Anda di halaman 1dari 17

BAB 4 QANA’AH DAN TASAMUH

A. QANA’AH

1.Pengerian Qana’ah

Menurut bahasa qana’ah berarti merasa cukup, sedangkan menurut istilah


qana’ah berarti merasa cukup dan menerima atas apa yang telah di berikan Allah
SWT. kepada kita, sehingga mampu menjauhkan diri dari sikap tamak, dan sikap
tidak puas yang berlebihan. Qana’ah merupakan sifat mulia yang menunjukkan harga
diri dan akhlak yang baik bagi setiap muslim.

Sebagai manusia kita harus menerima apa yang telah menjadi ketentuan Allah
SWT. Sebesar ujian dan nikmat yang diberikan Allah SWT. hendaknya kita terima
dan disyukuri tanpa berprasangka buruk kepada-Nya. Dengan demikian, hati kita
menjadi tenang dan jauh dari ketamakan sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw.
Berikut ini.

Qala rasulullahi sallallahu ‘alaihi wasallama : qad aflaha man aslama waruzika
kafafan wa qana’ahullahu bima atahu (rawahul muslim)

Artinya : Rasulullah saw.bersabda, ‘’sungguh beruntung orang yang masuk islam


mendapatkan rezeki secukupnya dan ia merasa cukup atas apa yang telah Allah
berikan kepadanya’’. (HR.Muslim)

Orang yang memiliki sifat qana’ah, memiliki pendirian bahwa apa yang
diperoleh atau yang ada pada dirinya adalah ketentuan Allah. Sebagaimana firman
Allah dalam Al-Qur’an surah al-Hud ayat 6 berikut.

Wa ma min dabbatin fil-ardi illa ‘alallahi rizquha wa ya’ lamu mustaqarraha wa


mustauda’aha, kullun fi kitabim mibin(in).6

Artinya : ‘’Dan tidak satupun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan


semuanya dijamin Allah rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan
tempat penyimpanannya. Semua tertulis dalam Kitab yang nyata (lauh mahfuz).
(Q.S. al-Hud 11:6)

Meski demikian, orang-orang yang memiliki sikap qana’ah tidak berati


menerima nasib begitu saja tanpa ikhtiar. Orang-orang yang memiliki sikap qana’ah
bisa saja memiliki harta yang sangat banyak, namun bukan untuk menumpuk
kekayaan. Kekayaan dunia yang dimilikinya, dibatasi dengan rambu-rambu Allah Swt.
Dengan demikian, apapun yang dimilikinya tak pernah melalaikannya dari mengingat
Sang Maha Pemberi Rezeki. Sebaiknya, kenikmatan yang ia dapatkan justru
menambah sikap qana’ah-nya dan mempertebal rasa syukur.

Ketika berusaha mencari dunia, orang-orang yang memiliki sikap qana’ah akan
menyikapinya sebagai ibadah yang mulia di hadapan Allah Yang Maha Kuasa, sehingga
ia tidak berani berbuat licik dan berbohong. Ia yakin, tanpa menghalalkan segala
cara pun, ia tetap akan mendapatkan rezeki yang dijanjikan Allah Swt.

2. Hikmah Qana’ah Dalam Kehidupan

Qana’ah seharusnya merupakan sifat dasar setiap muslim, karena sifat


tersebut dapat menjadi pengendali agar tidak surut dalam keputusan dan tidak
terlalu maju dalam keserakaha. Qana’ah berfungsi sebagai stabilisator dan
dinamisator hidup seorang muslim. Dikatakan Stabilisator, karena seorang muslim
yang mempunyai sifat qana’ah akan selalu berlapang dada, barhati tentram, merasa
kaya dan berkecukupan, bebas dari keserakahan, karena ada hakikatnya dan
kekayaan dan kemiskinan terletak pada hati bukan pada harta yang dimilikinya.
Qana’ah juga berfungsi sebagai dinamisator, yaitu kekuatan batin yang selalu
mendorong seseorang untuk meraih kemajuan hidup berdasarkan kemandirian
dengan tetap bergantung kepada karunia Allah Swt.

