Anda di halaman 1dari 3

TATA IBADAH Lingkungan Pelayanan 10/X

BENTUK III
MENYANYI : KJ 17 : 1 “Tuhan Allah Pembacaan Alkitab: Efesus 5 : 15-16
Hadir” (berdiri)
P : (setelah pembacaan) Sabda TUHAN:
TAHBISAN & SALAM “Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku
ini dan melakukannya, ia sama dengan orang
P : Kita Tahbiskan Ibadah kita saat ini,
yang bijaksana…” (Mat. 7:24). Amin. /
Kiranya Persekutuan Ibadah saat ini, bersama
Hendaklah Firman Tuhan dengan segala
Lingkungan Pelayanan 10/X di tempat ini,
kekayaannya diam di dalam hati kita.
kami alaskan dalam kuasa & pertolongan
Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus…. Amin. Menyanyi KJ 50a : 1 “SabdaMu Abadi”
P : Pertolongan kita adalah dalam nama RENUNGAN :
Tuhan yang menjadikan langit dan bumi!…
PERSEMBAHAN BAGI YANG BELUM
Amin
+ MENYANYI KJ 302 : 1-2 “Ku bri
MAZMUR PUJIAN : Mazmur 143 : 5-8 Persembahan” / KJ 288 : 1-2 “Mari Puji
(duduk) Raja Sorga”
MENYANYI : KJ 26 : 1 “Mampirlah, DOA SYAFAAT : (di akhiri doa bapa
Dengar Doaku” / KJ 49 : 1 “Firman Allah kami)
Jayalah”
NYANYIAN PENUTUP: KJ 376 : 1
PELAYANAN FIRMAN “IKUT DIKAU SAJA, TUHAN” / KJ 432
: 1 “Jika padauk ditanyakan” (berdiri)
Doa Pembacaan Alkitab:
PENGUTUSAN & BERKAT :
Bapa kami di dalam sorga.., terima kasih
untuk kebersamaan kami dalam persekutuan P : Bapak/Ibu dan semua yang hadir dalam
ibadah ini yang TUHAN izinkan. Kerinduan ibadah Lingkungan Pelayanan 10/X yang
kami adalah untuk memuji dan memuliakan terkasih di dalam KRISTUS YESUS,
TUHAN. Tak lupa, kami juga butuh jalanilah kehidupan Bapak/Ibu dan keluarga
kekuatan dan petunjuk untuk menjalani hari- dengan selamat dan terimalah berkat
hari hidup kami. Dan kami yakin, semuanya TUHAN:
ada dalam Firman-Mu. Kami mohon ya
“Damai Sejahtera ALLAH yang melampaui
TUHAN, ampuni kesalahan kami dan
segala akal, akan memelihara hati & pikiran
layakanlah kami untuk menerima sabda-MU,
Keluarga Lingkungan Pelayanan 10/X di
Firman TUHAN, yang menuntun kehidupan
dalam KRISTUS YESUS… Dan Kuasa ROH
kami untuk terus berjalan sesuai kehendak-
KUDUS selalu menuntun & memberkati
Mu. Tuhan Yesus, tolonglah, sempurnakan
hidup kita dari sekarang sampai selama-
Firman-Mu bagi kami. Dan RohKudus,
lamanya…”
berkuasalah dalam hidup kami. Dalam nama
Bapa, Anak, dan Roh Kudus.., kami siap P+J : Amin… Amin… Amin…!!
menerima Firman-Mu… Amin.
Saat Teduh
“PERILAKU/SIKAP YANG MENGHARGAI WAKTU”
Efesus 5:15-16 Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah
seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari
ini adalah jahat.
Brian Tracy, seorang motivator pernah berkata, “Setiap menit yang kita gunakan dalam
perencanaan, akan menghemat 10 menit dalam pelaksanaan.” Salah satu cara bijak dalam
mengatur waktu adalah dengan membuat perencanaan. Perencanaan yang baik akan menghemat
waktu dan tenaga. Sebaliknya tanpa perencanaan, maka bisa dipastikan kita akan membuang
waktu yang kita miliki. Coba bayangkan jika seorang tukang pos tidak memiliki perencanaan yang
baik dalam mengantarkan surat-suratnya. Pasti ia akan menghabiskan banyak waktu dan tenaga
dengan tidak efektif untuk berputar balik mencari alamat yang tidak di susun searah.
Sadar atau tidak, waktu adalah satu hal yang paling berharga dalam hidup kita. Kita mungkin dapat
membuat lebih banyak uang, tetapi kita tidak dapat membuat lebih banyak waktu. Ketika bangun
di pagi hari, Tuhan memberi kita sebuah hadiah yang indah, yang di sebut “hari ini”. Bersama
dengan hadiah itu, datang pula tanggung jawab. Alkitab mengajarkan kepada kita untuk
memperhatikan dengan seksama bagaimana kita hidup. Pergunakan waktu yang ada dan jangan
sia-siakan waktu yang Tuhan telah berikan. Dengan tidak hidup sembarangan, namun lebih
terarah, teratur dan menghargai setiap momen/saat yang terjadi dalam hidup kita, dan itu
menunjukkan bahwa kita telah belajar menghargai waktu.
Cerita tentang oma Ala (Queenta) penjahit rajin baca Alkitab, Cerita tentang belum bisa kuliah,
almarhum papa yang pekerja keras, masa SMP kerja dapat duit terus habis sehari, kemudian Bahas
SD Valdo boros & buang-buang waktu karena ke mall atau makan di tempat-tempat yang dapat
tergolong mahal.
Dengan demikian waktu hidup seseorang menjadi berharga atau tidak, tergantung dari orang
tersebut. Bagi orang tertentu waktu menjadi mahal jika bekerja untuk kepentingan Tuhan dan
kerajaan-Nya serta menghidupi kebenaran-Nya adalah tujuan utamanya, tetapi waktu menjadi
tidak berharga sama sekali jika seseorang mempergunakannya hanya demi meraih segala sesuatu
yang ditujukan bagi kepuasan kepentingan diri sendiri, itu semua hanya menyengkan diri sesaat
saja.
Ingatlah bahwa Tuhan telah memberi potensi dalam setiap diri kita, dimana ada benih luar biasa
yang tersimpan dan menunggu untuk kita tumbuhkan. Cari dan buatlah sebuah perencanaan yang
tepat agar setiap waktu yang kita punya, tidak terbuang dengan sia-sia. Setiap kita dianugerahkan
Tuhan jumlah waktu yang sama, 24 jam tiap harinya. Bijaksanalah dalam menggunakannya.
Janganlah berpikir “masih ada hari esok”, tetapi berpikir bagaimana jika kita tidak bisa melihat
esok hari. Maka kita akan terpacu melakukan yang terbaik dan belajar menggunakan waktu kita
dengan lebih bijaksana, terlebih untuk keluarga kita.
Kiranya renungan kita pada siang hari ini membawa kita menjadi sosok yang lebih menghargai
waktu yang kita miliki. Haleluya, Amin.
Kejadian 11:1 – 9 (Menghubungkan Tuhan, Melalui Teknologi)

Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu berhubungan dengan teknologi. Segala hal yang berkaitan
dengan perkembangan teknologi mendorong kita untuk mengikutinya. Kita merasa tertinggal
bahkan seolah-olah tidak bisa berbuat banyak jika tanpa menggunakan teknologi. Kita cenderung
menempatkan diri kita sebagai representasi dari teknologi, padahal seharusnya kita sebagai
manusia merepresentasikan Kristus Yesus. Teknologi dijadikan simbol posisi diri kita terhadap
sesama. Seringkali waktu yang kita sediakan lebih banyak untuk menggunakan teknologi
dibandingkan waktu untuk Tuhan. Tidak ada yang salah tentang teknologi, karena teknologi
diciptakan untuk membantu kita melayani dan membuat manusia lebih dekat dengan Tuhan.
Kemudian pertanyaan untuk kita, apakah alat-alat teknologi membuat kita lebih dekat atau jauh
dengan Tuhan? Apakah alat-alat teknologi mendukung atau menyulitkan atau menghambat kita
untuk dekat dan fokus dengan Tuhan?

Kisah pembangunan menara Babel memberikan gambaran kepada kita bagaimana teknologi sudah
ada sejak dahulu kala. Mereka sudah berpikir dan mengembangkan teknologi (ide membuat
menara, membuat batu bata dan membakarnya) untuk membangun menara yang puncaknya
sampai langit. Allah anugerahkan kepada manusia kapasitas otak yang luar biasa, kecerdasan
manusia mengembangkan alat-alat teknologi yang digunakan untuk membangun menara Babel.
Akan tetapi semua itu digunakan manusia hanya untuk kepentingan diri manusia sendiri. Karena
kesombongan manusia, teknologi dijadikan pusat dirinya sehingga fokus kepada Tuhan diabaikan.
Manusia bergeser dari berpusat kepada Allah menjadi berpusat kepada teknologi. Manusia lebih
mengikatkan diri pada kesenangan bersama teknologi, dikuasai teknologi, dan bergantung serta
mengandalkan pada teknologi. Kisah menara Babel mengingatkan kita bahwa Allah tidak
suka, “baiklah kita turun dan mengacaubalaukan di sana bahasa mereka, sehingga mereka tidak
mengerti lagi bahasa masing-masing” (ayat6). Dalam kondisi tersebut, Allah masih memberikan
kepedulian kepada manusia agar mereka menggunakan dan mengembangkan teknologi untuk
dekat dengan Allah. Contoh-contoh kisah di Alkitab di mana manusia akhirnya lebih bergantung
pada teknologi dan berakibat menjauh dari Tuhan yakni kisah Hosea, Salomo.

Kristus membangun komunitas dan pesekutuan untuk kita, dan kita dilibatkan menjadi rekan
kerjanya baik dalam komunitas keluarga, gereja, negara hingga dunia. Di dalam komunitas
berlangsung komunikasi dan relasi dengan menggunakan bahasa. Bahasa sebagai alat komunikasi
untuk menyampaikan pesan kepada pihak lain. “Mereka ini satu bangsa dengan satu bahasa
untuk semuanya” (ayat 6). Alat-alat teknologi seperti smart phone, gadget, dll. hadir sebagai
sarana manusia untuk menyampaikan dan menerima pesan berita kasih Tuhan kepada sesama dan
untuk persekutuan yang lebih baik. Karena teknologi sebagai alat maka tidak digunakan untuk
menggantikan kesempatan kita untuk bersekutu secara langsung dengan Tuhan dan sesama.

Dengan demikian, dengan adanya teknologi seharusnya kita jauh lebih dekat dengan Tuhan,
sehingga segala alat-alat teknologi digunakan hanya untuk kemuliaan Tuhan, dengan teknologi
harus membuat kita lebih dekat dengan Tuhan. Kita tidak mampu melakukan hal itu maka hanya
Yesuslah jawaban, di dalam Kristuslah kita dimampukan. Untuk itu harus dimulai dengan takut
akan Tuhan dan berpegang pada perintah Tuhan,” Oleh sebab itu haruslah engkau bepegang pada
perintah Tuhan Alllahmu, dengan hidup menaruh jalan yang ditunjukkanNya dan dengan takut
akan Dia (Ul. 8:6).

Anda mungkin juga menyukai