Anda di halaman 1dari 5

SP KOMUNIKASI (RENCANA KOMUNIKASI TERAPEUTIK) PADA

KELUARGA
Proses Keperawatan
Diagnosis Keperawatan : Defisit perawatan diri
Tujuan :
- Mengetahui cara perawatan diri: kebersihan diri
- Melakukan kebersihan diri: mandi
Tindakan Keperawatan : Latihan relaksasi: tarik napas dalam
1. Fase Orientasi
1.1 Salam Terapeutik
“Selamat pagi bapak, perkenalkan saya perawat Ade yang bertugas di
ruangan ini dari jam 07.00 sampai dengan jam 14.00 nanti. Namanya
siapa pak dan sukanya dipanggil apa?”
1.2 Evaluasi
“Apa kabar? Bagaimana keadaan kesehatan anggota keluarga Bapak?
Apakah ada yang sakit?”
“Kira-kira sudah berapa lama sakitnya pak?”
1.3 Validasi
“Apakah anggota keluarga bapak yang sakit pernah dibawa ke fasilitas
kesehatan jiwa pak?”
“Bagaimana hasilnya, apakah ada perubahan?”

1.4 Kontrak
1.4.1 Tindakan dan tujuan
“Iya pak, disini saya akan memeriksa anggota keluarga bapak agar
kita dapat mengetahui kondisi kesehatannya.”
1.4.2 Waktu
“Kontrak waktu nya selama 5-15 menit ya pak. Sebelumnya apakah
bapak siap dan bersedia?”
1.4.3 Tempat
“Tempatnya di ruang ini saja ya pak”
2. Fase Kerja
2.1 Pengkajian
1. Identitas keluarga
“Pertama-tama saya akan mendata siapa saja yang tinggal serumah
dengan bapak, baiklah di rumah ini Bapak tinggal bersama siapa?”
“Baik, bersama ibu dan anak ya pak ya, jadi saya akan mulai dengan
bapak terlebih dahulu ya pak”
“Bapak Nama lengkapnya siapa? Berapa usia Bapak saat ini?
Pendidikan terakhir bapak? Bapak bekerja di mana? Bagaimana
kondisi kesehatan Bapak saat ini?
“Selanjutnya saya akan mendata istri bapak, nama lengkap istri bapak
siapa? Umur istri bapak berapa? Pendidikan istri bapak apa ya pak?
Apakah istri bapak bekerja? Jika iya, bekerja di mana pak? Bagaimana
kondisi kesehatan istri bapak saat ini?”
“Baiklah selanjutnya saya akan menata anak bapak ya, nama lengkap
anak bapak siapa? Usianya berapa ya pak? Untuk pendidikan anak
bapak apa? Apakah anak bapak bekerja? Jika iya, bekerja di mana
pak? Bagaimana kondisi kesehatan anak bapak saat ini”
“Oh, jadi anak bapak sering mengancam orang lain jika sedang kesal
dan marah.”
2. Pengkajian indikator keluarga sehat
“Baiklah Bapak, disini saya kan lanjut dengan data terkait kesehatam
keluarga ya pak, ini merupakan program pemerintah agar seluruh
keluarga sehat, ada beberapa pertanyaan yang akan saya tanyakan ya
pak ya, bapak hanya perlu menjawab pertanyaan ini dengan ya atau
tidak, kita mulai ya pak...”
1) “Apakah keluarga Bapak mengikuti program Keluarga
Berencana?”
2) “Apakah istri bapak melahirkan difasilitas kesehatan?”
3) “Apakah anak bapak mendapatkan imunisasi dasar lengkap?”
4) “Apakah anak bapak mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan?”
5) “Apakah anak bapak saat balita mendapatkan pemantauan
pertumbuhan dan perkembangan?”
6) “Apakah anggota keluarga Bapak tidak ada yang merokok?”
7) “Apakah anggota keluarga Bapak menjadi anggota JKN atau
BPJS?”
8) “Apakah keluarga Bapak memiliki akses sarana air bersih?”
9) “Apakah keluarga Bapak memiliki akses jamban sehat?”
10) “Apakah anggota keluarga Bapak ada yang menderita TBC? Jika
Iya, Apakah sudah mendapatkan perawatan dan pengobatan
standar dari pelayanan kesehatan?”
11) “Apakah ada anggota keluarga yang menderita gangguan jiwa?
Jika Iya, Apakah sudah mendapatkan perawatan dan pengobatan
standar dari pelayanan kesehatan?”
12) “Apakah ada anggota keluarga yang menderita diabetes melitus?
Jika Iya, Apakah sudah mendapatkan perawatan dan pengobatan
standar dari pelayanan kesehatan?”
13) “Apakah ada anggota keluarga yang menderita hipertensi? Jika Iya,
Apakah sudah mendapatkan perawatan dan pengobatan standar
dari pelayanan kesehatan?”
14) “Apakah ada yang menderita kanker? Jika ia, Apakah sudah
mendapatkan perawatan dan pengobatan standar dari pelayanan
kesehatan?”

“Baiklah pak, berdasarkan jawaban yang bapak berikan, kesehatan


keluarga bapak sudah cukup bagus, namun ada yang perlu dilanjutkan
dengan pemeriksaan terhadap kesehatan jiwa”
2.2 Diagnosis
“Baik pak, setelah berbincang-bincang jadi dari hasil pemeriksaan yang
telah saya lakukan tadi, maka ada beberapa kondisi kesehatan keluarga
bapak yang mengalami kondisi tidak dafisit perawatan diri, untuk itu saya
membantu membeikan Latihan relaksasi napas dalam untuk mengurangi
kecemasan.”
2.3 Tindakan
1. “Oke pak, kita mulai dengan tarik napas dalam perlahan dari hidung,
tahan sebentar lalu hembuskan pelan-pelan dari mulut seperti
menghembuskan kekesalan”
2. Dampingi: “Nah ayo kita coba bersama pak”
3. “Benar sekali pak”
4. Mandiri: “Sekarang coba bapak lakukan sendiri Tarik napasnya.”
5. “Bagus sekali pak, caranya sudah benar.”
“Baiklah, sudah selesai latihan yang kita lakukan, untuk selanjutnya
mungkin bisa dibuat jadwal ya Pak untuk semua kegiatan yang akan bapak
dilakukan”

Anda mungkin juga menyukai