Anda di halaman 1dari 2

Sabtu, 11 Februari 2023

Amsal 16: 3

1. Manusia diberikan TUHAN kesempatan memikirkan jalannya, tetapi


arah dari langkah jalan manusia itu ditentukan TUHAN. Singkatnya,
manusia berencana, Tuhan yang menentukan. Tentu kita sudah tidak
asing lagi dengan kalimat ini. Dan memang demikianlah adanya, karena
pada suatu ketika, kita akan menyadari bahwa seberapa hebatnya
kemampuan kita dan sematang-matangnya rencana kita, tetap saja kita
tidak bisa melawan kehendak Tuhan. Tidak jarang ada banyak orang
yang sudah mengeluarkan biaya dan usaha yang tidak sedikit, namun
akhirnya harus berakhir dengan kerugian karena ternyata itu tidak
sejalan dengan apa yang menjadi kehendak Tuhan. Mungkin kita pernah
mengalami akan hal itu. Mengambil jalan yang tidak tepat, bahkan
mengisinya dengan berbagai kecurangan, pada akhirnya semuanya
harus habis ludes, dan kita kemudian memulai lagi dari nol. Sehingga
suatu saat kita bisa menyadari sepenuhnya bahwa apa yang terbaik
adalah ketika kita menjalani hidup seturut dengan kehendakNya, seperti
yang sudah Dia rencanakan jauh hari, bahkan sebelum kita dilahirkan.
Firman Tuhan berkata "mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan
dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk,
sebelum ada satupun dari padanya" (Mzm. 139:16).
2. Lewat Amsal Salomo kita diingatkan bahwa "Hati manusia memikir-
mikirkan jalannya, tetapi Tuhanlah yang menentukan arah
langkahnya" (Ams. 16:9). Ini adalah sebuah pernyataan yang tegas
bahwa sehebat apapun kita, kita tidak akan pernah bisa melawan
kehendak Tuhan. Kita bisa mencobanya, dan mungkin kita bisa
mencapai sesuatu hingga tingkatan tertentu, tetapi walau bagaimanapun
sesuatu yang tidak berjalan seperti rancangan Tuhan tentulah tidak
sebaik seperti ketika kita berjalan sepenuhnya seturut kehendakNya.
Hati atau pikiran kita bisa berpikir tentang jalan yang menurut kita
terbaik, tapi di atas segalanya Tuhan tentu lebih tahu tentang kita,
karena Dia sendirilah yang "membentuk dan menenun" kita sejak dalam
kandungan.
Yesaya mengetahui benar hal itu dan berkata "Tetapi sekarang, ya
TUHAN, Engkaulah Bapa kami! Kamilah tanah liat dan Engkaulah
1
Sabtu, 11 Februari 2023
Amsal 16: 3
yang membentuk kami, dan kami sekalian adalah buatan tangan-
Mu" (Yes. 64:8). Sebagai Pembuat kita, tentu Tuhan lebih mengetahui
segala sesuatu tentang kita. Dia jauh lebih tahu apa yang terbaik untuk
kita ketimbang apa yang menurut kita terbaik buat kita. Kabar baiknya,
Tuhan memang merencanakan segala rancanganNya yang terbaik
lengkap dengan segala sesuatu untuk mencapai hari depan yang penuh
harapan seperti firmanNya dalam Yeremia 29:11.
Agar kita tidak melakukan sesuatu sia-sia, yang terbaik tentu adalah
mengetahui apa yang menjadi rancangan Tuhan buat kita, dan berjalan
sesuai itu. Dan kita tidak akan pernah bisa mengetahui itu apabila kita
tidak mulai membangun keintiman dengan Tuhan lewat ungkapan
syukur, pujian, ketaatan dan doa-doa kita. Selain dari pada itu, kita
harus pula memiliki sikap hati yang mau dibentuk. Paulus telah
mengingatkan agar kita agar tidak mengeraskan hati dan mau
membiarkan Allah untuk membentuk dan mengajar kita. Menjadi
ciptaan baru, itu bahasanya Paulus, akan memampukan kita untuk bisa
mengetahui apa yang menjadi kehendakNya. "Janganlah kamu menjadi
serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu,
sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang
baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna." (Rm. 12:2).
Kita boleh berencana apapun, tetapi jalan dari Tuhan pasti tetap yang
paling baik. Sudahkah kita bertanya kepada-Nya apa yang menjadi
kehendak-Nya dalam hidup kita? Sudahkah kita mengetahui itu, dan
menjalani semua seturut dengan kehendak-Nya? Kita bisa
merencanakan apapun dengan kemampuan kita, namun ingatlah bahwa
Tuhan sudah memiliki rancangan-Nya sendiri bagi kita, sebuah
rancangan damai sejahtera, bukan kecelakaan, yang menjanjikan kita
hari depan yang penuh harapan. Tidak akan ada yang sebaik jalan
Tuhan, karenanya temukanlah apa yang menjadi kehendak Tuhan untuk
kita dan berjalanlah di dalamnya. Karena itu, marilah merancang dan
memikirkan jalan kita dengan sikap yang tunduk dan taat pada arah
langkah yang TUHAN tentukan bagi kita

Anda mungkin juga menyukai