PENDAHULUAN
b) Qadar
Dari sudut terminologi, qadar adalah terjadinya suatu ciptaan yang sesuai
dengan penetapan (qadha). Atau secara sederhana, qadar ialah ketetapan Allah
yang telah terbukti dan diketahui sudah terjadi.
Beriman kepada qadha dan qadar berarti harus beriman kepada Ilmu Allah
yang merupakan deretan sifat-sifat-Nya sejak azali. Allah mengetahui segala
sesuatu. Tidak ada makhluk sekecil apa pun di langit dan di bumi ini yang tidak
Dia ketahui. Dia mengetahui seluruh makhluk-Nya sebelum mereka diciptakan.
Dia juga mengetahui kondisi dan hal-hal yang sudah terjadi maupun yang akan
terjadi di masa yang akan datang.
Penulisan Takdir
Sebagai mukmin, kita harus percaya bahwa segala sesuatu yang terjadi,
baik di masa lampau, masa kini, maupun masa yang akan datang, semuanya telah
dicatat dalam Lauhul Mahfuzh dan tidak ada sesuatu pun yang terlupakan oleh-
Nya.
Seorang mukmin yang telah mengimani qadha dan qadar harus mengimani
masyi`ah (kehendak Allah) dan kekuasaan-Nya yang menyeluruh. Apapun yang
Dia kehendaki pasti terjadi meskipun manusia tidak menginginkannya. Begitu
pula sebaliknya, apa pun yang tidak dikehendaki pasti tidak akan terjadi meskipun
manusia memohon dan menghendakinya. Hal ini bukan dikarenakan Allah tidak
mampu melainkan karena Allah tidak menghendakinya.
Penciptaan Allah
Inilah empat rukun beriman kepada qadha dan qadar yang harus diyakini
setiap muslim. Maka, apabila salah satu di antara empat rukun ini diabaikan atau
didustakan, niscaya kita tidak akan pernah sampai kepada gerbang keimanan yang
sesungguhnya. Sebab, mendustakan rukun-rukun tersebut berarti merusak
bangunan iman terhadap qadha dan qadar dan ketika bangunan iman itu rusak,
maka hal tersebut juga akan menimbulkan kerusakan pada bangunan tauhid itu
sendiri.
BAB II
PEMBAHASAN