Anda di halaman 1dari 4

Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia

Home Tentang Tzu Chi Pendiri Tzu Chi Intisari Dharma Menjaga Hati dan
Pikiran Kita

Share

Menjaga Hati dan Pikiran Kita

Dalam kehidupan sehari-hari kita, kita perlu menjaga hati dan pikiran kita.
Mengapa? Karena pikiran kita seperti binatang liar, kapan pun kita tidak berhati-
hati, pikiran tidak baik akan muncul di dalam diri kita,dan hal ini menciptakan
bahaya bagi diri sendiri. Pikiran tidak baik seperti keserakahan, kemarahan, dan
ketidaktahuan seperti energi negatif yang masuk dengan cepat ke dalam hati dan
pikiran kita. Jadi, apa yang perlu kita lakukan adalah berhati-hati dengan menjaga
hati dan pikiran kita dari gangguan pikiran yang tidak baik. Proses tersebut ibarat
menciptakan tanggul di dalam batin kita.

Tanggul mencegah air membanjiri daratan. Jika air datang dan tanggul memberi
jalan, bencana akan terjadi. Demikian pula, ketika pikiran kita memunculkan
keserakahan, kemarahan, dan ketidakpedulian, tanggul batin kita akan mudah
hancur. Gelombang kuat dari pikiran yang tidak baik akan meningkat dan
menyebabkan kita melakukan kesalahan, serta memperlakukan orang dengan
tidak baik.

Apa yang bisa kita lakukan mengatasi hal ini? Kita dapat berusaha untuk
bersikaptulus, berhati-hati, dan bijaksana.

Untuk membersihkan pikiran-pikiran yang tidak baik, kita membutuhkan


ketulusan. Ketika kita tulus dan jujur, kita tidak akan memiliki niat buruk terhadap
orang lain. Sebagai imbalannya, orang tidak akan memberikan kesulitan atau
masalah kepada kita. Ketika orang-orang tidak memberi kita masalah, maka kita
tidak akan melakukan hal yang membahayakan mereka. Interaksi manusia itu
saling menguntungkan. Ketika kita bersikap sopan dan hormat kepada orang lain,
orang juga akan memperlakukan kita dengan cara yang sama. Beginilah cara kerja
interaksi manusia.

Dalam menangani urusan sehari-hari, kita perlu berhati-hati dan bijaksana karena
ketika tidak berhati-hati, kita cenderung melakukan kesalahan. Inilah sebabnya
mengapa kita perlu mengingat sila sepanjang waktu, karena ketika kita melupakan
sila, kesalahan akan terbuat. Ketika hati dan pikiran kita tidak mengikuti sila, kita
membiarkan keserakahan, kemarahan, dan ketidaktahuan membelah tanggul pada
batin kita dan masuk ke dalam hati dan pikiran kita. Hanya dengan bersikap tulus,
berhati-hati, dan bijaksana, kita dapat mencegah hal ini terjadi.

Saya berharap setiap orang dapat membangun tanggul di dalam batinnya dengan
ketulusan, kehati-hatian, dan kebijaksanaan untuk melindungi diri dari derasnya
keserakahan, kemarahan, serta ketidaktahuan.
Syukur memiliki makna yaitu rasa terima kasih dan menerima dengan sepenuh
hati akan nikmat atau anugerah yang Allah berikan kepada kita.

Contoh ceramah singkat tema bersyukur kepada Alla SWT ini mengajak serta
mengingatkan agar kita senantiasa bersyukur dalam keadaan apapun.

Oleh karena itu jangan sampai kita termasuk orang yang mengingkari nikmat
Allah sehingga mendapatkan azab yang sangat pedih.

Berikut contoh ceramah singkat dengan tema bersyukur kepada Allah SWT:

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bismillahirrohmanirrohim

Puji syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta'ala yang tidak henti-hentinya


memberikan kita rahmat serta nikmatnya.

Sholawat serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita nabi Agung
Muhammad shallallahu alaihi wasallam yang selalu kita nantikan syafa'atnya di
yaumil qiyamah nanti.

Pada kesempatan hari ini saya akan menyampaikan sebuah ceramah singkat yang
berjudul "Bersyukur kepada Allah SWT.

Syukur mempunyai makna yaitu terima kasih dan menerima dengan sepenuh hati
akan nikmat atau anugerah yang Allah berikan kepada kita.
Kita tidak akan pernah bisa mengira berapa banyak nikmat kesehatan, nikmat
iman dan pun masih bisa berpikir dan berbagai nikmat lagi yang tak bisa kita
hitung satu persatu.

Namun yang menjadi permasalahannya adalah mengapa kita tidak pernah bisa
bersyukur akan nikmat yg Allah berikan kepada kita. Dan mengapa kita selalu
berpikir bahwa nikmat itu berupa materi atau uang.

Sebenarnya pemikiran seperti itu sangatlah salah dan fatal karena jika kita berfikir
seperti itu maka kita termasuk dalam golongan orang-orang yang kufur.

Sebagaimana firman Allah SWT yang artinya: "Dan ingatlah juga tatkala Tuhan
memaklumkan, sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti kami akan menambah
nikmat kepadamu dan jika kamu mengingkari nikmatku maka sesungguhnya azab
sangat pedih".

Anda mungkin juga menyukai