Anda di halaman 1dari 6

Ulan (Materi Aqidah)

Tawakal kepada Allah mempunyai arti penyerahan diri secara total. Bukan
penyerahan diri kepada siapapun yang disukainya, tetapi penyerahan diri kepada allah,
dan bukan selain Dia. Bukan pula suatu penyerahan diri, tanpa disertai dengan amal, melainkan
tawakal ialah penyerahan diri di dalam melakukan usaha, langkah, gerak dan ikhtiar.
Tempat tawakal adalah hati, sedangkan tempat bekerja dan berusaha adalah badan.Kami disini
akan memberikan bantuan kepada bapak/ibu agar dapat menyerahkan segala urusannya
kepada Allah SWT dengan keyakinan yang mantap setelah melakukan ikhtiyar.

Tawakal sungguh sangat indah jika tertanam dengan baik dalam diri seseorang.
Saat seseorang menanamkan sifat tawakal dalam dirinya, maka ketika ia menginginkan
sesuatu, ia akan berusaha bagaimanapun caranya untuk memperoleh ikhtiar meskipun
sesuatu yang ia inginkan tersebut belum tentu bisa ia peroleh. Hal ini karena dirinya
sudah memasrakan segalanya pada Allah SWT. Apapun yang terjadi baik berhasil ataupun
tidak yang terpenting dirinya sudah berusaha semaksimal mungkin, entah nanti berhasil atau
tidak kita pasrahkan semuanya kepada Allah SWT.

Nah yang pertama kali dilakukan yaitu dengan mengenal Allah Swt. Allah itu kuasa,
maha mengetahui, maha berkehendak atas segala perkara, maha mencukupi, maha perkasa
dan maha atas segala-galanya.

Mengenal Allah itu ada 4 cara :

1. Kenali Ciptaan Allah SWT

Cara pertama untuk mengenal Allah adalah melalui ciptaan-Nya. Makhluk yang Allah
ciptakan sangat beragam, mulai dari hewan, tumbuhan, manusia, malaikat, hingga jin. Sebagai
umat Muslim, kita harus meyakini keberadaan semuanya adalah karena kuasa Allah SWT.

2. Kenali Rububiyah Allah SWT

Umat Muslim juga diharuskan untuk meyakini keesaan Rububiyah Allah. Adapun
keesaan Rububiyah Allah berupa keyakinan bahwa hanya Allah yang mencipta, memiliki,
menguasai, dan mengatur alam semesta. Selain itu, umat Muslim juga harus percaya bahwa
hanya Allah yang mampu menghidupkan, mematikan, memberi rezeki, mendatangkan kebaikan,
dan mendatangkan bencana. Allah senantiasa mengatur, mengawasi, memegang hukum, dan
memegang kekuasaan tunggal .

3. Kenali Uluhiyah Allah SWT

Mengenal uluhiyah Allah berarti meyakini bahwa hanya Allah yang berhak disembah.
Tidak ada satupun makhluk yang dapat menggantikan posisi-Nya, bahkan malaikat dan para
rasul sekalipun.

4. Kenali Nama dan Sifat Allah SWT

Allah SWT memiliki 99 nama dan sifat baik yang disebut Asmaul Husna. Nama dan sifat
ini hendaknya diyakini setiap Muslim, maka ketika kita berdoa memohon kepada allah kita
menyebutkan asmaul husna itu.

Annisa (Materi Aqidah)

Lalu berbaik sangka kepada Allah. Beberapa bentuk husnuzh-zhann kita kepada Allah
adalah bahwa doa kita akan diterima oleh Allah. Setidaknya, ada tica cara Allah menerima doa
kita, yaitu langsung dinyatakan dalam kehidupan di dunia, dihindarkan dari keburukan hidup dan
dibalas di hari akhir nanti. Jika orang sudah tidak yakin, maka ia tidak akan mendapatkan apapun
kecuali kehampaan dan keputusasaan. Berburuk sangka kepada Allah merupakan sesuatu yang
harus kita hindari, bagaimanapun caranya. Jangan sampai kita meninggal dalam keadaan masih
berburuk sangka kepada-Nya.

Ada macam-macam berbaik sangka kepada Allah Swt.

1. Berbaik sangka dalam nikmat Allah Swt.

Berbaik sangka terhadap segala nikmat dan karunia dari Allah SWT tentu akan membuat
kita lebih bersyukur. Nikmat yang diberikan Allah SWT seperti nikmat sehat, harta, keluarga,
dan masih banyak lainnya.

2. Berbaik sangka dalam musibah dari Allah Swt.


Musibah yang kita alami merupakan ujian yang diberikan oleh Allah SWT kepada
hamba-Nya. Jika musibah datang, kita perlu bersabar, menerima dan selalu berprasangka baik
kepada Allah swt.

3. Berbaik sangka atas ciptaan Allah Swt.

Allah SWT menciptakan segala bentuk makhluk tentu memiliki tujuan yang bermanfaat.
Tidak ada hal yang sia-sia yang Allah SWT ciptakan. Kita harus berprasangka baik kepada Allah
SWT dengan senantiasa merawat lingkungan dan bersyukur atas apa yang diciptakan-Nya.

4. Berbaik sangka dalam ketaatan kepada Allah Swt

Bentuk berbaik sangka kepada Allah SWT adalah dengan taat atas segala perintah-Nya.
Tentu benyak hikmah yang kita dapatkan ketika kita mentaati segala perintah-Nya dan menjauhi
segala larangan-Nya.

