Anda di halaman 1dari 15

Bab 6 indahnya saling membantu dan hidup rukun

1. Membaca Q.S. al-Ma'idah/5:2

Artinya:

”…Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan
tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan…” (Q.S. al-Ma'idah/5:2)

Penggalan Q.S. al-Ma'idah/5:2 ini berisi tentang ajakan tolong-menolong dalam


(mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam perbuatan dosa dan
permusuhan. Kita diharuskan saling menolong kepada sesama kita dalam perbuatan baik dan
ketaqwaan, sebaliknya hindari saling menolong dalam perbuatan dosa dan permusuhan.

2. Membaca Q.S. al-Ma'idah/5: 3

Artinya:
”…Pada hari ini, orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu,
sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku. Pada
hari ini, telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan
nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridaa Islam sebagai agamamu. …”
Pada Q.S. al-Ma'idah/5:3, diharapkan kita harus takut hanya kepada Allah Swt. Segala
perintah Allah Swt. harus kita laksanakan, dan segala larangan Allah Swt. harus kita hindari.
Jadi, ajaran Islam yang disampaikan Nabi Muhammad saw. harus kita yakini dan amalkan.
Karena Allah Swt. telah menyempurnakan sekaligus rida, bahwa agama Islam menjadi agama
Nabi Muhammad saw dan pengikutnya. Di samping itu, kita harus mensyukuri nikmat yang
Allah Swt. berikan kepada kita.

3. Membaca Q.S. al-Hujurat/49:12

Artinya:

Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian
prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah
ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang
suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan
bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang

Pada Q.S. al-Hujurat ayat 12, ini Allah Swt. mengingatkan kita untuk menjauhi sifat
prasangka atau mencari-cari kesalahan orang lain atau bergunjing karena semua perbuatan itu
dosa. Allah Swt. menyamakan orang yang suka bergunjing seperti orang yang suka memakan
daging saudaranya yang sudah mati. Tentu kamu merasa jijik.

Oleh sebab itu, taatilah perintah Allah Swt. dan jauhi larangan-Nya, termasuk bergunjing
atau menceritakan kejelekan orang lain. Jika kita telah berbuat salah dan dosa karena telah
melanggar larangan Allah Swt., segeralah bertobat dan bertakwa kepada Allah Swt,
sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat, lagi Maha Penyayang.

4. Membaca Q.S. al-Hujurat/49:13

Artinya:

Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu
saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang
yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.
Kandungan Q.S. al-Hujurat/49:13
Allah Swt. menciptakan manusia terdiri dari laki-laki dan perempuan. Manusia itu suka
berkumpul dan berkelompok sehingga mereka membentuk suatu suku atau bangsa. Kita harus
saling mengenal satu sama lainnya. Dengan demikian, tidak ada di antara kita saling
menganggap diri paling benar atau paling baik. Allah Swt. sudah mengingatkan, bahwa
sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah Swt. ialah orang yang paling
bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui lagi Mahateliti.

BAB 7 beriman kepada qada dan qadar

Qada’ adalah keputusan atau ketetapan terhadap suatu ketentuan yang telah ditetapkan oleh
Allah Swt. bagi makhluk-Nya. Qada’ tidak dapat diubah dan tidak dapat ditunda atau
dimundurkan.
Contoh-Contoh Qada’

 Matahari terbit dari timur dan tenggelam di barat.


 Kematian pasti datang.
 Bumi serta planet-planet lainnya berputar sesuai porosnya

Hikmah Beriman kepada Qada’

Seseorang yang beriman kepada qada’ akan bersikap dan berperilaku, antara lain sebagai
berikut.

1. Datang ke sekolah atau kegiatan lainnya tepat waktu.


2. Memanfaatkan waktu untuk belajar dan hal lain yang positif.
3. Menerima berapa pun uang jajan yang diberikan orang tua.
4. Tidak bersikap sombong di rumah, di sekolah atau di lingkungan masyarakat.
5. Berhati-hati jika berada di tempat keramaian atau di jalan raya yang padat kendaraan.
6. Bertanggung jawab atas tugas yang diberikan kepadanya.
7. Santun dan rendah hati dalam bersikap di mana pun ia berada.

