3. Bagaimana kita ingin memulai menjadi orang yang bisa mendengar panggilan Tuhan sehingga kita
mampu menjalankan panggilannya?
1. Kata taat berasal dari bahasa Arab taat yang memiliki makna menuruti atau mengikuti. Secara istilah
taat berarti mengikuti dan menuruti keinginan atau perintah dari luar diri kita. Dengan kata lain, taat
artinya tunduk, patuh saat kita mendapat perintah atau larangan untuk dihindari. Contohnya :
· Melaksanakan rukun iman, yaitu iman kepada Allah, malaikat, rasul, kitab, qada dan qadar, serta hari
akhir.
· Melaksanakan rukun islam, yaitu membaca kedua syahadat, shalat, puasa, zakat, dan haji bagi yang
mampu.
2. Tunduk berarti patuh; menurut (tentang perintah, aturan, dan sebagainya). contohnya
-melaksanakan perintah tuhan karena ia tunduk pada agamanyaa
-melaksanakan nasihat yang diberi orang tua karna ia tunduk pada orangtua
3. hina adalah perbuatan yang tidak baik contohnya
(contohnya nyari sendiri aja, bingung soalnya)
1. Mengenali Diri
Ajaran Allah yang terlihat sebagai bentuk pengekangan justru merupakan cara agar manusia
semakin mengenali dirinya. Ketaatan pada Tuhan akan membantu manusia mengukur kadar
kualitas dirinya sendiri. Dengan mengetahui potensi baik dan buruk dalam diri, manusia akan
mengenali diri, sehingga tahu apa yang pantas dilakukan dan yang tidak pantas.
2. Rendah Hati
Semakin taat kepada Allah, semakin besar rasa rendah hati kita sebagai manusia. Kebesaran
Tuhan yang menciptakan alam semesta akan menumbuhkan rasa rendah hati bagi sesama.
Kebesaran Tuhan memaafkan kesalah manusia akan menumbuhkan rasa welas asih sesama
manusia. Inilah ajaran dari Tuhan untuk manusia, agar manusia menciptakan kedamaian, bukan
penghancuran di muka bumi.
Manusia yang taat pada ajaran Allah akan senantiasa mengimplementasikan ajaran-ajaran Tuhan
dalam hidupnya. Manusia akan senang menolong sesama, membantu sesama dan melindungi
yang lemah. Ketaatan pada Allah akan tercermin dari sikap kita kepada sesam manusia.
4. Optimistis
Orang yang selalu taat pada Tuhan akan selalu terlihat optimis, karena mereka menganggap
Tuhan memberi jalan bagi manusia yang selalu berusaha melakukan kebaikan. Manusia selalu
percaya jika ada Tuhan yang mengatur jalannya rejeki dan takdir seseorang, dan tugas manusia
cukup berusaha dan berdoa. Sikap optimis akan membantu manusias mewujudkan cita-citanya.
Lingkungan adalah mahluk hidup ciptaan Allah, oleh karena itu manusia patut menjaga dan
memelihara lingkungan. Memelihara lingkungan sama dengan menyelamatkan kehidupan
seluruh mahluk hidup yang mengambil manfaat di alam.
6. Manfaat Perdamaian
Allah membenci permusuhan apalagi pertikaian, oleh karena itu jika manusia taat pada Allah,
maka manusia mampu menghindarkan dirinya darinya pertikaian sesama manusia.
Salah satu kisah di masa lalu yang sangat menyentuh adalah, kisah seorang pelacur yang masuk
surga karena menolog seekor anjing yang kehausan. Hewan adalah mahluk hidup, dan juga
ciptaan Allah, menyayangi hewan berarti menyayangi mahluk yang diciptakan oleh Allah.
