Anda di halaman 1dari 3

TUGAS-8

KONSISTEN BERIBADAH DALAM KEADAAN SAKIT

Nama : Ni Komang Rahmawati


NIM. : C1123074
Kelas. : 1B

PRODI S1 keperawatan
STIKES BINA USADA BALI
2023/2024
A.KEMAJUAN ATAU SUKSES
Kemajuan adalah pergerakan menuju keadaan yang lebih baik, lebih baik, atau yang diinginkan.
Sukses adalah sebuah pencapaian atau keberhasilan dalam mencapai tujuan atau impian seseorang.
Konsep sukses dapat bervariasi dari satu individu ke individu lainnya, karena apa yang dianggap
sebagai sukses dapat bergantung pada nilai-nilai, tujuan, dan aspirasi pribadi masing-
masing.Kemajuah dan sukses ditentukan oleh :
A. SDM (sumber daya manusia)
Sumber Daya Manusia (SDM) mempengaruhi kesuksesan dalam berbagai aspek kehidupan,
termasuk bisnis, organisasi, dan kehidupan pribadi, karena SDM adalah salah satu faktor
kunci dalam mencapai tujuan dan prestasi.SDM mempengaruhi sebuah kesuksesan sebesar
69 %. Yang menjadi sumber daya dari manusia itu sendiri itu yaitu knowledge
(pengetahuan),skill(kemampuan),dan attitude(prilaku).

B. SDA (sumber daya alam)


Sumber Daya Alam (SDA) mempengaruhi kesuksesan karena mereka memiliki peran penting
dalam ekonomi, kehidupan sehari- hari, dan keberlanjutan. SDM mempengaruhi sebuah
kesuksesan sebesar 16 %.

C. Sarana dan prasarana


Sarana prasarana mempengaruhi kesuksesan dalam berbagai konteks, termasuk dalam
bisnis, pendidikan, dan kehidupan sehari- hari, karena infrastruktur fisik dan teknologi yang
ada memainkan peran penting dalam memungkinkan atau menghambat pencapaian tujuan.
SDM mempengaruhi sebuah kesuksesan sebesar 15%.

➢ Konsep agama dalam kehidupan sosial yaitu kita tidak bisa hidup sendirian,tidak ada manusia
yang sama maka dari itu ada semboyan Bhinka tunggal ika,supaya kita menjadi manusia yang
lengkap kita harus saling melengkapi kekurangan satu sama lain.Jadi perbedaan adalah
sesuatu yang dibutuhkan/diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat.
➢ SPIRITUAL
Yang termasuk spiritual adalah prilaku /sifat baik yang dimiliki oleh orang tersebut dan tidak
dapat dilihat langsung oleh mata.
➢ RELIGIUS
Yang termasuk religius adalah apa yang disucikan,tempat ibadah,pakaian sembahyang,cara
sembahyang,perlengkapan sembahyang.

B. Beribadah dalam berbagai kondisi sakit


Ibadah dapat dilakukan dengan dengan hati, lisan dan anggota badan, bukti keimanan dari seorang
yang taat beragama adalah mampu untuk menjaga ibadahnya dalam setiap kondisi hidup, tak peduli
berapapun sulitnya. Keadaan tak goyah dan ketetapan untuk selalu menjalankan perintah Tuhan Yang
Maha Esa dan menjauhi larangannya disebut sebagai konsistensi akan ketakwaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa. Beribadah merupakan kewajiban yang perlu dilakukan oleh umat beragama. Dengan
beribadah segala hal yang kita lakukan akan menjadi lancar karena sudah mendapat ijin dari beliau
(Tuhan). Dalam keadaan sakit pun kita masih bisa melakukan ibadah sesuai dengan kepercayaan kita
masing-masing.
Begitu pula dengan konsistensi terhadap beribadah. Walau dalam keadaan sakit dan tak mampu.
Sebagai seorang yang taat beragama harus memiliki tekad untuk menjaga setiap sikap dan ketakwaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan tetap beribadah tanpa mempedulikan sakit yang diderita. Dalam
konsistensi itu perlu pula seorang yang taat kepada agamanya tahu bagaimana tata cara beribadah
dalam keterbatasan fisik akibat sakit atau musibah.
Sakit merupakan hal yang tidak diinginkan oleh setiap orang. Tetapi tanpa disengaja sakit akan selalu
berteman dengan sehat. Dalam keadaan sakit sistem tubuh akan terganggu, banyak kegiatan yang
tidak bisa kita lakukan jika tubuh dalam keadaan sakit termasuk beribadah.
Berikut merupakan cara beribadah yang bisa kita lakukan dalam kondisi sakit:
a. Beribadah dari tempat tidur
Ini merupakan cara paling mudah kita lakukan sebab dalam kondisi sakit tubuh akan lemas dan
membuat kita sudah untuk berdiri bahkan untuk duduk pun tidak bisa. Cara ini bisa dilakukan
dalan kondisi terlentang di atas tempat tidur, mulailah memusatkan pikiran sebelum
melakukan doa.
b. Beribadah pada tempat ibadah terdekat jika di rumah sakit
Cara ini bisa dilakukan jika seseorang memiliki kemampuan/bisa untuk duduk maupun berdiri
pada saat sakit. Jika di rumah sakit ada tempat untuk beribadah, kita bisa melakukan ibadah
di tempat tersebut tergantung kepercayaan masing-masing. Ini akan memudahkan seseorang
atau pasien dalam menenangkan diri untuk membantu proses kesembuhan.
c. Beribadah langsung ke tempat ibadah
Cara ini terkadang menjadi cara yang sedikit sulit untuk dilakukan sebab kita akan
membutuhkan waktu untuk sampai di tempat tujuan. Beribadah langsung ke tempat ibadah
bisa dilakukan jika seseorang sudah dalam kondisi yang memungkinkan untuk melakukannya.
Karena jika seseorang belum dalan kondisi yang baik dan masih sakit melakukan perjalanan
jauh itu akan memperburuk keadaan seseorang dan menggangu proses kesembuhannya.
Tetapi ketika seseorang merasa yakin bisa melakukan hal tersebut dia akan menjadi lebih
semangat untuk mencapai kesembuhannya. Ini bisa menjadi salah satu apresiasi terhadap diri
sendiri karena bisa beribadah secara langsung, seseorang akan menyadari bahwa kondisi
tubuhnya sudah mulai membaik dan bisa melakukan kegiatan kembali dengan normal.

Anda mungkin juga menyukai