Beriman kepada qada menyebabkan kita terdorong berusaha dan menerima hasil usaha
dengan lapang dada

Qadar

Qadar atau takdir adalah segala ketentuan Allah Swt. yang telah berlaku terhadap semua
makhluk-Nya. Namun, Qadar dapat diubah dengan usaha manusia atau ikhtiar.

Contoh-Contoh Qadar

1. Menjadi pintar dan menjadi juara kelas karena belajar dan berdoa.
2. Menjadi juara lomba pidato atau juara lomba cerdas cermat karena gigih berlatih.
3. Menjadi anak yang disenangi dalam pergaulan karena ramah dan suka menyapa
kepada siapa saja.
4. Menjadi anak yang pandai membaca al-Qur’an dan menjadi qari/qariah terbaik di
sekolah atau sampai ke tingkat provinsi harus usaha yang gigih

Hikmah Beriman kepada Qadar

Seseorang yang beriman kepada Qadar akan bersikap dan berperilaku, antara lain sebagai
berikut.

1. Menyadari bahwa semua cita-cita yang diinginkan harus diusahakan.


2. Memiliki rasa percaya diri dalam menghadapi tugas. Misalnya mengerjakan PR
sendiri.
3. Giat dan disiplin dalam belajar. Misalnya, sebelum berangkat tidur, harus belajar
terlebih dahulu.

Beriman kepada qadar menyebabkan kita berperilaku percaya diri, sportif dan mengakui
kelebihan orang lain yang berusaha / berikhtiar
BAB 8 Senangnya beraklak terpuji

Arti Berbaik Sangka

Dalam KBBI, kata ”sangka” artinya duga atau taksir. Berbaik sangka adalah menduga yang
baik terhadap sesuatu.

Kita harus selalu berbaik sangka atau berpikir positif terhadap orang tua, guru atau teman.

Lawan kata berbaik sangka adalah berburuk sangka atau prasangka. Siswa yang baik akan
menghindari prasangka buruk terhadap orang lain.

Di dalam Q.S. al-Hujurat/49:12, Allah Swt. sudah mengingatkan kita agar menjauhi
prasangka buruk, jangan mencari-cari kesalahan dan kejelekan orang lain. Karena apa yang
kita sangkakan belum tentu kebenarannya. Di samping itu, diri kita belum tentu lebih baik
dari orang yang kita jelek-jelekkan tersebut.

Jadi, kita tidak boleh menjelek-jelekkan teman kita yang ada di sekolah atau di lingkungan
rumah. Pikiran kita hendaknya tidak dipenuhi oleh pikiran-pikiran yang negatif. Sebaliknya,
kita berpikir positif, jernih dan mendoakan kebaikan untuk diri sendiri dan orang lain.

Contoh Berbaik Sangka

1. Tanpa curiga, Ahmad meminjamkan uang jajannya kepada Karim untuk membeli
buku.
2. Kamila menerima peraturan orang tuanya untuk bangun pagi agar bisa salat subuh
berjamaah dan membersihkan tempat tidur sendiri.
3. Karlina menerima aturan orang tuanya untuk mengikuti les privat mengaji di rumah,
walaupun ia tidak keluar rumah setelah pulang sekolah.
4. Herman memahami sahabatnya Zakaria yang tidak ikut piknik ke Taman Mini
Indonesia Indah (TMII) karena ternyata Zakaria harus mengikuti ujian renang.

Simpati

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata simpati berarti: rasa kasih, rasa setuju (kepada),
dan rasa suka. Secara umum, kata simpati dapat diartikan sebagai perasaan kebersamaan
secara sosial hingga seseorang dapat merasakan perasaan orang lain, (biasanya suatu perasan
sedih) dalam dirinya sendiri.

Contoh simpati misalnya saat kita mengetahui orang lain mendapat musibah, seperti orang
tuanya meninggal dunia, kita dapat merasakan kesedihan yang sama.

Contoh Simpati

1. Mendengarkan curahan hati teman hingga selesai.


2. Memosisikan diri kita dalam posisi orang lain yang kesusahan atau gembira.
3. Jangan menyuruh orang lain melakukan sesuatu yang kita sendiri malas atau tidak
melakukannya.
4. Beri aksi nyata dengan menanyakan apa yang bisa kita lakukan untuk membantu. Jika
tidak bisa memberikan apa yang diminta, cari alternatif lain atau menanyakan apakah
ada orang lain yang juga bisa ikut membantu.

