Anda di halaman 1dari 11

Kabar Sukacita Bagi Kita Hari Ini, 28 Februari 2024

Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang
lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya. (Yohanes 14:16)

Banyak orang telah menerima Yesus sebagai Juru Selamat dan Tuhan. Mereka akan pergi ke
sorga, tetapi tidak pernah memanfaatkan kuasa penuh Roh Kudus yang tersedia bagi mereka atau
mengalami keberhasilan sejati yang Tuhan ingin mereka nikmati di Bumi. Sederhananya, banyak
yang akan menuju sorga, tetapi mereka tidak akan menikmati perjalanan itu. Kita sering melihat
mereka yang memiliki kekayaan, posisi, kekuasaan dan kita menganggap mereka “sukses.”
Tetapi banyak orang yang dianggap sukses masih kekurangan damai sejahtera, sukacita,
kepuasan, dan berkat-berkat sejati lainnya. Orang-orang seperti itu tidak pernah belajar untuk
bergantung sepenuhnya pada kuasa Roh Kudus.

Orang yang mandiri sering berpikir bergantung pada Tuhan adalah tanda kelemahan. Tetapi
kenyataannya adalah bahwa dengan memanfaatkan kuasa Roh Kudus, mereka dapat mencapai
lebih banyak dalam hidup mereka dari pada yang dapat mereka lakukan dengan mengandalkan
kekuatan mereka sendiri.

Tuhan menciptakan kita sedemikian rupa sehingga meskipun kita memiliki kekuatan, kita juga
memiliki kelemahan dan kita membutuhkan pertolongan-Nya. Kita tahu Ia ingin menolong kita
karena Ia mengutus seorang Penolong Ilahi, Roh Kudus, untuk tinggal di dalam kita. Kita sering
bergumul sia-sia karena kita tidak menerima pertolongan yang tersedia bagi kita. Saya
mendorong Anda untuk bergantung kepada-Nya, bukan pada kekuatan Anda sendiri. Apa pun
yang Anda hadapi, Anda tidak harus melaluinya sendirian.

Hari terburukmu bersama Tuhan akan lebih baik dari pada hari terbaikmu tanpa-Nya.
Roh Kudus ada di sini untuk berbicara kepada Anda dan menolong Anda dalam segala hal
yang Anda perlukan hari ini.
Kabar Sukacita Bagi Kita Hari Ini, 29 Februari 2024

Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau. (Mazmur 63:1)

Terkadang saya heran betapa lama kita dapat bergumul dalam suatu situasi sebelum kita berpikir
untuk berbicara kepada Tuhan mengenai hal itu dan mendengarkan suara-Nya. Kita mengeluh
tentang masalah kita; kita menggerutu; kita bersungut-sungut; kita memberi tahu teman-teman
kita; dan kita berbicara tentang bagaimana kita berharap Tuhan akan melakukan sesuatu tentang
hal itu.

Kita bergumul tentang situasi-situasi dalam pikiran dan emosi kita, sementara kita sering gagal
untuk mengambil keuntungan dari solusi paling sederhana yang ada: Doa. Tetapi lebih buruk
dari itu, kita kemudian membuat pernyataan yang mungkin paling konyol yang diketahui
manusia: “Yah, kurasa yang bisa aku lakukan hanyalah berdoa.” Saya yakin Anda pernah
mendengarnya sebelumnya dan mungkin Anda bahkan pernah mengatakannya. Kita semua
pernah. Kita semua bersalah karena memperlakukan doa sebagai upaya terakhir dan mengatakan
hal-hal seperti, “Yah, tidak ada lagi yang berhasil, jadi mungkin kita harus berdoa.” Tahukah
Anda hal itu berbicara apa kepada saya? Hal itu memberi tahu saya bahwa kita sungguh tidak
percaya pada kekuatan doa sebagaimana mestinya. Kita memikul beban yang tidak perlu kita
tanggung—dan kehidupan jauh lebih sulit dari pada yang seharusnya—karena kita tidak
menyadari betapa dahsyatnya kuasa doa itu. Jika kita melakukannya, kita akan berbicara kepada
Tuhan dan mendengarkan apa yang Ia katakan tentang segala sesuatu, bukan sebagai upaya
terakhir, tetapi sebagai respons pertama.

