Anda di halaman 1dari 3

Nama : Melfia Nabilah

Nim : 2001025135
Kelas : 2i

1. Tuliskan Karakteristik Masyarakat Bertauhid

 Hatinya selalu mengingat Allah


Orang yang tauhidnya sudah terjiawai, maka hatinya akan selalu mengingat
Allah. Kapanpun dan dalam kondisi apapun, hatinya selalu banyak mengingat
Allah. Berbeda dengan kita yang masih banyak melupakan Allah dan lebih
banyak mengingat urusan rezeki, susah, senang dan masalah. Padahal
hanya dengan mengingat Allah, maka hati ini akan tenang.

 Selalu merasa berdosa


Orang yang sudah bertauhid tidak akan mungkin lagi melakukan dosa-dosa
besar. Jangankan yang besar, dosa-dosa kecil pun tidak akan berani
melakukannya. Jika ada dosa kecil yang tidak sadar dilakukan, maka dia
akan segera beristighfar.
Meskipun secara hakikat dia tidak melakukan dosa apapun, tapi dalam
hatinya ia selalu merasa berdosa di depan Allah. Dia merasa dosanya begitu
banyak, hingga membuatnya selalu memohon ampunan kepada Allah.

 Jika diberi nikmat akan bersyukur dengan ucapan dan amal


Bersyukur itu jangan hanya diucapkan oleh mulut, tapi harus dibuktikan pula
oleh amal perbuatan. Salah satu contoh bersyukur dengan amal perbuatan
yaitu memberikan sebagian rezeki yang kita dapat kepada orang-orang
miskin.
Ketika diberikan nikmat, orang yang bertauhid selalu bersyukur dengan
ucapan dan amal. Dia sepenuhnya yakin kalau nikmat yang dimiliknya
berasal dari Allah. Diberikan nikmat sehat, syukurilah dengan memanfaatkan
sehat untuk beribadah sungguh-sungguh. Diberikan nikmat rezeki,
manfaatkanlah rezeki di jalan Allah, itulah ciri yang benar-benar bersyukur.

 Jika ditimpa musibah akan bersabar dan tetap bersyukur


Tak hanya urusan nikmat, urusan musibah dan cobaan pada hakikatnya
berasal dari Allah. Orang yang jiwa tauhidnya sudah mengakar kuat meyakini
hal tersebut. Ketika diberikan nikmat kita harus bersyukur dan ketika diberikan
cobaan kita harus bersabar dan ikhlas menerimanya.

 Selalu membalas keburukan dengan kebaikan


Jika kita ingin jadi orang yang bertauhid, kita harus menunjukkan akhlak yang
mulia. Salah satu contohnya adalah membalas keburukan dengan kebaikan.
Jika ada orang yang memfitnah kita, mencaci maki kita dan berbuat sesuatu
yang buruk kepada kita, jangan balas lagi dia dengan keburukan, tapi
balaslah dia dengan kebaikan dimulai dari mendoakannya.

 Tidak terlalu mencintai dunia


Jika kita mengaku bertauhid, seharusnya kita yakin kalau dunia ini hanya
sementara, sementara di akhirat kekal. Oleh sebab itu, sudah seharusnya kita
lebih mengedepankan urusan akhirat ketimbang urusan dunia. Namun
kenyataannya tidak demikian.
Karena tauhid dalam hati kita masih lemah, kita masih terlalu mencintai dunia
ini. Bagi orang yang bertauhid, dunia itu bukan untuk mencari kekayaan atau
kesenangan, tapi sebagai jembatan untuk meraih keridhoan Allah dengan
cara beramal sholeh.

2. Tantangan Dalam mengimplementasikan Tauhid Dalam Lingkup Masyarakat

 Penyakit Riya
Riya adalah melakukan amal bukan karena mengharap ridha Allah, tetapi
mencari pujian dan memasyhurkan di mata manusia. Riya merupakan bentuk
syirik kecil yang dapat merusak dan membuat ibadah serta kebaikan yang
dilakukan tidak bernilai di hadapan Allah.
 Penyakit Ananiah ( egoisme )
Ananiah termasuk penyakit hati, dan akan berkembang
menjadi penyakit sombong, takabur, iri dan dengki.
 Penyakit Takut dan Bimbang
Kedua penyakit ini tumbuh akibat kurang yakinnya seseorang akan
kemutlakan kekuasaan Allah SWT. Kurang yakinnya seseorang akan
kemutlakan Allah ini menyebabkan ia kurang pasrah dalam mewakilkan
nasibnya kepada Allah. Di dalam bahasa al-Qur'an dikatakan orang ini tidak
tawakkal.
 Penyakit Zalim
Dalam nasihat Islam yaitu menaruh sesuatu/ agenda bukan pada tempatnya.
Orang yang berbuat zalim dinamakan zalimin dan lawan kata dari zalim yaitu
berpegang pada kebenaran.
 Penyakit Hasad atau Dengki
Hasad adalah keadaan hati seseorang yang tidak mensyukuri nikmat dan
membenci kebahagiaan orang lain. Singkatnya, hasad adalah sifat dengki.

3. Langkah-Langkah membangun Masyarakat Yang Bertauhid

 Ta’aruf
Ta’aruf adalah kegiatan mengunjungi rumah seseorang untuk berkenalan
dengan penghuninya. Taaruf bisa menjadi langkah awal untuk mengenalkan
dua keluarga, dan mereka akan menjodohkan salah satu anggota keluarga.

 Ta'awun
Ta'awun adalah kegiatan untuk membantu sesama muslim dalam berbuat
kebaikan.

 Tafahum
Tafahum adalah saling memahami dan memahami situasi satu sama lain
secara mendalam.

 Fastabiqul Khairat
Fastabiqul Khairat adalah berlomba-lomba untuk kebaikan dan kepentingan
umat Islam. Manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang memiliki akal
sehat untuk berpikir sebelum melakukan sesuatu.

 Islah
Islah adalah tentang hukum Islam adalah untuk memperbaiki, mendamaikan
dan menghilangkan perselisihan atau kerusakan. Cobalah untuk menjadi
damai, membawa harmoni, mendorong orang untuk hidup dalam damai satu
sama lain, melakukan perbuatan baik, bertindak seperti orang suci.

Anda mungkin juga menyukai