HIDUP YANG MENGHASILAKN BUAH

Mazmur 67:7
Semua orang yang menanam benih pohon tentunya berharap bahwa pohon atau benih yang
ditanamnya itu bukan sekedar tumbuh dan berdaut lebat, melainkan dapat menghasilkan buah
yang baik, yang bisa dinikmati banyak orang.
“Sebab setiap pohon dikenal pada buahnya” Lukas 6:44a. Inilah merupakan sebuah
kerinduan Tuhan bagi orang percaya yaitu kehidupan yang berbuah. “apabilah kita berbuah
banyak, maka Bapa dipermuliakan didalam hidup kita” Yoh 15:8.
1. Perlu berakar kuat (Rm 10:17)
Untuk dapat bertumbuh dan berbuah, akar pohon harus merambat masuk
kedalam tanah, dan semakin dalam akar itu, semakin memungkinkan untuk mencapai
sumber air dan nutrisi yang dapat bertumbuh dengan baik.
Begitu pulah kehidupan rohani kita, untuk dapat bertumbuh dan berbuah bagi
sesama, kita perlu berakar kuat secara mendalam didalam Firman Tuhan sebab “Iman
timbul dari pendengaran, dan pendengaran akan Firman Tuhan.
Hal mendasar yang harus dilakukan untuk berakar kuat dalam Tuhan memiliki
Respon hati yang benar terhadap Firman-Nya itu sendiri, untuk itu kita harus terimah
dengan Lemah lembut (bersikap sadar dan memiliki kasih dalam melayani, menjadi
teladan yang baik)
2. Terimah dengan Lemah lembut (Yak 1:21) Terimalah dengan lemah lembut Firman
yang tertanam dalam hati mu.
Hati kita ini ibarat tanah yang siap ditabuari benih Firman Tuhan, karena itu
kondisi hati kita sangat menentukan apakah benih Firman Tuhan itu baik atau tidak.
“Amsal 4:23 Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karen dari situlah
terpancar kehidupan.”
Hati yang lemah lembut adalah gambaran tanah yang gembur (tidak keras),
mudah dibentuk, dan selalu terbuka terhadap teguran.
3. Siap menerimah teguran (Amsal 15:31) “Orang yang mengerahkan telinga kepada
teguran yang membawa kepada kehidupan akan tinggal di tengah-tengah orang
bijak”
Semakin Pohon yang kita tanam, semakin tinggi semakin ditiup angin
kencang, semakin kita belajar dengan penuh kasih Tuhan tidak akan membuat kita
tergoncang.

Clousing: Kita harus merenungkan FT itu siang dan malam samapai dapat memahami apa
yang menjadi kehendak Tuhan atas hidup kita, lalu FT itu kita praktekan dalam kehidupan
kita. Yosua 1:8 “Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi
renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala
yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau
akan beruntung. Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah
hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke
mana pun engkau pergi.” Amsal 12:12 “Orang fasik mengingini jala orang jahat, tetapi akar
orang benar mendatangkan hasil.”

GBU ALL STT Mawar Saron Lampung. Sabtu, 17 September 2022

 MEMPERTANGGUNG JAWABKAN PERKATAAN

Efesus 4:29 dan Matius 12:36-37

Hari-hari ini ditengah sunami informasi dan virus dusta yang meracuni udara serta
lingkungan sekitar. Tugas seorang murid Yesus yang sejati ialah melakukan kebenaran dan
menyuarakan Kebenaran FT dimanapun. “menganggap apa yang penting, yang berhiasan
kebenaran FT, banyak kebenaran yang manis dan pahit. Dimana harus dibicarakan atau
disampaikan pada hari-hari ini, dan untuk memberitakan kebenaran selalau ada usaha untuk
menyadarkan nyali tetapi “bukan mengintimidasi atau menakuti-nakuti”.

Beragam Intimidasi” dan bermacam” Intimidasi yang berupahyah untuk merobohkan nyali,
tetapi tujuannya hanya satu membangun rasa negeri, menakuti suapaya kita berhenti, menjadi
satk, suapaya kita bisa mengalami keburukan, kegagalan dan menyalahkan diri sendiri.
Terutama orang-orang seperti kita, mungkin pintar karena Cakap dalam berbicara, mungkin
membuat suatu karya yang bagus, atau mungkin talenta serta tindakan setiap hari yang
menginspirasi, dan inspiratif itu mempunyai daya tarik.

Punya kemampuan berbicara di depan banyak orang, seperti di dalam forum, rapat, seminar,
kelas dan Sbgn, adalah suatu yang sangat membanggakan, karena tidak semua orang cakap
melakukanya. Tetapi, jika seorang berbicara sembarangan di hadapan banyak orang dan tidak
mengekang lidahnya, apalagi yang terucap adalah perkataan yang kotor, ini justru sangat
berbahaya dan bisa menimbulkan masalah besar. Berhati-hatilah! FT mengatakan (Matius
12:36). Rasul Paulus juga memperingatkan jemaat-jemaat di Efesus 4:29).

Perkataan kotor dan sia-sia adalah perkataan yang jahat dan buruk, yang dapat menjadi
sebuah api yang besa, yang dapat membakar, melukai dan menghanguskan apapun yang ada
disekitarnya. Sadar atau tidak, ada banyak kata sia-sia yang seringkali meluncur begitu saja
dari mulut kita, tanpa kita peduli dengan keadaan orang lain. Yang termaksud dalam
perkataan Kotor:

1. Fitnah. Perkataan yang tidak didasari kebenaran yang dengan sengaja disebarkan
dengan maksud untuk mejelek-jelekan, merusak atau menghancurkan nama baik
seseorang.
2. Gosip. Dimana lebih dari 2 orang yang membicarakan obrolan negatif tentang orang
lain yang belum tentu kebenaranya.
3. Hujatan. Ucapan yang mencaci, mencela, ujaran kebencian atau membuat suatuh
slogan negatif untuk menyindir seseorang.
4. Makian. Kata-kata kasar yang diucapkan seseorang tersalut oleh amarah yang
meledak-ledak dan sbgnya.

Di hari-hari ini dosa yang paling banyak dilakukan oleh banyak orang adalah dosa perkataan.
Seorang percaya tak sepantasnya mengucapkan perkataan kotor dan sia-sia! Adalah mutlak
untuk selalu mengucapkan perkataan yang benar dan positif! Hal ini perlu latihan disiplin
tinggi agar kita dapat mengontrol dan menundukkan satu bagian dari tubuh kita yang dapat
mempergaruhi seluruh kehidupan kita, yaitu Lidah.
Closing: Untuk itu rapatkan barisan, mari sama-sama menularkan kebnaran, memperkatakan
yang benar menularkan keberanian, memberikan nyali serta daya tarik untuk
memperjuangkan nilai-nilai Intergiritas, toleransi, pentingnya partisipasi dan nilai-nilai yang
kita percaya dinarasi.

Sehingga kita tidak mudah mengatakan yang tidak benar, tetapi mudah mengatakan yang
benar sesuai dengan kebenaran FT. Supaya kita tidak menjadi stak (Berhenti) tetapi semakin
berani dan maju mengatakan yang Benar.