Anda di halaman 1dari 8

RANGKUMAN

TATAKRAMA

Di Rumah, Sekolah Dan Masyarakat

Penulis Drs. M. Aries Muthohar

Penerbit SIC

Cetakan Pertama 2001

Disusun oleh :

Kelompok 4

Anggota Kelompok : NADYA OCTAVIANI

SERINA FITRIANI M

IRNA AFRIANI

AI SARAH

Kelas VIII B

SMP NEGERI 1 SUKARAME


Singaparna Tasikmalaya
2013 - 2014
Bab I
Sifat Sifat Yang Mempengaruhi Seseorang Bertatakrama
A. Miliki Sifat Sabar
B. Miliki Sifat Lemah Lembut
C. Jadilah Seorang Pemaaf

Pada dasarnya ada dua sifat yang mempengaruhi seseorang dalam


bertatakrama yaitu sifat terpuji dan sifat tercela. Beberapa sifat terpuji itu antara
lain sabar, jujur, pemaaf, rajin, dermawan, hemat, rendah hati, ramah, lemah-
lembut, dll. Sedangkan beberapa sifat yang tercela antara lain mudah marah, dusta,
dendam, dengki, malas, kikir, boros, tinggi hati, dzolim, dan sebagainya. Faktor
faktor yang mempengaruhi itu antara lain keturunan, lingkungan, tingkat
pendidikan, agama, kepercayaan, dan sebagainya.

A. Miliki Sifat sabar

Dalam lapangan kehidupan memang tak dapat dipisahkan antara kesabaran dan
keberhasilan. Seakan akan boleh di kata, tak ada keberhasilan yang gemilang
tanpa kesabaran. Kesabaran adalah salah satu sifat mulia yang memiliki jangkuan
luas untuk menggapai suatu cita-cita.

Ada beberapa kejadian yang sangat mengharukan sehingga pantaslah dicatat


dan dijadikan pelajaran berharga bagi kita semua dalam menghadapi berbagai
cobaan itu. Adapun godaan dan cobaan yang pernah diterima Nabi Ayub a.s. antara
lain sebagai berikut :

a. Pada mulanya Nabi Ayub a.s. adalah seorang nabi yang kaya-raya. Kemudian
setan menggodanya yang akhirnya harta Nabi Ayub a.s. habis dan jatuh
menjadi orang miskin. Beliau menganggap bahwa cobaan yang berupa
kekayaan atau kemiskinan merupakan ujian bagi oarng-orang yang beriman.
Oleh sebab itu, cobaan dan ujian tersebut selalu diterima dengan sabar hati
dan tawakal kepada Tuhaan Yang Mahakuasa.
b. Kemudian datang pula cobaan yang kedua, yaitu putra beserta cucunya
banyak yang meninggal dunia. Namun Nabi Ayub a.s. tetap tegar, sabar dan
tabah dalam menerima segala hidup yang bertubi-tubi.
c. Cobaan yang ketiga, yaitu terjangkit berbagai penyakit yang tidak sembuh-
sembuh antara lain penyakit badan, kulit, serta penyakit-penyakit lainnya.
d. Cobaan yang keempat ialah menimpa pada istrinya yang bernama Rahmah.

Dengan takdir dan kekuasaan Tuhan, ternyata semuanya berubah. Akhirnya Nabi
Ayub a.s. benar-benar menjadi nabi yang kaya-raya, berbadan sehat dan hidup
berbahagia bersama anak dan keturunannya.

B. Miliki Sifat Lemah Lembut

Anak yang berperangai atau sifat lemah lembut biasanya banyak memilki
teman, sahabat yang akrab. Oleh karena itu, kita harus mengerti tatakrama dan
tata cara bergaul yang baik dan terpuji.
Didalam bergaul, kita tidak boleh membeda-bedakan teman yang satu dengan
lainnya. Semuanya adalah teman kita. Jika teman-teman sedang berbuat salah atau
khilaf kepada kita, sebaiknya kita segera memberi maaf kepadanya. Kita harus
berpegang pepatah yang mengatakan , jika temanmu sedang berbuat khilaf
kepadamu, maafkanlah dia. Sebagaimana engkau juga pernah membuat salah
kepadanya. Ada peribahasa yang berbunyi, Sepandai-pandai tupai meloncat
akhirnya gagal juga.

Barangsiapa yang berbuat salah ia segera mohon maaf, itu adalah perbuatan
terpuji karena ia jujur mengakui kesalahannya. Orang baik adalah mengakui
kesalahannya dan berusaha tidak mengulangi perbuatan tersebut.

Sifat lemah lembut mempunyai kelebihan antara lain disenangi oleh teman-
teman, bekerja lebih tekun, teliti, tidak mudah gugup, tidak mudah terserang rasa
cemas, dan tidak tergesa-gesa dalam mengambil suatu keputusan.

