Disusun oleh :
2019/2020
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya dantidak lupa shalawat serta salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW. Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah “Tanggung jawab dan tanggung gugat
perawat” untuk memenuhi tugas mata kuliah Etika keperawatan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan baik tulisan maupun
informasi yang ada di dalamnya. Oleh karena itu, kami berterima kasih kepada Bapak Rasmun
atas bimbingannya dalam menulis dan menyusun makalah ini, sehingga penulis dapat membuat
makalah sesuai dengan kaidah dalam membuat karya tulis.
Walaupun makalah ini masih banyak terdapat banyak kekurangan, kami sangat
mengharapkan kepada para pembaca untuk menyampaikan kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi kebaikan dan kesempurnaan makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini dapat selalu bermanfaat bagi pembaca dan atas kekurangan
dalammakalah ini kami mohon maaf. Terakhir tidak lupa kami mengucapkan terima kasih.
penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang...............................................................
B. Rumusan masalah.................................................
C. Tujuan penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan.........................................................
B. Saran...........................................................................
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Perubahan tantangan dan peluang sedang dihadapi oleh system pelayanan kesehatan di
Indonesia.Pada era global seperti saat ini,perubahan dalam system pelayanan kesehatan telah
mempercepat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) kesehatan.
Tim pelayanan keperawat memberikan pelayanan kepada klien sesuai dengan keyakinan
profesi dan standar yang ditetapkan dan kode etik keperawatan yang dimilikinya.Hal ini
ditujukan agar pelayanan keperawatan yang diberikan senantiasa merupakan pelayanan yang
aman serta dapat memenuhi kebutuhan dan harapan klien.Seorang perawat harus dapat
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dan dapat memberikan tanggung gugat bila
diperlukan dalam menghadapi masalah kesehatan klien,dengan demikian perawat dapat
senantiasa mempertahankan derajat kesehatan klien.
B. Rumusan Masalah
2. apa saja jenis-jenis tanggung jawab dan tanggung gugat seorang perawat?
C. Tujuan
1. agar dapat mengetahui pengertian dari tanggung jawab dan tanggung gugat
2. Agar dapat mengetahui Jenis-jenis tanggung jawab dan tanggung gugat perawat
1
BAB II
PEMBAHASAN
menurut Koizier (1995), tanggung jawab yaitu Reliablity and Trustworthiness. This
attribute indicates that the professional nurse carries out required nursing activities
conscientiously and that nurse’s actions are honesly reported. Tanggung jawab perawat
berartikeadaan yang dapat di percaya dan terpercaya. Sebutan ini menunjukan bahwa perawat
professional menampilkan kinerjasecara hati-hati, teliti dan kegiatan perawat di laporkan
secara jujur. Pasien merasa yakin bahwa perawat bertanggung jawab dan memiliki
kemampuan, pengetahuan dan keahlian yang relefan denngan disiplin ilmunya. Kepercayaan
tumbuh dalam diri pasien, karena kecemasan akan muncul bila pasien merasa tidak yakin
bahwa perawat yang merawatnya kurang terampil, pendidikannya kurang memadai dan
kurang berpengalaman.pasien tidak yakin bahwa perawat meniliki integitas dalam sikap,
keterampilan, pengetahuan (integrity) dan kompetensi.
2
masa depan pasien. Pasien tidak akan punya keturunan adalah hak semua manusia. Perawat
secara retropektif harus bias mempertanggung jawabkan meskipun tindakan perawat tersebut
dei anggap benarmenurut pertimbangan medis.
Dalam sudut pandang Etika Normatif, tangggung jawab perawat yang paling utama
adalah tanggung jawab di hadapan Tuhannya. Sesunguhnya penglihatan, pendengaran dan
hati akan di mintai pertanggung jawabanya di hadapan Tuhan.
Tanggung jawab merupakan aspek penting dalam etika perawat. Tanggung jawab
adalah kesediaan seseorang untuk menyiapkan diri dalam menghadapi resiko teerburuk
sekalipun, memberikan kompensasi atau informasi terhadap apa-apa yang sudah di
lakukannya dalam melaksanakan tugas. Tanggung jawab sering kali bersifat retrosfektif,
arrtinya selalu berorientasi pada perilaku perawat di masalah lalu atau sesuatu yang sudah di
lakukan. Tanggung jawab perawat terhadap pasien berfokus pada apa-apa yang sudah di
lakukan perawat terhadap pasiennya.
3
kadang ada pasien pulang paksa atau pulang tanpa pemberitahuan, beertanggung jawab bila
ada pasien tiba-tiba tensinya drop tanpa sepengetahuan perawat.