Adapun hikmah qana’ah dalam kehidupan sehari-hari yaitu sebagai berikut.

a. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan seseorang terhadap Allah dan Hari


Akhir.
Orang yang qana’ah menyadari setiap harta yang dimiliki akan dipertanggung
jawabkan di depan Allah kelak di akhirat.
b. Memupuk kesabaran dan tawakal
Orang yang qana’ah akan selalu bersabar dan berusaha memperoleh
tujuannya, ia akan bertawakal dengan mensyukuri apapun hasil yang dicapai
setelah berusaha dengan tekun.
c. Mendapatkan rahmat dan kasih sayang Allah Swt
Seseorang yang memiliki sifat qana’ah akan selalu bersyukur atas rezeki yang
dihadapkan sehingga akan mendapatkan kasih sayang Allah SWT.
d. Memperkecil resiko terhadap masalah yang dihadapi
Orang qana’ah akan memiliki masalah yang sedikit dibandingkan orang yang
punya banyak keinginan. Hal ini disebabkan tidak semua keinginan dapat di
peroleh.
e. Menjauhkan diri dari keserakahan
Seseorang yang qana’ah akan menunjukkan sifat sederhana dan menerima apa
yang telah didapatkannya serta tidak menghalalkan segala cara untuk
mendapatkan yang lebih banyak.

3. Contoh perilaku qana’ah

Adapun beberapa contoh perilaku qana’ah yang ditetapakan secara nyata


dalam kehidupan sehaari-hari, yaitu sebagai berikut.

1. Realistis atau keterbukaan, mengindari sifat frustasi, putus asa, atau easa
optimisme yang berlebihan.
2. Menerima apa adanya, mengindari sifat-sifat suka mengeluh dan sifat
sombong karena merasa paling kaya, paling hebat, paling mampu, dsb
3. Dinamis, menghindari sifat-sifat malas, dan sifal labil yang membuat
kreativitas terhambat.
4. Penuh gaira semangat (Motivasi), menjauhi sifat-sifat masa bodoh, cuek,
dan sifat mengejar keduniaan semata
5. Tenang, kestabilan jiwa, menjauhi sifat-sifat resah, gelisah, dan terlalu
ambisi yang negative atau ambisius
6. Optimis, menghindari sifat-sifat pesimis, fatalis, atau terlalu yakin
sehingga ujub dan takabur
7. Dermawan, berada di antara sifat kikir dan pemboros atau mibadzir
8. Syukur nikmat, tawakal, taqwa, menjauhi sifat-sifat iri hat, dengki, hasut,
dan kufur nikmat

B. TASAMUH

1. Pengerian Tasamuh

Munurut bahasa tasamuh berarti toleransi ataau tenggang rasa, sedangkan


menurut istilah tasamuh adalah sifat dan sikap tenggang rasa atau saling
menghargai antar sesama manusia, walaupun pendirian atau pendapatnya berbeda
(bertenggang) dengan pendiriannya sendiri. Orang yang bersifat tasamuh akan
menghargai, membiarkan, memperbolehkan pendirian, pendapat, pandangan,
kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dan sebagainya yang berbeda dengan
pendiriannya.

Dalam agama Islam toleransi atarumat beragama merupakan suatu


keharusan.Toleransi atau tenggang rasa merupakan wujud pengalaman dalam hidup
bermasyarakat yang diajarkan oleh agama Islam.

Toleransi atau toleran juga adalah sifat dan sikap tenggang rasa (menghargai)
pendirian atau pendapat yang (bertentangan) dengan pendirian sendiri dalam
berbagai hal. Di dunia ini manusia tidak luput dari ketergantungaan terhadap orang
lain. Oleh karena itu, selain kita memperthatikan diri sendiri juga memperhatikan
kepentingan orang lain meskipun kita berbeda pendapat. Sebagaimana firman Allah
dalam Qur’an Surah al-Ma’idah ayat 2.

