Anda di halaman 1dari 2

APA ITU RUMUS REZEKI ?

Oleh Khansa Az Zahra, Mahasiswi STEI SEBI Depok

Rezeki itu ada dimana mana, entah disamping atau disekitar kira, rezeki bukan hanya
bermakna uang tapi rezeki bisa bermakna lain misalnya seperti ilmu yang kita miliki atau mungkin
kesehatan, yang mana kesehatan merupakan nikmat atau rezeki yang sangat berarti untuk kita
menjalani dan melewati kehidupan di dunia. Meskipun rezeki tersebar dimana mana namun Allah
lah satu satu nya yang berkehendak atas rezeki yang kita miliki. Lebih dari itu rezeki merupakan
takdir Allah dan Allah memberikan ketetapan tersendiri terhadap rezeki yang tersebar dimana mana.
Oleh karena itu rezeki yang sekarang kita miliki itu sudah sesuai dengan takdir dan ketetapan Allah,
kita sebagai seorang hamba wajib bersyukur dan menggunakan rezeki itu dengan baik. Dan rezei ada
di tanggan Allah merupakan hak prerogatif-Nya.

Sebeneranya kita bisa mengambil segala rezeki yang tersebar di muka bumi ini dengan
kehendak kita, kita bisa meminta izin kepada Allah, nah bagaimana sih cara kita meminta izin kepada
Allah untuk mengambil rezeki itu ? Nah caranya yaitu dengan cara mengamalkan rumus rezeki, apa
sih rumus rezeki itu ? Secara garis besar nya rumus rezeki itu ada dua, yang pertama ikhtiar dan yang
kedua adalah tawakal.

 Rumus Rezeki yang Pertama : Ikhtiar

Iktiar adalah usaha sedemikian rupa untuk memperoleh sebuah rezeki melalui satu cara atau
lebih, berupa usaha atau bekerja untuk menghasilkan penghidupan atau agar bisa memenuhi
kebutuhan hidup di dunia. Nah tentunya setiap orang memiliki cara bekerja masing masing karena
setiap orang memiliki jenis pekerjaan yang berbeda beda. Setiap orang memiliki pekerjaan sendiri
sendiri dan bekerja sesuai dengan profesi yang dilakoni.

Misalnya seorang dokter, dokter bekerja melayani pasien, memeriksa penyakitnya,


memberikan obat kepadanya, dan menganjurkan berbagai hal untuk kesehatan dan kesembuhan
pasiennya, setelah itu baru pasien membayar dokter tersebut. Nah bayaran itulah yang dinamakan
rezeki. Contoh lain misal seorang petani cara petani bekerja yaitu dengan menggarap sawah,
mencangkul lahan, memberi pupuk, menanam padi, dan berbagai kegitan lain yang terkai dengan
pertanian. Setelah datang masa panen, rezekipun bisa diperoleh. Hasil panen dijual dan sebagian
mungkin untuk dikonsumsi sendiri.
Tidak mungkin petani bekerja dengan jarum suntik, melakukan oprasi bedah atau membuka
praktik di rumah sakit. Masing masig profesi atau pekerjaan memeiliki mekanisme sendiri sendiri.
Itulah mengapa cara masing masing dalam bekerja tidak bisa disamakan antara jenis pekerjaan yang
satu dengan yang lainnya.

Nah sudah sangat jelas bahwa ikhtiar merupakan usaha seseorang dalam memperoleh
sebuah rezeki, nah usaha itu tidak hanya melalui bekerja tapi bisa melalui amalan amalan yang
mendatangkan atau memudahkan kita mendapatkan rezeki, seperti sholat dhuha, infaq, shodaqoh,
silaturahmi dan berbagai amalan yang lain. Semua itu bukan merupakan pekerjaan tetapi bentuk
ikhtiar atau usaha lain yang bersentuhan dengan dimensi religiusitas dan spiritualitas. Dengan
demikian agar lebih cepet dalam mendapatkan sebuah rezeki kita harus bekerja dan melakukan
berbagai amalan amalan untuk merayu Allah.

 Rumus Rezeki yang Kedua : Tawakal

Tawakal merupakan Lnjutan dari praktik ikhtiar. Jika kita sudah berusaha sekuat tenaga kita
untuk memperuleh sebuah rezeki, hal yang selanjutnya perlu kita lakukan adalah membiarkan Allah
memberikan penilian kepada kitaatas apa yang telah kita usahakan, Artinya kita memasrahkan
semuanya kepada Allah sebagai bentuk keprasahan kita kepadaNya. Kepasrahan kepada Allah itu
merupakan sifat optimis bahwa Allah akan memberikan yang terbaik, sebaliknya menyerah adalah
sikap pesimis bahwa Allah tidak akan memberikan apa yang kita minta.

Maksudnya dari tawakal bukanlah menyerah. Tawakal adalah sepenuhnya memasrahkan


apa yang telah kita usahakan kepada Allah. Namun kita masi tetap berikhtiar atau berusaha dan
tidak menyerah. Oleh karena itu tawakal itu memerlukan dua sikap yaitu sabar dan syukur, dengan
sabar dan sykur kita bisa bertawakal.

Anda mungkin juga menyukai