Anda di halaman 1dari 4

LIDAH DAN KUASA PERKATAAN

Tuesday, October 23, 2012 1:53 PM

LIDAH DAN KUASA PERKATAAN

Yakobus 3:1-12

Lidah manusia adalah struktur berotot yang terletak pada bagian lantai mulut, yang digunakan untuk
berbicara, makan dan mencicipi rasa. Dengan bantuan organ penghasil suara lainnya, lidah berperan
untuk menghasilkan huruf-huruf ketika kita bersuara. Dengan adanya lidah, kita dapat membentuk
huruf-huruf yang akan diucapkan, sesuai dengan keinginan kita. Tanpa lidah, seseorang sulit dimengerti
saat berbicara.

Selain itu, Allah menciptkan lidah dengan maksud agar manusia dapat memuji-Nya, berkata-kata
dengan-Nya dan berkata-kata dengan sesama. Tidak peduli kapan saja, lidah dapat mengucapkan kata
yang baik dan yang kotor. Oleh sebab itu, lidah perlu untuk di jaga.

Yakobus memberitahu kita tentang lidah, bahwa walaupun lidah adalah anggota kecil dari tubuh, namun
dapat memegahkan perkara-perkara besar. Lidah bagaikan api yang membakar hutan yang besar, ia
adalah sesuatu yang buas, yang tak terkuasai, dan penuh racun yang mematikan. Itulah sebabnya
Alkitab memperingatkan kita bahwa: “Siapa menjaga mulutnya, memelihara nyawanya, siapa yang lebar
bibir akan ditimpa kebinasaan” (Ams 13:12)

Mengapa Lidah atau perkataan perlu dijaga?

Ada Empat alasan “lidah perlu dijaga”:

Pertama, Amsal 13:2a “Dari buah mulutnya, seseorang akan makan yang baik…”

“Perkataan Anda adalah benih yang ditaburkan dan akan berbuah mengikuti Anda”
Lidah menghasilkan perkataan, dan di dalam perkataan, ada kekuatan yang tersimpan, yang
menghasilkan “buah”, dan akan Anda nikmati dalam kehidupan. Setiap perkataan, entah yang positif,
atau negatif berdampak bagi hidup. Firman Tuhan mengatakan, bahwa perkataan memberi buah kepada
kita. Sebab itu, penting bagi kita, untuk berkata-kata seperti apa yang Firman Tuhan katakan mengenai
kita. Bila kita lelah, katakanlah “Aku kuat di dalam Kristus”, saat tertekan, katakanlah “Dalam Kristus aku
mampu tanggung segala perkara”, Jika kita berkekurangan, katakanlah “Allahku akan mencukupkan
segala keperluan dan kebutuhanku menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya”, saat kita sakit, katakanlah
“Oleh bilur-bilur-Nya Aku sembuh”!

Memperkatakan Firman Tuhan akan membentuk kehidupan kita, dari yang tidak ada, menjadi ada, yang
tidak tahu menjadi berhikmat, yang lemah menjadi kuat, yang sakit menjadi sehat, dan yang tidak
mampu menjadi bisa. Selaluada buah dalam perkataan kita. Oleh sebab itu, Jika Anda menginginkan
yang baik, maka memperkatakan hal-hal yang baik, adalah kunci mengalami yang baik.

Jika ada bagian-bagian dalam hidup Anda, yang membutuhkan perubahan, ucapkanlah “senjata
kebenaran” yaitu Firman Tuhan. Hal itu akan membawa perubahan dalam hidup Anda. Ucapkanlah apa
yang dijanjikan Tuhan tentang Anda, dan Tuhan akan memanifestasikannya dalam hidup Anda.

Kedua, I Petrus 3: 8-10 “…..Siapa yang mau mencintai hidup, dan mau melihat hari-hari baik ia harus
menjaga lidahnya…..”

“Perkataan Anda, menentukan hidup Anda berhasil atau terkutuk”.

Perkataan sama seperti doa kita. Kebenaran, kebaikan, dan kesucian, yang kita katakan melalui mulut,
akan mendatangkan berkat bagi kita. Sebaliknya kenajisan, kejorokan, kekwatiran, dan kesalahan yang
kita ucapkan, akan mendatangkan kutuk dalam kehidupan.

Pada saat perkataan berkat diucapkan, berkat itu mengembang menjadi suatu tudung, yang
menyulubungi kita di dalamnya, sehingga hidup kita selalu berada dalam situasi berkat Allah. Demikian
juga dengan kutuk. Disaat suatu perkatan yang mengandung kutuk diucapkan. Kutuk itu akan menjadi
seperti racun yang menyebar ke seluruh saraf, sehingga ia akan melemahkan kehidupan kita, dan pada
akhirnya mencelakai kehidupan kita. Itulah sebabnya Alkitab berkata: “Hidup dan mati dikuasai lidah.
Siapa menggemakannya, akan memakan buahnya” (Ams 18:21)

Gemakanlah perkataan yang baik, agar kehidupan kita berada dalam lingkupan berkat Allah, maka
sepanjang kehidupan, kita akan mengalami dan menikmati yang baik. Jagalah bibir mulut Anda dari
perkataan yang jahat, dan mengutuk, supaya hidup Anda jangan berada dalam penderitaan dan kutuk.