Allah selalu bermurah hati pada hambanya yang selalu taat dan mengikuti perintah dan menjauhi
larangan. Jika manusia diuji dengan harta, maka sepatutnya manusia membelanjakan harta di
jalan yang benar seperti menyantuni fakir miskin dan anak yatim. Cara Allah menguji kita
dengan harta akan membuat manusia belajar bersyukur dengan rejeki yang dimiliki, dan semakin
peduli dengan keadaan sesama manusia.
9. Rasa Hormat
Allah membenci anak yang tidak menghargai dan menghormati orangtuanya. Allah
memerintahkan agar-agar setiap anak wajib mematuhi dan mendengar kedua orangtua karena
orangtua lah yang membesarkan anak dari kecil hingga dewasa. Perintah ini membuat manusia
lebih peka dengan kesulitan orang tua sehingga seorang anak senantiasa melakukan kebajikan
untuk meringankan beban orang tuanya.
Allah melarang manusia bergunjing keburukan orang lain dan hadist meriwayatkan bahwa
manusia yang senang bergunjing sama dengan memakan bangkai dirinya sendiri. Orang yang
senang bergunjing sama dengan seseorang yang mengeluarkan bau busuk dalam dirinya.
Larangan ini ditujukan agar manusia menjauhi perbuatan menggunjing karena bergunjing tidak
membawa manfaat bagi sesama.
Mengapa Allah melarang manusia bergunjing karena dari hasil bergunjing selalu menimbulkan
fitnah. Allah mengibaratkan jika fitnah lebih kejam dari pada pembunuhan. Mentaati perintah
Allah untuk tidak bergunjing berarti menyelamatkan diri Anda dari fitnah yang berbahaya.
Demikian manfaat Taat pada Allah, pada dasarnya perintah taat kepada Allah adalah bentuk
kasih sayang Allah agar manusia hidup dengan baik di muka bumi.
Sebelum mengetahui apa panggilan kita masing-masing, kita harus punya hubungan yang dekat
dengan Tuhan Yesus terlebih dahulu. Karena Tuhan ingin hubungan yang intim dengan
jemaatnya.
Dalam Yohanes 14: 6 disebutkan bahwa,”Kata Yesus kepadanya: Akulah jalan dan kebenaran
dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”
Sepanjang hidup kita, panggilan Tuhan akan membawa tantangan luar biasa, stress, dan frustasi.
Kita tidak akan sukses kalau setiap apa yang dilakukan tidak melalui bimbingan Tuhan Yesus.
Serahkan semuanya kepada Tuhan dan bimbingan Roh Kudus. Janganlah berpegang pada
pengertian kita sendiri.
Kamu pasti terkejut saat tahu bahwa pekerjaanmu saat ini bukanlah panggilanmu. Banyak orang
berganti-ganti pekerjaan semasa hidupnya. Toh nantinya saat hari tuapun mereka akan pensiun
dari pekerjaannya. Lalu kalau begitu apakah panggilannya sudah selesai? Bukan.
Pekerjaan kita saat ini hanya instrumen atau sarana yang membantu kita untuk mengetahui
panggilan hidup kita. Misalnya saja, seorang montir punya peralatan untuk membetulkan
kerusakan pada mesin. Apabila alatnya rusak atau hilang, ia dapat membeli yang baru supaya
bisa tetap bekerja bukan.
Sama seperti seseorang yang menjadi pelayan di restoran. Dia sebenarnya punya panggilan untuk
melayani orang lain, karena dengan melayani dia merasa senang dan puas. Jadi jika dia berhenti
dari pekerjaannya dan mencari tempat yang baru, ia akan terus mencari tempat dimana ia juga
bisa melayani orang lain.
Terkadang manusia menggunakan pekerjaan atau karir sebagai tolak ukur kesuksesan. Jika sudah
bisa menghasilkan uang yang banyak, maka kita sukses. Padahal Tuhan tidak menginginkan
uang. Ia ingin agar kita mampu mengerjakan tugas yang sudah Ia berikan pada kita.
Hal yang paling penting dan perlu kita ingat adalah pekerjaan atau karir bisa datang dan pergi.
