Anda di halaman 1dari 10

SPTK

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

DOSEN PENGAMPU :

Ns. Wahyi Sholehah E, M.Kep

NAMA MAHASISWA :

 Garyn Gylang Gumelar (20010051)


 Gisella Putri Ivania (20010052)
 Lubis Nuril Ubaidilla (20010074)
 Lukman Trinata (20010075)
 Maulidya Ayu Effendi (20010082)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS dr. SOEBANDI JEMBER

2022
SPTK

SP1 Pasien

PROSES KEPERAWATAN

1. Kondisi Klien:
Data Subjektif
Klien merasa putus asa, kepercayaan diri turun, malu, menyalahkan atas kondisinya,
merasa bersalah dan tidak berguna.
Data Objektif
Klien terlihat murung, sesekali menangis meratapi keadaannya.
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Citra Tubuh
3. Tujuan
- Kepercayaan diri klien kembali normal
- Pasien dapat mengidentifikasi citra tubuhnya
- Pasien dapat mengidentifikasi dan menggali potensi (aspek positif).
- Pasien dapat melakukancara untuk meningkatkan citra tubuh.
- Pasien dapat berinteraksi dengan orang lain
4. Tindakan Keperawatan
- Membina hubungan saling percaya
- Mendiskusikan tentang citra tubuh
- Membantu pasien meningkatan penerimaan terhadap citra tubuh
- Membantu pasien mengidentifikasi aspek positif diri
- Meningkatkan citra tubuh pasien
Strategi Komunikasi

a. Orientasi
1. Salam Terapeutik
“Assalamualaikum bapak, selamat pagi. Perkenalkan nama saya perawat lubis nuril
biasa di panggil lubis. Saya adalah perawat yang akan merawat bapak. Kalau boleh
tau nama bapak siapa? Dan senangnya di panggil apa?”
2. Evaluasi/validasi
“Bagaimana kabar bapak hari ini? Baik bapak. Apakah ada keluhan yang bapak
rasakan hari ini?
3. Kontrak
“Baiklah bagaimana kalau hari ini kita berbincang bincang mengenai hal-hal yang
bapak rasakan? Bapak mau kita berbincang diruang ini atau dimana? Untuk waktunya
bagaimana kalau 20 menit bapak?”
b. Kerja
“Baiklah bapak, sekarang bapak bisa meluapkan keluh kesah yang bapak rasakan akibat
dari musibah yang bapak alami.”
SPTK

“Ketika rasa bersalah itu muncul, putus asa itu muncul hal apa yang biasanya bapak
lakukan?”
“mohon maaf bapak, sebelum musibah yang menyebabkan bapak kehilangan salah satu
kaki bapak, aktifitas apa yang sering bapak lakukan mungkin dalam hal pekerjaan.”
“baik bapak, dengan aktivitas bapak sebagai dosen dan keterbatasan fisik yang bapak
miliki, tetapi seiring dengan usaha bapak yang sering melatih diri untuk terbiasa
menggunakan tongkat untuk membiasakan diri , saya yakin bapak mampu untuk tetap
semangat menjalaninya.”
“saya mengerti bapak…tapi setidaknya bapak sudah mau berusaha melatih diri bapak
untuk terbiasa melakukan aktivitas menggunakan tongkat., dan disini saya akan
mendampingi dan membantu bapak untuk terus berlatih dan berusaha agar bapak terbiasa
dan dapat melakukan aktivitas seperti sebelum bapak mengalami musibah ini.”
“saya sangat senang sekali mendengar kegigihan bapak untuk terus berjuang.”
“Baiklah sekarang saya contohkan terlebih dahulu ya bapak.”
“Jika bapak ingin bangun dari posisi duduk, maka sebaiknya bapak pegang tongkat
dengan satu tangan yang dominan. Usahakan juga menempatkan tongkat pada sisi kaki
Anda yang sakit. Misalnya, seperti halnya bapak yang cidera di bagian kaki kiri, maka
pegang tongkat bapak di sebelah kiri pula untuk menjadi tumpuan tubuh. Setelah
itu,bapak dapat berdiri dengan membuat kaki yang tidak cedera dan tongkat sebagai
penopang tubuh. Untuk Langkah kedua saat sudah berdiri dan akan melangkah. Maka
melangkahlah dengan kaki yang sehat terlebih dahulu baru diikuti dengan tongkat
bapak.”
“Baik setelah saya contohkan. Sekarang mari bapak mencobanya dan saya akan
mendampingi.”
“ayoo bapak terus semangat, pelan pelan saja melangkahnya. Ya bagus sekali bapak.”
“Baik bapak tadi bapak sudah sangat bagus dan bisa berjalan menggunakan tongkat.
Terus semangat berlatih ya bapak.”
c. Teminasi
1. Evaluasi
a. Evaluasi subjektif:
“baikk bagaimana perasaan bapak sekarang setelah berbincang bincang tadi?”
“wah syukurlah bapak.”
b. Evaluasi objektif:
“Kalau begitu coba bapak sebutkan Kembali, kegiatan apa yang baru Sudah kita
lakukan”
“ya benar, ternyata bapak masih mengingatnya.”
2. Tindak lanjut
“Baiklah bapak. Apa yang kita lakukan hari ini dapat bapak lakukan secara mandiri
ya bapak.”
- Kontrak selanjutnya
a. Topik:
SPTK

