Anda di halaman 1dari 9

GEREJA MASEHI INJILI DI TIMOR

(GBM, GPI dan Anggota PGI)


KLASIS TIMOR TENGAH UTARA
MAJELIS JEMAAT BIBOKI INGGUREO

TATA IBADAH BULAN PENDIDIKAN

Masa Raya : “Minggu Biasa IV”

Warna Liturgis :
Stol : Hijau Burung Merpati (Putih) dengan Ranting-ranting
a Zaitun (pinggir putih) diparuhnya, Perahu Berlayar (Putih)
dan Pelangi (merah, kuning, hijau)

Tema Bulan Juli :


“Persekutuan yang Belajar Menjadi Berkat”

Tema Minggu Ini :


“PEENGAJARAN MENUNTUN KEPADA KEBIJAKSANAAN”
(Mamur 119 : 97 - 112)

02 Juli 2023
PERSIAPAN : (Saat Teduh)
 Lagu-lagu bisa disesuaikan dengan lagu KJ, PKJ, NKB, DSL, Si Knino, dan lagu-lagu baru lain yang sesuai dengan teologi dan
pengajaran GMIT.
 Tetap mematuhi protokol kesehatan: mencuci tangan sebelum masuk ke rumah kebaktian, pemeriksaan suhu tubuh sebelum
kebaktian, memakai masker selama kebaktian berlangsung, duduk berjarak, petugas kebaktian memakai masker.
 Bahan ini masih bisa diolah dan disesuaikan dengan kondisi atau kebutuhan jemaat.
 Semua pelayan tata ibadah (pemandu lagu, pemusik atau pelaku liturgi lainnya) wajib melakukan latihan minimal dimulai hari
Kamis, Sabtu dan dan gladi pada hari Sabtu.
 20 menit sebelum ibadah mulai, pemandu mengajarkan lagu-lagu yang baru dalam tata ibadah kepada jemaat.
 Cara membaca mazmur secara berbalasan: Pelayan membaca bagian tercetak keluar dan jemaat bagian tercetak ke dalam.
 Sesuai petunjuk dalam naskah teologi dan Peraturan Ibadah GMIT, maka pembacaan Alkitab dilakukan sambil berdiri sebagai
tanda menghormati Firman Tuhan.
 PS/VG ditempatkan di bagian sebelum khotbah, sesudah khotbah, dan atau sebelum doa syafaat sehingga tidak memotong
unsur-unsur liturgi.
 Sesuai petunjuk dalam Naskah Teologi dan Peraturan Ibadah GMIT, maka pembakaran lilin dilakukan oleh penatua dan setelah
berkat pelayan turun dari mimbar mematikan lilin dan menyerahkan Alkitab ke penanggung jawab ibadah.
 Saat Teduh/Doa Pribadi
 Pembacaan pokok-pokok warta jemaat

PANGGILAN BERIBADAH
Penatua : Pengajaran yang benar bagaikan cahaya lilin. Terangnya dapat
menghalau gelap dan cahayanya menerangi jalan hidup manusia.
Tanpa pengajaran yang benar, manusia dapat terjatuh dalam
tindakan-tindakan bodoh. Seperti penyakit, kebodohan hanya akan
sembuh dengan pengajaran. Seperti sebuah perjalanan,
pengetahuan akan membimbing manusia di jalan yang benar.
Manusia tidak akan tersesat kecuali ia tidak dibebaskan dari
ketidaktahuannya. Alkitab bersaksi bahwa Allah adalah sumber
hikmat. Allah sendiri adalah hikmat karena dari mulutNya mengalir
pengetahuan dan kepandaian. Siapa membuka telinga kepada
FirmanNya akan memahami kebenaran, keadilan dan kejujuran.
Hari ini kita memasuki bulan pendidikan di bawah tema “Pengajaran
Menuntun kepada Kebijaksanaan”. Siapa mendengar pengajaran
akan hidup bijaksana. Berbahagialah setiap orang yang tindakan
dan pikirannya dituntun oleh hikmat dan pengetahuan. Dalam
kerinduan pada kebenaran yang sejati, mari kita berdiri dan
memuliakan Allah dengan melagukan kidung pujian bagi Allah Raja
seluruh bumi !
Penatua : Dengan kasih jemaat disilahkan berdiri dan menyanyikan
Nyanyian : PKJ. No. 100 : 1 – 3 “SYARANAM” la = e 1 ketuk
Syaranam, syaranam,
syaranam, syaranam.Fine

