Anda di halaman 1dari 16

Pengembangan

Akademik

FKIA
MODUL SKILL LAB BLOK 12
SKILL LAB I ANAMNESIS & PEMERIKSAAN FISIK KELAINAN KELENJAR TIROID
(Bagian Penyakit Dalam)

1. Langkah Anamnesis HIPOTIROID!

 Salam & Perkenalkan Diri


”Selamat pagi. Perkenalkan, saya dr. Monica yang bertugas di RS pada pagi hari ini.”

 Identitas Pasien
“Nama Anda siapa? Umurnya berapa? Tinggal dimana?”

 Prosedur & Tujuan


“Baik, saya akan menanyakan beberapa pertanyaan kepada Anda untuk membantu
penegakan diagnosis.”

 Inform consent
“Apakah Anda bersedia?”

 KELUHAN UTAMA
“Apa keluhan Anda?”
"Sejak kapan hal itu Anda rasakan?”

 RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


(Riwayat mengenai penyakit pasien saat ini, yg dimulai dari akhir masa sehat)
“Kapan Anda terkahir merasakan dengan sehat?”
“Frekuensi penyakit? Onset? Menetap/periodik? Bertambah buruk/baik?”
“Jenis? Isi? Faktor pencetus? dll.”

 KELUHAN TAMBAHAN
1. Kecapean : "Apakah Anda merasa capek akhir2 ini?"
2. Badan lemas : "Apakah badan Anda lemas akhir2 ini?"
3. Kelelahan : "Pada saat Anda santai, seperti duduk2, apakah Anda
merasa lelah?"
4. Mudah ngantuk : "Apakah Anda mudah mengantuk?"
5. Tak tahan dingin : "Pada suhu ruangan, apa Anda mudah kedinginan?"
6. Kulit kering : "Apakah kulit Anda terasa kering?"
7. Suara serak : "Apa suara Anda terasa serak?"

MODUL SKILL LAB BLOK 12 - ANAMNESIS & PEMERIKSAAN FISIK KELAINAN KELENJAR TIROID | 1
Pengembangan
Akademik

FKIA
8. Susah BAB : "Bagaimana dengan BAB Anda, apakah lancar?"
9. Nyeri sendi : "Apa Anda merasa nyeri sendi?"

10. Kram otot2 : "Apa Anda merasa kram di otot?"

11. Gangguan mental : "Maaf, bagaimana dengan perasaan Anda akhir2 ini?"

12. Depresi : "Pernahkah Anda mengalami masalah emosional?"

13. Gangguan : "Maaf sebelumnya, bagaimana dengan menstruasi Anda,


menstruasi apakah lancar? Berapa lama menstruasinya?"
14. Menorrhagia : "Maaf, dalam 1 hari, berapa kali Anda mengganti
pembalut?"
15. Infertilitas : "Maaf, apakah Anda sudah menikah?", Jika sudah -->
"Wah senang ya bu, udah ada anak2 nya." --> Jika tidak
ada anak, kemungkinan menorrhagia.
16. BB bertambah : "Maaf, apakah Anda merasa kurusan?"

 RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


 "Apa sebelumnya Anda pernah mengalami sakit seperti ini?"
 "Pernahkah Anda menderita penyakit berat lain selama ini?"

 RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


 "Apa ada keluarga dan tetangga Anda yang mengalami sakit seperti ini?"
 "Apakah Anda tinggal di daerah gondok endemik dalam waktu lama?"

 RIWAYAT PRIBADI
Pengobatan
 "Apakah Anda sudah pernah dibawa berobat sebelumnya?"
 "Apa Anda pernah menjalani tirodektomi?"
 "Apakah Anda pernah menjalani radiasi di daerah leher?"
 "Apakah Anda pernah mendapatkan T/ yodium radioaktif terhadap tirotoksitosis?"

Pribadi
 "Apakah Anda mempunyai alergi terhadap obat tertentu? Apa?
 "Apa Anda sudah menikah? Berapa lama? Banyaknya anak?

Lifestyle (pola makan, olahraga, rokok, alkohol, hamil), Sosial Ekonomi, Budaya
 "Bagaimana pola makan Anda?"
 "Apa saja yang Anda makan akhir-akhir ini?"
 “Apa Anda rutin berolahraga?”

