Anda di halaman 1dari 9

BAB III

Pengertian Jujur

Jujur yaitu mengatakan sesuatu apa adanya. Jujur lawannya dusta. Seorang muslim tidak memandang
kejujuran sebagai akhlak terpuji saja, tetapi juga sebagai penyempurna Iman dan Islamnya. Sebab Allah
swt telah memerintahkan hal itu dan memuji setiap orang yang memilikinya. Demikian pula Rasulullah
saw telah memerintahkannya dan menganjurkannya.

Menurut para ahli

Pengertian Jujur Menurut Para Ahli

1. Mohamad Mustari

Menurut Mohamad Mustari (2011: 13-15), pengertian jujur adalah suatu perilaku manusia yang
berdasarkan pada upaya menjadikan diri sendiri sebagai orang yang dapat kita percaya dalam
perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri sendiri maupun pihak lain.

2. Nurul Zuriah

Menurut Nurul Zuriah (2008: 49), pengertian jujur adalah suatu nilai dan prinsip yang harus tertanam
dalam diri seseorang sejak pendidikan dasarnya. Misalnya melakukan koreksi hasil ujian secara silang di
dalam kelas.

3. Dharma Kesuma dkk

Menurut Dharma Kesuma dkk (2012: 16), pengertian jujur adalah suatu keputusan yang dimiliki
seseorang dalam mengungkapkan perasaannya, kata-kata, dan perbuatannya, bahwa kenyataan yang
ada benar-benar terjadi dan tidak dimanipulasi dengan cara meniru atau berbohong agar mendapatkan
keuntungan untuk dirinya sendiri.

Dalil yang menerangkan jujur yaitu:

1. Q.S Az-Zumar: 33-35

Di dalam ayat ini, Allah SWT memerintahkan orang-orang yang beriman untuk melakukan dua hal:
bertaqwa kepada Allah, dan menjadi orang-orang yang jujur. Kejujuran merupakan karakter utama
orang Islam, karena di samping sebagai akhlak terpuji, kejujuran merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari kesempurnaan keimanaan dan keislaman seseorang. Banyak ayat-ayat al-Quran yang
menyatakan bahwa Allah SWT memuji orang-orang yang jujur, antara lain Q.S. al-Zumar [39]:33-35

2. Q. S Maryam: 50

“Dan Kami anugerahkan kepada mereka,” Ibrahim dan kedua anak cucunya, Ishaq dan Ya’qub “sebagian
dari rahmat Kami.” Hal ini mencakup semua rahmat Allah kepada mereka berupa ilmu-ilmu yang
bermanfaat, amal-amal shalih, anak keturunan yang banyak, dan tersebar kemana-mana yang banyak di
antara mereka yang menjadi rasul, nabi, dan orang-orang shalih. “Dan Kami jadikan mereka tutur kata
yang baik lagi tinggi.” Ini juga termasuk rahmat yang Allah berikan kepada mereka. Karena Allah
menjanjikan bagi orang-orang yang melakukan kebaikan, akan disebarluaskan pujiannya yang murni
sesuai denagn kadar kebaikannya. Sementara mereka ini (Nabi Ibrahim dan anak keturunannya) adalah
para panutan orang-orang yang berbuat baik. Maka, Allah pun menghembuskan pujian yang baik lagi
sejati, bukan sebuah kedustaan yang meninggi, tidak tersembunyi. Penyebutan nama-nama mereka
memenuhi dua ufuk dunia. Pujian dan kecintaan kepada mereka memenuhi seluruh hati dan membasahi
lisan-lisan. Maka, jadilah mereka panutan dan imam bagi orang-orang yang mendapatkan petunjuk.
Nama-nama mereka selalu disebut-sebut berulang kali di setiap masa. Ini merupakan karunia Allah yang
diberikan kepada orang yang dikehendaki. Dan sesunngguhnya Allah maha Memiliki karunia yang besar.