1. Cahya Ilahi, syaranam, ya Sumber hidup, syaranam. (2 x)


Syaranam, syaranam, syaranam. D. C.al Fine

2. Tuhan penyayang, syaranam, Maha pengasih syaranam. (2 x)


Syaranam, syaranam, syaranam. D. C.al Fine
3. Roh kebenaran, syaranam, ya Roh Penghibur, syaranam. (2 x)
Syaranam, syaranam, syaranam. D. C.al Fine

VOTUM dan SALAM


Pelayan : Pertolongan kita adalah dalam nama TUHAN yang menjadikan
langit dan bumi.”
Jemaat : 1. 7 .1
A - min
SALAM
Pelayan : “Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan
persekutuan Roh Kudus menyertai saudara sekalian!”
Jemaat : Dan menyertaimu juga.
(Jemaat Duduk)
NAS PEMBIMBING

Pelayan : “Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang


bodoh menghina hikmat dan didikan” (Amsal 1 : 7). Demikian nas
yang membimbing kita mengawali Bulan Pendidikan hari ini.
Nyanyian : PKJ. No. 280 : 1 - 3 “Takut Akan Tuhan” do = f 3 ketuk
1. Takut akan Tuhan, yaitu permulaan pengetahuan,
tapi orang bodoh, selalu menghina hikmat dan didikan.
Baiklah orang bijak belajar dan menambah ilmu yang arif
agar beroleh pengertian yang bijaksana.

2. Wahai anak-anak, dengarkanlah didikan seorang ayah,


dan perhatikanlah, supaya engkau beroleh pengertian,
kar’na kuberikan petunjuk serta ilmu baik padamu:
janganlah engkau meninggalkan petunjuk itu.

3. Takut akan Tuhan sediakan pertolongan bagi yang jujur,


dan jadi perisai, menjaga orang yang benar dan setia.
Oleh sebab itu, tempuhlah jalan lurus serta yang baik
untuk mencapai hidup damai bersama Tuhan.
PENGAKUAN DOSA
Pelayan : Marilah merendahkan diri, mengaku dosa dan pelanggaran kita
kepada Tuhan serta memohon ampun kepada-Nya, kita berdoa: “Ya
Allah, dosa dan pelanggaran telah membuat kami terbuang dari
hadapanMu. Kami tersesat dan berjalan membelakangi terangMu.
Panggilan menjalankan amanat sang Guru Agung sering kali kami
lalaikan. Tak jarang kami merasa bahwa tugas pengajaran hanya
selesai melalui khotbah di mimbar. Banyak kali pergumulan
pendidikan tidak menjadi prioritas kami. Karena itu kami mohon
ampunilah kami ya Tuhan.
Orang Tua : Sebagai orang tua kami sering lalai untuk menopang pendidikan
anak-anak kami. Banyak uang kami habiskan untuk memuaskan
kebanggaan sesaat. Kami tidak sungguh-sungguh mengupayakan
pendidikan terbaik bagi anak-anak kami. Karena itu kami mohon
ampunilah kami ya Tuhan.

Anak-anak : Sebagai anak-anak kami mengaku bahwa seringkali waktu kami


terbuang percuma. Youtube, Tik-tok, Facebook, WhatsApp,
Instagram dan Game Online menjadi lebih utama. Kami tidak
sungguh-sungguh menghargai pengorbanan orang tua dengan
belajar dan mengisi waktu secara positif. Kami menyesal dan malu,
karena itu kami mohon ampunilah kami ya Tuhan.
Jemaat : Ya Tuhan, kami mengaku bahwa seringkali kami lebih banyak
memikirkan diri sendiri. Kami masih enggan berbagi berkat untuk
mendukung pendidikan sesama. Kami tidak merasa pendidikan
sebagai tanggung jawab bersama orang percaya. Karenanya
walaupun memiliki kemampuan namun kami enggan mengulurkan
tangan saling menopang pendidikan yang lebih baik. Karena itu
kami mohon ampunilah kami ya Tuhan.
Semua : Ampuni dan ajarilah kami memiliki hati yang bijaksana sehingga
kamipun mau bertindak demi kebaikan bersama melalui dunia
pendidikan. Amin.
Nyanyian : GB. No. 61 : 1 - 2 do = f ¾ MM ± 108
“Tuhan, Ajarkanlah Kehendak-Mu”

