Anda di halaman 1dari 13

Cita-citaku

Menjadi Anak
Shalih
Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran ini diharapkan siswa mampu:

1. Meyakini bahwa perilaku jujur, patuh dan hormat kepada


orangtua/guru, saling menghargai sesama manusia sebagai
cerminan dari iman.
2. Menunjukan perilaku jujur, patuh dan hormat kepada orangtua/guru,
saling menghargai sesama manusia dalam kehidupan sehari-hari.
3. Memahami makna perilaku jujur, patuh dan hormat kepada
orangtua/guru, saling menghargai sesama manusia.
4. Mencontohkan perilaku jujur, patuh dan hormat kepada
orangtua/guru, saling menghargai sesama manusia.
“Sesungguhnya orang-orang
yang beriman dan mengerjakan
amal saleh, mereka itu adalah
sebaik-baik makhluk.”

—QS. Al Bayyinah, 98:7


Pengertian cita-cita dan anak saleh

Cita-cita dalam KBBI artinya keinginan Jadi jika ada anak yang
(kehendak) yang ada di dalam pikiran, bercita-cita sebagai anak saleh
keinginan yang sungguh-sungguh. maka ia ingin taat kepada Allah,
Anak saleh artinya anak yang baik. jujur, setia kepada
orangtua/guru/kawan dan
Ciri-ciri anak saleh yaitu: menghargai sesama.
1. Taat kepada Allah SWT
2. Jujur
3. Setia kepada orangtua/guru
4. Setia kepada kawan dan menghargai
sesama
01 Orang jujur disayang Allah
Jujur dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Jujur kepada Allah
Cirinya selalu taat pada perintah Allah seperti beribadah salat,
mengaji, perintah untuk mencari ilmu dll.
2. Jujur kepada diri sendiri
Contohnya saat ujian mengerjakan dengan kemampuan sendiri
atau tidak menyontek, berani tampil apa adanya, tidak
berpura-pura jadi yang paling pintar, paling bisa di depan orang
lain.
3. Jujur kepada orang lain
Contohnya seorang anak dipesan orangtua untuk menyerahkan
uang untuk pembayaran buku, maka uang tersebut harus
diserahkan untuk membayar buku tidak untuk jajan. Dan jika
berjanji kepada orang lain harus menepati janjinya.
02 Hormat dan patuh kepada orangtua dan guru
Jujur dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Hormat dan patuh kepada orangtua
Orangtua terdiri dari ayah dan ibu. Dari pernikahan
merekalah lahirlah anak yaitu “kita”. Mulai sejak lahir
hingga besar sekarng orangtualah yang merawat kita,
menyekolahkan kita, memberi uang jajan, mengajari
kita berbagai hal, selalu mendoakan kita setia hari
hingga kita bisa merasakan kebahagiaan. Karena itu kita
harus hormat dan patuh kepada ayah dan ibu sebagai
bentuk rasa terimakasih karena telah berusaha
memberi yang terbaik untuk kita.
2. Hormat dan patuh kepada guru
Guru adalah orangtua kita di sekolah. Di sekolah guru telah
mengasuh, membimbing, memperhatikan dan menjaga kita
dengan baik. Dengan guru lah kita memperoleh ilmu
pengetahuan dan keteladanan. Bisa membaca Alquran,
berbahasa yang baik, berhitung, membaca dan lain-lain.
Sudah seharusnya jasa mereka kita balas dengan bersikap
hormat dan patuh, serta mendoakan guru-guru kita.
Contoh perilaku hormat dan patuh

Hormat kepada orangtua Hormat kepada guru


Berbicara dengan santun,
Membantu membersihkan
mendengarkan saat guru
rumah, mengasuh adek,
berbicara, menyapa saat
menurut saat di suruh dan
bertemu, tidak merasa pintar,
belajar yang rajin agar
tidak ramai saat pelajaran,
membanggakan orangtua
belajar dengan
sungguh-sungguh
03 -Indahnya saling menghargai
Allah menciptakan nabi Adam dari tanah dan menciptakan ibu hawa dari
tulang rusuk Nabi Adam lalu berkembang di antaranya adalah “kita”. Allah
menciptakan kita dengan berbagai macam bentuk warna kulit dan bentuk.
Ada yang berkulit putih, hitam, sawo matang, kuning kunyit. Ada yang
memiliki badan tinggi, sedang dan rendah. Berambut kriting,
bergelombang, lurus dan ajaibnya Allah menciptakan manusia tidak ada
yang sama meskipun anak kembar sekalipun. MasyaAllah.

Nah karena bermacam-macam kita harus menghargai


semua yang ada, jangan mengejek karena adanya
perbedaan. Semua itu adalah ciptaan dan pemberian Allah
yang harus disyukuri. Dan ciptaan Allah semuanya baik.
Islam mengajarkan untuk saling menghormati dan menghargai,
seperti :
a. Bagi yang muda menghormati yang tua dan yang tua
menyayangi yang muda.
b. Bagi yang kaya menghargai yang miskin, yang miskin juga
menghargai yang kaya.
c. Bagi yang pandai menghargai yang kurang pandai.

Manusia tidak ada yang senpurna karena itu kita harus saling
menghargai apapun yang dimiliki orang lain. Begitu juga saat
perbedaan pendapat. Jangan mengangap bahwa pemdapat kita yang
paling benar dan yang lain salah. Islam mengajarkan dalam
mengambil keputusan hendaknya dilakukan dengan musyawarah,
karena dengan musyawarah kita bisa belajar untuk menghargai
pendapat orang lain.
Dalam surah Az Zumar ayat 18 Allah SWT berfirman:

‫اﻟﱠذِﯾنَ ﯾَﺳْ َﺗ ِﻣﻌُونَ ا ْﻟﻘ َْو َل َﻓ َﯾ ﱠﺗ ِﺑﻌُونَ أَﺣْ ﺳَ َﻧ ُﮫ ۚ أ ُو َٰﻟﺋِكَ اﻟﱠذِﯾنَ ھَدَ ا ُھ ُم‬
‫ب‬
ِ ‫ﷲُ ۖ َوأ ُو َٰﻟﺋِكَ ُھ ْم أ ُوﻟُو ْاﻷَ ْﻟﺑَﺎ‬
‫ﱠ‬
Artinya :
Yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah
orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai
akal.

Jadi saat diskusi ada teman yang ingin menyampaikan pendapat


harus kita dengarkan dulu, lalu pilihlah yang paling baik dan mendapat
persetujuan banyak orang.
Sikap saling menghargai antara lain sebagai berikut

1 Menghargai pendirian orang lain


2 Menghargai keyakinan orang lain
Saat beribadah ada yang berpendirian Beda keyakinan yaitu beda agama,
bahwa solat subuh pakai qunut dan seseorang berbeda keyakinan
dengan kita, kita harus
ada yang tidak, kita tidak bolwh saling
menghormatinya. Jangan sampai
menyalahkan karena semua itu ada kita menyalahkan dan tidak mau
tuntunannya. berteman dengan yang tidak sama
agamanya.

Menghargai pendapat orang lain


Saat diskusi di kelas dan ada
temanmu yang beda berpendapat
denganmu maka kamu tidak boleh
membantahnya atau menyalahkan
namun menghargai apa yang
disampaikannya.
3
“Sesungguhnya Allah tidak
memandang rupa dan harta
kalian, melainkan melihat hati
dan amal kalian.”

—HR. Muslim

Anda mungkin juga menyukai