MODUL SKILL LAB BLOK 12 - ANAMNESIS & PEMERIKSAAN FISIK KELAINAN KELENJAR TIROID | 2
Pengembangan
Akademik

FKIA
 "Apakah Anda pernah merokok?"
 "Apa Anda pernah meminum alkohol? Teh/kopi?"

 PENUTUP
Diagnosis
“Baiklah, jadi dari informasi yang saya dapatkan dari Anda, Anda mengalami
HIPOTIROIDISME sejak ……”

Anjuran Pemeriksaan Lanjutan


“Untuk memastikan penegakan diagnosis, maka perlu dilakukan pemeriksaan fisik.”

Pertanyaan Pasien & Terima Kasih


“Apakah ada pertanyaan yang ingin Anda tanyakan?”

 Catatan Anamnesis:
 Berbicaralah dengan sopan kepada pasien. Jangan memberikan
pernyataan/ pertanyaan yang membuat pasien tersinggung.

 Selalu awali dengan kata “MAAF” bila pertanyaan yang disampaikan


berupa pertanyaan yang sensitif.

“Terima kasih atas kesediaannya.”

MODUL SKILL LAB BLOK 12 - ANAMNESIS & PEMERIKSAAN FISIK KELAINAN KELENJAR TIROID | 3
Pengembangan
Akademik

FKIA
2. Langkah Anamnesis HIPERTIROID!

 Salam & Perkenalkan Diri


”Selamat pagi. Perkenalkan, saya dr. Monica yang bertugas di RS pada pagi hari ini.”

 Identitas Pasien
“Nama Anda siapa? Umurnya berapa? Tinggal dimana?”

 Prosedur & Tujuan


“Baik, saya akan menanyakan beberapa pertanyaan kepada Anda untuk membantu
penegakan diagnosis.”

 Inform consent
“Apakah Anda bersedia?”

 KELUHAN UTAMA
“Apa keluhan Anda?”
"Sejak kapan hal itu Anda rasakan?”

 RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


(Riwayat mengenai penyakit pasien saat ini, yg dimulai dari akhir masa sehat)
“Kapan Anda terkahir merasakan dengan sehat?”
“Frekuensi penyakit? Onset? Menetap/periodik? Bertambah buruk/baik?”
“Jenis? Isi? Faktor pencetus? dll.”

 KELUHAN TAMBAHAN
1. Perasaan gugup : "Apakah Anda merasa gugup?"
2. Kelelahan/capek : "Pada saat Anda santai, seperti duduk2, apakah Anda
merasa lelah?"
3. Berdebar-debar : "Apa Anda merasa berdebar-debar?"
4. Dyspnoe d’efort : "Apakah Anda sesak napas saat sedang melakukan
usaha/ beraktivitas?"
5. BB menurun : "Maaf, apakah Anda merasa kurusan?"
6. Tak tahan panas : "Pada suhu ruangan, apa Anda mudah kepanasan?"
7. Mudah : "Maaf, bagaimana dengan perasaan Anda akhir2 ini?"
tersinggung
8. Kelemahan otot : "Apa otot Anda terasa lemah?"
9. Gangguan : "Maaf sebelumnya, bagaimana dengan menstruasi Anda,
menstruasi apakah lancar? Berapa lama menstruasinya?"

MODUL SKILL LAB BLOK 12 - ANAMNESIS & PEMERIKSAAN FISIK KELAINAN KELENJAR TIROID | 4
Pengembangan
Akademik

FKIA
10. Sulit tidur : "Apakah Anda kesulitan tidur?"
11. Banyak keringat : "Apakah Anda banyak berkeringat?"
12. Mencret : "Bagaimana dengan BAB Anda, apakah mencret?"
13. Nafsu makan ↑ : "Apakah anda sering merasa lapar?"
14. Kelenjar tiroid : "Apakah ada benjolan di leher?"
membesar
15. Nyeri bagian : "Apakah bagian depan leher Anda terasa nyeri?"
depan leher
16. Fotopobia : "Kalau Anda melihat cahaya, bagaimana reaksi Anda?"
(takut cahaya) (Beri cahaya, pakai senter/ sinar matahari buka jendela)
17. Diplopobia : "Apakah ada perubahan ketajaman penglihtan?"

 RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


 "Apa sebelumnya Anda pernah mengalami sakit seperti ini?"
 "Pernahkah Anda menderita penyakit berat lain selama ini?"

 RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


 "Apa ada keluarga dan tetangga Anda yang mengalami sakit seperti ini?"
 "Apa ada keluarga Anda yang menderita penyakit tiroid?"

 RIWAYAT PRIBADI
Pengobatan
 "Apakah Anda sudah pernah dibawa berobat sebelumnya?"
 "Apa Anda pernah menggunakan hormon tiroid sebelumnya?"

Pribadi
 "Apakah Anda mempunyai alergi terhadap obat tertentu? Apa?
 "Apa Anda sudah menikah? Berapa lama? Banyaknya anak?

Lifestyle (pola makan, olahraga, rokok, alkohol, hamil), Sosial Ekonomi, Budaya
 "Bagaimana pola makan Anda?"
 "Apa saja yang Anda makan akhir-akhir ini?"
 "Apa Anda mengonsumsi cukup yodium?"
 “Apa Anda rutin berolahraga?”
 "Apakah Anda pernah merokok?"
 "Apa Anda pernah meminum alkohol? Teh/kopi?"

MODUL SKILL LAB BLOK 12 - ANAMNESIS & PEMERIKSAAN FISIK KELAINAN KELENJAR TIROID | 5
Pengembangan
Akademik

FKIA
 PENUTUP
Diagnosis
“Baiklah, jadi dari informasi yang saya dapatkan dari Anda, Anda mengalami
HIPERTIROIDISME sejak ……”

Anjuran Pemeriksaan Lanjutan


“Untuk memastikan penegakan diagnosis, maka perlu dilakukan pemeriksaan fisik.”

Pertanyaan Pasien & Terima Kasih


“Apakah ada pertanyaan yang ingin Anda tanyakan?”
“Terima kasih atas kesediaannya.”

Langkah Pemeriksaan Fisik KELENJAR TIROID!

1. Mengucapkan salam kepada pasien dan memberi identitas diri


 Selamat pagi, nama saya dr. Denny, saya dokter yang bertugas di klinik pada pagi
hari ini

2. Tanyakan identitas pasien


 Dengan bapak siapa / siapa nama bapak? (tanyakan nama lengkap)
 Umur bapak berapa / usia bapak berapa?
 Apa pekerjaan bapak?
 Dimana bapak tinggal?
 Apa keluhan bapak?

3. Jelaskan maksud pemeriksaan dan minta izin


 Jadi pak, saya akan melakukan pemeriksaan pada leher bapak untuk memeriksa
apakah ada pembesaran kelenjar tyroid, caranya dengan meraba dan menekan leher
bapak, apakah bapak bersedia?

4. Lalukan pemeriksaan
a. Sebelum saya melakukan pemeriksaan, saya akan mencuci tangan saya terlebih dahulu
b. Saya akan memeriksa dari depan, silahkan bapak menyunyak/menjungak/menoleh
keatas/mengangkat kepala
Dari inspeksi, terlihat/ tidak terlihat adanya pembesan kelenjar tyroid bapak
 Inspeksi mata pasien dengan tanda-tanda oftalmopati Graves
 Eksoftalmus: Bulbus oculi menonjol

MODUL SKILL LAB BLOK 12 - ANAMNESIS & PEMERIKSAAN FISIK KELAINAN KELENJAR TIROID | 6
Pengembangan
Akademik

FKIA

 Tanda Stellwag: Mata jarang berkedip

 Tanda Von Graefe: Palpebra superior tidak dapat mengikuti gerakan bulbus oculi
ke bawah
Dapat diperiksa dengan cara menyuruh pasien mengikuti jari telunjuk anda ke
bawah dagu atau dapat dengan menyuruh pasien untuk melihat ke bawah.
Normalnya palpebral superior akan ikut bergerak ke bawah.

 Tanda Moebius: sukar mengadakan atau menahan konvergensi


Dapat diperiksa dengan menyuruh pasien untuk mengikuti gerakan jari telunjuk
anda mendekati batang hidung pasien. Mata normal umumnya akan mengikuti
objek tersebut 5 sampai 8 cm di depan mata.