Biarlah doa menjadi respons pertama Anda, bukan pilihan terakhir Anda.
Kabar Sukacita Bagi Kita Hari Ini, 01 Maret 2024

Sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di
dalam kasih. (Efesus 3:17)

Jika Anda dilahirkan kembali, semoga Anda tahu bahwa Yesus hidup di dalam diri Anda melalui
kuasa Roh Kudus. Pertanyaannya adalah, apakah Tuhan nyaman di dalam diri Anda? Apakah Ia
merasa betah di dalam diri Anda? Meskipun Roh Allah hidup di dalam diri Anda, hal-hal lain
juga hidup di dalam diri Anda—sepertiketakutan, kemarahan, kecemburuan, atau menggerutu
dan mengeluh. Tuhan pernah memberikan saya ilustrasi tentang bagaimana rasanya bagi-Nya
untuk hidup di dalam hati yang menggerutu, berkeluh kesah, dan ada perselisihan. Misalkan
Anda pergi ke rumah seorang teman dan teman Anda berkata, “Oh, silahkan masuk. Aku akan
memberimu secangkir kopi. Bersikaplah nyaman dan anggap saja seperti di rumah sendiri.”
Kemudian, teman Anda mulai meneriaki suaminya dan mereka berdua mengoceh dan bertengkar
mulut tepat di depan Anda. Seberapa nyamankah Anda berada di hadapan perselisihan seperti
itu?

Jika kita ingin menjadi “rumah” yang nyaman bagi Roh Tuhan, kita harus melepaskan hal-hal
yang menyebabkan kita lupa tentang kehadiran-Nya atau menyinggung-Nya. Kita harus berhenti
menggerutu, membiarkan perselisihan dan keresahan di dalam diri kita, atau memendam sikap
tidak mau mengampuni. Sebaliknya, kita perlu memastikan kehidupan batiniah kita terlibat
dalam hal-hal yang menyenangkan dan menghormati hadirat Tuhan. Mulut kita harus penuh
dengan pujian dan ucapan syukur. Kita hendaknya bangun setiap hari dan berkata dalam hati
kita, “Selamat pagi, Tuhan. Aku ingin Engkau merasa nyaman tinggal di dalamku hari ini.” Kita
semua perlu menginventarisasi apa yang ada di dalam hati kita karena hati kita adalah tempat
tinggal Allah. Ketika kita memeriksa kehidupan batiniah kita, kita melihat ke tanah kudus di
mana Allah telah memilih untuk membuat rumah-Nya. Marilah kita berkomitmen untuk
membuat Ia nyaman di dalam kita.

Pastikan Anda adalah rumah yang nyaman bagi Roh Tuhan.


Kabar Sukacita Bagi Kita Hari Ini, 02 Maret 2024

Aku akan memberikan mereka hati yang lain dan roh yang baru di dalam batin mereka; juga
Aku akan menjauhkan dari tubuh mereka hati yang keras dan memberikan mereka hati yang
taat. (Yehezkiel 11:19)

Di dalam ayat hari ini, Tuhan berjanji untuk mengganti hati yang keras dengan hati yang lain.
Dengan kata lain, Ia dapat mengubah orang yang keras hati menjadi orang yang berhati lembut
dan peka. Ketika kita menyerahkan hidup kita kepada Tuhan, Ia menempatkan rasa benar dan
salah jauh di dalam hati nurani kita. Tetapi jika kita terlalu sering memberontak terhadap hati
nurani kita, kita bisa menjadi keras hati. Jika itu terjadi, kita perlu membiarkan Tuhan
melembutkan hati kita sehingga kita dapat peka secara rohani terhadap pimpinan Roh Kudus.