Referensi : https://tafsirweb.com/5096-surat-maryam-ayat-50.html

4. Q.S Al-Ahzab: 24

Agar Allah membalas orang-orang jujur yang telah menepati janji kepada Allah dengan melaksanakan
janji tersebut secara jujur dan maksimal. Dan agar Allah menyiksa orang-orang munafik yang
mengingkari janji-janji mereka jika Allah berkehendak, dengan cara mematikan mereka sebelum mereka
bertobat dari kekufuran, atau dengan mengampuni mereka dengan memberi mereka petunjuk untuk
bertobat. Dan Allah Maha Pengampun bagi orang yang bertobat dari dosa-dosanya, dan Maha
Penyayang kepadanya.

https://tafsirweb.com/7636-surat-al-ahzab-ayat-24.html

5. Q.S Al-Ahzab:70

Allah SWT memerintahkan kepada hamba-hamba-Nya yang beriman agar tetap bertakwa kepada-Nya
dan menyembah-Nya dengan penyembahan sebagaimana seseorang yang melihat-Nya.

https://m.kumparan.com/amp/berita-hari-ini/tafsir-dan-isi-kandungan-surat-al-ahzab-ayat-70-
1wWOu0dAE9j

hadis

Dari Abdullah ra. berkata, bahwa Nabi Muhammad saw. bersabda, "Kalian harus berlaku jujur karena
kejujuran itu akan menunjukkan kepada kebaikan. Dan kebaikan itu akan menunjukkan ke surga.
Seseorang yang senantiasa berlaku jujur dan memelihara kejujuran, maka dia akan dicatat sebagai orang
yang jujur di sisi Allah. Dan hindarilah kalian dari dusta karena kedustaan itu menunjukkan kepada
kejahatan dan kejahatan itu akan menjerumuskan ke neraka. Seseorang yang senantiasa berdusta dan
memelihara kedustaan, maka dia akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta." (H.R. Muslim)

kandungan

Hadis tersebut berisi perintah untuk berlaku jujur dan larangan untuk berdusta. Kejujuran merupakan
salah satu nilai tertinggi dan terbaik dalam setiap nilai kebajikan di dunia. Oleh karena itu, semua agama
pasti mengajarkan umatnya untuk berbuat jujur dalam setiap perbuatan dan perkataannya. Kejujuran
itu tidak hanya terbatas pada perkataan saja, tetapi juga mencakup semua sisi kehidupan, yaitu jujur di
dalam tutur kata, jujur di dalam berjanji, jujur dalam bekerja dan bermuamalah, serta jujur dalam
berpenampilan.

Seseorang yang membiasakan diri berlaku jujur, artinya ia juga membiasakan diri untuk berbuat
kebaikan, dan kebaikan akan mengarahkannya ke surga. Karena Allah Swt. juga telah menjanjikan bagi
mereka yang berlaku jujur dan senantiasa menjaga kejujuran, maka Allah Swt. akan mencatatnya
sebagai orang yang jujur (juga orang yang baik).

Sebaliknya apabila berbuat dusta/kebohongan, sedangkan dusta itu mengarahkan kepada kejahatan,
maka secara tidak langsung dusta dan kejahatan tersebut akan membawa pelakunya ke arah keburukan,
sebab setiap kebohongan akan selalu ditutupi dengan kebohongan lain. Kebohongan merupakan hal
buruk dan seorang pembohong tentunya tidak mau keburukannya diketahui oleh orang lain. Dalam
kondisi ini, maka kebohonganlah yang akan berperan untuk menutupi keburukan. Dan Allah Swt. juga
telah memberikan peringatan untuk tidak menjadi seorang pendusta apalagi memeliharanya agar tidak
tercatat sebagai seorang pendusta di sisi Allah Swt.

Ciri-Ciri Orang Jujur

Memangnya, apa sih bedanya orang yang jujur dan orang yang munafik? Nah, berikut ini rincian ciri-ciri
orang yang jujur.

1. Kalau berbicara berdasarkan fakta

Orang jujur itu orang yang selalu berkata atau mengeluarkan pernyataan apa adanya sesuai fakta yang
sedang dialami atau terjadi dan tidak mengandai-andai.

