Anda di halaman 1dari 4

Laporan Hasil Wawancara

1. Latar Belakang
Puji syukur atas kehadirat Allah Subhanahu wa ta’ala dimana saya masih diberikan
kesempatan sehingga saya sebagai mahasiswa dari kelas A jurusan Ilmu Kesehatan
Masyarakat dapat melakukan wawancara dengan lancar sebagaimana mestinya.

Kegiatan wawancara ini merupakan salah satu tugas dari mata kuliah Psikologi
Kesehatan yang bertujuan untuk memperoleh informasi dari narasumber tentang
konsep sehat dan sakit kepada kepala keluarga yang berada di lingkungan sekitar.
Dengan terlaksananya kegiatan ini, saya berharap mendapatkan nilai yang baik pada
mata kuliah Psikologi Kesehatan dan dapat bermanfaat untuk yang lainnya.

2. Manfaat dan Tujuan


-Memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Kesehatan
-Memperoleh informasi dari narasumber
-Memperdalam pengetahuan pada mata kuliah Psikologi Kesehatan.
-Dapat mempererat hubungan dengan orang orang di lingkungan sekitar.

3. Topik Wawancara
Konsep sehat, sakit dan pencarian pelayanan kesehatan ketika sakit.

4. Waktu dan Tempat Kejadian


Wawancara dilakukan pada:
Hari/tanggal: Selasa/7 September 2021
Pukul: 19.00-20.45
Tempat: Lingkungan III Kelurahan Tapian Nauli II

5. Laporan Hasil Wawancara


Narasumber 1: Zulkifli Siregar
Pewawancara: Pinita Tampubolon
Pada hari Selasa, 7 September 2021, pukul 19.00, saya melakukan wawancara kepada
Bapak Zulkifl , tentang konsep sehat, sakit dan pencarian pelayanan kesehatan ketika
sakit.
Pertanyaan 1: “Menurut bapak sehat itu apa?”
Jawaban: “Kalo menurut saya, sehat itu bukan hanya sehat fisik tetapi rohani juga harus
sehat.”
Pertanyaan 2: “Apa upaya bapak agar tetap sehat dan beraktivitas dengan baik?”
Jawaban: “Jika ingin tetap sehat ya, saya selalu berupaya untuk tidak terlambat makan,
dan tidak terlalu capek ketika bekerja dan selalu ingat untuk beristirahat.”
Pertanyaan 3: “Apa saja yang bapak rasakan dan lakukan ketika sehat?”
Jawaban: “Yang saya rasakan sehat itu ya nikmat terus bisa beraktivitas sehari hari dan
tidak terganggu.”
Pertanyaan 4: “Kalo menurut bapak, apa saja yang bisa membuat bapak sakit?”
Jawaban: “Yang sering membuat saya sakit itu makan terlambat dan begadang tiap
malam.”
Pertanyaan 5: “Bagaimana reaksi bapak jika ada anggota keluarga yang sakit?”
Jawaban: “Kalo ada anak yang sakit saya dengan istri membawa anak ke tenaga
kesehatan.”
Pertanyaan 6: “Menurut bapak, apakah fisik yang segar dan bugar sudah dapat
dikatakan sehat?”
Jawaban: “Ya tentu saja tidak, karena sehat pikiran juga perlu.”
Pertanyaan 7: “Jika bapak atau salah satu anggota keluarga sakit, pelayanan kesehatan
apa yang bapak cari?”
Jawaban: “Jika anak sakit saya membawanya ke tenaga kesehatan yang terbaik dan
handal.”
Pertanyaan 8: “Menurut bapak apakah pelayanan kesehatan yang sekarang sudah baik
melayani masyarakat? Jika tidak, bagaimana pelayanan kesehatan yang baik untuk
masyarakat menurut bapak? “
Jawaban: “Menurut saya, tidak karena jika saya berobat banyak dokter yang belum
terlalu handal ya, terus teknologinya juga masih belum memadai karena saya juga
tinggal di pedesaan gitu dan obat obatan juga tidak terlalu lengkap menurut saya.”