Tanggung jawab perawat erat kaitannya dengan tugas-tugas perawat. Tugas perawat
secara umum adalah memenuhi kebutuhan dasar. Peran penting perawat adalah memberikan
pelayanan perawatan (Care) atau memberikan perawatan (Caring). tugas perawat bukanuntuk
mengobati (cure). Dalam pelaksanaan tugas di lapangan ada kalahnya perawat melakukan
tugas dari profesi lain seperti dokter, farmasi, ahlli gizi, atau fisioterapi. Untuk tugas-tugas
yang bukan tugas perawat seperti pemberian obat maka tanggung jawab teersebut sering kali
di kaitan dengan siapa yang memberikan tugas tersebutatau dengan siapa ia berkolaborasi.
Dalam kasus kesalahan pemberian obat maka perawat harus turut bertanggung jawab,
meskipun tanggung jawab utuma ada pada pemberi tugas atau atasan perawat, dalam istilah
etika di kenal dengan respondeath superior. Istilah teersebut merujuk pada tanggunng jawab
atasan terhadap perilaku salah yang di buat bawahannya sebagai akibat dari kesalahan dalam
pendelegasian. Sebelum melakukan pendelegasian seorang pimpinan atau ketua tim yang di
tunjuk misalnya dokter harus melihat pendidikan, skil, loyalitas, pengalaman dan kompetensi
perawat agar tidak melakukan kesalahan dan bisa beertanggunng jawab bila salah
melaksanakan pendelegasian.
4
Ad beberapa hal yang beerkaitan dengan tanggung jawab perawat teerhadap rekan
sejawat atau atasan. Di antarnya adalah sebagai beerikut:
Bila terjadi gugatan akibat kasus-kasus Mal praktek seperti arborsi, infeksi
nosokomial, kesalahan diagnostic, kesalahan pemberian obat, klien terjatuh, overhidrasi,
keracunan obat, overdosis. Perawat berkewajiban untuk menjadi saksi dengan menyertakan
bukti-bukti yang memadai.
Tanggung jawab dalam pelayanan kesalahan dapat di bagi menjadi 3 yaitu tanggung
jawab perdata, tanggung jawab pidana, dan tanggung jawab administratif.
Dalam transaksi traupetik, posisis tenaga kesehatan denga pasien adalah sedeerajat.
Dengan posisi yang demikian ini hhukum menempatkan keduanya memiliki tanggung gugat
hokum. Gugatan untuk meminta pertanggung jawaban kepada tenaga kessehatan
beersumbeer kepada dua dasar hokum yaitu: pertama, berdasarkan pada wanprestasi
(contractual laibiliti) sebagaiman di atur dalam pasal 1239 KUH Perdata. Kedua,
berdasarkan perbuatan melanggar hokum (Onrechmatigedaad) sesuai dengan ketentuan pasal
1356 KUH Perdata.
5
b. Tenaga kesehatan telah memberikan pelayanan kesehatan yang tidak patut dan
menyalahi tujuan kontrak teraupetik.
c. Pasien menderita kerugian akibat tindakan tenaga kesehatan yang bersangkutan.
Dasar hukum yang kedua untuk melakukan gugatan adalah perbuatan melawan
hukum. Gugatan dapat diajukan jika terdapat fakta-fakta yang berwujud suatu perbuatan
yang melanggar hukum walaupun di antara para pihak tidak terdapat suatu perjanjian. Untuk
mengajukan gugatan berdasarkan perbuatan melawan hukum harus di penuhhi 4 syarat
sebagaimana di atur dalam pasal 1365 KUH Perdata yaitu:
Hokum pidana menganut asas tiada pidana tanpa kesalahan. Dalam pasal 2 KUHP di
sebutkan, “ Ketentuan pidana dalam perundang-undanngan Indonesia di terapkan bagi setiap
6
orang yang melakukan suatu delik di Indonesia”. Perumusan pasal ini menentukan bahwa
setiap orang yang berada dalam wilayah hukum Indonesia dapat di mintakan
peretanggungjawaban pidana atas kesalahan yang di buatnya.
Pada alasan pembenar yang di hapus adalah sifat melanggar hukum dari suatu
perbuatan sehingga yang di lakukan oleh terdakwa menjadi patut dan benar. Pada alasan
pemaaf yang di hapus adalah kesalahan terdakwa, peerbuatan yangdi lakukan oleh terdakwa,
tetap di pandang sebagai perbuatan yang melanggar hokum akan tetapi tidak di pidana
karaena tidak ada kesalahan (Moeljanto.1982 dalam Nasution, 2005;75). Alasan pembenar
dean pemaaf diatur dalam pasal 75 dan 76 UU No.36 tahun 2009 tentang kesehatan.