BERITA ANUGERAH ALLAH

Pelayan : Bagi kita yang dengan penuh ketulusan merendahkan hati di


hadapan Tuhan, kini dengarkanlah FirmanNya dari EFESUS 1 : 7,
“Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan,
yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya,”.
Jemaat : Syukur kepada Allah.

Nyanyian : KJ. No. 39 : 1 “Ku Diberi Belas Kasihan” do = g 3 ketuk

1. 'Ku diberi belas kasihan, walau tak layak hatiku;


tadi 'ku angkuh, kini heran: Tuhan, besarlah rahmatMu!
Kidung imanku bergema: rahmatMu sungguh mulia,
Kidung imanku bergema: rahmatMu sungguh mulia!

PEMBACAAN MAZMUR : (Jemaat Berdiri)

Pelayan : Mari kita berdiri dalam kata dan pujian, bersama-sama secara
berbalasan kita bermazmur menurut MAZMUR 119 : 1 – 16.
Saya membacakan tulisan yang tercetak ke kiri dan jemaat Tuhan
membacakan tulisan yang tercetak ke kanan.

Nyanyian : KJ. No. 405 : 1 do = as 3 ketuk


“Kaulah, Ya Tuhan, Surya Hidupku”

1. Kaulah, ya Tuhan, Surya hidupku; asal Kau ada, yang lain tak perlu.
Siang dan malam Engkau kukenang; di hadiratMu jiwaku tenang!

(Jemaat Duduk)
PEMBERITAAN FIRMAN TUHAN

Penatua : Jemaat Disilahkan Berdiri :


(Berdoa dan Membaca Alkitab dari MAZMUR 119 : 97 – 112),
diakhiri dengan berkata: “Demikianlah sabda Tuhan!”)

Pelayan : Diberkatilah setiap telinga yang mendengar dan hati yang terbuka
bagi Firman Allah. Haleluya!

Nyanyian : “NYANYIKANLAH HALELUYA!”

1. Nyanyikanlah haleluya! Nyanyikanlah haleluya!


Haleluya, Haleluya! Nyanyikanlah haleluya!
(Jemaat Duduk)

KHOTBAH : “PENGAJARAN MENUNTUN KEPADA KEBIJAKSANAAN”

PENGAKUAN IMAN

Pelayan : Marilah kita berdiri dan bersama-sama mengucapkan Pengakuan


Iman Rasuli, baiklah kita berkata demikian : “Aku percaya kepada
Allah, Bapa Yang Maha Kuasa, Khalik langit dan bumi.

Nyanyian : KJ. No. 282 : 1 do = g 4 ketuk


“Seluruh Umat Tuhan OlehNya Dikenal”

1. Seluruh umat Tuhan olehNya dikenal: besar kecil semua,


Sekarang dan kekal. Mereka dijagai di dalam dunia;
baik hidup maupun mati mereka milikNya.
Baik hidup maupun mati mereka milikNya.

(Jemaat Duduk)
PERSEMBAHAN

Diaken : Siapakah yang bisa menghitung banyaknya pasir di tepi laut dan
siapakah yang bisa menduga dari mana datangnya hembusan
angin? Begitulah berkat Tuhan, yang tak terhitung dan tak terduga
dalam kehidupan kita. Mari, bawalah persembahan terbaikmu ke
hadapan Tuhan, Sang Pemberi Berkat.

Mari kita berdoa :


“Ya Tuhan yang Mahakasih dan Mahamurah, kami datang di
hadapan-Mu dan membawa serta menyerahkan persembahan
syukur kami yang berasal dari berkat-Mu semata-mata. Bukan untuk
membalas segala kebaikan-Mu, ya Allah. Berkatilah segala usaha
yang dikerjakan untuk kehidupan keluarga kami. Sebab siapakah
kami dan bagaimanakah masa depan kami, jikalau kami berjalan
tanpa Dikau, ya Allah. Kami menyadari bahwa kami tidak dapat
mempersembahkan yang terbaik dari hasil kerja kami, dan
sesungguhnya persembahan kami tidak layak di hadapan-Mu.
Karena itu kami mohon terimalah serta kuduskanlah persembahan
kami ini agar berkenan di hadapan-Mu dan kami boleh manfaatkan
untuk hormat dan kemuliaan nama-Mu. Amin”.