 Tanda Joffroy: Tidak dapat mengerutkan dahi


Dapat diperiksa dengan cara menuruh pasien untuk mengikuti gerakan jari
telunjuk anda ke atas mendekati dahi atau dapat dengan menyuruh pasien untuk
melihat ke atas. Normalnya dahi akan mengkerut.

MODUL SKILL LAB BLOK 12 - ANAMNESIS & PEMERIKSAAN FISIK KELAINAN KELENJAR TIROID | 7
Pengembangan
Akademik

FKIA

 Tanda Rosenbach: Tremor palpebral jika mata ditutup


 Inspeksi tremor dan keringat berlebih pada pasien
 Kedua tangan pasien direntangkan ke depan
 Meraba telapak tangan pasien untuk memeriksa apakah adanya keringat berlebih
pada pasien
 Letakkan secarik kertas di atas tangan pasien
 Perhatikan ada tidaknya tremor pada tangan pasien
 Posisikan tangan pasien pada keadaan semula
 Inspeksi acropachy pada pasien
 Rentangkan kedua tangan pasien
 Perhatikan apakah ada clubbing atau penebalan pada kuku pasien umumnya pada
jari telunjuk dan jempol

 Inspeksi pretibial myxedema


 Perhatikan apakah adanya pembengkakan pada regio anterior cruralis
 Perhatikan warna peau d’orange pada kulit regio tersebut
 Inspeksi kelenjar tiroid
 Perhatikan letak kartilago tiroid, kartilago krikoid, dan kelenjar tiroid

MODUL SKILL LAB BLOK 12 - ANAMNESIS & PEMERIKSAAN FISIK KELAINAN KELENJAR TIROID | 8
Pengembangan
Akademik

FKIA

 Perhatikan simetris, pembesaran, dan batas tegas dari kelenjar tiroid (goiter)
c. Saya akan memeriksa dengan berdiri dibelakang bapak
 Silahkan bapak menyunyak / menjungak / menoleh keatas / mengangkat kepala
 Saya akan meraba mulai dari bawah dagu bapak kemudian turun untuk mencari
kartilago krikoid bapak (pada laki-laki, kartilago krikoid berada dibawah adam
apple / jakun)
 Saya akan meraba turun lagi untuk menemukan cincin trakea ke2 dan 3 untuk
mencari ischmus
 Saya akan meraba kearah lateral untuk melihat apakah leher / kelenjar tyroid bapak
simetris atau tidak simetris (lakukan dengan tekan-angkat-geser-tekan), Leher
bapak simetris / tidak simetris (beritahu hasil pemeriksaannya). (saat menekan,
tanyakan apakah pasien terasa sakit) apakah terasa sakit pak?
 (Lalu letakkan jari-jari pada bagian kelenjar tyroid, bukan pada ischmus atau diluar
batas kelenjar) silahkan bapak menelan / biasa bapak menelan / tolong bapak
menelan (rasakan pergerakan yang terjadi, apakah ada massa yang menabrak
jari/ikut bergerak saat pasien menelan. Rasakan konsitensi nodul). Terdapat / tidak
terdapat massa yang ikut berserak saat bapak menelan, nodul bapak keras / kenyal
d. Saya akan meletakkan stetoskop pada benjolan / nodul di leher bapak untuk
pemeriksaan dengan suara. Bila ada suara ‘bruit’ biasanya menunjukkan pasien
mengalami hipertiroit

e. Kesimpulan

Pemeriksaan telah selesai pak, hasilnya terdapat pembesaran kelenjar tyroid, nodul
simetris, tidak nyeri, konsistensi keras, bergerak saat menelan
f. Apakah ada yang bapak tanyakan?
 (ada atau tidak ada, beri penjelasan sedikit) jadi tidak ada pembesaran kelenjar
tyroid, bila 3 bulan kemudia terdapat pembesaran, silahkan datang kembali
untuk dilakukan pemeriksaan atau

MODUL SKILL LAB BLOK 12 - ANAMNESIS & PEMERIKSAAN FISIK KELAINAN KELENJAR TIROID | 9
Pengembangan
Akademik

FKIA
 Jadi terdapat pembesaran kelenjar tyroid, untuk memastikan penyebab
pembesaranya, saya akan merujuk bapak ke dokter spesialis penyakit dalam
g. Trimakasih pak, saya akan mencuci tangan saya kembali

Skill-Lab II Carbohydrate Counting (Gizi)

Student task: If you have 60 g of Instant porridge with 300 ml of semi-skimmed milk at breakfast.
How much carbohydrate do you have?

