Anda di halaman 1dari 25

Mengembangkan Perilaku Adil,

Jujur, Sabar, Qonaah, Syukur dan


Pemaaf Dalam Pergaulan

Oleh :
Mochammad Fariz Naufal R. | 161710301065
Bintang Rizcky S. | 161910101082
Kevin Al Haqqi | 161910101099
Jujur adalah kebenaran,yaitu sesuainya antara perkataan dan
kenyataan atau itikad yang ada dalam hati .
Menurut penjelasan lain
Dalam bahasa Arab, kata jujur sama maknanya dengan ash-
shidqu atau shiddiq yang berarti nyata, benar, atau berkata
benar. Lawan kata ini adalah dusta, atau dalam bahasa Arab
al-kadzibu. Secara istilah, jujur atau ash-shidqu bermakna:
(1) kesesuaian antara ucapan dan perbuatan;
(2) kesesuaian antara informasi dan kenyataan;
(3) ketegasan dan kemantapan hati; dan
(4) sesuatu yang baik yang tidak dicampuri dengan kedustaan.
Jujur adalah sikap atau sifat seseorang yang menyatakan sesuatu
dengan sesungguhnya dan apa adanya, tidak ditambahi ataupun
tidak dikurangi. Jujur dalam arti sempit adalah sesuainya ucapan
lisan dengan kenyataan. Dan dalam pengertian yang lebih umum
adalah sesuainya lahir dan batin. Maka orang yang jujur bersama
Allah dan bersama manusia adalah yang sesuai lahir dan batinnya.
Karena itulah, orang munafik disebutkan sebagai kebalikan orang
yang jujur (pendusta). Allah telah menyeru kepada orang orang
yang beriman agar mereka bersikap jujur.
Seperti dalam surat At Taubah [9] ayat 119:

Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan


hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar. (Q.S At-
Taubah 9:119)
Keutamaan Perilaku Jujur
Keutamaan dari jujur adalah dicintai Allah serta mendapat ketentraman hati.
Nabi menganjurkan umatnya untuk selalu jujur karena kejujuran merupakan
mukadimah akhlak mulia yang akan mengarahkan pemiliknya kepada akhlak
tersebut, sebagaimana dijelaskan oleh Nabi, Sesungguhnya kejujuran
membawa kepada kebajikan. Kebajikan adalah segala sesuatu yang meliputi
makna kebaikan, ketaatan kepada Allah, dan berbuat bajik kepada sesama.
Sifat jujur merupakan alamat keislaman, timbangan keimanan, dasar agama,
dan juga tanda kesempurnaan bagi si pemilik sifat tersebut. Baginya
kedudukan yang tinggi di dunia dan akhirat. Dengan kejujurannya, seorang
hamba akan mencapai derajat orang-orang yang mulia dan selamat dari segala.
1. Jujur dalam niat dan kehendak.
2. Jujur dalam ucapan. Wajib bagi seorang hamba menjaga lisannya, tidak
berkata kecuali dengan benar dan jujur. Benar atau jujur dalam ucapan
merupakan jenis kejujuran yang paling tampak dan terang di antara macam-
macam kejujuran.
3. Jujur dalam tekad dan memenuhi janji.
Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa
yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang
gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan
mereka sedikit pun tidak merubah (janjinya). (QS. al-Ahzab: 23)
4. Jujur dalam perbuatan, yaitu seimbang antara lahiriah dan batin, hingga
tidaklah berbeda antara amal lahir dengan amal batin, sebagaimana dikatakan
oleh Mutharrif, Jika sama antara batin seorang hamba dengan lahiriahnya,
maka Allah akan berfirman, Inilah hambaku yang benar/jujur.
5. Jujur dalam kedudukan agama. Ini adalah kedudukan yang paling tinggi,
sebagaimana jujur dalam rasa takut dan pengharapan, dalam rasa cinta dan
tawakkal. Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang
yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu
dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah
1. Dapat membuat orang lain bahagia.
2. Dengan jujur orang lain akan senantiasa percaya kepada kita,
berbeda dengan orang yang bohong yang sekali ketahuan maka
susah untuk dipercaya lagi.
3. Jujur membuat hati menjadi tentram.
4. Jujur merupakan sifat terpuji yang disukai oleh Allah
5. Mendapat pahala dari Allah.
6. Terciptannya kerukunan antar sesama.
7. Mempererat tali ukhuwah isalamiyah.
8. Tidak merugikan orang lain
Sangat penting bagi kita semua memperhatikan bahaya dusta, sehingga takut untuk
melakukannya. Adapun cara untuk menghindar darinya antara lain:
1. Tidak bergaul dengan para pendusta dan mencari teman yang shaleh lagi jujur.
2. Mempunyai keyakinan yang mantap akan bahaya yang ditimbulkannya baik di
dunia maupun di akhirat.
3. Melatih hati damn lisan untuk selalu berkata dan berbuat jujur.
4. Selalu aktif mengkaji Al-Quran dan mengamalkannya.
5. Berpikir jujur
6. Sadari akibat ketidakjujuran
7. Menjadi pendengar yang baik
8. Percaya diri
9. Menjadi diri sendiri
10. Positive thinking, dll. Semoga Allah menganugerahkan kejujuran kepada kita
semua dalam ucapan maupun perbuatan.
ADIL
Adil ialah tidak memihak antara yang satu dengan
yang lain, dan meletakkan segala urusan pada
tempat yang sebenarnya tanpa ada aniaya, dan
mengucapkan kalimat yang benar tanpa ada yang
ditakuti kecuali terhadap Allah swt saja.
Allah swt berfirman dalam surat An-Nisa ayat 135 yaitu :

