Anda di halaman 1dari 7

Sejauh mana kita mengenal diri kita.

Apakah selama ini


kita menjalani kehidupan tanpa mengenal diri kita, tidak
tahu apa tugas kita, dan tidak tahu kemana tujuan kita.
Betapa penting mengenal diri sendiri sebelum kita
mengenal arti kehidupan yang lain. Sulit bagi orang yang
tidak memahami dirinya untuk menggapai hidup dalam
ketenangan dan kesejahteraan.

Bagaimana konsep jati diri kita, apakah sudah benar


ataukah salah? Jika salah maka itu sangat berbahaya bagi
diri kita. Maka dari itu penting dalam penulisan pada
lembaran pertama saya ini mengenai Jati Diri.
Sejauhmana kita mengenal diri ini. Begitu banyak
konsep-konsep jati diri menurut para pakar
pengembangan diri. Namun sebagai muslim yang baik
kita kembalikan pertanyaan, dan persoalan hidup ini
kepada Al-Quran karena di sanalah kita akan
menemukan konsep jati diri yang sebenarnya menurut
Islam.

1. Apa Itu Jati Diri.Secara umum dalam mengenal jati diri


selalu dikaitkan oleh 3 pertanyaan seperti ini :A. Siapa
aku ?B. Dari mana aku ?C. Dan aku mau kemana ?

Pertanyaan di atas adalah pertanyaan yang simple


namun, tidak semua orang mampu menjawabnya. Karena
membutuhkan pemikiran yang sangat mendalam agar
tidak salah dalam memahami dan mengenal diri ini.

2. Apakah kita boleh mengabaikan Jati Diri.Tidak, kita


tidak boleh mengabaikan siapa diri kita sebenarnya.
Karena sesungguhnya setelah kita mengenal diri kita
maka kita akan mengetahui makna dan tujuan hidup kita
di dunia. Mereka yang mengabaikan masalah jati diri
adalah orang-orang yang tidak memiliki keberanian untuk
memahami hidupnya. Maka jadilah mereka orang-orang
yang labil, ikut-ikutan, dan berjalan tanpa arah.Mereka
berkata Jalani saja hidup ini. Maukah kalian menjalani
kehidupan ini tanpa arah dan tujuan? Yang nantinya
berakhir dengan kesedihan. Saya pribadi tidak mau. Saya
ingin hidup saya ini bisa sejahtera, dan berakhir dengan
senyuman indah. Maka kita harus tahu dan harus
menemukan jati diri kita agar kita tahu arah tujuan hidup
kita.

3. Dimana kita bisa menemukan Jati Diri.Jati diri selalu di


identikkan dengan bakat, potensi dan keunikan yang ada
dalam diri kita. Tidak ada yang salah dalam opini
tersebut, karena opini tersebut berguna untuk
mengetahui potensi kerja kita di mata masyarakat.
Pengenalan diri kita kepada masyarakat. Karena
notabene manusia diciptakan dengan keunikan, bakat
dan potensi masing-masing. Namun ada hal yang lebih
utama dari keotentikan diri seperti bakat, potensi dan
keunikan. Dan mereka yang telah menemukan bakat,
potensi dan keunikan itu bahkan belum menemukan jati
diri mereka sesungguhnya. Tak jarang banyak mereka
yang sukses dalam hidup namun masih merasa tak puas
dalam menjalani hidup, tak tenang, tak tenram dan tak
bahagia.Hanya Allah yang tahu siapa kita, untuk apa kita
ada, dan mau kemana kita. Karena Allah yang
menciptakan kita. Dan kita sering tak sadar dalam
mencari konsep jati diri sesungguhnya sebagai manusia,
selain hanya mengejar kesuksesan di dunia ini. Mari kita
mulai mengenal jati diri yang sesungguhnya.

A. Siapa aku ?

Manusia adalah makhluk yang diciptakan Allah dari


saripati tanah yang di beri potensi hati, akal dan jasad.
Sehingga Allah menetapkan manusia sebagai makhluk
tertinggi kedudukannya di antara makhluk lainnya,
karena kita memiliki potesi tersebut. Dalam Al-Quran
Allah berfirman :

As-Sajdah Ayat :7Yang membuat segala sesuatu yang Dia


ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan
manusia dari tanah.
As-Sajdah Ayat : 8Kemudian Dia menjadikan
keturunannya dari saripati air yang hina.

As-Sajdah Ayat : 9Kemudian Dia menyempurnakan dan


meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia
menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan
hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.