Write down your calculation in this blank box below

MODUL SKILL LAB BLOK 12 - ANAMNESIS & PEMERIKSAAN FISIK KELAINAN KELENJAR TIROID | 10
Pengembangan
Akademik

FKIA
TATACARA PENULISAN
1. Porsi instant porridge yang dimakan: 60 g
2. 100 g instant porridge: 58 g CHO
3. Jumlah CHO dalam 1 g instant porridge: 58g/100= 0.58 g CHO
4. Jumlah CHO dalam porsi makan 60 g: 60 x0.58= 34.8 CHO
5. Porsi semi-skimmed milk yang diminum: 300 ml
6. 100 ml semi-skimmed milik: 5 g CHO
7. Jumlah CHO dalam 1 ml semi skimmed milk: 5/100 g= 0.05 g CHO
8. Jumlah CHO dalam porsi minum 300 ml: 300 x 0.05: 15 g CHO
9. Jumlah CHO total: 34.8 + 15: 49.8 CHO
Rice 60 g uncooked easy cooked rice weighs 140 g when cooked

Read the label carefully, then use the space below to work out

how much carbohydrate is in your rice if your cooked portion is 80g.


TATACARA OSCE:
1. Porsi yang dimakan: 80 g cooked
2. 60 g uncooked = 140 g cooked, jadi 140 g cooked: 43.3 g CHO
3. Jumlah CHO dalam 1 g cooked: 43.3/140 g= 0.3 g CHO
4. Jumlah CHO dalam porsi makan 80 g= 80 g x 0.3: 24 g CHO

SKILL LAB III Terapi Insulin (Penyakit Dalam)

Indikasi Insulin

1. Indikasi insulin mutlak pada DM-1


2. Indikasi insulin relatif:
 Pada DM-2 (kurus)

MODUL SKILL LAB BLOK 12 - ANAMNESIS & PEMERIKSAAN FISIK KELAINAN KELENJAR TIROID | 11
Pengembangan
Akademik

FKIA
 Pada DM-2 dengan ketosis atau status hiperosmolar hiperglikemik
 Pada DM dengan infeksi berat (gangrene diabetic)
 Critical ill (mis: orang DM kecelakaan,stroke)
 DM gestasional tidak terkontrol diet
1. Salam, lakukan perkenalan
2. Tanya identitas pasien
3. Jelaskan tindakan yang akan dilakukan
4. Inform consent
5. Cuci tangan dan pasang APD
6. Siapkan alat-alat
a. Insulin (NovoMix)
b. FlexPen
c. Jarum yang masih baru
d. Kapas (bila perlu)
7. Siapkan jarum yang baru, lepas kertas pelindung lalu pasangkan ke pen
8. Putar outer cap yang berwarna biru hingga terdengar bunyi ‘klik. Lalu lepas outer cap .
biarkan tutup yang berwarna putih (inner cap)

9. diharuskan merolling pen (menggulung pen) diantara telapak tangan selama 10 kali. Atau
gerakkan pen ke atas dan ke bawah, lakukan sampai suspense cairan tercampur rata.

10. Cek aliran insulin

 Pasang dosis insulin di 2 unit.


 Lepas tutup putih (inner cap)
 Balikkan Novo-pen sehingga jarum menghadap atas, kemudian ketuk-ketuk agak tidak ada
udara dan gelembung.
 Masih jarum menghadap atas, tekan push-button sampai dosisnya 0 unit. Cairan insulin
harus keluar.

MODUL SKILL LAB BLOK 12 - ANAMNESIS & PEMERIKSAAN FISIK KELAINAN KELENJAR TIROID | 12
Pengembangan
Akademik

FKIA

11. Injeksi
 Atur dosis sesuai anjuran dokter
 Perlu disampaikan pada pasien mengenai area mana saja yang bisa disuntikkan.
Beritahukan bahwa area yang disuntik jangan itu-itu saja. Tapi perlu berpindah-pindah
area. Misal setiap pagi di sekitar perut, setiap malam di lengan.