Artinya :
Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang
benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah
biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum
kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu
kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa
nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika
kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi
saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui
segala apa yang kamu kerjakan.
Manfaat dan keutamaan dari orang
yang berlaku adil
a. Membuat orang disenangi sesamanya
b. Memberi ketenangan dan ketenteraman hidup
c. Mendatangkan ridha dari Allah karena telah
mengerjakan perintah-Nya
d. Mendapatkam pahala di akhirat kelak
e. Meningkatkan semangat kerja
Macam-macam perilaku adil
1). Berlaku adil kepada Allah SWT, yakni menjadikan Allah satu-satunya
Tuhan yang memiliki kesempurnaan, Kita sebagai makhluknya harus
senantiasa tunduk dan patuh pada perintah-Nya dan menjuhi larangan-Nya
2). Berlaku adil terhadap diri sendiri, yakni menempatkan diri pribadi pada
tempat yang baik dan benar. Diri kita harus terjaga dan terpelihara dalam
kebaikan dan keselamatan, tidak menganiaya diri sendiri dengan menuruti
hawa nafsu yang akibatnya dapat mencelakakan diri sendiri.
3). Berlaku adil terhadap orang lain, yakni menempatkan orang lain pada
tempat dan perilaku yang sesuai, layak, benar memberikan hak orang lain
dengan jujur dan benar serta tidak menyakiti dan merugikan orang lain.
4). Berlaku adil terhadap makhluk lain, yakni memberlakukan makhlukAllah
SWT yang lain dengan layak dan sesuai dengan syariat Islam dan menjaga
kelestarian dengan merawat dan menjaga kelangsungan dengan tidak
merusaknya.
Menunjukkan sikap adil terhadap
orang lain dapat dilakukan dengan :
1). Patuh kepada perintah Allah dan Rasulnya
2). Memberikan rasa aman kepada orang lain dengan sikap ramah
dan santun
3). Menciptakan suasana aman, edukatif dan rukun
4).Tidak angkuh, sombong, kikir, boros iri dan dengki dalam
bergaul dengan sesama manusia.
5). Selalu berprasangka baik terhadap orang disekitarnya
6).Selalu berbuat kebajikan dan tolong menolong terhadap
sesama khususnya kepada fakir miskin dan anak yatim piatu
7). Selalu berfikir dengn benar sebelum bertindak dan berbuat.
8). Tidak pilih kasih dalam bergaul
Sabar dan Pemaaf
Pegertian sabar perlaku atau sifat sabar yaitu, pilar kebahagiaan seseorang
disini mengapa disebut pilar karena arti pilar itu sendiri adalah sebagai puncaknya atau
finalnya seseorang dalam pencapaian sesuatu. Orang yang bersabar adalah orang
yang mengerti adanya sebuah kebahagiaan jika dia menahan rasa amarah atau
sejenisnya. Dengan kesabaran itulah seseorang hamba akan terjaga dari kemaksiatan,
konsisten dalam menjaga ketaatan, dan tabah dalam menghadapi berbagai macam
cobaan. Ibnu Qoyyim rahimahullah mengatakan, kedudukan sabar dalam iman laksana
kepala bagi seluruh tubuh. Apabila kepala sudah terpotong maka tidak ada lagi
kehidupan
di dalam tubuh. (Al -Fawaid, hal. 95)

