Anda di halaman 1dari 13

Pelajaran 8

Senangnya Berakhlak
Terpuji
Amati Gambar Berikut !
Akhlak Terpuji

Berbaik Sangka atau


Bersikap Simpati
Husnudzon

Bersikap Toleran Hidup Rukun

Hormat dan Patuh kepada


Orang tua, Guru, dan Anggota
Keluarga
Berbaik Sangka atau
Husnudzon

Menduga hal-hal yang Lawan katanya adalah


baik terhadap sesuatu berburuk sangka atau
su’udzon
Allah Swt. di dalam Q.S. al-Hujurat/49:12
berirman:

”Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak prasangka, sesungguhnya sebagian


prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah
ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu
yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan
bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat, Maha Penyayang."
Contoh Berbaik Sangka atau
Husnudzon

Tidak sembarangan menuduh ibadah orang lain


yangnampak sebagai riya’

Tanpa curiga, Ahmad meminjamkan uang jajannya


kepada Karim untuk membeli buku.

Tidak menyalahkan orang lain ketika ada barang


kita yang hilang tanpa bukti.

Tidak menyalahkan orang lain ketika ada barang kita


yang hilang tanpa bukti.

Karlina menerima aturan orang tuanya untuk


mengikuti les privat mengaji di rumah, walaupun ia
tidak keluar rumah setelah pulang sekolah

Selalu berpikir positif dan mendukung kebaikan yang


dilakukan oleh orang lain
Bersikap Simpati

Rasa kasih, rasa setuju perasaan kebersamaan secara


dan rasa suka sosial hingga seseorang dapat
merasakan perasaan orang
lain, (biasanya suatu perasan
sedih) dalam dirinya sendiri

Contoh sikap simpati

Mendengarkan curahan hati Turut berbahagia atas


teman hingga selesai. keberhasilan orang lain

Membantu korban bencana Memosisikan diri kita dalam


alam posisi orang lain yang kesusahan
atau gembira.

merasakan kesedihan yang sama ketika


mengetahui orang lain mendapat
musibah, seperti orang tuanya meninggal
dunia
Bersikap Toleran

Toleransi adalah sikap saling menghormati dan saling bekerja sama


di antara kelompok-kelompok masyarakat yang berbeda, baik secara
etnis, bahasa, budaya, politik, maupun agama.

Contoh Bersikap Toleran

 Menghargai Agama lain yang sedang beribadah


 Tidak berisik saat ada tetangga sedang sakit
 Menghargai pendapat orang lain
 Tidak membuat keributan dikelas saat guru menjelaskan karena
teman-teman lainnya butuh ketenangan dalam belajar
 Tidak mengejek kawan yang berbeda suku dan agamanya
Hidup Rukun

 Hidup rukun adalah hidup dengan damai tanpa bertengkar


 Hidup rukun sangat dianjurkan oleh agama karena manusia diciptakan oleh
Allah Swt. bersuku bangsa yang berbeda yang menyebabkan budayanya pun
berbeda. Namun, kita diajarkan untuk saling rukun karena dalam pandangan
Allah Swt., hanya orang bertaqwa yang membedakan satu dengan yang
lainnya. Seperti peringatan Allah Swt. di dalam Q.S. Al-Hujurat: 13 berikut ini:

”Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang


laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal.
Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah Swt. ialah
orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.
Contoh Hidup Rukun

 Setiap akan berbicara atau melakukan kegiatan, harus


diperhitungkan baik dan buruknya.
 Menghargai orang lain; orang tua, orang yang lebih tua, kakak-
adik, teman yang beragama lain, teman yang berasal dari daerah
lain.
 Berbicara yang baik, tidak dengan kata-kata yang kasar, yang
membuat orang lain marah atau sakit hati.
 Dalam bertindak, mengutamakan kepentingan orang banyak
daripada kepentingan pribadi. Atau, dalam bertindak, tidak
egois yang selalu mementingkan diri sendiri.
Hormat dan Patuh kepada Orang
tua, Guru, dan Anggota Keluarga

 Hormat dan patuh adalah tidak menyakiti perasaan dan


mengikuti semua perintah
 Orangtua, guru dan anggota keluarga adalah orang-orang yang
sudah berjasa dalam kehidupan kita.
 Orangtua adalah orang yang telah melahirkan dan
membesarkan kita.
 Guru adalah orang yang telah mendidik kita sehingga kita bisa
membaca dan menulis
 Anggota keluarga adalah orang-orang yang sudah membantu
orang tua kita untuk membesarkan dan mendidik kita
 Jadi, sudah sepantasnyalah kita harus hormat dan patuh
kepada mereka.
Contoh Hormat dan Patuh kepada
Orang tua, Guru, dan Anggota
Keluarga

Hormat dan Patuh kepada Orang Tua

 Memberi salam, minta izin dan mencium tangan orang tua ketika
akan berangkat ke sekolah.
 Mendoakan orang tua setelah salat.
 Perintah orang tua untuk belajar sungguh-sungguh, tidak banyak
menonton TV, tidak banyak bermain harus dituruti.
 Minta izin terlebih dulu jika ingin bermain ke rumah teman.
 Perintah orang tua untuk mengerjakan salat dan bangun pagi
hendaknya dituruti
Contoh Hormat dan Patuh kepada
Orang tua, Guru, dan Anggota
Keluarga

Hormat dan Patuh kepada Guru

 Ketika bertemu guru, memberi salam kepada guru lalu mencium

tangannya.

 Mendengarkan penjelasan guru di kelas.

 Saat belajar, tidak banyak bercanda di dalam kelas.

 Tugas-tugas dari guru dikerjakan tepat waktu.


Contoh Hormat dan Patuh kepada
Orang tua, Guru, dan Anggota
Keluarga

Hormat dan Patuh kepada Anggota


Keluarga

 Jika bertemu saudara/famili yang lebih tua, seperti nenek/kakek,


paman/bibi atau kakak, hendaknya memberi salam dan mencium
tangannya.
 Mematuhi setiap nasihat kebaikan dari anggota keluarga yang lebih
tua.
 Terhadap adik yang lebih muda hendaknya disayangi.
 Tidak menghidupkan radio atau TV keras-keras di saat ada anggota
keluarga (adik atau kakak atau nenek yang sakit).

Anda mungkin juga menyukai