 Kemudian area yang akan disuntik di desinfektan dulu menggunakan kapas alkohol. (bila
perlu)
 Area yang akan disuntikkan, dicubit terlebih dahulu, dan suntikkan secara tegak lurus (90
derajat) dengan menekan tombol push-button. Disuntikkannya sambil diliat dosisnya
sudah mencapai 0 atau belum.
 Jika dosis sudah 0, suntikan jangan dilepas. Hitung dulu selama 6 detik, baru dilepas.
Tujuannya untuk memastikan bahwa insulin tersuntikkan secara sempurna.
 Kemudian jika sudah selesai, tutup jarum luar dipasang kembali tapi tanpa menyentuhnya.
Ketika jarum sudah tertutupi dengan tutup jarum luar, tarik tutup jarum luar beserta
jarumnya.

MODUL SKILL LAB BLOK 12 - ANAMNESIS & PEMERIKSAAN FISIK KELAINAN KELENJAR TIROID | 13
Pengembangan
Akademik

FKIA
 Informasikan Jarum boleh digunakan maksimal 3 kali. Jika rusak harus segera diganti
12. Selesai tindakan, tutup kembali FlexPen lalu rapikan alat-alat
13. Ucapkan terimakasih pada pasien. Informasikan apabila terdapat keluhan segera konsul ke
dokter.
14. Lepas APD, cuci tangan

Skill-Lab IV Pengaturan diet (Gizi)


(NB: Kali ini, yang digunakan dalam penghitungan insulin ialah karbohidrat, bukan gula; karena
(seperti pernah saya utarakan di kelas) pengguna “gula” dalam penghitungan masih amat sedikit.
Jadi, gunakan saja karbohidrat, meski tercantum gula pada label makanan. Itu saja. Selanjutnya,
lihat serat yang terkandung (ini tidak terbahas di kelas): dalam satu porsi kurang dari 1 gram,
namun jika seseorang telah mengkonsumsi 2 porsi, berarti yang bersangkutan telah melahap dua
kali satu gram serat. Karena pada label tertulis besaran serat kurang dari satu (kita tidak tahu angka
sebenarnya), dalam penghitungan digunakan angka satu. Jadi, jika orang dalam kasus ini
mengkonsumsi 2 porsi, berarti dia telah memakan 2 gram serat. Simpulannya, besaran karbohidrat
mesti dikurangi dengan angka dua ini.

Seorang lelaki berberat badan 56 kg telah menyantap 16 keping


kraker sebagai camilan sore hari. Hitung besaran insulin bolus
sebagai pendamping camilan ini.

Tahapan yang mesti dilalui peserta ujian ialah …

1. Menghitung besaran kandungan glukosa dalam


16 Keeping kraker (lihat label, nutrition fact):….
1 porsi = 8 keping kraker, mengandung 22 gr
Karbohidrat (KH)
16 keping = 2 porsi; mengandung 44 gr KH, dan 2
gram serat
Jadi, Glukosa yang terkandung dalam KH ialah
44-2 =42 gram

2. Cari rasio insulin terhadap karbohidrat


berdasarkan berat badan, yaitu 1:15

3. Menghitung besaran insulin, seperti berikut: 42:15 = 2,8 UNIT (jangan dibulatkan).

Seorang lelaki mengalami diabetes tipe 2 selama 2 tahun,. TB 160 cm, BB 60 kg, pekerjaan fisik
terkelas sedentary. Hasil pemeriksaan laboratoris: Lab rutin dalam batas normal, gula darah puasa
100 mg/dl, post prandian 210 mg/dl, LDL 210 mg/dl, HDL 35 mg/dl. Pasien ditargetkan untuk
menjalani program penurunan gula daran hingga ke arah 140 mg/dl

Edukasi:

MODUL SKILL LAB BLOK 12 - ANAMNESIS & PEMERIKSAAN FISIK KELAINAN KELENJAR TIROID | 14
Pengembangan
Akademik

