Anda di halaman 1dari 7

STANDAR PELAKSANAAN KOMUNIKASI (SP) DENGAN

KLIEN RESIKO PERILAKU KEKERASAN

Pertemuan ke-1 Klien


1. Orientasi
1.1 Salam
“Selamat pagi, saya Tini, perawat dari Puskesmas Mulya” “Siapa namanya? “Senang
dipanggil apa?” “Saya panggil Eko ya.” “Tanggal lahirnya?”
1.2 Evaluasi
“Apa yang Eko rasakan?” “Jadi Eko sering kesal atau marah.” “Sudah berapa lama?”
1.3 Validasi
“Apa yang sudah dilakukan untuk mengatasinya?” “Apakah berhasil?”
1.4 Kontrak
1.4.1 Tindakan dan tujuan
“Bagaimana kalau saya periksa dulu tentang marah dan belajar cara
mengendalikannya?
1.4.2 Waktu
“Waktu 30 menit, apakah Eko setuju?”
1.4.3 Tempat
“Kita lakukan disini saja ya?”
2. Kerja
2.1 Pengkajian
2.1.1 Penyebab
“Apa yang menyebabkan Eko marah?” “Apakah disertai rasa kesal atau
kecewa dan ingin memukul?”
2.1.2 Tanda/gejala
“Apakah yang dirasakan saat marah, apakah merasa tegang, tangan terkepal,
mengatupkan rahang dengan kuat?”
“Apakah bicara kasar, suara tinggi, menjerit atau berteriak?”
“apakah berjalan mondar-mandir dengan marah dan melemparkan barang-
barang atau memukul orang?”
2.1.3 Akibat
“Apakah akibat dengan cara marah demikian?” “Apakah dengan cara seperti
itu marahnya bisa hilang?”
2.2 Diagnosis
“Eko sering kesal dengan berteriak, melempar barang sampai memukul orang lain.”
“Jadi Eko masih sulit mengendalikan marah sehingga bisa terjadi perilaku
kekerasan.” “Apakah Eko ingin belajar mengendalikannya?”
2.3 Tindakan
“Baiklah, saya akan bantu Eko untuk mengatasi marah dengan beberapa cara.”
2.3.1 Latihan relaksasi napas dalam, pukul bantal kasur, olahraga, bersihkan rumah
dan pekarangan.
- Contohkan : “Tarik napas panjang secara perlahan dari hidung, tahan
sebentar dan keluarkan secara perlahan dari mulut seperti menghembuskan
kekesalan Eko.” “Pukul bantal kasur saat kesal.” “Olahraga lari, pukul
samsak atau latihan tinju, push up, bermain bola, berguna untuk
menyalurkan energi marah.” “Jangan lupa, bersih-bersih juga bisa
mengurangi marah dan membuat rumah menjadi bersih.”
- Dampingi : “Nah sekarang ayo kita coba bersama-sama, “Ya, benar seperti
itu.”
- Mandiri : “Sekarang coba lakukan sendiri.” “Bagus, sudah benar.”
- Cara lain dapat dilatih dengan cara yang sama.
2.3.2 Latihan de-enskalasi (curhat)
- Contohkan : “Ceritakan rasa kesal Eko dan alasannya, serta minta
pendapat orang lain.” “Tuliskan perasaan marah dalam buku.”
- Dampingi : “Nah sekarang ayo kita coba bersama-sama.” “Ya, benar
seperti itu.”
- Mandiri : “Sekarang coba lakukan sendiri.” “Bagus, sudah benar.”
- Cara kedua adalah curhat dengan sahabat yang dipercaya.
2.3.3 Latihan bicara yang baik
- Contohkan : “Eko dapat berlatih cara meminta dengan santun, cara
menolak dengan tepat, dan cara mengatakan rasa tidak senang.”
- Dampingi : “Nah sekarang ayo kita coba bersama-sama.” “Ya, benar
seperti itu.”
- Mandiri : “Sekarang coba lakukan sendiri.” “Bagus, sudah benar.”
2.3.4 Latihan spiritual
“Apa saja kegiatan ibadah yang Eko lakukan setiap hari?”
“Apa yang Eko rasakan setelah melakukan ibadah?” “Jadi, melakukan ibadah
dapat mengurangi marah.” Baiklah, minimal lakukan dua kegiatan ibadah
Eko.
3. Terminasi
3.1 Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan Eko setelah latihan tadi?”
3.2 Evaluasi objektif
“Apa saja latihannya, coba sebutkan.” “Sudah benar Eko.”
3.3 Rencana tindak lanjut klien
“Selanjutnya mari kita buat jadwal latihannya. Latihan relaksasi berapa kali sehari?
Latihan curhat dengan siapa? Atau mau menulis saja? Bagaiamana dengan latihan
bicara yang baik terhadap orang yang menimbulkan rasa marah. Jangan lupa
melakukan kegiatan ibadah.”
3.4 Rencana tindak lanjut perawat
“Baiklah, hari Kamis pagi datang ke Puskesmas, kita periksa lagi kondisi dan
latihannya serta diperiksa dokter. Jika dapat obat, nanti akan dijelaskan cara minum
obat yang benar.”
3.5 Salam
“Semoga cepat sembuh!”
STANDAR PELAKSANAAN KOMUNIKASI (SP) DENGAN KELUARGA SP 1
KELUARGA