Dalam hal lain, tidak ada hal yang ditambah atau dikurangi sedikitpun dalam pesan yang disampaikan.
Sebab, orang yang jujur pasti mempertimbangkan sebelum berani berbicara

2. Jujur dalam perbuatannya

Orang yang jujur senantiasa melakukan pekerjaan semata-mata karena Allah SWT, bukan karena
mengharapkan pujian dari orang lain. Orang yang jujur selalu melakukan perbuatan untuk mendapatkan
ridha Allah SWT.

3. Tidak suka berbohong, walaupun dalam bercanda.

Orang yang jujur, walaupun saat bercanda dan ngobrol dengan sesama tidak akan berbohong dalam
candaannya tersebut. Serta, dalam bercandaan juga tidak berlebihan.

4. Jika berjanji selalu menepatinya.


Selalu menepati janji sesuai dengan tenggat waktu dan sesuai dengan tanggung jawabnya. Sebab, orang
yang jujur akan berpikir apabila janji tidak ditepati akan membuat orang lain tersakiti dan dirinya sendiri
akan berdosa dan dibenci.

5. Jika diberikan amanah selalu menjaga dan menjalankannya.

Tanpa banyak alasan dalam mengerjakan apa yang telah diterimanya sebagai amanah sampai pekerjaan
atau titipan selesai dikerjakan.

6. Jika berbicara seperlunya saja

Tidak berlebihan, berbicara seperlunya saja dan tidak banyak berandai-andai. Tidak perlu sombong dan
memamerkan apa yang dipunyai yang apabila hilang kendali malah bisa mengarah pada berbohong.
Kalau lupa bilang lupa juga.

7. Tidak suka mencari-cari alasan.

Menyelesaikan masalah atau amanah dengan jujur. Apabila ada kendala juga disampaikan dan apabila
tidak selesai atau gagal tidak mencari alasan untuk pembenaran diri supaya tidak terlihat salah. Orang
jujur selalu siap menerima hukuman apabila dia melakukan kesalahan.

8. Hidup sesuai kemampuannya.

Tidak perlu yang namanya berlebihan dalam hidup. Mengapa? sebab apabila hidup melebihi
kapasitasnya bisa jadi berbohong kepada diri sendiri. Misalnya, untuk biaya sehari-hari saja pas-pasan
tetapi malah membeli HP yang harganya puluhan juta. Hal Ini bisa membuat berbohong yang padahal
biasa saja jadi terlihat sangat kaya.

9. Tidak mengurangi takaran

Berbicara dan mengatakan sesuai dengan yang terjadi. Sesuai takaran maksudnya, misalnya dia seorang
pedagang maka dia tidak akan mengurangi takaran dalam berjualan atau memanipulasi timbangan yang
dapat merugikan konsumen.

https://deepublishstore.com/ciri-ciri-orang-jujur/amp/

Bentuk-bentuk Jujur

1) Jujur pada diri sendiri

Disebut pula jujur dalam keputusan. Seorang muslim jika memutuskan sesuatu yang harus dikerjakan,
hendaklah tidak raguragu meneruskannya hingga selesai.

2) Jujur dalam berkata

Seorang muslim jangan berkata kecuali jujur. Rasulullah saw bersabda:


“tanda orang munafik itu tiga: jika bicara ia berdusta, jika berjanji ia mengingkari dan jika diberi amanah
ia berkhianat.”

3) Jujur dalam berjanji

Seorang muslim bila menjanjikan sesuatu hendaklah memenuhinya. Jika tidak, ia terkena tanda munafik.

4) Jujur dalam usaha

Seorang muslim jika menjalin usaha dengan seseorang hendaklah bersikap jujur, tidak menipu dan tidak
curang kepadanya. Jujur dalam perkataan itu membawanya kepada jujur

Contoh perilaku jujur:

a) Di rumah, kita melaksanakan tugas yang diberikan orangtua dengan sebaik-baiknya. Misalnya, ibu
minta tolong dibelikan minyak goreng dan kebutuhan pokok lainnya. Sebagai anak jujur, semua uang
sisa kembalian diberikan kepada ibu. Hal ini berarti memegang dan menjalankan amanah dengan baik.
Memberitakan sesuatu hal baik ke orangtua ataupun kedalam lingkungan masyarakat.