Saya dulu adalah orang yang sangat keras hati sebelum saya mulai benar-benar bersekutu dengan
Tuhan. Berada di hadirat-Nya secara teratur melembutkan hati saya dan membuat saya jauh lebih
peka terhadap suara-Nya. Tanpa hati yang peka terhadap jamahan Tuhan, kita tidak akan
mengenali betapa sering Ia berbicara kepada kita. Tuhan berbicara dengan lembut, dengan suara
yang tenang, kecil, atau dengan keyakinan lembut tentang suatu masalah. Orang yang berhati
keras juga berisiko menyakiti orang lain dan bahkan tidak menyadari bahwa mereka
melakukannya, dan ini membuat hati Tuhan berduka. Mereka yang keras hati dan sibuk
“melakukan urusan mereka sendiri” tidak akan peka terhadap kehendak atau suara Tuhan. Tuhan
ingin melembutkan hati kita dengan firman-Nya, karena hati yang keras tidak dapat mendengar
suara-Nya atau menerima banyak berkat lain yang ingin diberikan-Nya.

Jagalah hati Anda agar tetap lembut dan peka terhadap suara Tuhan.
Kabar Sukacita Bagi Kita Hari Ini, 04 Maret 2024

Ia menyegarkan jiwaku. (Mazmur 23:3)

Selama beberapa waktu dalam hidup saya, saya menghardik apa pun yang tidak saya inginkan
karena saya pikir itu pasti dari iblis. Saya menghardik sampai “hardikan” saya benar-benar
usang. Tetapi kemudian saya mendapati bahwa banyak dari apa yang saya coba hardik justru
berasal dari Tuhan. Banyak hal yang tidak saya sukai atau inginkan adalah hal-hal yang telah
Tuhan izinkan untuk pertumbuhan dan perkembangan saya. Penulis kitab Ibrani mengatakan
bahwa kita harus tunduk pada disiplin Tuhan. Dia menghajar kita hanya karena Dia mengasihi
kita. Jangan mencoba menolak apa yang Tuhan ingin gunakan untuk kebaikan Anda. Mintalah
Tuhan untuk melakukan pekerjaan yang mendalam dan menyeluruh dalam diri Anda sehingga
Anda dapat menjadi seperti yang diinginkan-Nya, melakukan semua yang Dia ingin Anda
lakukan, dan memiliki semua yang Dia ingin Anda miliki. Selama bertahun-tahun saya menolak
apa pun yang menyakitkan atau sulit, kebenaran sederhananya adalah bahwa saya tidak
bertumbuh secara rohani. Saya terus berkeliling dan mengelilingi gunung-gunung tua yang sama
(masalah). Akhirnya, saya menyadari bahwa saya berusaha menghindari rasa sakit, tetapi saya
tetap merasakan sakit. Rasa sakit karena tetap seperti ini jauh lebih buruk dari pada rasa sakit
karena berubah.

Kepribadian kita mencakup jiwa kita (pikiran, kemauan, dan emosi), tetapi sering kali terluka
oleh pengalaman kita di dunia. Tuhan berjanji untuk menyegarkan jiwa kita jika kita mau bekerja
sama dengan pekerjaan Roh Kudus di dalam kita. Dulu saya memiliki jiwa yang hancur, jiwa
yang tidak memiliki damai sejahtera atau sukacita, tetapi Tuhan telah membuat saya utuh dan
Dia ingin melakukan hal yang sama untuk Anda.

Bukalah jiwa Anda kepada Tuhan dan mintalah kepada-Nya untuk menyembuhkan setiap luka
dan memar.
Kabar Sukacita Bagi Kita Hari Ini, 05 Maret 2024

Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan
rancangan-Ku dari rancanganmu. (Yesaya 55:9)

Menurut saya salah satu alasan kita terkadang merasa tidak puas dalam doa atau merasa bahwa
kita belum “selesai” berdoa tentang suatu masalah adalah karena kita menghabiskan begitu
banyak waktu hanya untuk menaikkan doa-doa kita. Tetapi saya katakan, ada cara yang lebih
baik, lebih tinggi, dan lebih efektif: menaikkan doanya Tuhan. Sejujurnya, jika saya menaikkan
doa saya, saya dapat berdoa tentang sesuatu selama lima belas menit dan masih merasa belum
selesai; tetapi jika saya dipimpin oleh Roh Kudus dan menaikkan doanya Tuhan, saya dapat
berdoa dua kalimat dan merasa benar-benar puas.

