaka seperti wabah, namun juga menekankan iman kepada Allah yang mahakuasa dan mahakasih. Allah dipercaya sebagai pelindung bagi yang tertindas dan akan membantu umat-Nya yang setia. Sengketa dan penderitaan kerap menguji iman, tetapi iman harus tetap teguh meyakini kasih dan keadilan Allah.
1. Mazmur 10, isinya: Allah pelindung orang-orang yang tertindas.
Pengalaman atau peristiwa yang dialami: Mazmur ini di satu pihak melukiskan kenyataan yang menimbulkan pertanyaan: apa sebab kaum penjahat nampaknya beruntung dan senang saja serta dapat menindas orang-orang miskin dengan semau-maunya, sedangkan orang-orang adil terpaksa menderita? Di sisi lain mazmur ini menunjukan bawa Tuhan memihak kepada orang- orang yang rendah, turun, sengsara. Pada dasarnya orang yang dituju adalah orang yang menderita karena ditimpa kesusahan, penyakit, celaka dan tidak berdaya. Berkaitan dengan situasi saat ini, saya mengibaratkan kaum penjahat adalah virus korona yang merajalela dan menyebar keseluruh penjuru. Kita sebagai warga merasa cemas dan takut akan penyebaran virus ini, sehingga muncul pertanyaan: apakah ini tulah dari Allah atau bukan? Allah itu mahabesar pun dipertanyakan. Tindakan Allah: Mazmur ini melukiskan suatu keyakinan bahwa Tuhan yang mahabijaksana akan membereskan semuanya. Dalam kebijaksanaan-Nya Ia akhirnya akan memperhatikan orang-orang yang takwa kepada-Nya. Iman akan Allah macam apa yang muncul dalam mazmur ini: Allah itu mahaadil dan mahabijaksana yang selalu menolong orang-orang yang mengandalkan-Nya. Tinggllah manusia memiliki kesiapsediaan untuk menerima kehendak-Nya yang telah Allah nyatakan dalam setiap penglaman hidup sehari-hari atau tidak. 2. Mazmur 88, isinya: Doa pada waktu sakit keras. Pengalaman atau peristiwa yang dialami: pemazmur selalu berteriak siang dan malam kepada Tuhan karena ia menggagap bahwa ia telah kenyang dengan derita dan menganggap diri sebagai orang mati. Tuhan telah menekan dia karena bahkan orang-orang kepercayaan-Nya yakni sahabat dan teman-teman- Nya, telah dijauhkan oleh-Nya daripadanya. Pemazmur benar-benar sendirian, dia bukan hanya dijauhkan oleh teman-temannya namun terbelenggu dalam tempat tidur penderitaannya. Hal inilah yang membuat pemazmur datang kepada Tuhan dan berdoa sepanjang hari. Situasi saat inipun sungguh tidak jauh berbeda dengan situasi yang dialami pemazmur. Saya melihat dari sisi penderita yang saat ini terisolasi karena wabah ini dan juga adanya kebijakan dari WHO dalam mencegah penyebaran virus ini secara meluas lagi. Penderitaan ini bukan hanya dilami secaa fisik dan insani, tetapi juga iman dipertaruhkan. Tindakan Allah: Dalam mazmur ini tidak adanya tindakan dari Allah dalam menanggapi permohonan pemazmur. Namun saya berasumsi bahwa Allah mencoba kesabaran orang yang beriman kepada-Nya sehingga belum adanya tindakan Allah. Iman akan Allah macam apa yang muncul dalam mazmur ini: sengsara dan derita kerapkali menutup mata iman kita dan menganggap Allah telah meninggalkan kita. Kita jadi putus asa dan hidup tanpa pengharapan. Namun tak tahukan kita bahwa cinta yang setia dari Bapa tidak dibatasi oleh waktu dan oleh manusia. Selalu ada pengharapan dan gairah hidup dalam setiap suka dan duka. 3. Mazmur 91, isinya: perlindungan Allah yang mahatinggi. Pengalaman atau peristiwa yang dialami: Keseluruhan mazmur ini adalah ajakan, kata-kata peneguhan bagi orang yang percaya dan janji keselamatan dari Tuhan. Pemazmur ingin meyakinkan dan mendorong orang percaya supaya teguh percaya kepada Tuhan dan juga meneguhkan orang yang datang berlindung pada Tuhan di Bait Allah. Mazmur ini dikarang untuk raja, sebagai pendorong agar ia berani untuk mnghadapi segala bahaya di medan perang. Begitupun dengan orang-orang yang menghayati panggilan Tuhan sebagai seorang Religius, harus berani menguatkan dan meneguhkan setiap orang yang goyah imannya untuk kembali percaya kepada Allah. Tindakan Allah: selalu menyertai orang yang percaya dan berlindung kepada- Nya, memperlihatkan keselamatan yang datang dari pada-Nya. Iman akan Allah macam apa yang muncul dalam mazmur ini: Ajakan untuk menyerahkan diri kepada Tuhan, teguh percaya kepada Tuhan di dalam hidup yang ditandai dengan permusuhan, pencobaan, ancaman malapetaka dan rintangan.
4. Mazmur 105, isinya: kebaikan Tuhan dan ketidaksetiaan bangsa Israel.
Pengalaman atau peristiwa yang dialami: mazmur ini berasal dari masa pembuangan bangsa Israel, berupa suatu selfrefleksi dari sejarah hidupnya, dimana Nampak kebaikan dan belaskasihan Allah dan juga menggambarkan bangsa Israel sebagai bangsa yang keras kepala, memberontak, menutup hatinya kepada kebaikan Yahwe, tidak mengindahkan hormat dan pantas bagi Allah yang mahatinggi. Ketika melihat situasi yang terjadi sekarang dari sisi religious, maka boleh juga dikatakan karena ulah manusia yang kurang peka akan Rahmat yang Allah berikan kapada kita sehingga hal yang sangat menakutkan ini bisa terjadi. Karena manusia tidak memiliki kepekaan akan lingkungan hidup ini dan karena manusia terbentuk dari alam dan pabila alam ini hancur maka sudah sepatutnya manusiapun hancur. Tindakan Allah: Allah selalu sabar dan penuh kasih menyaksikan kejahatan- kajahatan manusia dan pemberontakkan mereka terhadap kehendak allah namun Ia tetap menyayangi mereka. Iman akan Allah macam apa yang muncul dalam mazmur ini: adanya kesadaran akan kodrat manusia yang lemah dan rapuh dengan berserah diri kepada Allah, adanya usaha untuk mengatasi kecenderungan-kecenderungan manusia yang jahat dan semakin dekat kepada persekutuan dengan Bapa