Pada pasal 188 UU No.36 tahun 2009 tentang kesehatan menyatakan bahwa Menteri
dapat mengambil tindakan adminnistratif terhadap tenaga kesehatan dan fasilitas pelayanan
kessehatan yang melanggar ketentuan sesuai yang di atur dalam UU ini. Tindakan
aministratif dapat berupa:
7
Pada poin 3, yang di maksud daya paksa berdasarkan memori penjelasan Pasal 48
KUHP adalah tiap daya, tiap dorongan, tiap paksaan yang tidak dapat di lawan. Daya paksa
ini merupakan tekanan yang di alami peerawat sehingga perawat melakukan peerbuatan yang
seharusnya tidak di lakukan . oleh karena itu, perawat harus bertanggung jawab terhadap
peerbuatannya apabila perbuatan itu di lakukan tidak di bawah tekanan atau paksaan.
Demikian pula apabila yang di lakukan perawat tidak sesuai dengan peerintah yang di
terima atau perawat melakukan perbutan tanpa menerima perintah dari atasannya, perawat
8
harus mepertanggungjawabkan setiap kesalahan beerupa kesengajaan atau kelalaian yang di
lakukan.
Acountability is the nurse participates in making decision and learnes to live with
these decision ( kozier, 1995). Means being answerable nurses have to be answerable for all
their professional activities. They must be able to explain their professional action and accept
responsibility for them. Berdasarkan hal tersebut, tanggung gugat dapat di artikan sebagai
bentuk partisipasi perawat dalam membuat sesuatu keputusan dan belajar dengan keputusan
itu terhadap konsekuensi-konsekuensinya. Perawat hendaknya memiliki tanggung gugat
artinya bila ada pihak yang menggugat ia menyatakan siap dan berani menghadapinya.
Terutama yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan profesinya.perawat harus mampu untuk
menjelaskan kegiatan atau tindakan yang di lakukannya.
Tanggung gugat berarti dapat memberikan alasan atas tindakannya. Seorang perawat
beertanggung gugat atas dirinya sendiri, pasien, profesi, atasan, dan masyarakat. Jika
dosismedikas salah di berikan, perawat bertanggung gugat pada pasien yang menerima
medikasi tersebut , dokter yang memprogramkan tindakan, perawat yang menetapkan standar
perilaku yang di harapkan, serta masyarakat, yang semuanya menhendaki perilaku
professional. Untuk dapat melakukan tanggung gugat, perawat harus bertindak menurut Kode
Etik Profesional. Jika suatu kesalahan terjadi, perawat melaporkannya dan memulai
perawatan untuk mencegah trauma lebih lanjut. Tanggung gugat memicu evaluasi efektivitas
perawat dalam praktik. Tanggung gugat professional memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengevaluasi praktisi professional baru dan mengkaji ulang yang telah ada
2. Untuk mempertahankan standar perawatan kesehatan
9
3. Untuk memudahkan refleksi priadi, pemikiran etis dan pertumbuhan pribadi pada
phak professional perawatan kesehatan
4. Untuk memberikan dasar pengambilan keputusan etis
Untuk dapat bertanggung gugat, perawat melakukan praktik dalam kode profesi.
Tanggung gugat membutuhkan evaluasi kinerja perawat dalam memberikan perawatan
kesehatan. Joint commission on accreditation of healthcare organization (JCAHO) telah
merekomendaasikan penetapan standar pemberian asuhan keperawatan. Standar tersebut di
kembangkan oleh ahli klinis, memberikan struktur dasar di mana asuhan keperawatan secara
objektif di ukur. Standar tersebut tidak membatasi kebutuhan rencana perawatan individu,
bahkan perawat justru memasukan standar tersebut kedalam rencana keperawatan untuk
setiap pasien. Tanggung gugat dapat di jamin dan d ukur lebih baik ketika kualitas perawatan
telah di tetapkan. Sebagian besar intistusi menyadarkan panduan yang di tawarkan
berdasarkan standar JCAHO dan ANA (perri dan porter, 2005).
10
dengan ketelitian yang patut dilakukan dalam pergaulan hidup terhadap orang lain atau
benda orang lain (Hogeraad, 31 Januari 1919).
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tanggung jawab merupakan aspek penting dalam etika perawat. Tanggung jawab
adalah kesediaan seseorang untuk menyiapkan diri dalam menghadapi resiko teerburuk
sekalipun, memberikan kompensasi atau informasi terhadap apa-apa yang sudah di
lakukannya dalam melaksanakan tugas. Tanggung jawab sering kali bersifat retrosfektif,
arrtinya selalu berorientasi pada perilaku perawat di masalah lalu atau sesuatu yang sudah
di lakukan.
Tanggung gugat berarti dapat memberikan alasan atas tindakannya. Seorang perawat
beertanggung gugat atas dirinya sendiri, pasien, profesi, atasan, dan masyarakat.
B. Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
http://m-tarmizitaher.blogspot.com/2013/09/memahamikonsep-dasar-tanggungjawab-
dan.html
http://derius21.wordpress.com/2009/12/15/3/
13