b) Di sekolah, mengerjakan tugas yang diberikan bapak-ibu guru denganpenuh tanggung jawab. Tidak
mencontek saat ulangan, melaksanakan piket sesuai jadwal, mentaati tata tertib sekolah, bertutur kata
yang benar kepada bapak ibu guru, karyawan dan teman, jika bersalah harus mengakui kesalahannya.

c) Di masyarakat, kita dapat berperilaku jujur dalam rangka membangun masyarakat yang tenang,
harmonis dan saling menghormati. Seseorang yang jujur tidak akan mengarang cerita atau gossip
sehingga akan menimbulkan gaduh dan suasana lingkungan menjadi tidak kondusif, antara ucapan dan
perbuatan. Seseorang yang jujur sama. Dengan berperilaku jujur, maka orang lain akan merasa aman
dan tenteram.

Manfaat Prilaku Jujur

Menurut Lazuardi beberapa manfaat dari kejujuran, yang antara lain:

1. Perasaan dan hati seseorang menjadi tenang.

2. jujur akan membuat pelakunya menjadi tenang dan tidak memiliki beban hal ini disebabkan ia tidak
takut akan diketahui kebohongannya,

3. Mendapatkan pahala jujur akan membuat pelaku mendapatkan pahala dari Tuhan,

4. Orang yang jujur senantiasa dihormati oleh sesama manusia karena semua orangmenghargai
kejujuran.

5. Orang yang jujur akan mendapatkan keberkahan dalam usahanya 6. Orang yang jujur senantiasa
selamat dari bahaya dan kejujurannya akan membawa manusia ke jalan yang benar.
7. Orang yang jujur akan banyak teman karena kejujuran membuat orang-orang disekitar kita akan
senang

8. Orang yang jujur akan berteman dengan siapa saja.

Cara Menerapkan Perilaku Jujur

1.Meyakini bahwa kejujuran dapat membangun kepercayaan dari orang lain. Kepercayaan dari orang
lain menjadi modal yang penting untuk meraih kesuksesan di masa depan.

2.Melatih diri untuk mengatakan kebenaran meskipun kadang sulit dan berisiko ketika disampaikan.
Tidak jarang kebenaran mengandung risiko, seperti merugikan pihak lain, menimbulkan perbedaan di
kalangan masyarakat, atau berdampak negatif terhadap diri sendiri.

Oleh karena itu, ketika kebenaran itu disampaikan harus dilakukan dengan cara meminimalisir risiko
yang mungkin bisa terjadi

3.Kritis terhadap pemberitaan yang beredar. Berita yang beredar di masyarakat, belum tentu adalah
berita yang benar. Sementara itu, membiarkan sebuah berita atau perkataan yang tidak benar sama
artinya dengan menyetujui kebohongan.

Maka dari itu, sikap kritis terhadap berita bohong harus ditumbuhkan. Berita bohong harus dikritisi agar
tidak menimbulkan fitnah di tengah masyarakat.

4.Tidak menjadikan kebohongan sebagai becandaan. Pasalnya, satu kebohongan akan menyebabkan
timbulnya kebohongan yang lain, maka sekecil apapun sebuah kebohongan harus bisa dihindari.

Hikmah berprilaku jujur:

) Menentramkan hati

2) Membawa berkah

3) Meraih kedudukan orang syahid

4) Mendapat keselamatan

ADIL

Pengertian Adil

Hamka mengatakan, “Sedangkan yang dimaksud dengan „adl (adil) ialah keadaan nafs, yaitu suatu
kekuatan batin yang mengendalikan diri ketika marah atau ketika syahwat naik
1. Pengertian adil menurut Sufyan Bin ‘Uyainah: adil adalah menjaga akhlak ketika menyendiri
sebagai mana ia menjaganya ketika berada dikerumunan.
2. Pengertian adil menurut Ibnu Hazm: adil adalah tidak berbuat dosa besar dan tidak berbuat
dosa kecil secara terang-terangan.
3. Pengertian adil menurut Ibnu ‘Atiyyah: adil adalah setiap kewajiban yang berupa akidah, syariat,
melaksanakan amanat, meninggalkan kezhaliman, inshaf dan memberikan hak.
4. Pengertian adil menurut Ibnu ‘Arabi: adil hakikatnya pertengahan antara dua hal yang berbeda,
sedangkan kebalikannya adalah zhalim.
5. Pengertian adil menurut imam Qurtubi: adil adalah kemampuan jiwa yang menjadi dasar atas
prilaku dan tatakrama seorang hamba, kemampuan ini membuatnya senantiasa berada dalam
ketakwaan dan keluhuran budi, sedang takwa adalah pasrah dan berserah diri terhadap
perintah, serta menjauhkan diri dari hal-hal yang dilarang.