Wa ta’awanu ‘alal-birri wat-taqwa, wa la ta’awanu ‘alal-ismi wal-‘udwan(i)


Artinya :”..... Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)
kebaikan dan takwa dan janganlah kamu tolong-menolong dalam
berbuat dosa dan pelanggaran”. (Q.S. al-Ma’idah 5:2)

2. Hikmah Tasamuh Dalam Kehidupan

Hikmah tasamuh dalam kehidupan, baik di lingkungan keluarga, sekolah,


maupun masyarakat sebagai berikut.
a. Mendapatkan rahmat (kasih sayang) Allah Swt
Menyayangi sesame umat manusia merupakan bentuk pengalaman dari
perbuatan Allah Swt.dan Rasul-Nya
b. Meneladani sikap yang dilakukan Rasulullah Saw.
Contohnya, beliau menetapkan piagam madinah dan melindungi orang yang
berbeda kenyakinan selama tidak memusuhi atau memerangi.
c. Memperkuat hubungan kerabat
Artinya dapat memudahkan seseorang saling mengenal dan memahami satu
dengan yang lainnya
d. Menghilangkan perselisihan dan permusuhan tasamuh akan menciptakan
suasana saling menghargai dan saling membantu.

3. Contoh Perilaku Tasamuh


Ada beberapa perilaku yang mencerminkan sikap tasamuh, yaitu :
a. Menghormati pelaksanaan ibadah pemeluk agama lain
b. Tidak mencela atau memaki sesembahan pemeluk agama lain
c. Saling membantu dalam bidang kemasyarakatan
d. Lapang dada dalam menerima setiap perbedaan dan tidak memaksakan
kehendaknya sendiri
e. Selalu menjaga ketenangan dan ketentraman di masyarakat dan selalu
menciptakan hubungan yang baik dengan sesame warga masyarakat.

C. Membiasakan perilaku Qana’ah dan Tasamuh dalam Kehidupan


Sehari-hari
Kalian dapat menetapkan dan membiasakan perilaku qana’ah dan tasamuh
dengan cara seperti berikut.

1. Senantiasa berlapang dada dalam menerima kenyataan hidup


2. Selalu berhati tentram
3. Membebaskan diri dari keserakahan
4. Suka berbuat kebajikan
5. Tidak suka mengeluh
6. Menjauhkan dirin dari sifat minta bantuan orang lain
7. Menciptakan stabilisator dan dinamisator dalam kehidupan.

BAB 5 MENYEMBELIH HEWAN, AKIKAH,

DAN KUBAN

A . Penyembelihan Hewan Ternak

1.Rukun Menyembelih

Rukun menyembelih antara lain sebagai berikut .

a.Penyembelihan hendaknya orang islam atau ahli kitab ( yang berpegan dengan kitab
Allah selain dari Al-Qur’an ) dan melakukannya dengan sengaja. Sebagaimana firman
Allah Swt. dalam surah al-Maidah ayat 5 berikut ini.

Al-yauma uhilla lakumut-tayyibat(u), wa ta ‘amul-lazina utul-kitaba


hillul lakum, wa ta ‘amukum hillul lahum,
Artinya : ‘’Pada hari ini dihalalkan bagimu segala yang baik-baik.
Makanan (sembelihan ) orang –orang yang diberi alkitab itu halal
bagimu, dan makanan kamu halal pula bagi mereka’’. (Q.S. al-
Maidah :5)

b.Binatang yang disembelih adalah binatang yang halal, adapun cara menyembelihnya,
yaitu sebagai berikut.

1) Binatang yang akan disembelih hendaklah di sembelih di lehernya,


dipotong urat tempat lewatnya makanan dan urat tempat keluar
nafasnya. Kedua urat itu wajib putus
2) Binatang yang tidak dapat disembelih dilehernya karena liar atau
jatuh ke dalam lubang sehingga tidak dapat disembelih lehernya,
menyembelihnya dapat dilakukan di mana saja dari badannya asal
binatang tersebut mati karena luka itu.

c.Alat (perkakas) menyembelih, yaitu semua barang tajam, melukakan, besi, bamboo,
atau lain-lainnya kecuali gigi dan kuku, begitu juga segala macam tulang.