Pertemuan ke-1 Keluarga


1. Orientasi
1.1 Salam
“Selamat pagi, saya Tini, perawat dari Puskesmas Mulya.” “Siapa nama Bapak?”
“Senang dipanggil apa?” Kami dari Puskesmas akan memeriksa kesehatan keluarga
Bapak.
1.2 Evaluasi
“Bagaimana kesehatan anggota keluarga Bapak?” “Apakah ada yang sakit?”
1.3 Validasi
“Apakah sudah dibawa ke Puskesmas atau sudah berobat ditempat lain?” “Bagaimana
hasilnya apakah ada perubahan?”
1.4 Kontrak
1.4.1 Tindakan dan tujuan
“Saya akan melakukan pemeriksaan kesehatan, supaya dapat mengetahui
kondisi kesehatan keluarga Bapak.”
1.4.2 Waktu
“Waktu 30 menit, apakah Bapak setuju?”
1.4.3 Tempat
“Kita lakukan di sini saja ya pak?”
2. Kerja
2.1 Pengkajian
2.1.1 Identitas Keluarga
“Saya akan mendata keluarga Bapak yang tinggal serumah. Siapa yang
menjadi kepala keluarga?” “Apa nama lengkapnya?” “Berapa umur?” “Apa
pendidikan?” “Apa pekerjaannya?” “Coba sebutkan alamat lengkap rumah
Bapak.” “Apakah Bapak punya keluhan kesehatan?”
“Sekarang saya akan mendata istri, kemudia anak Bapak dan kerabat yang
tinggal serumah dengan Bapak yang ada di dalam kartu keluarga Bapak.”
“Saya akan mencatat nama lengkap, umur, pendidikan, pekerjaan dan kondisi
kesehatan semua anggota keluarga Bapak.” “Bagaimana kondisi kesehatan ibu
dan anak Bapak?” “Jadi anak Bapak sering marah-marah dengan berteriak,
membanting barang dan kadang-kadang sampai memukul orang apabila
keinginannya tidak terpenuhi.” “Baik saya akan memeriksa anak Bapak.”
2.1.2 Pengkajian Indikator Keluarga Sehat (IKS)
Lanjutkan dengan data terkait kesehatan keluarga. “IKS merupakan program
pemerintah agar seluruh keluarga sehat.” “Bapak akan menjawab pertanyaan
IKS dengan ya atau tidak.” “Mari kita mulai!”
- Apakah keluarga Bapak mengikuti program keluarga berencana?
- Apakah istri Bapak melahirkan di fasilitas kesehatan?
- Apakah anak Bapak mendapatkan imunisasi dasar lengkap?
- Apakah anak Bapak mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan?
- Apakah balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan dan
perkembangan?
- Apakah anggota keluarga tidak ada yang merokok?
- Apakah anggota keluarga Bapak menjadi anggota JKN/BPJS?
- Apakah anggota keluarga Bapak memiliki akses sarana air bersih?
- Apakah keluarga bapak memiliki akses jamban sehat?
- Apakah anggota keluarga bapak ada yang menderita TBC? Jika iya,
apakah sudah mendapatkan perawatan dan pengobatan standar dari
pelayanan kesehatan?
- Apakah ada anggota keluarga yang menderita gangguan jiwa? Jika iya,
apakah sudah mendapatkan perawatan dan pengobatan standar dari
pelayanan kesehatan?
- Apakah ada anggota keluarga yang menderita diabetes melitus? Jika iya,
apakah sudah mendapatkan perawatan dan pengobatan standar dari