Nyanyian : PKJ, No. 147 : 1 – 3 “Di Sini Aku Bawa” do = e 4 ketuk

1. Di sini aku bawa, Tuhan, persembahan hidupku, semoga berkenan.


Berapalah nilainya, Tuhan, dibandingkan berkatMu yang t’lah Kau limpahkan.
T’rimalah, Tuhan, O t’rimalah, Tuhan!

2. Tanganku yang kecil, ya Tuhan, belum mencari makan sendiri, ya Tuhan.


Terimalah hatiku, Tuhan, menjadi persembahan yang Tuhan perkenan.
T’rimalah, Tuhan, O t’rimalah, Tuhan!

3. Kuingat firmanMu, ya Tuhan, yang mengajarkan kami mengingat yang kecil:


Berkati semuanya, Tuhan, supaya persembahan tetap mengalir t’rus.
T’rimalah, Tuhan, O t’rimalah, Tuhan!
DOA SYAFAAT

WARTA PELAYANAN : Lanjutan …………..


PENGUTUSAN dan BERKAT : (Jemaat Berdiri)

Pelayan : Dengan kasih Jemaat Tuhan disilahkan berdiri.......

Pelayan : Pengenalan pada kehendak Tuhan menuntun setiap orang memilih


jalan kehidupan, sebab buah dari pengajaran adalah kehidupan
yang dijalani dengan bijak.

Jemaat : Tolonglah kami memiliki semangat belajar mengenal kehendakMu


Tuhan.

Pelayan : Pergilah dalam penghayatan iman agar hidupmu menjadi terang


dan teladan bagi orang lain, peduli terhadap sesama dan siap
memberi diri bagi pengembangan kualitas pengajaran di dalam
hidup setiap hari.

Nyanyian : NKB. No. 116 : 1 dan 5 “Siapa Yang Berpegang

1. Siapa yang berpegang pada sabda Tuhan dan setia mematuhinya,


hidupnya mulia dalam cah’ya baka bersekutu dengan Tuhannya.
Refrain :
Percayalah dan pegang sabda-Nya: hidupmu dalam Yesus sungguh bahagia!

5. O betapa senang hidup dalam terang beserta Tuhan di jalan-Nya,


jika mau mendengar serta patuh benar dan tetap berpegang padaNya. (Refr….)

BERKAT

Pelayan : Pulanglah saudara sekalian ke dalam hidup dan tugasmu dengan


selamat dan terimalah berkat Tuhan :
“Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau. Tuhan
menyinari engkau dengan wajah-Nya, dan memberi engkau kasih
karunia. Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepadamu, dan memberi
engkau damai sejahtera”.

Nyanyian : Kidung Keesaan No. 771d “Amin” do = bes 4/4 MM ± 72


“Amin, Amin, Amin”

SAAT TEDUH

Pelayan : Dengan kasih jemaat disilahkan berdiri dan menyanyikan


Nyanyian : “TUHAN SUMBER GEMBIRAKU” 1 = bes 4 / 4 ketuk
Refrein : Semua bunga ikut bernyanyi, gembira hatiku
Segala rumput pun riang ria, Tuhan sumber gembiraku.

 Semua jalan di dunia menuntunmu ke surga


Desiran angin nan mesra mengayunmu ke surga. (Refr…..)

 Semua pematang sawah menanti telapakmu


Derita ria bersama meringankan langkahmu. (Refr…..)

(Anggota jemaat memberi salam satu dengan yang lain)

Kita ditempatkan TUHAN untuk menyatakan “kebenaran”


saat semua orang menjadikan “yang benar menjadi salah.”
Kita diutus TUHAN untuk menjadi “pelayan”
saat semua orang “menanti untuk dilayani.”

SHALOM

SELAMAT BERIBADAH

IMANUEL

Anda mungkin juga menyukai