C. Jadilah Seorang Pemaaf


Pemaaf adalah termasuk salah satu perbuatan yang baik dan terpuji. Seorang
pemaaf, menunjukkan kelebihan akhlak dan budi pekerti yang luhur.
Bab II
Tatakrama Di Rumah
A. Tatakrama Belajar Di Rumah
B. Tatakrama Di Meja Belajar
C. Tatakrama Sebelum Dan Sesudah Makan
D. Tatakrama Terhadap Kedua Orang Tua

Manusia adalah makhluk yang paling mulia dibanding dengan makhluk


ciptaan Tuhannya. Oleh karena itu manusia memiliki etika, budi pekerti, atau sopan-
santun.

Selama di lingkungan keluarga (rumah) kita melakukan berbagai kegiatan


antara lain, belajar, makan bersama, tidur, bergaul dengan orang tua atau anggota
keluarga lainnya.

A. Tatakrama belajar Di Rumah


a. Belajar di ruang belajar
b. Tidak boleh mengganggu orang lain
c. Memperhatikan waktu
d. Tenggang rasa dan tidak boleh manja

B. Tatakrama Di Meja Makan

Tatakrama ketika sedang duduk di meja makan bersama anggota keluarga,


antara lain sebagai berikut :
a. Duduk di kursi dengan baik, jangan berdiri atau berjalan ke sana kemari;
b. Jika mengambil sesuatu hendaklah kita pergunakan dengan tangan kanan;
c. Ketika mengambil nasi, lauk pauk, sayuran serta mengunyah makanan
janganlah tergesa-gesa;
d. Jagalah kebersihan makanan dan minuman;
e. Usahakan ketika kita makan bersama jangan nampak berlebihan;
f. Usahakan ketika kita makan bersama keluarga jangan mulut kita
bersuara;
g. Sehabis makan, cuci tangan kemudian kita bersihkan dengan serbet; dan
h. Usahakan sehabis makan, meja makan keadaan bersih dan rapi.

C. Tatakrama Sebelum Dan Sesudah Tidur


1. Membuat rencana kegiatan
2. Jangan membiasakan menunda-nunda waktu
3. Harus bisa mengukur kemampuan
4. Antara kerja dan istirahat harus seimbang
5. Harus pandai mengatur waktu

D. Tatakrama Terhadap Kedua Orang Tua


Adapun sifat-sifat orang atau anak yang saleh antara lain sebagai berikut :
a. Sepanjang hidupnya senantiasa bertakwa kepada Tuhan Yang
Mahakuasa;
b. Ia selalu menghormati dan berbakti kepada kedua orang tua;
c. Ia selalu mendoakan terhadap kedua orang tuanya;
d. Hidupnya tidak boros;
e. Ia dapat menjaga diri dari pergaulan bebas;
f. Tidak mau mengambil harta atau makanan yang bukan haknya;
g. Jika ia mencari rezeki selalu jujur;
h. Dalan tindak-tanduknya selalu sopan.

Anak yang saleh harus mengetahui kewajiban-kewajibannya terhadap kedua


orang tua, antara lain sebagai beriku :

a. Memeberi makan dan minum kepada orang tua kita;


b. Melayani segala kebutuhannya;
c. Segera mendatangi apabila sewaktu-waktu dipanggil;
d. Menaati dan mematuhi segala nasihat dan perintahnya;
e. Jika kita diajak berbicara usahakan berbicara dengan sopan;
f. Berikanlah pakaian yang baik dan pantas untuk menyenangkan hatinya,
meskipun mampu membeli sendiri;
g. Jika kita berjalan bersama, sebaiknya kita tidak mendahuluinya sebagai
penghormatan kepadanya;
h. Kita senantiasa berusaha mencari kerelaan hatinya;
i. Menghindarkan segala sesuatu;
j. Mendoakan dan meminta ampun kepada Tuhan atas dosa-dosanya.

Sesungguhnya besar kedua jasa kedua orang tua kita. Rasanya tidak
mungkin kita mampu membalas kebaikan mereka berdua. Sebagai anak yang saleh
harus selalu mendoakan kepada mereka berdua.
Bab III
Tatakrama Di Sekolah
A. Tatakrama Belajar Di Sekolah
B. Tatakrama Terhadap Guru

Sekolah merupakan tempat untuk menimba ilmu mengasah otak agar kelak
menjadi anak yang pandai. Demi masa depan bangsa dan negara, anak-anak
dididik, diajar dan dilatih segala ilmu pengetahuan serta keterampilan. Oleh karena
itu, kita harus cinta terhadap buku-buku ilmu pengetahuan.

Buku adalah guru yang tidak pernah marah. Buku adalah jendela dunia
yang siap dibuka kapan saja dan oleh siapa saja. Buku adalah warisan budaya para
nenek moyang kita. Guru adalah orang tua kita yang kedua di sekolah. Beliau
pulalah yang memberi ilmu pengetahuan kepada kita. Maka dari itu kita harus
mengerti tatakrama atau sopan-santun belajar di sekolah.