pelayanan kesehatan?
- Apakah ada anggota keluarga yang menderita hipertensi? Jika iya, apakah
sudah mendapatkan perawatan dan pengobatan standar dari pelayanan
kesehatan?
- Apakah ada yang menderita kanker? Jika iya, apakah sudah mendapatkan
perawatan dan pengobatan standar dari pelayanan kesehatan?
Kesimpulan :
“Berdasarkan jawaban Bapak, kesehatan keluarga Bapak sudah bagus, hanya
saja ada yang perlu dilanjutkan pemeriksaan terhadap kesehatan jiwa.”
2.2 Diagnosis
“Baiklah Bapak, dari hasil pemeriksaan yang kita lakukan maka ada beberapa kondisi
kesehatan keluarga.”
a. Bapak sendiri mengalami kecemasan
b. Anak Bapak sering marah dengan membanting barang sampai memukul orang.
c. Anggota keluarga lain tidak ada masalah, mereka sehat.
2.3 Tindakan Keperawatan
“Baiklah, saya akan bantu Bapak dulu untuk mengatasi kecemasan , setelah itu kita
ke anak Bapak.”
2.3.1 Tindakan keperawatan pada keluarga
Untuk mengatasi kecemasan bapak ada beberapa cara:
2.3.1.1 Latih teknik relaksasi : tarik napas dalam
Contohkan : “Tarik napas dalam dari hidung, tahan sebentar dan
keluarkan dari mulut sambil menghembuskan kecemasan Bapak.”
Dampingi : “Nah sekarang ayo kita coba, Bapak tarik napas dalam,
tahan, keluarkan dari mulut seperti menghembuskan
kesusahannya”, “Ya, benar seperti itu Pak.”
Mandiri : “Nah, sekarang coba lakukan sendiri”, “Wah bagus
sekali Pak, benar sekali.”
2.3.1.2 Latihan distraksi
“Pak, apa saja hobi atau kebiasaan Bapak?” Membaca, mendengarkan
musik, ngobrol dan lain-lain. Jadi waktu kosong dapat diisi dengan
kegiatan ini, misalnya, saat ada yang bertemu ajak bercakap-cakap tentang
pengalaman yang menyenangkan. Upayakan waktunya terisi dengan
kegiatan.”
2.3.1.3 Latihan hipnotik lima jari
- Mulai dengan tarik napas dalam, tutup mata, kosongkan pikiran.
Napas biasa dan fokus pada napas.
- Satukan jempol dengan telunjuk : Ingat saat badan sehat, itu saja yang
dibayangkan, jangan yang lain.
- Satukan jempol dan jari tengah : Ingat semua orang yang peduli,
perhatian dan sayang pada Bapak, itu saja yang dibayangkan jangan
yang lain.
- Satukan jempol dan jari manis : Ingat saat Bapak mendapat pujian,
hadiah, dan Bapak sangat senang, itu saja yang dibayangkan jangan
yang lain.
- Satukan jempol dan kelingking : Ingat tempat yang paling indah yang
pernah dikunjungi, bayangka Bapak ada di sana dan senang sekali, itu
saja yang dibayangkan.
“Bagaimana perasaan Bapak setelah latihan? Nah, mari buat jadwal latihan, untuk
semua kegiatan yang dilakukan.”
“Baik Pak, sebelum saya menjelaskan cara merawat anak Bapak, mari kita
menemui anak Bapak terlebih dahulu.”
LANJUTAN SP1 KELUARGA EDUKASI 5 TUGAS KESEHATAN KELUARGA