2.Sunnah Menyembelih

Sunnah menyembelih, yaitu sebagai berikut.

a. Memotong dua urat yang ada di kanan dan kiri leher agar lekas matinya
b. Binatang yang panjang lehernya, sunnah disembelih dipangkal lehernya,
maksudnya supaya lekas matinya
c. Binatang yang disembelih itu hendaknya digulingkan ke sebelah
rusuknya yang kiri, supaya memudahkan orang yang menyembelihnya
d. Dihadapkan ke kiblat
e. Membaca basmalah dan shalawat atas Nabi Muhammad Saw
B. Akikah dan Kurban

1. Akikah

Penyembelihan hewan pada hari ke tujuh kelahiran anak sebagai ungkapan


rasa syukur Kepada Allah Swt.disebut Akikah

Hukum akikah adalah sunnah muakkad bagi orang tua atau orang yang
berkewajiaban menanggung belanja anak tersebut. Untuk bayi laki-laki, menyembalih
2 ekor kambing (domba) dan untuk bayi perempuan 1 ekor kambing. Hal tersebut
sesuai dengan hadist Rasulullah Saw.

Adapun waktu penyembelihan hewan akikah adalah hari ketujuh dari kelahiran
bersamaan denganmencukur rambut dan membri nama bagi anak tersebut.

Tujuannya untuk meningkatkan jiwa sosial dan tolong-menolong sesame


tetangga di lingkungan sekitar, menanamkan jiwa keagamaan pada anak, dan sebagai
tanda syukur kita kepada Allah Swt.atas segala nikmat dan rezeki yang diberikannya
kepada kita selama ini.

Adapun syarat-syarat dan ketentuan pembagian daging hewan akikah sebagai


berikut .

a. Hewan akikah harus berupa kambing atau domba


b. Hewan yang disembelih harus sehat, tidak cacat dan usianya sudah
memenuhi syarat sah atau akikah
c. Daging hewan akikah di bagi menjadi tiga, 1/3 bagian untuk dimakan
oleh yang berakikah, 1/3 bagian disedekahkan, dan 1/3 bagian
dihadiahkan kepada orang lain
d. Daging hewat akikah lebih utama dimasak terlebih dahulu sebelum
dibagikan.

2. Kurban
Kurban menurut bahasa berasal dari kata Qarraba-yaqrabu-qurbin yang
berarti mendekat atau dekat. Menurut istilah kurban adalah menyembelih binatang
ternak dengan maksud semata-mata mendekatkan diri kepada Allah Swt.

Syarat dan ketentuan pembagian daging kurban adalah sebagai berikut.

a. Orang yang berkurban harus mampu menyediakan hewan


sembelihan dengan cara halal dan tanpa berhutang.
b. Kurban harus binatang ternak, seperti unta, sapi, sapi, kambing
atau biri-biri
c. Binatang yang akan disembelih idak memiliki cacat, tidak buta,
tidak pincang, tidak sakit, dan kuping seta ekor harus utuh
d. Hewan kurban telah cukup umur, yaitu unta berumur 1 tahun
atau lebih, sapi atau kerbau berumur 2 tahun, domba berumur 1
tahun, dan kambing kambing berumur 2 tahun
e. Orang yang melakukan kurban hendaklah yang merdeka, balig,
dan berakal

3.Cara Penyembelihan Hewan Akikah dan Kurban

Cara penyembelihan hewan kurban adalah sebagai berikut.

a. Niat memotong hewan akikah atau kurban karena Allah


b. Menyiapkan pisau (atau alat lain yang dipakai memotong ) yang benar-
benar tajam
c. Mengikat dengan kuat dan menghadapkan hewan akikah/kurban ke arah
kiblat
d. Membaca basmalah
e. Membaca shalawt atas Nabi Muhammad saw. Dan keluarganya
f. Membaca takbir
g. Memotong hewan akikah atau kuban sampai memutuskan urat lehernya
agar dapat mempercepat proses kematiannya
h. Membaca do’a agar akikah atau kurban diterima Allah
C . Memeragakan Cara Penyembelihan

Perhatiakan langkah-langkah berikut ini.


