Kelas : IX (Sembilan)
Semester : Ganjil
Kompetensi Inti :
KI-2 : menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong),
santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI-4 : mengolah, menyaji, dan menatar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang atau teori.
2.1
Mengkomunik
asikan dan - Menujukan
menganalisis sikap/perila
perilaku jujur ku jujur dan
dan hormat hormat
kepada orang kepada
tua dan guru orang tua
dalam dan guru
kehidupan dengan baik
sehari-hari
3.1
Menganalisis
dan
mengkomunik
asikan -
keutamaan Memahami
berbakti dan dan
taat kepada menjelaskan
orang tua dan cara
guru menghorma
ti orang tua
4.1
dan guru
menyajikan
hasil analisis
jujur dan
-
hormat
Memahami
kepada orang
dan
tua dan guru
menyebutka
berdasarkan n dalil-dalil
dalil terkait
perilaku
jujur dan
hormat
kepada
orang tua
dan guru
Materi pokok :
Pembahasan :
A. Pengertian jujur
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, jujur adalah lurus hati, tidak berbohong misalnya
dengan berkata apa adanya. Ada beberapa macam-macam jujur yaitu:
1. Jujur dalam niat, yaitu berbentuk keikhlasan. Kalau suatu amal tercampuri dengan
kepentingan dunia maka akan merusak kejujuran niat dan pelakunya bisa dikatakan sebagai
pendusta.
2. Jujur dalam ucapan, wajib bagi seorang hamba menjaga lisannya tidak berkata kecuali
dengan benar dan perkataan yang jujur. Benar dalam berucap merupakan jenis kejujuran yang
paling tampak dan terang diantara macam-macam kejujuran. Allah SWT berfirman
Artinya:
"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan
yang benar!" (Q.S. Al - Ahzab/33:70)
3. Jujur dalam memenuhi janji,i artinya apabila seseorang telah berjanji maka ia harus jujur dan
mau menepati janjinya itu dan tidak boleh mengingkarinya.
4. Jujur dalam perbuatan, yaitu seimbang antara lahir dan batin sehingga tidak terjadi
perbedaan antara amal lahir dengan amal batin. Seseorang yang jujur dalam perbuatan tidak
hanya pandai dalam berkata-kata, tetapi ia juga mampu merealisasikan dalam perbuatan
sehari-hari.
5. Jujur dalam beragama, adalah kedudukan yang paling tinggi sebagaimana jujur dalam rasa
takut dan pengharapan, dalam rasa cinta dan tawakal. Kalau seseorang menjadi sempurna
dengan kejujurannya maka akan dikatakan orang ini adalah benar dan jujur, sebagaimana Allah
SWT berfirman dalam (Q. S. Al-Hujurat: 15)
Seorang anak harus patuh dan taat kepada orang tua dan gurunya. Bapak dan ibu adalah orang
tua di rumah, sedangkan bapak dan ibu guru adalah orang tua di sekolah. Sebagai anak, kita
harus hormat dan patuh kepada mereka karena mereka telah merawat dan memberikan
pendidikan kepada kita sehingga kita menjadi manusia yang beradab dan berpengetahuan serta
berakhlak mulia. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al-Luqman ayat 14 Allah SWT,
memerintahkan kepada manusia agar berbakti kepada orang tuanya dengan berusaha
melaksanakan perintah-perintahnya dan mewujudkan keinginannya.
Dalam firman Allah SWT dalam surah al-isra' ayat 23 dapat dipahami bahwa Allah SWT.
Memerintahkan kepada kita agar:
Selain berbuat baik kepada kedua orang tua di rumah, kita juga harus berbuat baik kepada
orang tua di sekolah. Mereka adalah bapak dan ibu guru yang telah mengajar dan membekali
kita ilmu untuk kepentingan dunia dan akhirat. Jadi bapak dan ibu guru itu juga orang tua yang
harus dihormati dan ditaati. Seorang ulama ada yang mengatakan bahwa:
Artinya:
"orang tuamu itu ada tiga, yaitu orang tua yang telah melahirkanmu, orang tua yang telah
menikahkanmu (mertua) , dan orang tua yang telah mengajarkan kamu (guru)".
Contoh soal:
1. Sebagai seorang anak atau siswa bagaimana cara kita menghormati orang tua atau guru
dan apa hikmah yang bisa di ambil dari berbakti kepada orang tua dan guru? Jelaskan!