Ada beberapa cara menjaga lidah kita. Pertama, sebelum Anda mengatakan sesuatu, pikirkanlah bahwa
Benarkah apa yang saya katakan ini? Banyak perkataan yang enak di dengar, namun itu berasal dari
informasi yang tidak benar. Kedua, pantaskah apa yang saya katakan ini? Banyak perkataan sesuai
dengan situasi untuk diucapkan, namun sebenarnya tidak pantas untuk diutarakan. Misalnya kita
melihat seseorang yang sering sakit, adalah tidak pantas kita berkata: “kamu selalu penyakitan” Ini akan
melukai hatinya. Ketiga, pentingkah apa yang saya katakan ini? Terkadang ada hal yang nyata, namun
tidak penting untuk dikatakan. Dan yang keempat, bergunakah apa yang saya katakan ini? Banyak
perkataan yang sebenarnya tidak berguna untuk dikatakan. Dengan proses empat langkah ini, kita dapat
menjaga lidah kita dari setiap perkataan yang sia-sia.

Ketiga, Bilangan 14:28 “Katakanlah kepada mereka: Demi Aku yang hidup, demikianlah Firman Tuhan,
bahwasannya seperti yang kamu katakana di hadapan-Ku, demikianlah akan Ku lakukan kepadamu”

Alasan ketiga, mengapa perkataan perlu dijaga?

“Karena Allah memperlakukan kita, sesuai dengan apa yang kita katakan ”

Bentuk penghargaan kita kepada perjanjian Allah, adalah dengan mengeluarkan perkataan yang sesuai
dengan Firman-Nya.

Pada saat bangsa Israel keluar dari tanah Mesir, Allah berjanji akan membawa mereka ke Negri yang
penuh dengan susu dan madu. Kendatipun demikian, harapan-harapan bangsa Israel kepada Allah,
menjadi luntur lantaran tantangan-tantangan yang mereka hadapi. Lalu dengan sungut-sungut mereka
menatap Musa dan berkata: “Lebih baik kami mati di tanah Mesir, atau di padang gurun ini! Mengapa
kamu membawa kami ke negri ini supaya kami tewas oleh pedang?” Dan Alkitab memberitahu kita
bahwa Allah memperlakukan mereka seperti yang mereka katakan. Dari angkatan yang keluar dari tanah
Mesir, semuanya tewas di padang gurun, kecuali Yosua, dan Kaleb.
Pada saat kita ada dalam sebuah pergumulan, biasanya kita tergoda untuk mengatakan sesuatu.
Pertimbangkanlah ini! Bahwa Allah akan memperlakukan kita seperti apa yang kita katakan. Perkataan
kita selalu didengar oleh telinga yang Maha Kuasa. Dan apa yang kita katakan, akan menggerakkan
tangan Tuhan untuk melakukannya kepada kita.

Keempat, Matius 12: 36-37 “…..Setiap kata-kata yang sia-sia, yang diucapkan orang harus dipertanggung
jawabkannya pada hari penghakiman. Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan
menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum”

Alasan yang keempat mengapa perkataan perlu dijaga?

“Karena setiap perkataan, dipertanggung jawabkan bahkan diakhirat”.

Allah akan meminta, setiap kita mempertanggung jawabkan perkataan kita di hadapan-Nya. Kita semua
tentu akan meninggalkan dunia ini, dan pada saat kita berada di hadapan Allah untuk dihakimi, setiap
kita akan diminta untuk bertanggung jawab atas apa yang telah kita katakan selama hidup di dunia.
Berapa banyak kita berkata-kata selama kita hidup di dunia akan dihitung oleh Allah. Tiada satupun kata
yang telah kita ucapkan, baik terhadap diri kita sendiri, terhadap orang lain, maupun terhadap Tuhan,
yang tidak akan dibukakan. Semuanya akan terpampang di hadapan Allah. “Mengapa” kita mengatakan
itu, dan “Untuk apa” kita katakan itu, akan ditanyakan oleh Allah. Dan Allah akan meminta kita untuk
memberikan pertanggungjawaban atas setiap perkataan itu. Bila kita telah mengatakan yang baik, maka
kita akan diperlakukan baik, dan jika kita telah mengatakan yang jahat, maka kita akan dihukum, sesuai
apa yang kita katakan.

Oleh sebab itu, perkataan kita selama hidup, merupakan bagian penting dari kehidupan. Seperti apa kita
ingin hidup baik di hari ini, maupun di hari yang akan datang, sama pentingnya dengan apa yang kita
katakan setiap hari. Karena itu menjaga lidah kita setiap hari, adalah cara terbaikmemelihara hidup.

Anda mungkin juga menyukai