1) Mempersiapkan alat-alat yang digunakan untuk menyembelih seperti pisau
yang tajam

2) Menyiapkan hewan yang akan di sembelih dan yang memenuhi syarat

3) Dihadapkan ke kiblat
4) Membaca basmalah sebelum memotong, kemudian potonglah tepat pada
urat nadi agar mempercepat proses kematian
5)Disunahkan ketika memotong membaca shalawat
6) Membaca takbir
7) Membagi-bagiakan daging kepada fakir miskir dan sebagian boleh dimakan
sendiri.,

BAB 6 HAJI DAN UMRAH

A. Ibadah Haji

1.Pengertian dan Hukum Haji

Haji menurut bahasa berasal dari kata Hajja yang artinya menyengaja atau
berziarah (mengunjungi sesuatu ). Adapun menurut istilah, Haji adalah Sengaja
mengunjungi Baitullah (kakbah) untuk melakukan beberapa amal ibadah dengan
syarat-syarat dan waktu yang ditentukan

Ibadah haji merupakan suatu kewajiban bagi umat islam yang sudah sanggup
untuk melaksanakannya, baik itu secara jasmani maupun rohani. Hukum
melaksanakan ibadah haji Fardu ‘ain yang artinya wajib bagi setiap muslimin atau
muslimat yang mampu. Kewajibaan haji telah ditetapkan oleh Allah Swt.sebagaimana
firman-nya dalam surah Ali ‘Imran ayat 97

Wa lillahi ‘alan nasi hijjul-baiti manistata’a alaihi sabila(n)

Artinya : ‘’Mengerjakan haji adalah kewajiaban manusia kepada Allah,


yaitu (bagi) orang yang sengaja mengadakan perjalanan ke Baitullah’’.

1. Syarat wajib, Rukun, dan Sunnah Haji


a. Syarat Wajib Haji
Ada beberapa syarat-syarat yang harus dipenuhi jika seseorang akan
menunaikan haji, yaitu sebagai berikut.
1. Islam
2. Berakal
3. Balig
4. Mampu
5. Dilaksanakan tepat pada waktunya
6. Khusus bagi perempuan, harus disertai muhrimnya
7. Ibadah haji hanya wajib sekali seumur hidup

b.Rukun-rukun Haji

Rukun haji adalah kegiatan yang harus dilakukan pada saat pelaksanaan haji
dan jika tidak dilakukan maka ibadah hajinya tidak sah.

Adapun yang termasuk rukun haji ada;ah sebagai berikut.

1. Ihram, yaitu niat untuk mengerjakan haji atau umrah


2. Wukuf dipadang arafah pada waktu yang ditentukan, yaitu mulai
dari tergelincirnya matahari (waktu zuhur) pada 9 zulhijjah sampai
terbit fajar tanggal 10 zulhijjah
3. Tawaf (berkeliuling Kakbah)
Tawaf adalah berjalan mengelilingi kakbah sebanyak 7 kali
4. Sa’i, yakni berlari-lari kecil antara bukit Syafah dan Marwah

c.Wajib Haji

Wajib haji adalah rangkain kegiatan yang harus dilakukan dalam ibadah haji
sebagai pelengkap rukun haji, yang jiak tidak dikerjakan harus membayar dam atau
denda.

Adapun yang termasuk wajib haji, yaitu sebagai berikut.

1) Ihram dari miqat


2) Bermalam (mabit) di Muzdalifah
3) Melontarkan jumlah aqobat pada Hari Raya Idul Adha
4) Melontarkan tiga jumrah
5) Bermalam di Mina

Adapun hal-hal yang diharamkan dalam berhaji, yaitu sebagai berikut.

1. Memakai pakaian yang dijahit dan menutup kepala bagi laki-


laki
2. Menutup wajah dan telapak tangan bagi perempuan
3. Menggunakan wangi-wangian
4. Mencukur rambut atau bulu-bulu yang lain
5. Memotong kuku
6. Menikah
7. Bersetubuh
8. Berburu

Adapun langgaran di atas di langgar maka terkena dam (denda), yaitu :

1) Menyembelih binatang
2) Bekifarat 3 hari
3) Membayar fidyah

d.Sunnah Haji
Sunnah haji, yaitu sebagai berikut.

1) Membaca talbiah
2) Berdo’a sesudah membaca talbiyah

Ibadah haji dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut.

