1
secara utuh. Menguasai seni mendengarkan adalah salah satu undangan bagi kita semua
untuk bisa masuk dalam keheningan bersama Tuhan. Ini juga merupakan sebuah tantangan
yang besar bagi kita dalam dunia dewasa ini dengan hiruk pikuk kemajuan teknologi
informasi dan ilmu pengetahuan. Karena untuk mendengarkan Tuhan kita di undang untuk
masuk ke alam keheningan hati kita sendiri. Kita harus mampu menenangkan hati, pikiran
dan merangkul keheningan yang memungkinkan kita untuk benar-benar mengetahui bahwa
Dia adalah Tuhan yang mengundang kita untuk datang mendengarkan Dia berbicara kepada
Kita. Oleh sebab itu, kunci dari mendengarkan adalah keheningan kita. Contoh sederhananya
adalah kita tidak akan mendengarkan memahami pembicaraan orang lain dengan baik, jika
ketika orang lain berbicara kita pun ikut berbicara. Ketika orang lain berbicara kita pun harus
mampu menempatkan diri sebagai pendengar yang baik.
Mendengarkan adalah perahu yang membawa seseorang pada keheningan serta
menghantar seseorang pada kedalaman hati Tuhan sendiri untuk berjumpa dengan cinta kasih
Ilahi-Nya yang senantiasa membaharui hidup kita setiap hari. Untuk dapat mengenali dan
membedakan cara Tuhan berbicara tidaklah mudah karena itu, kita diundang untuk
mendengarkan di dalam keheningan hati kita. Karena di dalam keheningan hati kitalah, kita
dapat mendengarkan Tuhan secara total dan kita dapat mengetahui rencana dan kehendak-
Nya yang terjadi di dalam seluruh perjalanan hidup kita di dunia ini. Tuhan selalu
mempunyai rencana yang indah di dalam hidup kita dan Tuhan pun selalu bekerja dalam diri
kita dengan cara yang pada awalnya tidak dapat dikenali tetapi seiring waktu mengungkapkan
nilai yang tak ternilai.
Oleh sebab itu, seruan Yesus tentang “siapa yang bertelinga hendaklah ia
mendengarkan” (Mat 13:9) merupakan sebuah seruan yang mengajak kita semua untuk bisa
menjadi pribadi-pribadi yang mampu mendengarkan dengan baik. Seruan sederhana ini juga
ingin menyampaikan sesuatu yang tersirat yaitu ajakan dari Yesus untuk membuka hati,
membuka pikiran dan memfokuskan diri, pikiran sehingga dapat mendengarkan, memahami
dan mengerti rahasia kebenaran sabda Allah. Dari mendengarkan kita diajak untuk
mengimplementasikan apa yang sudah didengar di dalam hidup harian sehingga setiap orang
yang mendengarkan dapat mewujud nyatakan sabda Allah dapat bertumbuh dan berbuah
pada waktunya.