Bersikap Toleran

Dalam KBBI, kata toleran adalah kata sifat yang menunjukkan sikap tenggang rasa
(menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan,
kebiasaan, kelakuan, dsb) yang berbeda dengan pendirian sendiri.

Adapun toleransi adalah sikap saling menghormati dan saling bekerja sama di antara
kelompok-kelompok masyarakat yang berbeda, baik secara etnis, bahasa, budaya, politik,
maupun agama.

Contoh Bersikap Toleran

1. Kita menghormati pendapat teman yang berbeda dengan pendapat kita.


2. Kita tidak membuat kegaduhan di masjid saat orang-orang sedang melaksanakan
ibadah salat.
3. Kita tidak memasang petasan yang memekakkan telinga karena bisa saja di sekitar
kita ada bayi atau orang sakit.
4. Kita tidak membuat keributan di kelas saat guru sedang menjelaskan karena teman-
teman lainnya butuh ketenangan untuk belajar.
5. Kita tidak hidupkan radio, VCD atau televisi keras-keras sehingga mengganggu
tetangga.
6. Kita tidak main gitar atau bedug di saat para tetangga sedang istirahat.
7. Kita tidak mengejek kawan yang berbeda suku dan agamanya.

Hidup Rukun

Dalam KBBI, kata rukun berarti baik dan damai; tidak bertengkar, hidup rukun artinya
hidup damai dan tidak bertengkar.

Hidup rukun sangat dianjurkan oleh agama karena manusia diciptakan oleh Allah Swt.
bersuku bangsa yang berbeda yang menyebabkan budayanya pun berbeda. Namun, kita
diajarkan untuk saling rukun karena dalam pandangan Allah Swt., hanya orang bertaqwa
yang tidak membedakan satu dengan yang lainnya. Kita hidup di dunia ini tidak sendiri dan
selalu membutuhkan bantuan dari orang lain. Jadi kita harus membantu ataupun pernah
dibantu

Contoh Hidup Rukun

Contoh-contoh perbuatan yang menyebabkan hidup rukun adalah berikut ini.

1. Setiap akan berbicara atau melakukan kegiatan, harus diperhitungkan baik dan
buruknya.
2. Menghargai orang lain; orang tua, orang yang lebih tua, kakak-adik, teman yang
beragama lain, teman yang berasal dari daerah lain.
3. Berbicara yang baik, tidak dengan kata-kata yang kasar, yang membuat orang lain
marah atau sakit hati.
4. Dalam bertindak, mengutamakan kepentingan orang banyak daripada kepentingan
pribadi. Atau, dalam bertindak, tidak egois yang selalu mementingkan diri sendiri.

Sedangkan contoh-contoh perbuatan yang membuat hidup kita tidak rukun adalah sebagai
berikut.

1. Berbuat lebih mengedepankan emosi atau cepat marah bukan akal sehat.
2. Tidak menghargai orang lain dan atau menganggap diri sendiri paling benar dan
paling pintar.
3. Suka mencela dan mengolok-olok teman. Perbuatan mengolok atau mencela sering
kali menjadi pemicu suatu pertengkaran atau perkelahian.
4. Suka berbicara kasar dan merendahkan orang lain.

Hormat dan Patuh kepada Orang tua, Guru, dan Anggota Keluarga

Kita harus memiliki rasa hormat, sayang dan patuh kepada orangtua, guru dan anggota
keluarga. Orang tua yang memelihari dan membesarkan kita. Guru yang mengajar kita
membaca dan menulis. Sudah sepantasnya kita menghormati dan mematuhi nasihat guru.

Contoh Hormat dan Patuh kepada Orang Tua

1. Memberi salam, minta izin dan mencium tangan orang tua ketika akan berangkat ke
sekolah.
2. Mendoakan orang tua setelah salat.
3. Perintah orang tua untuk belajar sungguh-sungguh, tidak banyak menonton TV,
banyak bermain harus dituruti.
4. Minta izin terlebih dulu jika ingin bermain ke rumah teman.
5. Perintah orang tua untuk mengerjakan salat dan bangun pagi hendaknya dituruti, dan
sebaginya.