Narasumber 2: Bapak Arkhan


Pewawancara: Pinita Tampubolon
Pada hari selasa, 7 September 2021 pukul 20.15, saya melakukan wawancara dengan
Bapak Arkhan, tentang konsep sehat, sakit dan pencarian pelayanan kesehatan ketika
sakit.
Pertanyaan 1: “Menurut Bapak sehat itu apa?”
Jawaban: “Sehat itu bisa beraktivitas sehari hari dalam bekerja, belajar, melaksanakan
ibadah, yang penting kan sehat itu bukan hanya di badan saja, sehat yang baik itu sehat
jasmani dan rohani.”
Pertanyaan 2: “Apa upaya bapak agar tetap sehat dan beraktivitas dengan baik?”
Jawaban: “Upaya kita yaitu makan dengan teratur, istirahat, makan makanan yang
bergizi gitu.”
Pertanyaan 3: “Apa saja yang bapak rasakan dan lakukan ketika sehat?”
Jawaban: “Ketika sehat ya kita jaga aktivitas kita, sesuai dengan kebiasaan kita, tentunya
disesuaikan dengan kesehatan, berkonsultasi tentang kesehatan kepada dokter.”
Pertanyaan 4: : “Kalo menurut bapak, apa saja yang bisa membuat bapak sakit?
Jawaban: yang membuat sakit telat makan kan, bekerja tidak ada aturan, sering
terlambat tidur, dan makanan yang cepat saji.”
Pertanyaan 5: “Bagaimana reaksi bapak jika ada anggota keluarga yang sakit?”
Jawaban: “Cepat kita bawa ke dokter, kita cek kesehatannya.”
Pertanyaan 6: “Menurut bapak, apakah fisik yang segar dan bugar sudah dapat
dikatakan sehat?”
Jawaban: “Fisik yang segar dan bugar belum tentu dikatakan sehat, terkadang pikiran
juga dapat mempengaruhi kesehatan kita.”
Pertanyaan 7: “Jika bapak atau salah satu anggota keluarga sakit, pelayanan kesehatan
apa yang bapak cari?”
Jawaban: “Sesuai dengan kemampuan kita, kalo sekarang kan banyak orang memakai
BPJS ya, jadi bisa dipakai ke puskesmas trus ke klinik gitu.”
Pertanyaan 8: “Menurut bapak apakah pelayanan kesehatan yang sekarang sudah baik
melayani masyarakat? Jika tidak, bagaimana pelayanan kesehatan yang baik untuk
masyarakat menurut bapak?”
Jawaban: “Dilihat dari segi pelayanan, sudah dapat dibilang bagus, terkadang kita yang
salah aturan, kadang kita takut terhadap edukasi atau pelayanan yang diberikan oleh
tenaga kesehatan.”

6. Kesimpulan
Dari wawancara diatas, dua kepala keluarga tersebut berkeyakinan bahwa sehat itu
mencakup fisik dan mental. Namun jika menurut WHO (World Health Organization),
“sehat itu mencakup fisik, mental maupun sosial.” Dalam UU 36 Tahun 2009 Pasal 1
yang dimaksud dengan “kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental,
spiritual, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara
sosial dan ekonomis.” Pentingnya mengetahui bahwa sehat itu juga mencakup sosial
dan ekonomis, sehingga lingkungan yang sehat akan tercipta di masyarakat.
Sebagai kepala keluarga mereka juga tahu bagaimana merawat anak yang baik dan
memberikan pelayanan kesehatan yang baik. Banyak masyarakat yang tahu hal hal yang
buruk untuk kesehatannya, tapi sering melanggar dan mengabaikannya. Jadi, edukasi
sejak dini sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang sehat di masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai