Anda di halaman 1dari 11

IMAN KEPADA QADA

DAN QADAR

KELOMPOK
1. Adelia Haifa
2. Nadia Andhita
3. Nurdina Amalia
4. Salsabila Aulia Y
Makna Iman kepada Qada dan Qadar
Qada menurut Bahasa, berasal dari Bahasa Arab diambil dari
kata qada yaqdi qadaan artinya menentukan, memutuskan, dan
memerintahkan. Sementara, menurut istilah ialah ketentuan Allah
Swt, sejak zaman azali sesuai dengan iradah-Nya tentang sesuatu
terhadap makhluk-Nya yang sewaktu-waktu dapat berubah sesuai
dengan situasi, kondisi, usaha dan kehendak Allah yang ada.
‫َللا َُل يغَُيِّرُ َما بقَو ُم‬
َُّ ‫ن‬ ُّ ُ‫ لَهُ معَقِّبَاتُ منُ بَينُ يَدَيهُ َومنُ َخلفهُ يَح َفظُونَهُ منُ أَمر‬.)11(
ُّ ‫َللاُۗإ‬
ُّ ‫َحتّىُ يغَيِّروا َما بأَنفسهمُُۗ َوإ ََا أَ َرا َُد‬
َُ َ‫َللا بقَوُمُ سو ًءا ف‬
ُ‫ل َم َر ُّد لَهُُۚ َو َما لَهمُ منُ دونهُ منُ َوال‬
Artinya: “Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu
mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka
menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak
mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah
keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah
menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada
yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi
mereka selain Dia.”
2

Qadar menurut Bahasa, berasal dari Bahasa Arab diambil dari kata qadara
yaqduru qadiran artinya kuasa mengerjakan sesuatu, ukuran atau ketentuan.
Sementara, menurut istilah ialah ketetapan Allah Swt, terhadap makhluk-Nya dalam
bentuk tertentu yang tidak akan berubah lagi sesuai iradah Allah Swt, dan dapat
diketahui setelah terjadi, yang biasa disebut takdir.
Iman artinya percaya. Iman kepada qada dan qadar ialah meyakini dan
mempercayai dengan sepenuh hati bahwa semua yang ada di Dunia ini dan segala
sesuatu yang akan terjadi bagi semua Makhluk Hidup itu merupakan ketentuan,
ketetapan dan kehendak Allah SWT dan semua itu telah menjadi bukti Kekuasaan
dan Kebesaran Allah SWT. Iman kepada qada dan qadar termasuk rukun iman yang
ke-6.
Qada dan qadar merupakan satu kesatuan. Qada merupakan ketentuan,
kehendak dan kemauan Allah swt (ibarat rencana). Sedangkan Qadar merupakan
perwujudan / implementasi dari rencana / kehendak Allah swt. Qada
bersifat qodim (lebih dahulu ada), sedangkan qadar bersifat hudus (baru).
Contoh qada dan qadar missal ada seseorang yang menderita sakit kanker, segala
upaya telah dilakukan untuk menyembuhkan penyakit tersebut.mulai dari mencari
pakar dan mengeluarkan banyak uang, segala usaha sudah dilakukan namun
penderita kanker itu akhirnya meninggal dunia. Dari kejadian ini dapat dikatakan
kenyataannya orang yang sakit dan melalukan segala upaya untuk sembuh tetap
meninggal dunia = qadar. Sementara kenyataan bahwa orang tersebut meninggal
dunia terserang penyakit kanker adalah qada.
Ikhtiar dan Tawakal
A. Ikhtiar

Qada dan qadar Allah Swt tidak dimaksudkan untuk membuat


manusia pasrah. Tetapi, manusia harus selalu berusaha atau ikhtiar
untuk mengubah nasibnya menjadi lebih baik. Sebagaimana firman
Allah Swt pada QS.ar-Rad ayat 11:

ُ َ ‫ل يغ َِّيرُ َُما ِّبقَومُ َحت‬


‫ى‬ َُ ‫ّللا‬
ََُ ‫ن‬ َُِّ ‫ن يَ َدي ُِّه َو ِّمنُ خَل ِّف ُِّه يَحفَظوُنَهُ ِّمنُ أَم ُِّر‬
َُ ‫ّللاُۗ ِّإ‬ ُِّ ‫لَهُ معَ ِّقبَاتُ ِّمنُ بَي‬
ُ‫ل َم َر َُد لَهُُۚ َو َما لَهمُ ِّمنُ دو ِّن ُِّه ِّمنُ َوال‬ َُ ‫يغ َِّيروا َما ِّبأَنف ِّس ِّهمُُۗ َو ِّإ َذا أ َ َرا َُد‬
ُ َ َ‫ّللا ِّبقَومُ سو ًءا ُف‬
Artinya :Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu
mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka
menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah
keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada
pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan
terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan
sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.
Ikhtiar adalah usaha manusia untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya, baik secara material maupun spiritual
agar masa depan hidupnya selamat sejahtera di dunia dan
akhirat. Ikhtiar harus dilakukan dengan sungguh;sungguh
tidak boleh menyerah dan apabila gagal antara lain
disebabkan oleh kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki
maka hendaknya bersabar.

Agar dapat berhasil, ikhtiar harus dilandasi dengan


niat ikhlas untuk mendapatkan rida Allah,beribadah dan
berdoa kepada Allah serta diiringi perbuatan yang baik
B. Tawakal

Tawakal adalah penyerahan segala sesuatu kepada Allah SWT atau


menggantungkan urusan diri pada Allah setelah berikhtiar. Orang yang bertakwa
harus berpasrah diri jika telah berikhtiar dan tidak ada lagi yang daqpat dilakukan
dan apapun hasilnya maka harus diterima dengan sikap tawakal.
Surat at-taubah/9:

َ َ‫عل‬
َُ‫ىُّللاُِّفَليَتَ َو َك ِّلُالمؤ ِّمنُون‬ َ ُ‫ُّللاُلَنَاُه َوُ َمو َلنَا‬
َ ‫ُۚو‬ َ ‫ب‬ َ َ‫صيبَنَاُإِّ َلُ َماُ َكت‬
ِّ ‫قلُلَنُي‬

Artinya : Katakanlah: "Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah
ditetapkan Allah untuk kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-
orang yang beriman harus bertawakal".

Apabila ketakwaan seseorang


tetap dipelihara dan dilaksanakan
secara konsisten, Allah akan
memberikan jalan keluar dan
mencukupi keperluannya.
Implementasi
qada dan qadar
dalam kehidupan
sehari hari

Setiap manusia yang lahir ke dunia bukanlah atas kehendaknya


sendiri. Semuanya berjalan berdasarkan ketentuan dan kehendak
Allah Swt. Yang dikenal dengan sunnatullah.
Akan tetapi, manusia berbeda dengan hewan dan tumbuhan,
atau terlebih benda mati karena diberi akal pikiran. Dalam hal ini
manusia menggerakkan sendiri (mukhayyar) akan nasibnya
meskipun dalam hal tertentu ditentukan oleh Allah SWT (musayyar).
Adapun dalil aqli (akal) tidak memustahilkan adanya qada Allah,
takdir-Nya, kehendak-Nya , keinginan-Nya dan, pegaturan-Nya
Percaya kepada takdir Allah SWT hendaknya dipahami dan diyakini dengan hati-hati dan
didasari dengan iman yang kukuh, pengetahuan yang luas, dan ikhlas sehingga tidak
menimbulkan pemahaman yang salah atau terhindar dari akidah yang menyesatkan.
Dalam hal-hal tertentu manusia memiliki otoritas atau kebebasan untuk memilih dan
berbuat sesuai dengan kodratnya sebagai makhluk Allah SWT
Dalam kehidupan ini, manusia sebagai makhluk pribadi sekaligus sebagai makhluk sosial
mau tidak mau harus menerima terhadap qada dan qadar yang akan menimpanya, apakah
itu qada baik maupun qada buruk. Tidak ada seorang manusiapun yang dapat melawan
takdir Allah. Walaupun demikian, tidak berarti manusia harus pasrah menunggu takdir
Allah SWT. Akan tetapi manusia wajib menjalani dan mnaati semua ketentuan Allah dengan
penuh keikhlasan dan keridaan sambil berharap semoga Allah selalu memberikan yang
terbaik kepadanya.
Perilaku yang Mencerminkan Iman kepada
Qada dan Qadar Allah swt.

Orang beriman harus meyakini bahwa yang telah digariskan


dalam qada dan qadar adalah baik dan tidak sedikit pun
keburukan. Adapun perilaku yang mencerminkan iman kepada
qada dan qadar antara lain:

1. Berjiwa qana’ah yakni sikap rela menerima dan


merasa cukup dengan apa yang dimiliki serta
menjauhkan diri dari sifat tidak puas dan merasa
kurang.
2. Berani menghadapi persoalan hidup karena yakin
semua yang dialami adalah ujian dari Allah swt.
3. Senantiasa berprasangka baik kepada Allah swt ketika
menghadapi kesulitan hidup.
4. Memiliki keberanian dalam berjuang menegakkan
kebenaran dan keadilan karena yakin bahwa hidup
dan mati ada pada kuasa Allah swt.
5. Memiliki jiwa yang tenang, tidak mudah terpengaruh
oleh lingkungan yang kurang baik.
6. Cukup tenteram hidupnya karena merasa bahwa
dirinya selalu dekat dengan Allah swt.
7. Mampu mengendalikan dirinya disaat duka maupun
suka.
Hikmah Penghayatan Iman kepada Qada
dan Qadar

Bila kita meyakini adanya qada dan qadar Allah SWT. maka kita pasti akan memahami
hikmah yang terkandung didalamnya sebagai berikut:
1. Kita akan terhinda dari sikap sombong/takabur Karena Allah SWT turut berperan dalam
kehidupan kita.
2. Bila kita selalu berpikir positif dalam setiap langkah dan perbuatan kita maka, insya Allah
hasil yang diperoleh juga akan baik dan positif.
3. Tidak berprasangka buruk kepada Allah Swt. Karena kita meyakini apapun kehendak Alllah
Swt pasti yang terbaik bagi hambanya dan tidak ada keburukan sedikit pun.
4. Meyakini bahwa segala sesuatu dapat diperoleh dengan usaha sendiri dan hasilnya
diserahkan kepada Allah Swt. Karena Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, sampai
kaum itu merubahnya sendiri.
5. Memahami bahwa setiap manusia memiliki langkah-langkah kehidupan : berikhtiar,
berdoa, dan bertawakal kepada Allah swt.
6. Bilam mendapat nikmat senantiasa bersyukur ,bila diberi ujian/musibah senantiasa
bersabar tetap berusaha meraih hal-hal positif.
7. Tidak meminta pertolongan (tidak bergantung/berharap/meminta kepada orang lain)
kecuali kepada Allah Swt.
8. Meyakini jika doa yang dipanjatkan dengan ikhlas dan sungguh-sungguh akan mendapat
jawaban dari Allah Swt, pada waktu yang tepat dengan hasil yang

Anda mungkin juga menyukai