Contoh hormat dan patuh kepada guru

1. Ketika bertemu guru, memberi salam kepada guru lalu mencium tangannya.
2. Mendengarkan penjelasan guru di kelas.
3. Saat belajar, tidak banyak bercanda di dalam kelas.
4. Tugas-tugas dari guru dikerjakan tepat waktu.
5. Nasihat untuk kemajuan siswa/i harus dipatuhi.
6. Larangan guru agar tidak mencorat-coret dinding kelas, tidak berkelahi dengan teman,
atau mengganggu teman di kelas hendaknya dipatuhi.

Contoh hormat dan patuh kepada sesama keluarga

1. Jika bertemu saudara/famili yang lebih tua, seperti nenek/kakek, paman/bibi atau
kakak, hendaknya memberi salam dan mencium tangannya.
2. Mematuhi setiap nasihat kebaikan dari anggota keluarga yang lebih tua.
3. Terhadap adik yang lebih muda hendaknya disayangi.
4. Tidak menghidupkan radio atau TV keras-keras di saat ada anggota keluarga (adik
atau kakak atau nenek yang sakit)

Bahasa Indonesia

Subtema 1 : Masyarakat Peduli Lingkungan


Berikut ini adalah langkah-langkah memperkirakan isi teks berdasarkan judul teks nonfiksi.
1. Perhatikan judul teks dengan cermat. Judul teks adalah kepala teks yang dapat
menyiratkan secara pendek isi teks.
2. Menentukan kata kunci pada judul teks nonfiksi. Kata kunci merupakan kata yang
mewakili informasi-informasi penting yang terdapat dalam teks.
3. Memahami makna dari kata kunci. Dengan memahami makna dari kata kunci, maka kita
dapat menemukan perkiraan isi teks.
4. Memperkirakan isi teks. Setelah memahami kata kunci, kalian dapat memperkirakan isi
teks berdasarkan judulnya saja.

Membandingkan Perkiraan Informasi Sebelum dan Sesudah Membaca Teks


Kita dapat memperoleh lebih informasi dengan membaca teks yang tersedia, terkait dengan judul
yang sama.. Untuk menemukan informasi dari teksi nonfiksi:
1. Menentukan dahulu pokok-pokok pikiran yang terdapat dalam setiap paragraf.
2. Menuliskan informasi dari teks dalam bentuk rangkuman.

Makna Proklamasi bagi Bangsa Indonesia


1. Apa judul teks pada bacaan di atas?
Judul teks pada bacaan di atas adalah Makna Proklamasi bagi Bangsa Indonesia

2. Apa kata kunci pada judul bacaan di atas?


Kata kunci pada bacaan di atas adalah Makna Proklamasi

3. Informasi apa yang diperoleh dari bacaan berdasarkan kata kunci?


Berdasarkan kata kunci "Makna Proklamasi" informasi yang diperoleh adalah proklamasi
kemerdekaan dapat dijadikan sarana untuk menuju masyarakat yang sejahtera, adil, dan
makmur.

4. Apa yang dapat kamu lakukan sebagai warga masyarakat dalam memaknai kemerdekaan?
Sebagai warga negara saya memaknail kemerdekaan dengan belajar dengan giat, mengikuti
berbagai perlombaan, dan menjaga persatuan dan kesatuan dengan tidak melakukan
perbuatan-perbuatan yang merugikan masyarakat, belajar lebih tekun untuk memajukan
bangsa, peduli terhadap lingkungan, dan menjaga kerukunan agar keutuhan NKRI terjaga.

Kerukunan di Kampung Wonorejo, Papua


1. Bacaan tersebut berjudul “Kerukunan di Kampung Wonorejo, Papua”
2. Kata kunci yang terdapat pada bacaan di antaranya: transmigran, kerukunan, perbedaan
suku, agama, dan budaya.
3. Berikut informasi dari bacaan berdasarkan kata kunci.

Kampung Wonorejo menunjukkan tentang kerukunan dalam keberagaman. Semua warga


kampung hidup rukun walaupun berbeda asal usul suku bangsa, agama, dan budaya. Keragaman
suku bangsa menjadi modal sosial dalam pembangunan.