2. Kerja (lanjutan)
“Baik pak, sekarang kita lanjutkan diskusi. Kita sudah bersama-sama diskusi dengan
anak bapak yah... Bagaimana menurut bapak? Baiklah kita akan diskusikan peran
keluarga dalam merawat Eko.”
2.4 Tindakan : Edukasi 5 tugas keluarga
2.4.1 Keluarga mampu mengenal masalah
“Anak Bapak sering marah dan berisiko melakukan kekerasan.” “Ada
penyebab marah yaitu ..., ..., tanda dan perilaku marah ..., ..., serta
akibatnya ...” (jelaskan pegertian, penyebab, tanda dan gejala dengan
menggunakan leaflet)
2.4.2 Keluarga mampu memutuskan masalah
“Marah dan perilaku kekerasan bagian dari masalah gangguan jiwa, Bapak
perlu memutuskan apa yang perlu dilakukan terhadap anak, yaitu cara
merawat maupun pelayanan kesehatan.”
2.4.3 Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit
“Cara merawat anak Bapak dengan latihan relaksasi yaitu pernapasan, pukul
bantal kasur, olahraga, bersih-bersih rumah. Latihan menceritakan masalah
kepada orang lain dan menulis di buku. Latihan cara berbicara meminta,
menolak, mengatakan pendapat dengan baik. Latihan melakukan ibadah
dengan rajin. Bapak dapat mengingatkan kembali anak Bapak untuk latihan,
sudah ada jadwal kegiatannya. Selain Bapak, anggota keluarga yang lain dapat
dilibatkan juga. Setiap keberhasilan anak Bapak melakukan latihan, jangan
lupa memberikan pujian ya Pak.”
2.4.4 Keluarga mampu memodifikasi lingkungan
“Bantu anak Bapak dengan membuat suasana yang nyaman dalam keluarga.
Hindarkan hal-hal yang membuat Eko marah. Anggota keluarga dimotivasi
untuk memberikan pujian bila Eko berhasil mengendalikan marahnya.”
2.4.5 Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
“Eko perlu mendapat pelayanan kesehatan jiwa secara teratur, pilihannya
Puskesmas, RSU, RSJ, praktik perawat dan dokter.”
3. Terminasi
3.1 Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan Bapak setelah kita berbicara tentang kesehatan keluarga?”
3.2 Evaluasi objektif
“Coba sebutkan masalah kesehatan Eko. Apa cara merawatnya? Apa pula masalah
kesehatan Bapak? Bagaimana cara merawatnya?”
3.3 Rencana tindak lanjut keluarga
“Jangan lupa mengajak anggota keluarga yang lain untuk bantu merawat Eko agar
Eko mampu melakukan cara-cara mengendalikan marahnya dan membuat suasana
nyaman di keluarga ya Pak.”
3.4 Rencana tindak lanjut perawat
“Baiklah, hari Kamis silahkan datang ke PKM, saya akan kembali memeriksa kondisi
kesehatan Eko, dan diperiksa dokter. Jika dapat obat, saya akan jelaskan cara minum
obat yang benar.”
3.5 Salam
“Semoga keluarga Bapak sehat!”

Anda mungkin juga menyukai