Dalil Yang Berkenaan Dengan Adil

Q.S Al-Maidah: 8-10

Ayat ini menyerukan kepada kita untuk menjadi orang-orang yang selalu menepati janji, menjadi saksi
yang adil dengan tidak berat sebelah. Adil dalam KBBI bermakna sama berat, tidak berat sebelah, atau
tidak memihak, juga berarti memihak kepada yang benar, berpegang pada kebenaran. Adil juga
bermakna sepatutnya atau tidak sewenang-wenang. Allah Swt. memerintahkan agar orang mukmin
menjadi penegak kebenaran, menjadi saksi atas kebenaran. Penegakan kebenaran itu dilakukan dengan
cara berlaku adil. Bahkan keadilan harus ditegakkan secara universal sehingga meskipun kita sedang
tidak menyukai atau membenci suatu kaum, hendaknya selalu bersikap adil. Dengan memberikan
haknya yang sesuai tanpa mengurangi atau menambahi sedikitpun. Jangan karena kebencian tersebut
membuat kita membeda-bedakan dengan kaum lain.

Maka dari itu, kita harus dapat bersikap adil terhadap setiap orang termasuk adil ter- hadap diri sendiri.
Oleh karena orang-orang yang menegakkan keadilan adalah mereka yang keimanan dan ketakwaannya
sangat baik, sebab keadilan adalah salah satu indikator ketakwaan. seseorang. Terlebih lagi bagi orang-
orang yang beriman dan beramal saleh telah dijanjikan Allah Swt. dengan segala ampunan dan pahala
yang besar. Dan Allah Swt. mengancam bagi mereka yang mengingkari dan mendustakan ayat-ayat-Nya
sebagai penghuni neraka.

Q.S An-Nahl:90-92

Ayat ini menyerukan tiga hal yang diperintahkan oleh Allah Swt agar dilakukan sebagai wujud ketaatan
kepada Allah Swt. Pertama, berlaku adil yaitu menimbang dengan sama berat, menyalahkan yang salah
dan membenarkan yang benar, mengembalikan hak kepada yang berhak dan tidak berlaku zalim serta
aniaya.

Kedua, berbuat ihsan. Ihsan secara bahasa berarti berbuat baik. Adapun pengertian ihsan secara istilah
terbagi menjadi dua, yaitu ihsan dalam ibadah kepada Allah Swt. dan ihsan kepada semua makhluk Ihsan
dalam ibadah kepada Allah Swt adalah seorang hamba yang beribadah kepada Allah Swt seakan-akan ia
melihat Allah Swt., apabila ia tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Allah Swt melihatnya, sedangkan
yang dimaksud ihsan kepada sesama makhluk adalah memberikan segala bentuk kebaikan kepada
semua makhluk (baik manusia, hewan, maupun tumbuhan), sesual dengan hak dan kedudukannya.

Ketiga, memberi kepada keluarga terdekat. Bersedekah dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja,
dan kepada siapa saja. Akan tetapi, dianjurkan untuk memberi kepada kerabat dekat terlebih dahulu
sebelum memberi kepada orang lain.

Q.S At-Taubah:119

Surah ini berisi tentang tiga perintah bagi orang-orang yang beriman, yaitu perintah untuk bertakwa,
berlaku benar (jujur), dan bersama orang-orang yang jujur. Perintah pertama adalah perintah agar
orang-orang yang beriman bertakwa kepada Allah Swt. dan menjauhi. Adapun pengertian dari bertakwa
adalah senantiasa melaksanakan perintah Allah Swt. dan menjauhi larangannya. Dengan bertakwa
kepada Allah Swt., maka kita akan senantiasa berada di jalan yang benar.