Hubungan penduduk asli Papua dan warga transmigran tidak mengalami pengkotakan dalam
menjalankan ibadah. Masing-masing tidak menajamkan identitas tradisi atau agama yang dapat
membuat hubungan menjadi terganggu. Sebaliknya, mereka menganggap bahwa perbedaan
budaya dan agama merupakan kekayaan yang harus dilestarikan.

Warga Kampung Kibay dan Kampung Wonorejo tetap menjaga keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI). Mereka juga menjaga persatuan dan kesatuan serta selalu
menjunjung tinggi semboyan Bhinneka Tunggal Ika dalam segala perbedaan yang ada. Mereka
memiliki jati diri sebagai bangsa Indonesia yang beretika dan santun, serta mempunyai jiwa
gotong royong, dan toleransi tinggi. Mereka ingin menciptakan kehidupan di bumi Indonesia
yang damai tenteram, hidup rukun berdampingan, terhindar dari segala macam bentuk
radikalisme, terorisme, konflik sosial, perang saudara, dan ancaman perpecahan.

Teks “Bahaya Jajanan tidak Sehat di Sekitar Sekolah


1. Bahaya Pangan Jajanan tidak sehat di sekitar Sekolah.
2. Bahaya pangan jajanan. Jajanan anak sekolah yang tidak sehat.
3. Bahaya jajanan anak sekolah yang tidak sehat. Bahwa dalam lima tahun terakhir Badan
POM, menunjukkan, masih banyak jajanan anak sekolah yang tidak sehat. Hasil
pemantauan pangan jajanan anak berkisar 40-44 persen. Bahwa siswa sekolah dasar
cenderung lebih mudah tertarik dengan makanan yang berwarna-warni cerah. Oleh
karenanya, sangat diharapkan peran sekolah untuk menyediakan kantin yang menjual
makanan sehat.
4. Isi bacaan setelah membaca semua teks sama dengan isi bacaan sesuai kata kunci.

Subtema 2 : Membangun Masyarakat Sejahtera


Teks nonfiksi yaitu teks atau tulisan yang dibuat berdasarkan fakta, realita, atau hal-hal yang
benar- benar terjadi.

Gagasan utama adalah suatu gagasan (ide) yang sedang dibicarakan atau dibahas dalam sebuah
paragraf. Gagasan utama disebut juga gagasan pokok, pikiran utama, pokok pembicaraan, atau
pokok pikiran.

Gagasan utama dapat kamu kenali dengan dua cara. Pertama, membaca teks dengan cermat,
kemudian menjawab pertanyaan apa yang sedang dibahas pada teks tersebut? Kedua,
menemukan kalimat utama pada setiap paragraf, kemudian menarik kesimpulan gagasan-
gagasan utama setiap paragraf dan menyimpulkan gagasan utama teks. Kalimat utama adalah
kalimat yang bersifat umum dan mengandung gagasan utama.
Subtema 3 : Masyarakat Sejahtera, Negara Kuat
Jenis jenis paragfraf berdasarkan letak gagasan utama
1. Paragraf deduktif adalah paragraf yang ide pokok atau gagasan utamanya terletak di awal
paragraf dan diikuti oleh kalimat-kalimat penjelas untuk mendukung gagasan utama.
2. Paragraf induktif adalah paragraf yang kalimat topiknya terdapat pada bagian akhir.
3. Paragraf deduktif-induktif adalah paragraf yang kalimat topiknya terdapat pada bagian
awal dan akhir paragraf.