“baiklah bapak untk pertemuan selanjutnyakita akan mengevaluasi kegiatan yang


sudah dilakukan dan megidentifikasi cara untuk meningkatkan citra tubuh dari
bapak.”
b. Waktu dan tempat
“mungkin untuk waktunya sama sekitar 20 menit. Untuk tempat bapak ingin tetap
diruangan ini atau ingin pindah ditempat yang lain.”
“baiklah kalua begitu.”
“sebelum saya pamit apakah ada yang ingin bapak tanyakan?”
“baiklah kalua begitu saya pamit ya bapak. Tetap semangat berlatih bapak,
permisi.”
SPTK

SP1 KELUARGA

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Keluarga
Data Subjektif
Keluarga merasa putus asa dengan kondisi pasien dan tidak dapat menghadapi
masalah dengan pasien kondisi gangguan citra tubuh.
Data Objektif
Keluarga tampak sedih, bingung dan cemas terhadap keadaan pasien.
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan citra tubuh
3. Tujuan
- Keluarga dapat menghadapi masalah dalam merawat pasien dengan gangguan
citra tubuh
- Keluarga dapat memahami bagaimana mengatasi keadaan pasien dengan
gangguan citra tubuh
- Mendiskusikan tentang citra tubuh dengan keluarga
- Meningkatkan pengetahuan keluarga mengenai citra tubuh pasien
4. Tindakan keperawatan
- Mendiskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat pasien
- Mendiskusikan gangguan citra tubuh
- Mendiskusikan cara merawat pasien dengan gangguan citra tubuh

B. STRATEGI KOMUNIKASI
a. Orientasi
1. Salam Terapeutik
“Assalamu’alaikum bapak dan ibu, saya disini dengan perawat lukman. Apakah
benar disini saya bersama ibu dan bapak dari pasien garyn?. Bagaimana perasaan
bapak dan ibu hari ini?”
2. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana kabar bapak dan ibu hari ini? Baik ya. Apakah ada masalah yang
dihadapi dalam merawat pasien?”
3. Kontrak
“Baiklah, bagaimana kalau hari ini kita berbincang-bincang mengenai masalah
yang bapak dan ibu hadapi? Bapak dan ibu mau berbincang diruangan ini atau
dimana? Untuk waktunya bagaimana kalau 15 menit saja ya?”
b. Kerja
“Baiklah, bapak dan ibu sekarang bisa menceritakan masalah yang bapak dan ibu
hadapi dalam merawat pasien dengan gangguan citra tubuh.”
“Ketika pasien sedih, murung, dan menangis apa yang biasanya bapak dan ibu
lakukan?’
SPTK