Tapi untuk panggilan hidup, Tuhan sudah menentukan misinya dari awal, tetaplah melakukannya
sampai kita kembali dipanggil-Nya.
Suatu hari kamu membuka email dan tiba-tiba mendapatkan email yang menyatakan panggilan
kita di dalamnya. Atau tiba-tiba ada suara dari langit yang berbicara tentang tujuan hidup kita.
Apakah kamu percaya hal itu begitu saja? Bagaimana kita bisa yakin?
Kapanpun dimanapun kita mau mendengar suara Tuhan, metode yang digunakan biasanya:
berdoa, membaca Firman Tuhan atau Alkitab, mendengar dari orang lain, dan masih banyak lagi.
Sebenarnya Tuhan sudah memberikan setiap kita kemampuan yang unik untuk mengetahui
panggilan Tuhan pada hidup kita.
“Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih karunia yang
dianugerahkan kepada kita: Jika karunia itu adalah untuk bernubuat baiklah kita melakukannya
sesuai dengan iman kita. Jika karunia untuk melayani, baiklah kita melayani; jika karunia untuk
mengajar, baiklah kita mengajar; jika karunia untuk menasihati, baiklah kita menasihati. iapa
yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia melakukannya dengan hati yang ikhlas; siapa
yang memberi pimpinan, hendaklah ia melakukannya dengan rajin; siapa yang menunjukkan
kemurahan, hendaklah ia melakukannya dengan sukacita.”
Memang sulit bagi kita untuk mengetahui panggilan Tuhan. Sewaktu kita menggunakan bakat
dan karunia kita untuk melayani orang lain, kita akan mengenali karya yang sesuai. Hal itu akan
membuat kita merasa penuh rasa bahagia. Disinilah kita akan tahu tujuan atau panggilan hidup
yang sebenarnya.
Tugas Perutusan
Saat kita melakukan tindakan kasih pada sesama,secara tidak langsung kita telah
melaksanakan sebagian dari tugas perutusan Yesus. Kita diutus oleh Yesus untuk mewartakan
kabar sukacita. Tindakan Kasih adalah contoh perwujudan dalam melaksanakan tugas perutusan.
Saat melaksanakan perbuatan kasih ,ada perasaan senang,bangga,dan bahagia.Demikian
hendaknya kita merasakan hal yang sama ketika dapat melaksanakan tugas perutusan kita
sebagai murid Yesus.
Kita sebagai murid Yesus diberi tugas untuk mewartakan Kabar Gembira tentang datangnya
Kerajaan Allah,yang berarti datangnya kedamaian,kerukunan,persaudaraan,keadilan, dan cinta
kasih Tugas yang Tuhan Yesus berikan berisiko besar,banyak tantangan dan hambatan,baik dari
dalam diri kita maupun dari luar diri kita.Namun, Yesus memberi jaminan bahwa ia selalu
menyertai kita,artinya Ia akan selalu menjaga dan menolong kita.
Yesus mengutus 70 murid-Nya untuk berdua dua mendahului-Nya, tugas ini termasuk tugas
yang berat ini tampak dalam perkataan Yesus "Aku mengutus kamu, seperti anak domba ke
tengah tengah serigala". Yesus juga menyertai, menjaga dan menolong kita. Yesus
memperingatkan kita supaya "jangan takut" (bdk.Mat 10:28)
Kita memiliki tugas perutusan sebagai murid Kristus yang berarti, kita ikut ambil bagian dalam
mewartakan Injil tentang datang-Nya Kerajaan Allah dengan kata dan perbuatan, kita
mengupayakan terciptanya, kedamaian, kerukunan, persaudaraan, keadilan, cinta kasih di mana
kita berada, dalam melaksanakan tugas perutusan kita , kita sadar akan tantangan dan hambatan
yang kita jumpai, tetapi Tuhan senantiasa menyertai kita, maka tidak perlu takut.