Tema 7

A. Pengertian Pidato
Pidato adalah sebuah kegiatan berbicara di depan umum atau berorasi dengan susunan yang
baik untuk menyatakan pendapatnya, atau memberikan gambaran tentang suatu hal. Pidato
biasanya dibawakan oleh seseorang yang memberikan orasi-orasi dan pernyataan tentang
suatu hal/ peristiwa yang penting dan layak untuk diperbincangkan
B. Tujuan Pidato
 Memberikan sapaan dalam suatu acara.
 Memberi suatu pemahaman atau informasi kepada orang lain.
 Mempengaruhi orang lain agar mau mengikuti keinginan kita dengan suka rela.
 Membuat orang lain senang dengan pidato yang menghibur sehingga orang lain senang
dan puas dengan ucapan yang kita sampaikan
C. Jenis-Jenis
 Pidato Pembukaan Pidato Pembukaan merupakan pidato singkat yang dibawakan oleh
pembaca acara atau MC (master of ceremony).
 Pidato Pengarahan Pidato pengarahan merupakan pidato untuk mengarahkan jalannya
acara pada suatu pertemuan.
 Pidato Sambutan Pidato Sambutan merupakan pidato yang disampaikan pada suatu acara
kegiatan atau peristiwa tertentu yang dapat dilakukan oleh beberapa orang dengan waktu
yang terbatas secara bergantian.
 Pidato Peresmian Pidato Peresmian merupakan pidato yang dilakukan oleh orang yang
berpengaruh untuk meresmikan sesuatu.
 Pidato Laporan Pidato Laporan merupakan pidato yang isinya melaporkan suatu tugas atau
kegiatan.
 Pidato Pertanggungjawaban Pidato Pertanggungjawaban merupakan pidato yang berisi
suatu laporan pertanggungjawaban.
D. Struktur Pidato
1. Pembukaan/ Pendahuluan
- salam pembuka
- sapaan kepada para pendengar yang disampaikan secara runtut
- ucapan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa d. pengantar ke topik
2. Isi pidato (disusun secara sistematis)
- maksud
- tujuan
- sasaran
- rencana
- langkah
3. Penutup
- kesimpulan
- harapan
- pesan
- ucapan terima kasih
- salam penutup
E. Ciri-ciri Pidato
- Memiliki tujuan yang jelas.
- Isinya mengandung kebenaran.
- Penyampaiannya jelas dan juga menarik.
- Menciptakan suasana efektif dengan pendengarnya.
- Cara penyampaiannya sesuai dengan latar belakang pendengarnya.
- Menggunakan intonasi, artikulasi, dan volume yang jelas.
 Intonasi : Naik turunnya lagu kalimat.
 Artikulasi : Bagaimana cara melafalkan bunyi bahasa.
 Volume : Kuat lemahnya dalam mengucapkan suatu kata-kata atau kalimat.
F. Persiapan Pidato
- Mengetahui jenis pidato dan tema acara.
- Wawasan pendengar pidato secara umum.
- Menyiapkan bahan-bahan dan perlengkapan pidato.
- Menyusun kata-kata yang mudah dipahami dan dimengerti.
- Mengetahui lama waktu atau durasi pidato yang akan dibawakan.
G. Teknik-teknik Berpidato
 Pengambilan nafas yang tepat.
 Mengambil posisi berdiri yang nyaman.
 Penggunaan intonasi, volume, dan artikulasi yang jelas.
 Menyiapkan dengan baik materi pidato yang akan disampaikan.
 Menyiapkan catatan kecil sebagai pengingat materi yang akan disampaikan.
H. Cara-cara Berpidato
- Berdiri dengan posisi yang tegap dan melihat ke arah audien atau pendengarnya.
- Menyampaikan pidato dengan bahasa yang santun, jelas, dan mudah dipahami.
- Memberikan sapaan/ penghormatan kepada orang-orang penting yang hadir.
- Menyampaikan pidato dengan tempo yang tepat (tidak terlalu cepat/ lambat).
- Ketika menyampaikan pidato tidak boleh menyinggung perasaan orang lain.

Tema 8
Subtema 1 : Perbedaan Waktu dan Pengaruhnya
Teks Informasi adalah Teks yang berfungsi menyampaikan suatu informasi kepada pemabaca.
Reporter adalah orang yang bertugas meiput berita dilapangan dan melaporkannya kepada
publik. Laporan dapat berbentuk tulisan untuk media cetak. Laporan juga dapat berbentuk lisan
yang disampaikan melalui media elektronik sperti radio dan televisi.

Karangan Nonfiksi
Karangan nonfiksi ialah karangan yang dibuat berdasarkan fakta, realita, atau peristiwa yang
benar-benar terjadi. Tulisan nonfiksi biasanya berbentuk tulisan ilmiah dan ilmiah populer,
laporan, artikel, feature, skripsi, tesis, desertasi, makalah, dan sebagainya.

Perbedaan antara fiksi dan nonfiksi terletak pada masalah faktual atau tidak, imajiner atau tidak.
Perbedaan antara keduanya sama sekali tidak ada hubungannya dengan gaya bahasa atau apa
pun selain masalah fakta atau khayalan.