Saya mendapati bahwa ketika saya menaikkan doa-doa yang dipimpin Roh, biasanya lebih
sederhana dan lebih pendek dari pada doa saya. Doa-doa itu tepat, lugas, dan ke intinya. Saya
merasa puas bahwa tugas itu selesai ketika saya berdoa dengan cara Tuhan, bukan dengan cara
saya sendiri. Ketika kita berdoa dengan cara kita sendiri, kita sering berfokus pada berdoa untuk
hal-hal dan keadaan duniawi, tetapi jika kita dipimpin oleh Tuhan kita akan mendapati diri kita
berdoa untuk hal-hal yang kekal seperti kemurnian pikiran dan motif kita dan hubungan yang
lebih dalam dengan Tuhan. Mintalah Tuhan untuk mengajari Anda cara menaikkan doa-doa-Nya
dari pada doa Anda sendiri dan Anda akan lebih menikmati doa.

Naikkan doanya Tuhan, bukan doa Anda.


Kabar Sukacita Bagi Kita Hari Ini, 10 Maret 2024

Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi Tuhanlah yang menentukan arah


langkahnya. (Amsal 16:9)

Orang sering bertanya-tanya, Apa yang harus aku lakukan dengan hidupku? Apa tujuan aku
hidup? Apakah Tuhan punya rencana untukku? Salah satu cara Tuhan menjawab pertanyaan-
pertanyaan ini adalah melalui karunia dan kemampuan alamiah kita. Ia menuntun kita untuk
memahami tujuan kita melalui keterampilan dan bakat yang diberikan-Nya kepada kita. Bakat
yang diberikan Tuhan, atau yang sering kita sebut “karunia,” adalah sesuatu yang dapat kita
lakukan dengan mudah, sesuatu yang datang secara alamiah. Misalnya, banyak seniman hebat
tahu cara menyatukan bentuk dan warna, sehingga mereka menikmati melukis, memahat, atau
mendesain bangunan. Banyak penulis lagu mendengar musik di kepala mereka, dan mereka
hanya menuliskan melodi dan/atau lirik-lirik ini untuk membuat musik yang indah. Beberapa
orang memiliki kemampuan alamiah untuk mengatur atau mengelola, sementara yang lain
berbakat sebagai konselor, membantu orang memilah-milah kehidupan dan hubungan mereka.
Tidak peduli apa pun bakat kita, kita memperoleh kesenangan besar dari melakukan apa yang
secara alamiah kita kuasai.

Jika Anda tidak yakin akan tujuan hidup Anda, lakukan saja apa yang Anda kuasai dan kemudian
saksikan Tuhan meneguhkan pilihan-pilihan Anda dengan memberkati upaya-upaya Anda.
Jangan menghabiskan hidup Anda mencoba melakukan apa yang tidak Anda kuasai. Ketika
orang bekerja dalam pekerjaan di mana mereka tidak berbakat, mereka sengsara—dan begitu
juga semua orang di sekitar mereka. Tetapi ketika orang berada di tempat yang tepat, mereka
akan unggul dalam pekerjaan mereka dan menjadi berkat bagi atasan dan rekan kerja mereka.
Jika kita melakukan apa yang kita kuasai, kita akan merasakan pengurapan (hadirat dan kuasa)
Tuhan atas upaya kita. Kita akan tahu bahwa kita beroperasi dalam karunia kita dan ketika kita
melakukan hal itu kita memuliakan Tuhan dan melayani orang lain. Tuhan berbicara kepada kita
melalui pengurapan ini, memberi kita damai sejahtera dan sukacita saat kita menggenapi
rencana-Nya bagi hidup kita.
Lakukan apa yang Anda kuasai—itu adalah karunia Tuhan bagi Anda.