FKIA
Pilihan terapi untuk dislipidemia meliputi
 Modifikasi makanan
 Perubahan makanan harus dimulai ketika kadar normal LDL-C tidak tercapai. Secara
umum, jika kadar LDL-C ≥ 130 mg/dL, perubahan makanan tidaklah cukup, dan obat
penurun kolesterol harus dimulai. Akan tetapi, beberapa perbedaan ada dengan
rekomendasi baru.
 Untuk pasien risiko intermediet (goal LDL-C < 130 mg/dL), dokter harus
mempertimbangkan farmakoterapi jika risiko dihitung dengan skor Framingham di antara
10-20% (walaupun kadar LDL-C pasien di antara 130-159 mg/dL). Penilaian ini
mengasumsikan perubahan gaya hidup selama 3 bulan tidak mampu menurunkan kadar
LDL-C di bawah 130 mg/dL
 Jika risiko di bawah 10%, pengobatan tidak direkomendasikan walaupun kadar LDL-C
tetap di antara 130-159 mg/dL dengan perubahan gaya hidup.
 Untuk grup risiko terendah (pasien dengan goal LDL-C kurang dari 160 mg/dL)
pengobatan harus dimulai ketika LDL-C di atas 190 mg/dL jika hanya risiko Framingham
mendekati 10% atau memiliki faktor risiko 1 yang parah (seperti: penggunaan tembakau,
riwayat keluarga terkena penyakit jantung aterosklerotik.

 Perubahan gaya hidup terapeutik


 ATP III telah mengenalkan konsep perubahan gaya hidup terapeutik untuk pasien dengan
dislipidemia. Untuk pertama kali, aktivitas derajat sedang dan penurunan BB
direkomendasikan secara spesifik.
 Walaupun asupan maksimum lemak tersaturasi telah dikurangi hingga < 7 % dari total
kalori, konsumsi total lemak telah diluaskan sekitar 1/3 dari total kalori karena asupan
tinggi dari lemak unsaturated dapat mengurangi kadar trigliserida dan meningkatkan
kadar HDL-C pada beberapa pasien.
 PUFA, seperti asam linoleat (ditemukan pada minyak sayur) atau asam eikosapentaenoat
(ditemukan pada minyak ikan), memiliki efek yang diinginkan pada profil lipid
dibandingkan lemak jenuh. Baru-baru ini, asam lemak yang ditemukan di ikan
menunjukkan adanya hubungan yang kuat dengan penurunan risiko kematian mendadak
pada pria yang tak memiliki risiko penyakit jantung aterosklerotik.

MODUL SKILL LAB BLOK 12 - ANAMNESIS & PEMERIKSAAN FISIK KELAINAN KELENJAR TIROID | 15
Pengembangan
Akademik

FKIA
 Untuk pasien dimana mulai farmakoterapi dengan perubahan gaya hidup terapeutik
sendirian, kadar LDL-C harus direevaluasi setiap 6 minggu. Jika LDL-C tidak tercapai,
aka rekomendasi makanan harus diperkuat lagi. Pasien mungkin mendapat keuntungan
dari konseling nutrisi saat proses modifikasi gaya hidup. Mereka juga harus disemangati
untuk meningkatkan asupan serat larut (serat yang ditemukan pada sereal atau biji-bijian)
atau menambah stanol tumbuhan atau sterol terhadap makanan mereka
 Stanol tumbuhan berasal dari sumber daya alamiah, seperti kedelai dan jagung, dan
bekerja dengan menghambat absorpsi kolesterol makanan dan empedu pada usus; sterol
bekerja mirip dengan stanol akan tetapi absorpsinya lebih siap dibanding stanol. Makan
dosis rekomendasi 3 porsi/hari, pasien dengan memakan stanol tumbuhan mengalami
penurunan kadar kolesterol total di antara 10-12 % dan penurunan LDL-C di antara 14%-
17%.
 Farmakoterapi
 Obat yang menurunkan kolesterol: Resin pengikat asam empedu (kolestipol n,
kolestiramin), HMG CoA reduktase inhibitor (statin: simvastatin, pravastatin, lovastatin,
fluvastatin), asam nikotinat/niasin, d-tiroksin, probukol
 Obat yang menurunkan trigliserida: golongan asam fibrat (gemfibrozil, bezafibrat,
fenofibrat), asam nikotinat dan analognya asipimox
 Pengobatan kombinasi

MODUL SKILL LAB BLOK 12 - ANAMNESIS & PEMERIKSAAN FISIK KELAINAN KELENJAR TIROID | 16

Anda mungkin juga menyukai