Anda di halaman 1dari 3

BERBAIK KEPADA DIRI SENDIRI

Penyusun : Mayang Tungga Dewi


Definisi berbaik menurut KBBI

1. Tidak bermusuhan, berdamai, rukun


2. Damai kembali, menjadi karib, menjadi rukun

Berbaik kepada diri sendiri artinya adalah tidak bermusuhan dengan diri sendiri, berdamai dengan
diri sendiri, mengasihi diri sendiri.

Dalam Matius 22 : 39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah : kasihilah sesamamu
manusia seperti dirimu sendiri.

Sebelum kita bisa mengasihi orang lain Firman Tuhan berkata bahwa kita harus mengasihi diri kita.
Karena saat kita bisa mengasihi diri sendiri dengan benar, maka kita bisa mengasihi orang lain
dengan cara yang benar pula. Cara kita mengasihi diri kita akan menentukan cara kita mengasihi
sesame, pasangan hidup, anak-anak dan orang-orang di sekeliling kita.

Oleh karena itu penting sekali kita mengalami BERBAIK KEPADA DIRI SENDIRI.

1. Berbaik kepada diri sendiri dimulai dengan menerima diri sendiri dengan benar.
Kita seringkali menaruh ekspektasi terhadap orang-orang di sekeliling kita. Bagaimana
mereka mengasihi kita, memperlakukan kita, sehingga secara tidak sadar kita berupaya
untuk menjadi seperti yang orang lain inginkan, menggunakan standard dunia. Misalnya
supaya dihargai oleh teman seseorang merokok, supaya diakui oleh orang lain menggunakan
barang-barang bermerk dari ujung kepala sampai ujung kaki (dimana untuk memperoleh
barang-barang tersebut dengan cara yang tidak benar misal mencuri, menipu, dll). Akibatnya
kita tidak puas dengan keberadaan diri kita sendiri dan banyak juga yang mengalami depresi
dan berakhir bunuh diri. Iblis berusaha untuk meracuni pikiran dan hati dengan pemahaman
yang salah tentang diri kita (sesuai dengan job desc nya iblis yaitu mencuri, membunuh dan
membinasakan). Berbeda dengan kedatangan Tuhan untuk memberi kehidupan bahkan
kehidupan kekal kepada kita semua.
Jadi bagaimana kita bisa menerima diri sendiri dengan benar ?
a. Pandanglah diri sendiri seperti Tuhan memandang kita
Kita adalah ciptaan Tuhan yang berharga dan mulia. Kita diciptakan segambar dan
serupa dengan Tuhan. Tidak ada ciptaan Tuhan yang gagal, tidak ada tujuan. Kita
diciptakan untuk meggenapi kehendak Tuhan yaitu menjadi penyembah Tuhan dan
melakukan pekerjaan baik. Bahkan dalam Mazmur 139 : 13 -15 penciptaan manusia
sungguh indah dalam rencana Tuhan.
Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan
ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa
yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya. Tulang-tulangku tidak terlindung
bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di bagian-
bagian bumi yang paling bawah;
b. Berdamai dengan diri sendiri
Artinya kita menerima rangkaian yang ditetapkan Tuhan atas hidup kita (merupakan hak
prerogative Tuhan). Kemudian terima dulu keadaan kita meskipun keadaan kita
sekarang merupakan tuaian kita di masa lalu. Syukuri keberadaan kita karena semua itu
tidak lepas dari rencana Tuhan. Jadikan Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Raja kita, dan
jadikan Firman Tuhan sebagai penuntun kita sehingga kita memandang segala sesuatu
sesuai dengan standarnya Tuhan.
2. Berbaik kepada diri sendiri juga kita menjadi orang yang bijak
Efesus 5 : 15 – 18 Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup,
janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada,
karena hari-hari ini adalah jahat. Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah
supaya kamu mengerti kehendak Tuhan. Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena
anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh,
a. Bijak menggunakan waktu
Saat kita berbaik kepada diri sendiri kita mendorong diri kita untuk lebih efektif dan
efisien menggunakan waktu yang Tuhan berikan. Di dalam Mazmur 90 : 12, Musa
menuliskan betapa sesungguhnya kita memerlukan hikmat Tuhan untuk mengatur
waktu-waktu yang kita miliki. “Ajari kami menghitung hari-hari kami dan menyadari
betapa sedikitnya hari-hari itu! Tolonglah kami untuk menjalani hidup sebagaimana
patutnya!. Mari Sadari keterbatasan waktu yang ada, hargailah dengan sungguh-
sungguh, pergunakanlah untuk hal-hal yang penting dan berguna, serta milikilah
prioritas yang benar.
b. Bijak dalam mempergunakan tubuh kita
1 Kor 6 : 19 Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam
di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, — dan bahwa kamu bukan
milik kamu sendiri?
Saat kita menyadari bahwa tubuh kita ini adalah bait Roh Kudus, kita akan bersungguh-
sungguh merawat tubuh jasmani kita. Misal dengan makan makanan bergizi, memiliki
waktu istirahat yang cukup, tidak merokok, tidak mabuk-mabukan, tidak menggunakan
narkoba.
Bijak mempergunakan mulut kita untuk berkata benar, berkata yang menguatkan orang
lain dan saling membangun.

3. Berbaik kepada diri sendiri dengan kita murah hati


Amsal 11 : 17 Orang yang murah hati berbuat baik kepada diri sendiri, tetapi orang yang
kejam menyiksa badannya sendiri.
Mengapa dikatakan bahwa orang yang murah hati berbuat baik kepada diri sendiri ? Karena
saat kita melakukan kebaikan ada perasaan senang, sukacita, bahagia. Secara tidak langsung
kita sedang memberi makan jiwa kita. Kita memiliki ketenangan dan memiliki kesadaran
bahwa kita menjadi penyalur kasih Allah dan kita berfungsi sesuai dengan keinginan Allah
yaitu melakukan pekerjaan baik (Efesus 2 : 10).

Anda mungkin juga menyukai