Jadi terjawab sudah pertanyaan pertama, Aku adalah


manusia yang diciptakan Allah dari sebaik-baiknya
ciptaan melaui permulaannya dari saripati tanah, yang
kemudian menjadikan keturunan ku dari saripati air hina,
kemudian ditiupkan roh kedalam jasad, dibuatnya kita
mendengar, melihat dan merasakan melalui hati.

Jika kita mengenal siapa kita, maka kita akan bersyukur


atas penciptaan kita kepada Allah. Namun sayang
kebanyakan kita lupa hingga sedikit sekali kita bersyukur
atas perlakuan Allah kepada kita. Kita adalah Manusia
yang di ciptakan Allah dari air hina dan di beri potensi
yang sangat luar biasa hingga kita derajatnya lebih tinggi
di bandingkan makhluk ciptaan Allah lainnya.
Alhamdulillah.

B. Untuk apa aku ada ?


Manusia diciptakan memiliki dua tujuan dari Allah yaitu
Sebagai Khalifah di muka bumi dan Beribadah kepada
Allah SWT. Tak ada tujuan lain, semua aktifitas kehidupan
kita sebagai manusia harus berlandaskan 2 tujuan yang
di berikan Allah tersebut. Dalam segala hal, baik dari segi
pekerjaan, bergaul, dan segala macamnya harus
berlandaskan 2 tujuan tersebut. Maka dari itu kita
diberikan Allah Akal, Hati dan Jasad agar mampu memikul
beban dari ke 2 tujuan tersebut agar berjalan dengan
baik.Seperti Firman Allah SWT :Adz-Dzaariyat Ayat :
56Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan
supaya mereka mengabdi kepada-Ku.Al-Baqarah Ayat :
30Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para
Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan
seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata:
"Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi
itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih
dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan
berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang
tidak kamu ketahui."

Jadi aku ada sebagai khalifah dan beribadah kepada Allah


SWT.

C. Dan mau kemana aku ?


Bukan hanya sebagai orang yang tak sukses menjadi
orang yang sukses, bukan hanya dari miskin menjadi
kaya. tetapi tujuan kita sebagai makhluk ciptaan Allah
adalah Kampung Akhirat, yang hanya ada 2 pilihan
Syurga atau Neraka.

Kesuksesan, kekayaan, banyak anak, dan mempunyai


istri/suami yang cantik/ganteng hanyalah hiasan-hisan
dunia yang semu dan akan kita tinggalkan. Karena
sesungguhnya kita ini adalah makhluk kampung akhirat.
Disanalah rumah kita sesungguhnya, di syurga atau
neraka. Sekarang pilihan berada di tangan kita, kita mau
memilih yang mana ? dan pasti sebagian banyak manusia
memilih Syurga toh ?. untuk menggapai syurga itulah
Allah memberika hukum-hukumnya di dalam Al-Quran.
Mau kita taati atau malah kita ingkari. Bila kita taati maka
syurga adalah rumah kita. Bila kita ingkari maka
nerakalah rumah kita (Tujuan kita).

Adapun Firman Allah dalam meluruskan tujuan perjalanan


kita di bumi adalah sebagai berikut :As-Sajdah Ayat :
19Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan
amal saleh, maka bagi mereka jannah tempat kediaman,
sebagai pahala terhadap apa yang mereka kerjakan.

As-Sajdah Ayat : 20Dan adapun orang-orang yang fasik


(kafir) maka tempat mereka adalah jahannam. Setiap kali
mereka hendak keluar daripadanya, mereka dikembalikan
ke dalamnya dan dikatakan kepada mereka: "Rasakanlah
siksa neraka yang dahulu kamu mendustakannya."

Akhirnya kita pun tahu Siapa kita ? Dari mana kita ? dan
Mau kemana Kita ? yang sesungguhnya. Bahwa kita
adalah manusia yang berasal dari saripati air hina, di
ciptakan sebagai khalifah dimuka bumi untuk beribadah
kepada Allah, agar mendapatkan kesenangan yang abadi
di Syurga nan Indah di kampung akhirat.Bila kita
mengetahui konsep Jatidiri menurut islam ini maka kita
akan menjalani kehidupan ini dengan tenang dan tawakal
kepada Allah. Bahwa apa yang telah kita dapat, apa yang
telah kita lakukan adalah untuk membantu sesama dan
beribadah kepada Allah demi mencapi tujuan syurga. Dan
bila kita mengenali dari apa kita di ciptakan maka kita
akan menjadi manusia yang tak berjalan dengan
kesombongan di muka bumi dan senantiasa kita menjadi
hambanya yang benar2 bersyukur karena telah menjadi
salah satu makhluk yang sempurna di bandingkan
makhluk Allah lainnya. Jazzakallah

Anda mungkin juga menyukai