Kabar Sukacita Bagi Kita Hari Ini, 06 Maret 2024

Sungguh, orang-orang benar akan memuji nama-Mu, orang-orang yang jujur akan diam di
hadapan-Mu. (Mazmur 140:13)

Fakta bahwa Roh Kudus hidup di dalam diri kita membuktikan kerelaan-Nya untuk selalu
tersedia, untuk berbicara kepada kita dan menolong kita ketika kita membutuhkan-Nya. Ketika
kita terus bertumbuh secara rohani, kita akan mengalami pencobaan, tetapi Tuhan telah memberi
kita Roh Kudus yang memampukan kita melawannya dan membuat pilihan yang benar dan
bukan yang salah. Namun demikian, tidak ada manusia yang sempurna dan kita akan membuat
kesalahan. Tetapi pengampunan Allah selalu tersedia bagi kita melalui Yesus Kristus. Menerima
pengampunan ini menguatkan kita dan memungkinkan kita untuk terus bergerak maju bersama
Tuhan. Dan juga membuat hati kita damai sejahtera, membebaskan kita, dan membantu kita
mendengar suara Tuhan dengan jelas.

Merasa dikalahkan dan dikutuk oleh setiap kesalahan yang kita buat akan melemahkan kita. Dari
pada menggunakan energi kita untuk merasa buruk tentang diri kita sendiri, kita harus
menggunakannya untuk memastikan hati kita disesuaikan dengan suara Tuhan saat Ia menuntun
kita ke dalam kekuatan yang lebih besar dan hubungan yang lebih dalam dengan diri-Nya
sendiri. Pengampunan-Nya dan hadirat-Nya selalu tersedia bagi kita melalui Roh Kudus.
Sewaktu Anda mencari Tuhan hari ini, saya mendorong Anda untuk menerima kasih dan belas
kasihan-Nya. Lengan-Nya terbuka dan Ia sedang menunggu untuk meluangkan waktu bersama
Anda.

Ingatlah bahwa Roh Kudus selalu tersedia bagi Anda.


Kabar Sukacita Bagi Kita Hari Ini, 07 Maret 2024

Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, ke dalam pelataran-Nya


dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya dan pujilah nama-Nya! (Mazmur 100:4)

Ada cara-cara untuk membuat diri kita tersedia untuk mendengar suara Tuhan dan salah satunya
adalah masuk ke dalam pujian dan penyembahan dengan hormat dan tulus. Tuhan senang
menyatakan hadirat dan kuasa-Nya kepada orang-orang yang benar-benar memuji dan
menyembah-Nya. Dan ketika hadirat dan kuasa-Nya datang, kita mendengar suara-Nya, kita
melihat mukjizat, orang-orang disembuhkan, kehidupan diubahkan, dan transformasi terjadi dari
dalam ke luar. Bukankah itu bagian dari apa yang Anda inginkan dalam hubungan Anda dengan
Tuhan? Ketika Anda berbicara kepada-Nya dan mendengarkan suara-Nya, bukankah alasan
Anda berdoa terutama karena Anda menginginkan semacam perubahan atau transformasi dalam
beberapa bidang kehidupan Anda? Jika Anda meminta Tuhan untuk memberikan pekerjaan baru,
itu adalah perubahan. Jika Anda berdoa agar orang terkasih mengenal Tuhan, itu adalah
perubahan. Jika Anda meminta Tuhan untuk mengungkapkan diri-Nya lebih banyak kepada
Anda dan untuk menolong Anda bertumbuh dalam kedewasaan rohani, itu adalah perubahan.
Jika Anda berdoa agar remaja yang tinggal di jalan berhenti menggunakan narkoba, itu
perubahan. Jika Anda meminta Tuhan untuk menolong Anda agar tidak mudah marah, itu adalah
perubahan.

Apa pun yang Anda doakan, salah satu cara terbaik untuk memulai adalah dengan pujian dan
penyembahan. Pujian dan penyembahan akan menjaga hati Anda benar di hadapan Tuhan dan
membuka jalan bagi Anda untuk mendengar suara-Nya dan agar perubahan terjadi.