Dalil dari perilaku sabar :

Hai orang-orang yang beriman. Bersabarlah kamu, dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah
bersiaga-siaga (diperbatasan negrimu) dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.
(Q.S Al Imran :200).
Implementasi dalam kehidupan yang modern

Bersabar dalam menjalankan ketaatan kepada Allah.

Bersabar tidak melakukan apa apa yang dilarang Allah SWT.

Bersabar terhadap takdir takdir Allah SWT, apapun takdir Allah SWT adalah baik bagi kita, karena
Allah lebih tau tentang kita.

Dan khusunya dalam kehidupan modern, tentunya banyak sekali dan bahkan lebih berat lagi
cobaannya. Bayangkan saja untuk mendapatkan dosa di jaman ini sangat mudah, yang
lingkungannya perkotaan, jika kita keluar rumah sudah banyak wanita yang tidak memakai
pakaian secara syari di situ kita dituntut untuk bersabar dalam menahan hawa nafsu kita..
Pengertian Syukur disini luas sekali definisinya yang intinya syukur adalah berterima kasih atau pujian
atau ucapan terima kasih atau merasa cukup atas apa yang diberika. Sedangkan menurut istilah sikap
dan perilaku yang menunjukkan penerimaan terhadap suatu pemberian atau anugerah dalam
bentuk pemanfaatan dan penggunaan yang sesuai dengan kehendak pemberinya

Dalil dari perilaku atau sifat syukur

Karena itu, ingatlah kamu kepada- Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah
kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkai (nikmat)-Ku. (QS. Al Baqarah : 152)
Implementasi dalam kehidupan yang modern

Menikmati hasil upah kerja atau hasil nilai pelajaran kita, berapapun itu mau jelek atau bagus.

Melaksanakan ibadah utama yang diperintahkan Allah SWT terhadap kita.

Menjaga kesehatan fisik, mental dan pikiran.

Mengembangkan potensial untuk masa depan kita.


Qanaah dan pemaaf
Pengertian umum
Qanaah
Menurut bahasa, qanaah brarti merasa cukup
Menurut istilah, qanaah brarti sikap rela menerima
dan merasa cukup atas apa yang telah diberikan Allah
Swt sehingga mampu menjauhkan diri dari tamak,
serakah, tidak puas dan perasaan tidak senang.
Dalil Qanaah

Bukanlah kekayaan itu lantaran banyak harta,


akan tetapi kekayaan itu adalah kekayaan jiwa. (HR.
Bukhari-Muslim).
Hikmah Qanaah
Selalu bersyukur kepada Allah Swt
Menumbuhkan sikap optimis dalam setiap usaha
Tidak mudah putus asa
Hidup serasa nyaman dan tenang
Pemaaf
Pemaaf menurut istilah, berarti orang yang rela
memberi maaf kepada orang lain. Sikap pemaaf
berarti sikap suka memaafkan kesalahan orang lain
tanpa sedikit pun ada rasa benci dan keinginan untuk
membalasnya.
Sedangkan menurut bahasa, kata maaf dalam Al-
Quran disebut al-afuw yang berarti maaf atau
pengampun
Dalil Pemaaf
Kemudian sesudah itu Kami maafkan kesalahanmu,
agar kamu bersyukur.
(Qs. Al-baqarah 2:52)
Hikmah Pemaaf
Orang yang pemaaf akan mendapatkan perlakuan
yang lebih baik dari orang yang dimaafkan.
Orang pemaaf akan memperkuat tali silaturrahim
dengan orang lain.
Sikap pemaaf menunjukkan konsistensi seseorang
dalam bertaqwa. Artinya orang yang tidak memiliki
sikap pemaaf berarti dia tidak disebut bertaqwa
dalam arti yang sebenarnya.

Anda mungkin juga menyukai