1.Haji Ifrad, yaitu dengan melaksanakan ibadah haji terlebih dahulu (secara
tersendiri), kemudian melakukan ibadah umrah, secara tersendiri pula(sesudahnya)

2. Haji Tamattu, yaitu dengan melaksanakan umrah dahulu secara tersendiri,


kemudian mengerjakan haji secara tersendiri pula

3. Haji Qiran, yaitu dengan mengerjakan haji sekaligus (bersama-sama) dengan


umrah, yaitu dengan cara meniatkan dalam ihram untuk haji atau umrah

B.UMRAH

1. Pengertian dan Hukum Umrah

Umrah dari segi bahasa artinya ziarah atau berkunjung. Adapun menurut
istilah fikih Islam, Umrah adalah menziarahi Kakbah dengan niat untuk beribadah
kepada Allah dengan syarat tertentu. Umrah biasa di sebut haji kecil.

Persamaan haji dan umrah yaitu :

a. Ibadah yang khusus dilaksanakan di Mekkah


b. Dalam hal syarat dan wajibnya
c. Harus melaksanakan tawaf,sa’I, dan tahallu;

2. Syarat, Rukun, dan Wajib Umrah


a. Syarat Umrah
Ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi ketika seseorang hendak berumrah,
yaitu Islam, berakal, balig, dan mampu

b. Rukun Umrah
Rukun umrah hamper miri dengan haji, hanya saja tidak wukuf di Arafah

c. Wajib umrah
Wajib umrah adalah ketentuan yang jiak dilanggar, maka ibadah
meninggalkannya.

3. Tata Cara Mengerjakan Umrah


Untuk tata cara melaksanakan umrah, maka perlu diperhatikan hal-hal
berikut.
a. Melaksanakan ihram dangan niat umrah dari miqat
b. Setelah itu, memulai ihram dengan menggunakan pakaian yang tidak dijahit
c. Kemudian masuk masjidil Haram untuk melaksanakan tawaf dimulai hari
Hajar Aswad sebanyak 7 putaran
d. Setelah tawaf dilanjutkan sa’i antara bukit Safa dan Marwah sebanyak 7
kali dimulai dari Safaa berakhir di Marwah
e. Setelah sa’i dilanjutkan tahallul paling sedikit 3 helei rambut

C.Fungsi haji dan Umrah dalam Kehidupan

1.Memperteguh iman dan taqwa kepada Allah Swt

2. Mendapatkan keutamaan yang tinggi di dunia dan akhirat

3. Meningkatkan persatuan, persaudaraan, dan solidaritas umat manusia

4. Meningkatkan wawasan pengetahuan dan pemahaman tentang keislaman

5. Menjauhkan seseorang dari kemaksiatan atau perbuatan dosa

6. Mengenai tempat-tempat sejarah di Mekah


D.Pengaturan Perjalanan Haji dan Umrah di Indonesia

1. Proses Perjalanan Calon Haji atau Umrah

Seseorang yang ingin mendaftarkan haji dan umrah harus memenuhi langkah-
langkah berikut.

a. Meminta surat keterangan dari dokter


b. Menyerahkan ongkos naik haji atau umrah (ONH) di bank yang telah ditunjuk
pemerintah]
c. Selambat-lambatnya 10 hari dari tanggal pendaftaran (setor ONH) calon haji
harus sudah melapor kepada coordinator haji(di kantor Dapartemen Agama)
setempat dengan membawa bukti setor ONH, surat keterangan sehat dokter,
fotocopy KTP, dan pas foto
d. Setelah pendaftaran di lakukan calon haji atau umrah akan mendapat fasilitas
berupa :
1) Surat tanda pergi haji
2) Buku tuntunan manasik haji
3) Petunjuk perjalanan ziarah haji atau umrah di tanah suci Mekah,
dll

2. Proses Pemberangkatan Calon Haji atau UMrah di Indonesia

Pemberangkatan calon haji atau umrah di Indonesia dibentuk dalam regu dan
kelompok terbang yang disesuaikan dengan jumlah jamaah.

Sebelum berangkat haji ada beberapa hal yang harus dilakukan terlebih
dahulu, yaitu :

1) Pembagian dan penimbangan barang


2) Pemeriksaan kesehatan ulang
3) Pembagian paspor perjalanan haji,dll
Tugas

Pendidikan Agama Islam


 Meringakas Bab 4,5 dan 6

Di
S
U
S
U
N

Oleh :

ZARAH FRATIWI NUR

KELAS : IX.L

NIS : 0001568457

NO.URUT : 37

SMP NEGERI 1 SUNGGUMINASA

Anda mungkin juga menyukai