Anda di halaman 1dari 1

Renungan

Pengkhobah 11: 1-8

Tema : Kemurahan Hati Mendatangkan Kesejahteraan Bersama .

Bapak/Ibu, Pemuda/Remaja dan Anak” sekolah Minggu yang dikasihi Oleh Tuhan kita Yesus
Kristus, dalam kehidupan ini banyak hal yang terjadi, namun sdkit yang mampu kita pahami.
Seberapapun Kepandaian manusia memahami semua Ilmu Pengetahuan dan mampu menciptakan
berbagai alat yang berguna bagi kehidupan tetapi ada banyak peristiwa hidup yang tak terselami.
Keterbatasan tersebut disebabkan karna Tuhan yang mengatur kehidupan manusia dan ditangan Tuhan
nafas semua makhluk hidup.
Firman Tuhan menyatakan sebagaiman engkau tidak mengetahui jalan angin demikian juga engkau
tidak mengetahui pekerjaan Allah. Pekerjaan Tuhan didunia ini tidak terselami, seperti pertumbuhan
benih Ketika kita tabur ditanah. Ataupun memahami Gerakan Alam semesta ini. Adakalahnya kita lupa
bahwa kita bukanlah pusat dari alam semesta melaikan kehidupan kita di dunia ini adalah Sebagian kecil
dari rencana Tuhan yang besar. Oleh karna itu berbahagialah mereka yang mempercayai Tuhan dalam
segala hidupnya.

Saudara” yang diberkati Oleh Tuhan, kitab pengkhotbah berisi buah pikiran dari seorang pemikir. Ia
merenungkan betapa singkatnya hidup manusia yang penuh pertentangan, yang penuh ketidakadilan
dan hal-hal sulit dimengerti. Hidup itu akan sia sia jika kita tidak dapat memahami Tindakan Tuhan
dalam menentukan nasib manusia. Tetapi meskipun demikian Tuhan menasihati kita untuk bekerja,
berkarya dengan giat dan menikmati segala pemberian Tuhan. Pengkhotbah juga mengatakan kata-kata
ibarat atau khiasan dengan maksud menjelaskan ttg hukum alam yang berlaku yaitu hukum tabur tuai.
Bantulah Orang dalam penderitaan , bantulah orang yang berkesusahan , berkekurangan ,
berkemalangan selagi kita bisa. Selagi waktunya baik sebab dunia trus berputar, waktu trus berubah,
hidup kita pun berubah. Ketikan waktunya gelap , buruk dan jahat, kita tidak dapat melakukan kebaikan
bahkan menolong diri sendiri pun tidak akan bisa.
Maka diwaktu waktu ini yang Tuhan berikan kepada kita marilah kita gunakan itu untuk melakukan
kebaikan, diberkati untuk menjadi berkat, demi kemuliaan nama Tuhan. Dan tiba pada saatnya nanti,
bibit-bitit kebaikan yang kita tanam menghasilkan buah dan kita akan menuai pertolongan, baik itu
pertolongan dari mereka yang pernah kita tolong, dan terlebih pertolongan dari Tuhan yang
memandang perbuatan baik kita sebagai anak-anaknya.
Menjadi tanda awas bagi kita semua apabila ada orang senan melihat orang susah, dan susah melihat
orang senang. Kalau masih ada orang orang demikian bertobatlah. Ubah pola pikir kita untuk menjadi
manusia yang menghidupkan orang lain seperti filosofi orang minahasa “Sitou Timou Tumou Tou” orang
hidup untuk menghidupan orang lain. Dijaukan dari Sitou timou Tumongko Tou orang hidup untuk
mematikan orang lain. Dan saya percaya kita semua akan dituntun untuk saling menghidupkan satu
dengan yang lain, saling mensejahtrakan dalam kebersamaan, Maka marilah kita Bersama menjadi
orang orang yang murah hati, yang mau hidup saling menolong, saling membantu, saling mendoakan ,
saling memotivasi, sebab kita tidak tau sampai dimana Tuhan memberikan kita kesempatan untuk hidup
dan berkarya di dunia tempat kita menumpang ini. Selagi Tuhan masih berkenan, kita hidup dan
bernafas di bawah kolong langit ini, marilah kita menjadi anak-anak Tuhan yang murah hati, untuk
mendatangkan kesejahteraan Bersama. Tuhan memberkati kita semua, dan Terpujilah nama Tuhan,
Amin.

Anda mungkin juga menyukai