Perintah kedua adalah agar berlaku benar, yang dimaksud benar di sini adalah bersikap jujur. Seperti
kisah Ka'ab bin Malik bersama Murarah bin Rabi' dan Hilal bin Umayyah yang tetap berlaku jujur, tidak
seperti orang-orang munafik yang mengemukakan alasan masing- masing ketika tidak mengikuti perang.

Q. S An-Nisa: 105

Dalam ayat ini Allah Swt. memberikan kabar bahwa Dia telah menurunkan kepada hamba-Nya melalui
rasul-Nya sebuah kitab (Al-Qur'an) dengan kebenaran. Maksudnya, kitab yang terjaga dari suatu
kebatilan, yang turun dengan kebenaran dan membawa kebenaran pula sehingga Allah Swt.
memerintahkan kepada umat Islam agar menjadikan Al-Qur'an sebagai pedoman hidup, untuk mengadili
perkara-perkara yang ada sesuai dengan hukum yang dijelaskan di dalamnya, sebagaimana yang juga
ditunjukkan oleh Nabi Muhammad saw. Dan Allah Swt. melarang umat Islam untuk menyelisihi dan
menentang Al-Qur'an. Kita tidak boleh menjadi pembela orang-orang yang berperkara dengan mereka.

ciri ciri prg adil

1. Mambagi makanan dengan adil kepada semua saudara.

2. Memberikan kesempatan kepada adik yang masih kecil untuk berpendapat.

3. Membagi pekerjaan rumah dengan adil pada kakak ataupun adik di rumah.

4. Menerima uang saku secara adil sesuai dengan kebutuhan.

5. Mendapatkan hak berupa kasih sayang dari orang tua dengan adil pada semua saudara.

https://bobo.grid.id/amp/083325847/pengertian-dan-contoh-contoh-sikap-adil-materi-kelas-3-sd-tema-
8

Bentuk-bentuk Adil
1) Adil kepada Allah swt, tidak menyekutukan-Nya dengan apapun dalam

ibadah dan sifat-sifat-Nya, menaati dan tidak maksiat kepada Nya, mengingat dan tidak melupakan-Nya,
bersyukur serta tidak ingkar kepada-Nya.

2) Adil dalam menghukum setiap orang, memberikan setiap hak kepada pemiliknya

3) Adil kepada para isteri dan anak-anak, tidak condong kepada salah seorang mereka atau kepada
sebagian anak

4) Adil dalam berkata, tidak bersaksi palsu dan tidak berkata dusta atau kotor

5) Adil dalam itikad, tidak meyakini selain yang benar dan tidak menyanjung sesuatu di luar fakta yang
sebenarnya.

Cara Menerapkan Perilaku Adil

1.Menerapkan standar yang sama terhadap orang tanpa membeda-bedakan latar belakang sosial,
ekonomi, politik, dan sebagainya.

2.Memperlakukan orang lain secara seimbang sesuai proporsinya masing-masing.

3.Menghargai hak orang lain dan memberikan setiap hak kepada pemiliknya.

https://bakai.uma.ac.id/2022/03/21/cara-berperilaku-jujur-dan-adil-di-kehidupan-sehari-hari/

Cara menerapkan perilaku jujur dan Adil

Perilaku jujur dan adil ini harus dilatih dan dibiasakan sejak dini. Sebab, pada usia dini seorang anak akan
sangat mudah dididik dan dilatih. Orangtua berperan penting dalam mendidik anak-anaknyauntuk jujur
dan adil. Orangtua harus menjadi teladan bagi anakanaknya dalam menerapkan kejujuran
danmenegakkan keadilan. Kejujuran dan keadilan seorang guru juga akan dicontoh oleh muridmuridnya.

Hikmah Prilaku Adil

Hikmah perilaku adil:

1) Adil dalam hukum dapat membawa ketenteraman jiwa

2) Proporsional itu lebih luas dari pada adil. Yaitu tengah-tengah antara berlebihan dan mengabaikan,
sebagai dua sifat tercela dalam islam.

Anda mungkin juga menyukai