Anda di halaman 1dari 3

Nama: Kristianus Nahak

Nim : 196114088

4 mazmur tentang wabah atau malapetaka

1. Mazmur 10, isinya: Allah pelindung orang-orang yang tertindas.


 Pengalaman atau peristiwa yang dialami: Mazmur ini di satu pihak melukiskan
kenyataan yang menimbulkan pertanyaan: apa sebab kaum penjahat
nampaknya beruntung dan senang saja serta dapat menindas orang-orang
miskin dengan semau-maunya, sedangkan orang-orang adil terpaksa
menderita?
Di sisi lain mazmur ini menunjukan bawa Tuhan memihak kepada orang-
orang yang rendah, turun, sengsara. Pada dasarnya orang yang dituju adalah
orang yang menderita karena ditimpa kesusahan, penyakit, celaka dan
tidak berdaya.
Berkaitan dengan situasi saat ini, saya mengibaratkan kaum penjahat adalah
virus korona yang merajalela dan menyebar keseluruh penjuru. Kita sebagai
warga merasa cemas dan takut akan penyebaran virus ini, sehingga muncul
pertanyaan: apakah ini tulah dari Allah atau bukan? Allah itu mahabesar pun
dipertanyakan.
 Tindakan Allah: Mazmur ini melukiskan suatu keyakinan bahwa Tuhan yang
mahabijaksana akan membereskan semuanya. Dalam kebijaksanaan-Nya Ia
akhirnya akan memperhatikan orang-orang yang takwa kepada-Nya.
 Iman akan Allah macam apa yang muncul dalam mazmur ini: Allah itu
mahaadil dan mahabijaksana yang selalu menolong orang-orang yang
mengandalkan-Nya. Tinggllah manusia memiliki kesiapsediaan untuk
menerima kehendak-Nya yang telah Allah nyatakan dalam setiap penglaman
hidup sehari-hari atau tidak.
2. Mazmur 88, isinya: Doa pada waktu sakit keras.
 Pengalaman atau peristiwa yang dialami: pemazmur selalu berteriak siang dan
malam kepada Tuhan karena ia menggagap bahwa ia telah kenyang dengan
derita dan menganggap diri sebagai orang mati. Tuhan telah menekan dia
karena bahkan orang-orang kepercayaan-Nya yakni sahabat dan teman-teman-
Nya, telah dijauhkan oleh-Nya daripadanya. Pemazmur benar-benar sendirian,
dia bukan hanya dijauhkan oleh teman-temannya namun terbelenggu dalam
tempat tidur penderitaannya. Hal inilah yang membuat pemazmur datang
kepada Tuhan dan berdoa sepanjang hari.
Situasi saat inipun sungguh tidak jauh berbeda dengan situasi yang dialami
pemazmur. Saya melihat dari sisi penderita yang saat ini terisolasi karena
wabah ini dan juga adanya kebijakan dari WHO dalam mencegah penyebaran
virus ini secara meluas lagi. Penderitaan ini bukan hanya dilami secaa fisik
dan insani, tetapi juga iman dipertaruhkan.
 Tindakan Allah: Dalam mazmur ini tidak adanya tindakan dari Allah dalam
menanggapi permohonan pemazmur. Namun saya berasumsi bahwa Allah
mencoba kesabaran orang yang beriman kepada-Nya sehingga belum adanya
tindakan Allah.
 Iman akan Allah macam apa yang muncul dalam mazmur ini: sengsara dan
derita kerapkali menutup mata iman kita dan menganggap Allah telah
meninggalkan kita. Kita jadi putus asa dan hidup tanpa pengharapan. Namun
tak tahukan kita bahwa cinta yang setia dari Bapa tidak dibatasi oleh waktu
dan oleh manusia. Selalu ada pengharapan dan gairah hidup dalam setiap suka
dan duka.
3. Mazmur 91, isinya: perlindungan Allah yang mahatinggi.
 Pengalaman atau peristiwa yang dialami: Keseluruhan mazmur ini adalah
ajakan, kata-kata peneguhan bagi orang yang percaya dan janji keselamatan
dari Tuhan. Pemazmur ingin meyakinkan dan mendorong orang percaya
supaya teguh percaya kepada Tuhan dan juga meneguhkan orang yang datang
berlindung pada Tuhan di Bait Allah. Mazmur ini dikarang untuk raja, sebagai
pendorong agar ia berani untuk mnghadapi segala bahaya di medan perang.
Begitupun dengan orang-orang yang menghayati panggilan Tuhan sebagai
seorang Religius, harus berani menguatkan dan meneguhkan setiap orang yang
goyah imannya untuk kembali percaya kepada Allah.
 Tindakan Allah: selalu menyertai orang yang percaya dan berlindung kepada-
Nya, memperlihatkan keselamatan yang datang dari pada-Nya.
 Iman akan Allah macam apa yang muncul dalam mazmur ini: Ajakan untuk
menyerahkan diri kepada Tuhan, teguh percaya kepada Tuhan di dalam hidup
yang ditandai dengan permusuhan, pencobaan, ancaman malapetaka dan
rintangan.

4. Mazmur 105, isinya: kebaikan Tuhan dan ketidaksetiaan bangsa Israel.


 Pengalaman atau peristiwa yang dialami: mazmur ini berasal dari masa
pembuangan bangsa Israel, berupa suatu selfrefleksi dari sejarah hidupnya,
dimana Nampak kebaikan dan belaskasihan Allah dan juga menggambarkan
bangsa Israel sebagai bangsa yang keras kepala, memberontak, menutup
hatinya kepada kebaikan Yahwe, tidak mengindahkan hormat dan pantas bagi
Allah yang mahatinggi.
Ketika melihat situasi yang terjadi sekarang dari sisi religious, maka boleh
juga dikatakan karena ulah manusia yang kurang peka akan Rahmat yang
Allah berikan kapada kita sehingga hal yang sangat menakutkan ini bisa
terjadi. Karena manusia tidak memiliki kepekaan akan lingkungan hidup ini
dan karena manusia terbentuk dari alam dan pabila alam ini hancur maka
sudah sepatutnya manusiapun hancur.
 Tindakan Allah: Allah selalu sabar dan penuh kasih menyaksikan kejahatan-
kajahatan manusia dan pemberontakkan mereka terhadap kehendak allah
namun Ia tetap menyayangi mereka.
 Iman akan Allah macam apa yang muncul dalam mazmur ini: adanya
kesadaran akan kodrat manusia yang lemah dan rapuh dengan berserah diri
kepada Allah, adanya usaha untuk mengatasi kecenderungan-kecenderungan
manusia yang jahat dan semakin dekat kepada persekutuan dengan Bapa

Anda mungkin juga menyukai