Avi ( Materi Akhlak)

Dalam mengobati sebuah penyakit secara umum ada dua cara yang dapat dilakukan,
yakni ikhtiar dan doa. Dalam melakukan ikhtiar dilakukan dengan berobat ke dokter (tabib),
meminum obat atas anjuran sang dokter. Kemudian disempurnakan dengan amalan doa dan
amalan kebaikan yakni sedekah. Sebab sedekah adalah obat yang sangat ampuh dalam
menyembuhkan penyakit. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Bentengilah
hartamu dengan zakat, obati orang-orang sakit dengan bersedekah, dan siapkan doa untuk
menghadapi datangnya bencana” (HR. Tabrani). Bersedekah menandakan berserah diri, syukur,
dan ingat kepada Allah. Oleh sebab itu Allah akan angkat penyakit dari orang yang bersedekah.

Meskipun begitu, bukan berarti kita tidak perlu periksa penyakit ke dokter. Kesembuhan
yang kita dapatkan, sekali-kali bukan karena obat yang manjur, bukan juga dokter yang handal.
Melainkan karena kehendak Allah, yang notabennya melalui seseorang ataupun harta yang kita
keluarkan untuk bersedekah. Dengan demikian, bersedekah selain membawa keberkahan dan
bermanfaat, juga bisa menjadi wasilah datangnya kesembuhan atas izin Allah Subhanahu wa
Ta’ala atas penyakit yang di alaminya.
Andrian

1. Tata Cara Wudhu Bagi Orang Sakit

 Sama seperti orang sehat, jika ada luka yang bisa memperberat, cukup membasahi
telapak tangan dan mengusap anggota wudhu yang terluka, termasuk jika menggunakan
gips atau diperban. Kecuali jika memperberat boleh tayamum.
 Apabila orang yang sakit tak bisa berwudhu, boleh dibantu orang lain.
 Jika tak mampu berwudhu karena takut membahayakan jiwa, boleh tayamum.

Ulva

2. Tata Cara Tayamum Bagi Orang Sakit

 Berniat tayamum dalam hati, mengucapkan Bismillah


 Menepukkan kedua tangan ke tanah, dinding dan sejenisnya yang mengandung debu
dengan sekali tepukan.
 Meniup debu yang menempel ditangan.
 Mengusap kedua tangan ke wajah dengan sekali usapan.
 Mengusap bagian punggung tangan kanan dimulai dari ujung jari sampai pergelangan
tangan, lalu memutar ketelapak tangan kanan dan kiri.

Al Afiah

3. Tata Cara Shalat Orang Sakit ( Solat Isya)

 Berdiri tegak bagi yang mampu, jika tak mampu boleh bersandar pada dinding atau
bertumpu pada tongkat.
 Rukuk, sujud dan duduk seperti biasa jika mampu, jika tidak boleh duduk di atas kursi
dan membungkukkan badan saat sujud.
 Jika tak mampu duduk dikursi, boleh duduk dan posisi yang dianjurkan bersila.
 Ketika rukuk, disunnahkan meletakkan kedua tangan di atas lutut, kemudian
membungkukkan tubuh untuk menggambarkan posisi rukuk.
 Saat sujud, diwajibkan bersujud di atas lantai, jika tak mampu, hendaklah meletakkan
tangan diatas lantai dan membungkukkan tubuhnya untuk mengisyaratkan sujud.
 Jika tak mampu,kedua tangan diletakkan di atas lutut, kemudian membungkukkan tubuh
untuk mengisyaratkan sujud, dan posisi tubuh lebih rendah dari posisi rukuk.
 Jika tak mampu, dapat dilakukan berbaring, yaitu menghadap kiblat. Jika tak bisa, boleh
menghadap kemana saja. Namun, miring ke kanan lebih dianjurkan daripada ke kiri.
 Shalat dengan telentang, kedua kaki mengarah ke kiblat. Kepala lebih tinggi dari badan,
agar wajah menghadap kiblat.Jika tak bisa, boleh menghadap kemana saja.
 Jika tak bisa, boleh shalat dengan isyarat mata. Yaitu memejamkan mata sejenak untuk
mengisyaratkan ruku, dan memejamkan mata lebih lama untuk mengisyaratkan sujud.
 Jika tak mampu, boleh melaksanakan shalat dengan hatinya. Caranya dengan bertakbir,
membaca bacaan, berniat ruku dan sujud, serta berdiri dan duduk dalam hatinya. Dalam
kondisi ini, tidak dianjurkan shalat dengan kedipan mata dan dengan isyarat jari tangan,
karena tak ada dalilnya.

Shintia

4. Doa Untuk Pasien

 Doa mohon keselamatan

Allaahumma antas salaam, wa minkas salaam, tabaarokta dzal jalaali wal ikroom.

Artinya: "Ya Allah, Engkaulah Tuhan yang memberi keselamatan. Dari keselamatan. Maha Suci
Allah, Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan."
 Doa mohon ampunan

Allahumma anta rabbi la ilaha illa anta khalaqtani wa an abduk wa ana ala ahdika wa wa’dika
ma istata’tu, a’udhu bika min sharri ma sana’tu, abou ‘laka bi ni’matika alaya, wa abou’u bi
dhanbi , fa-ghfir li, fa innahu la yaghfiru dhunuba illa anta.

Artinya : "Hai Tuhanku, Engkau Tuhanku. Tiada tuhan yang disembah selain Engkau. Engkau
yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku berada dalam perintah iman sesuai perjanjian-
Mu sebatas kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang kuperbuat. Kepada-
Mu, aku mengakui segala nikmat-Mu padaku. Aku mengakui dosaku. Maka itu ampunilah
dosaku. Sungguh tiada yang mengampuni dosa selain Engkau."

Anda mungkin juga menyukai