Karangan nonfiksi berusaha mencapai taraf objektivitas yang tinggi, berusaha menarik, dan
menggugah nalar (pikiran) pembaca. Bahasa karangan nonfiksi bersifat denotatif dan
menunjukkan pada pengertian yang sudah terbatas sehingga tidak bermakna ganda.

Nonfiksi dibagi menjadi 2 seperti berikut.


1. Nonfiksi murni berisi pengembangan berdasarkan data-data yang autentik.
2. Nonfiksi kreatif berawal dari data autentik kemudian dikembangkan sesuai imajinasi
penulisnya yang pada umumnya dalam bentuk novel, puisi, prosa.

Teks Perputaran Bumi dan Akibatnya


1. Sebutkan kata kunci yang kamu temukan pada judul bacaan!
Perputaran bumi
2. Berdasarkan kata kunci tersebut, perkirakan informasi yang akan kamu dapatkan dari
bacaan.
Perkiraan informasi yang akan saya dapatkan adalah lamanya waktu yang
dibutuhkan bumi untuk satu kali putaran, garis bujur dan garis lintang, dan akibat
yang ditimbulkan dari perputaran bumi.
Subtema 2 : Bumiku dan Musimnya
Membaca sekilas dilakukan di dalam hati atau tanpa suara untuk menemukan gagasan utama.
Gagasan utama disebut juga ide utama atau inti dari sebuah paragraf. Gagasan utama dalam
paragraf dapat ditemukan di awal, tengah, atau akhir paragraf.

Dalam teks agak panjang, biasanya terdapat 150-200 kata. Teks di susun dari gagasan utama dan
gagasan pendukung. Setiap paragraf memiliki satu gagasan utama yang merupakan inti dari
pesan yang akan disampaikan. Beberapa gagasan utama paragraf dapat dijadikan dasar untuk
menemukan pokok pikiran dari suatu teks. Oleh sebab itu, sebelum mencari pokok pikiran dari
suatu teks, temukan dahulu gagasan utama setiap paragraf.
Teks Banjir Bukan Sekadar Bencana Alam
Paragraf 1 :
Gagasan Utama :
Faktor-faktor penyebab banjir.

Informasi Penting :
1. Rendahnya kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan, penebangan liar,
pembangunan permukiman tanpa mengindahkan topografi wilayah merupakan
penyebab bencana banjir.
2. Pendangkalan dan penyempitan badan sungai membuat sungai meluap.
3. Menjamurnya rumah di bantaran sungai dapat menyebabkan banjir.
Paragraf 2 :
Gagasan Utama :
Penyempitan sungai akibat pemukiman liar

Informasi Penting :
1. Penertiban permukiman liar menjadikesulitan pemerintah daerah
2. Luapan sungai dapat terjadi hingga ketinggian 1-2 meter.
3. Permukiman di bantaran sungai sangat berisiko ketika curah hujan tinggi.
Paragraf 3 :
Gagasan Utama :
Penyebab banjir akibat pembangunan kota.

Informasi Penting :
1. Sebagian besar wilayah Manado terdiri atas perbukitan, sementara wilayah daratan
dengan permukaan datar sangat terbatas luasnya.
2. Sejalan dengan bertambahnya penduduk, banyak bukit dan lereng kemudian diubah
menjadi perumahan.

Ringkasan bacaan “Banjir Bukan Sekadar Bencana Alam”


Banjir menjadi ancaman diberbagai wilayah Indonesia. Faktor-faktor penyebab banjir antara
lain rendahnya kesadaran masyarakat, pendangkalan dan penyempitan badan sungai, serta
menjamurnya rumah di bantaran sungai.

Tumbuhnya permukiman liar di bantaran sungai mendorong penyempitan badan sungai.


Penertiban permukiman liar menjadi kesulitan pemerintah daerah. Luapan sungai dapat
terjadi hingga ketinggian 1-2 meter. Permukiman di bantaran sungai sangat berisiko ketika
curah hujan tinggi.

Di Manado rawan banjir dan longsor terjadi akibat pembangunan kota. Sebagian besar
wilayah Manado terdiri atas perbukitan, sementara wilayah daratan dengan permukaan
datar sangat terbatas luasnya. Banyak bukit dan lereng kemudian diubah menjadi
perumahan.

Anda mungkin juga menyukai