Ketika Anda perlu mendengar suara Tuhan, pujilah dan sembahlah Dia.
Kabar Sukacita Bagi Kita Hari Ini, 08 Maret 2024

Hanya pada Allah saja kiranya aku tenang, sebab dari pada-Nyalah harapanku. (Mazmur
62:5)

Kuasa Tuhan dilepaskan ketika kita berdoa dalam iman, mengandalkan dan percaya kepada-Nya,
karena iman menyenangkan-Nya. Harapan adalah atribut iman yang membawa kuasanya
tersendiri—kuasa pengharapan. Iman menjangkau ke alam spiritual dan mengharapkan kekuatan
supernatural Tuhan muncul dan melakukan apa yang tidak dapat dilakukan oleh siapa pun di
Bumi. Keraguan, di sisi lain, adalah takut tidak ada hal baik yang akan terjadi; keraguan tidak
menyenangkan Tuhan dan bukanlah sesuatu yang dapat Ia berkati. Kita tidak berdaya ketika kita
hidup dengan keraguan, kekecewaan, dan kurangnya keyakinan kepada Tuhan.

Pikirkan saja suatu saat ketika Anda tidak benar-benar yakin Tuhan akan datang untuk Anda.
Anda tidak dapat menaikkan doa yang berkuasa, bukan? Sekarang ingatlah suatu saat ketika hati
Anda percaya sepenuhnya kepada Tuhan dan Anda benar-benar percaya bahwa Ia akan datang
menolong Anda. Anda bisa berdoa dan merasa doa Anda ada kuasanya, bukan? Itulah kekuatan
pengharapan dalam doa. Bahkan jika segala sesuatunya tidak berjalan persis seperti yang Anda
harapkan, percayalah bahwa Tuhan tahu apa yang terbaik dan teruslah berharap Ia melakukan
hal-hal besar.

Berharaplah Tuhan akan melakukan hal-hal besar dalam hidup Anda dan berdoalah
dengan berani.
Kabar Sukacita Bagi Kita Hari Ini, 09 Maret 2024

Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan. pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari
antara kamu, demikian pula segala kejahatan. (Efesus 4:31)

Kepahitan terhadap Tuhan adalah penghalang untuk mendengar suara-Nya. Setiap kali kepahitan
mencoba untuk menguasai Anda, tolaklah. Sering kali, iblis mencoba membuat kita berpikir
bahwa hanya kitalah satu-satunya yang mengalami kesulitan. Saya tidak bermaksud terdengar
tidak simpatik, tetapi tidak peduli seberapa buruk masalah kita, orang lain selalu memiliki
masalah yang lebih buruk. Seorang wanita yang bekerja untuk saya, suaminya meninggalkannya
setelah tiga puluh sembilan tahun menikah. Suaminya itu hanya meninggalkan sebuah catatan
untuknya, dan pergi. Itu adalah sebuah tragedi baginya! Saya sangat bangga padanya ketika dia
datang kepada saya setelah beberapa minggu dan berkata, “Joyce, tolong doakan aku agar aku
tidak marah kepada Tuhan. Setan sangat menggodaku untuk marah kepada-Nya. Aku tidak bisa
marah pada Tuhan. Ia satu-satunya teman yangkumiliki. Aku membutuhkan-Nya!”

Kepahitan berusaha mengakar di hati teman saya karena hidupnya tidak berjalan sesuai yang
diharapkannya. Ketika kita terluka, kita harus menyadari bahwa setiap orang memiliki kehendak
bebas dan kita tidak dapat mengendalikan kehendak bebas itu—bahkan melalui doa. Kita dapat
berdoa agar Tuhan berbicara kepada orang-orang yang mungkin akan menyakiti kita; kita dapat
meminta-Nya untuk memimpin mereka melakukan yang benar dan bukan yang salah, tetapi
intinya adalah bahwa Ia harus membiarkan mereka untuk membuat pilihan mereka sendiri. Jika
seseorang membuat pilihan yang menyakiti kita, kita seharusnya tidak menyalahkan Tuhan dan
menjadi pahit terhadap-Nya.

Jika Anda terluka, jangan menyalahkan Tuhan. Ia adalah sahabat terbaik yang Anda
miliki.

Anda mungkin juga menyukai