“Oke, bapak dan ibu sekarang kita akan mendiskusikan bagaimana cara melatih dan
merawat pasien dengan gangguan citra tubuh”
“Yang pertama dilakukan yaitu memberikan tempat atau fasilitas untuk memnuhi
kebutuhan pasien selama dirumah, karena pasien dulu dosen dan sekarang tidak dapat
melakukan aktifitasnya lagi maka dari itu bapak dan ibu membelikannya untuk
membantu pasien berjalan dan memenuhi kebutuhan kesehariannya.”
“Yang kedua, Jangan tinggalkan komunikasi, karena dengan bercerita mendengarkan
keluh kesan pasien, kita dapat mengetahui permasalahan yang hendak pasien alami,
jangan pojokkan pasien dan menyalahkan pasien atas apa yang telah ia lakukan.”
“Yang ketiga, beri kesempatan untuk pasien bisa bergabung dengan keluarga lainnya
dan teman-teman disekitarnya, perkenalkan pasien bahwa masih bisa melaksanakan
kegiatan tersebut dengan semampunya ya bapak dan ibu. Bujuk pasien agar tidak
diam dirumah atau dikamar saja.”
“Yang ke Empat, Setiap kegiatan aktifitas yg dilakukan pasien wajib diberi pujian
dan dukungan sehingga pasien menjadi orang ideal sama dengan orang lain.”
“Jika semakin hari kemampuan pasien semakin meningkat ibu dan bapak dapat
memberikan hadiah untuk keberhasilan pasien, sehingga dapat menjadi motivator
untuk menumbuhkan kembali rasa percaya diri pasien”
“Nah, ibu dan bapak, Saya sudah memberikan cara untuk merawat pasien, sebelum
itu bapak dan ibu bisa memberikan saya contoh untuk menilai kegiatan pasien dalam
memberikan pujian?”
“Oke bagus sekali bapak dan ibu”
“Nah ibu dan bapak, saya sangat bangga dengan kesabaran ibu dan bapak dalam
merawat dan mencari jalan untuk mengatasi gangguan citra tubuh yang dialami oleh
pasien, sehingga apa yang saya diskusikan bersama ibu dan bapak dapat dilaksanakan
dengan baik dan berdampak positif terhadap pasien”
C. Terminasi
1. Evaluasi respon keluarga terhadap tindakan keperawatan :
Subjektif : “Bagaimana perasaan ibu dan bapak setelah berbincang-bincang dan
berdiskusi mengenai cara merawat dan melatih pasien?”
Objektif : Apa saja yang telah kita bicarakan tadi ? Bagus”
2. Tindak lanjut klien
“Bagaimana kalau jadwal yang telah kita rencanakan coba di terapkan dan nanti saya
akan melihat hasilnya, setuju ibu dan bapak?”
3. Kontrak yang akan dating (Topik, Waktu dan Tempat)
“Setelah apa yang saya jelaskan itu, kita akan bertemu 3 hari lagi, bagaimana bu/pak?
“Di jam berapa kita bertemu?” “Dimana kita akan bertemu?”
“Baik sampai jumpa, selamat pagi”
SPTK

SP2 PASIEN

PROSES KEPERAWATAN

1. Kondisi Klien
a) Data Subjektif
Klien tampak gelisah dan depresi dengan keadaannya
b) Data Objektif
Klien terlihat murung
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Citra Tubuh
3. Tujuan
a) Mengevaluasi perasaannya pasien
b) Pasien dapat melakukan cara meningkatkan gangguan citra tubuh
c) Meningkatkan citra tubuh
4. Tindakan Keperawatan
a) Mengevaluasi kegiatan yang sudah dilakukan
b) Mengidentifikasi dan melakukan cara meningkatkan citra tubuh
c) Melatih interaksi secara bertahap

STRATEGI KOMUNIKASI

A. Orientasi
1. Salam Teraupetik
Assalamualaikum. Selamat pagi Bapak. Apakah Bapak masih ingat dengan saya?
Ya benar, saya yang bertugas kemarin Pak
2. Evaluasi Validasi
Bagaimana kabar Bapak hari ini?
Apa ada keluhan semalam Pak?
Tapi, apa sebelumnya cara yang kemarin kita latih sudah Bapak lakukan?
3. Kontrak
SPTK

Baik Bapak, sesuai kesepakatan kita kemarin kita akan mengevaluasi kegiatan yang
sudah dilakukan dan melakukan cara meningkatkan gangguan citra tubuh. Bagaimana
kalua disini saja untuk waktunya 30 menit saja
Apakah Bapak bersedia?
B. Kerja
Bagaimana kabar Bapak hari ini?
Baiklah sesuai kesepakatan kemarin disini saya ingin mengevaluasi kegiatan kemarin
yang sudah Bapak latih dan akan berbincang-bincang mengenai identifikasi cara
meningkatkan citra tubuh
Bapak, sebelumnnya saya ingin Bapak memperagakan cara yang kemarin sudah saya
ajarkan
Bagus sekali, ternyata Bapak masih ingat
Bapak tidak perlu patah semangat, Bapak masih bisa melakukan kegiatan sehari-hari
yang dilakukan, tetapi jika Bapak merasa lelah atau tidak mampu untuk melakukannya
Bapak bisa minta tolong keluarga atau orang lain yang ada disekitar
Bapak bisa berlatih secara mandiri di rumah 3x sehari agar terbiasa menggunakan
tongkat. Terus besemangat Bapak