A. Tatakrama Belajar Di Sekolah


a. Tugas dan Kewajiban Sisiwa
b. Tata Tertib Selama Kegiatan Belajar Di Sekolah
c. Pengabdian Terhadap Guru
d. Tata Tertib Upacara Bendera
e. Teks Janji Siswa
f. Teks Ikrar Hidup Bersih
g. Larangan Terhadap Siswa
h. Tata Tertib Pakaian Dan Lain-lain
i. Hak-hak Yang Dimilki Siswa
j. Tata Tertib Peserta UU/TPB/UUB/ Ebta/Ebtanas
k. Janji dan Kode Moral Pramuka

B. Tatakrama Terhadap Guru


a. Mengenal Ajaran Moral
b. Sopan-santun Terhadap Guru

Dari uraian di atas, tentang sopan-santun murid terhadap guru pada


prinsipnya dapat diringkas seperti berikut ini :
a. Kalau Bapak atau Ibu Guru sedang menerangkan pelajaran, duduklah
dengan tertib dan dengarkanlah baik-baik. Jangan berbicara dengan teman
sebangkumu!
b. Bertanyalah bila ada pelajaran yang belum dipahami. Bila kamu ingin
bertanya, angkatlah tangan kananmu. Bertanyalah dengan sopan.
c. Bila hendak keluar kelas sewaktu pelajaran sedang berlangsung, mintalah
izin terlebih dahulu kepada Bapak atau Ibu Guru yang sedang mengajar.
d. Patuhilah dan turutilah perintahnya! Kalau ada Pekerjaan Rumah hendaklah
segera dikerjakan. Jika kita bertemu dengan Bapak atau Ibu Guru dimana
saja, hendaklah engkau memberi hormat dengan mengucapkan salam
sambil menundukkan kepala.

Itulah sebagian sopan-santun atau tatakrama murid terhadap guru baik di


lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.
Bab IV
Tatakrama Di Masyarakat
A. Hati Hati Memilih Teman Bergaul
B. Senang Bergaul Akan Hidup Lebih Panjang
C. Tatakrama Dalam Pergaulan
D. Mengenal Kata Kata Arif

Tatakrama dalam pergaulan di masyarakat, sebagai makhluk manusia tidak


akan sempurna hidupnya jika tidak dibantu oleh orang lain.

Orang yang tidak mengerti tatakrama pergaulan dianggap orang yang rendah
budinya. Di dalam hidup masyarakat, berbangsa, dan bernegara, tatakrama sangat
penting artinya bagi pergaulan di lingkungan masyarakat.

A. Hati hati Memilih Teman Bergaul


Memilih teman yang sejati, tidak semudah membalikan telapak tangan atau
memilih kue bikang. Ada pepatah yang mengatakan bahwa teman tertawa memang
padat. Akan tetapi teman menangis sukar didapat. Artinya, ketika kita dalam
keadaan senang, banyak uang, mempunyai kedudukan, siapa saja tentu senang
mendekati dengan kita. Akan tetapi jika kita dalam keadaan sakit, kesulitan, miskin,
tak mempunyai kedudukan atau jabatan terkadang orang akan enggan mendekat
kita. Bukankah begitu?
Oleh karena itu, kita harus pandai pandai dalam memilih teman.

B. Senang Bergaul Akan Hidup Lebih Indah


Berdasarkan penyelidikan para ahli, orang yang suka bergaul akan hidup lebih
panjang. Di dalam hidup ini kita selalu dihadapkan pilihan-pilihan. Pilihan-pilihan itu
antara lain Positif-negatif, baik-buruk, benar-salah, laki-laki dan perempuan. Bahkan
ada madu ada racun. Madu merupakan lambang kehidupan yang penuh dengan
kenikmatan, kesenangan, dan kepuasan. Sedangkan racun menggambarkan
kehidupan yang pahit, getir, mencelakakan, penuh dengan onak daan duri.

C. Tatakrama Dalam Pergaulan

Tatakrama dalam pergaulan di lingkungan masyarakat ada beberapa hal yang


perlu kita perhatikan, antara lain sebagai berikut :
a. Menggunakan bahasa yang baik dan benar
b. Berusaha menyenangkan hati orang lain
c. Jangan mempergunakan kedudukan orang lain
d. Jangan mudah tersinggung
e. Dapat menahan diri dan emosi
f. Memilki toleransi yang tinggi
g. Jangan memotong pembicaraan orang lain
h. Jangan bernada menggurui
i. Ucapan terima kasih dan senyuman manis

D. Mengenal Kata Kata Arif


1. Luhuring budi
2. Sikap prawira dan satria
3. Mawas diri
4. Tepa selira
5. Andhap asor
6. Aja dumeh
7. Narima ing pandum
8. Walas asih ing sapepadha
9. Ngerti ing semu
10.Den eling lan waspada

Anda mungkin juga menyukai