Seorang teman pernah bercerita bahwa ia tidak tahu apa tujuan hidupnya. Apa yang harus ia
lakukan agar berhasil. Imannya berjalan seperti rollercoaster, yang akan menukik tajam
apabila permintaanNya tidak dikabulkan Tuhan. Kita sering merasa lebih tahu apa yang
terbaik buat kita dibanding menyerahkan itu sepenuhnya kedalam keputusan Tuhan. Dalam
permintaan-permintaan yang kita utarakan kepada Tuhan kita tidak melihat hal-hal lain selain
memenuhi kepuasan kita di dunia, yang seringkali hanyalah sebuah permintaan untuk
memuaskan kedagingan semata..
Ada banyak diantara kita yang memiliki masalah dalam hidup karena kita tidak mengetahui
apa yang menjadi tujuan hidup kita sendiri, tidak mengerti apa yang menjadi tujuan Allah
kepada kita. Berjalan dalam ketidaktahuan bisa berdampak negatif, menyakiti hati kita dan
membuat kita merasa tertekan. Tetapi dengan mengikuti rancangan Tuhan, dengan
berjalan sesuai dengan apa yang direncanakan Tuhan atas diri kita, kita pun bisa
menjalani hidup yang memuaskan penuh dengan sukacita, meski sedang mengalami
masalah sekalipun dalam prosesnya.
DENGARKANLAH NASIHAT
Amsal 19:20 (TB) "Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau
menjadi bijak di masa depan"
Mendengar nasihat adalah penting. Karena dengan nasihat kita akan dapat melihat
suatu persoalan dengan lebih jernih sebelum kita memutuskan. Namun hal ini
dikesampingkan oleh Rehabeam dalam perikop kita saat ini sehingga dia mengalami
masalah dalam kerajaannya. Apa yang sesungguhnya terjadi?
Hati manusia sama seperti layang-layang. Pada dasarnya manusia ingin hidup
bebas sesuka hati, tanpa peduli nasihat dan didikan orang lain. Sering kita pikir
nasihat dan didikan adalah sesuatu yang mengekang. Padahal kedua hal itu
sebenarnya sama seperti benang pada layangan: itulah yang membuat kita tetap
terbang dan berhasil.
Saat hati kita membuat pilihan yang salah, “benang” nasihat dan didikan akan
menarik kita untuk tetap ada di jalan yang benar. Saat hati kita mulai sombong
karena ada di puncak keberhasilan, “benang” nasihat dan didikan menarik kita
kembali untuk rendah hati.
Nasihat dan didikan bisa didapat dari sekeliling kita, tapi yang utama adalah dari
Allah. Karena Allah adalah sumber nasihat dan didikan yang paling benar. Biarlah
hati kita selalu terbuka untuk nasihat dan didikan, sehingga kita dapat tetap “terbang
melayang”. Karena itu, terbukalah dengan nasihat orang lain agar kita lebih berhati-
hati untuk memutuskan sesuatu. (rsnh)