C. Terminasi
1. Evaluasi
a) Evaluasi Subjektif
Bagaimana perasaan Bapak setelah berbincang hari ini dan mencoba melatih kaki
Bapak untuk melakukan kegiatan sehari-hari
Alhamdulillah
b) Evaluasi Objektif
Tapi apa Bapak bisa mengulang lagi kegiatan yang tadi kita lakukan?
Bagus sekali Bapak, ternyata Bapak masih ingat yang telah saya sampaikan
2. Tindak Lanjut
Mungkin untuk pertemuan hari ini kita ahiri dan saya doakan Bapak agar sehat
untuk melakukan aktivitas sehari-hari
Baik kalau begitu saya pamit, Assalamualaikum
SPTK

SP2 Keluarga

PROSES KEPERAWATAN

5. Kondisi Klien:
Data Subjektif
Keluarga merasa putus asa dengan kondisi pasien dan tidak dapat menghadapi masalah
dengan pasien kondisi gangguan citra tubuh.

Data Objektif
Keluarga terlihat sedih dan merenung melihat keadaan klien.

6. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Citra Tubuh

7. Tujuan
- Keluarga mampu mengenal masalah gangguan citra tubuh yang dihadapi pasien
- Keluarga mengetahui cara mengatasi masalah gangguan citra tubuh yang
dihadapi pasien
- Keluarga mampu merawat pasien dengan masalah gangguan citra tubuh
- Keluarga mampu menyusun rencana tindakan untuk pasien dengan masalah
gangguan citra tubuh
8. Tindakan keperawatan
- Melatih keluarga cara merawat pasien dengan gangguan citra tubuh
- Membantu keluarga menyusun rencana tindakan yang akan dilakukan keluarga
untuk pasien dengan gangguan citra tubuh
Strategi Komunikasi

ORIENTASI
1. Salam terapeutik

“ assalamualaikum, ibu,saya disini dengan perawat gissel apa benar saya disini dengan
keluarga bpk garyn?

2. Evaluasi validasi

“Dapatkah kita berbincang-bincang? Baik, bagaimana keadaan bpk? Sudah ibu coba cara
yang kita diskusikan kemaren? Bagaimana hasilnya?

3. kontrak
SPTK

“Baik Ibu, bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang kegiatan yang masih dapat
bpk lakukan tanpa terganggu dengan bagian tubuh yang sakit? Berapa lama kita bicara?
Baik kita bicara selama 30 menit. Di ruang tamu saja ya?”

KERJA

“Mari ibu kita temui bpk. Bpk sedang apa? Bagaimana kalau kita berbincang-bincang? Apa
saja kegiatan yang sudah dilakukan? Bagus sekali. Wah, bpk hebat dong. Bagaimana
perasaan bpk setelah melakukan kegiatan tadi? Sudah dulu ya. Saya berbincang-bincang
dulu dengan ibu. Bagaimana ibu sudah lihat cara yang kita lakukan tadi? Apa saja yang
sudah dapat dilakukan ibu? Bagus. Baiklah ibu, dari beberapa cara yang telah dilakukan, ibu
dapat memilih kegiatan tersebut dan dapat memasukkannya kedalam jadwal yang telah
bpk punya. “

TERMINASI 

1. Evaluasi
a. Evaluasi subyektif

“Bagaimana perasaan ibu dan bpk setelah berbincang-bincang tadi?


“ baik syukurlah ibu”

b. Evaluasi objektif

“ Baiklah apalagi yang perlu dilakukan untuk bpk? “


“Kapan ibu mau melakukannya?”
“bagus.”

c. Tindak lanjut

“Baik pertemuan hari ini kita akhiri dan saya doakan bapak sehat untuk
melakukan aktivitas sehari-hari.”
“Kalau begitu saya pamit ya ibu bapak. Assalamualaikum.”

Anda mungkin juga menyukai