Menghargai Hidup
Kelompok 4 :
- Ferrel Brilliant U (9)
- Gabby Florencia (10)
- Martin Yose (17)
- Yohana Graciella (28)
Dasar Pemikiran
Hidup adalah karunia. Hidup manusia merupakan pemberian dan bukan hasil
dari usaha manusia. Tuhan Sang Pencipta telah mencurahkan rasa cintaNya
untuk membentuk manusia. Dengan demikian Tuhan sangat menghargai
hidup. Maka dalam banyak peristiwa yang termuat dalam berbagai Kitab Suci
mengkisahkan bahwa Tuhan menunjukkan akan hal itu. Umat Tuhan pun
percaya bahwa Tuhan adalah sang cinta hidup, Tuhan dapat membangkitkan
orang mati, Tuhan juga dapat menyembuhkan berbagai penyakit dan Tuhan
juga membela hidup dengan melawan maut. Tuhan saja membela hidup,
maka manusia pun dituntut untuk dapat melakukan hal yang sama. Akan
tetapi, di zaman modern ini, nyawa manusia sering dinilai tidak lebih dari
beberapa ratus rupiah atau bahkan semangkuk bakso. Seringkali manusia
menjual nyawa untuk kesenangan duniawi.
Hidup yang berkualitas adalah hidup yang berharga bagi Tuhan dan
sesama
Mari kita menyadari dengan benar bahwa kita hanya memiliki satu kali
kesempatan hidup di dunia ini sebelum kita memperoleh hidup yang kekal di
sorga atau neraka. Dalam kamus hidup orang Kristen tidak ada proses
inkarnasi, dimana seseorang yang mati dapat hidup lagi di dalam dunia ini
pada kesempatan lain. Hidup ini juga singkat dan kita tidak tahu kapan akan
berakhir. Dibandingkan dengan kekekalan durasi hidup ini tidak ada artinya
sama sekali. Benarlah kata Alkitab bahwa waktu hidup manusia seperti uap
dan seperti bunga rumput. Betapa ceroboh dan tidak bijaksananya kalau kita
tidak mengerti atau tidak mau mengerti kenyataan ini.
Alkitab berkata: Cari dahulu kerajaan Allah serta kebenarannya (Mat 6:33),
harus dimengerti sebagai warnai jiwamu dengan kebenaran Tuhan supaya
kamu menjadi warga kerajaan sorga yang baik sehingga bisa berjalan
bersama Penciptamu. Inilah hal terindah dalam hidup. Bergaul dan berjalan
dengan Tuhan, itulah hidup yang bermutu dan berkualitas.
Penanganan / Solusi
Hargai Waktu Anda
Setiap hidup itu tentu memiliki batas waktu tertentu dan hal itu telah
menjadi rahasia alam. Kebanyakan orang justru menghabiskan waktunya
dengan percuma, hal seperti ini tentu bukan hal yang positif untuk Anda
lakukan. Nah, untuk itu sebaiknya Anda menghargai waktu yang Anda miliki
saat ini dengan menghargai waktu tentu Anda tidak akan pernah berniat
untuk menyianyiakan waktu Anda.
Hidup itu sebenarnya cukup sederhana, jadi hargailah semua hal yang
telah Anda raih dan nikmatilah selagi Anda masih bisa menikmatinya.
Mengeluh bukan solusi karena mengeluh tidak akan pernah ada habisnya.
Tidak menjelekkan diri sendiri
Menerima pujian
Jangan membandingkan
Jika Anda sulit melihat kebaikan pada diri sendiri, pergilah ke luar dan
bertemu dengan orang banyak. Berbuat baik dengan memberi pertolongan
kecil kepada orang yang membutuhkan.
Belajar tulus
Lakukan segala sesuatu dengan tulus. Bila Anda seorang pekerja, maka
bekerjalah yang tulus. Jika Anda sedang menjalin hubungan dengan
seseorang, berilah kasih sayang yang tulus.
Gaya hidup modern saat ini membuat ada begitu banyak orang tanpa
terasa sudah terbelenggu oleh keinginannya, bahkan keinginan itu telah
dianggap sebagi sesuatu yang wajar karena mereka beranggapan bahwa “kita
kan masih hidup didunia”.
Pertanyaan penting yang harus dijawab dengan jujur oleh kita adalah,
hanya untuk itukah manusia hidup . . ?.
Manusia sudah tidaklagi menyadari bahwa tubuh jasmani yang ia diami ini
hanya bersifat sementara, dimana firman Tuhan katakan hanya 70 tahun, dan
kalau sampai 80 tahun maka kebanggaannya adalah kesukaran dan
penderitaan. Ini yang dikatakan firman Tuhan dalam Mazmur 90:10.
Mazmur 90:10 Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat,
delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan
penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap.
Kalau kenyataannya seperti ini maka seharusnya manusia dalam hal ini orang
percaya lebih menghargai hidup yang Tuhan berikan ini dengan benar.
Kenapa demikian . ?, karena segala sesuatu yang tersedia dibumi ini sifatnya
hanya sementara, sedangkan manusia adalah mahluk kekal yang akan
mempertanggungjawabkan semua perbuatannya selama ia hidup didunia ini
suatu saat nanti, yaitu semua manusia akan diperhadapkan pada penghakiman
Allah.
Artinya setelah kematian manusia maka diakhir zaman nanti semua orang
mati akan dibangkitkan untuk menuju pengadilan Allah, dan sebagian akan
menerima kehidupan kekal tetapi yang lainnya akan mengalami kebinasaan
kekal.
Bersyukurlah bila saat ini sebagai orang percaya kita hidup di jaman
perjanjian baru dimana setiap orang percaya diberi kesempatan untuk
memiliki hidup yang luar biasa yaitu hidup sebagai anak-anak Allah, karena
telah menerima janji keselamatan di dalam Tuhan Yesus Kristus, dan inilah
kesempatan dimana setiap orang percaya harus hidup sebagai anak-anak
Allah yang tunduk dalam kedaulatan Allah, karena anak-anak Allah akan
dikembalikan kepada rancangan-Nya semula.
Firman Tuhan katakan dalam Matius 13:17 Sebab Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang
kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang
kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya.
Ini artinya tidak banyak orang bahkan nabi dan orang benar pada zaman
sebelumnya ingin melihat dan mendengar tentang cara hidup yang luar biasa
yang diajarkan oleh Tuhan Yesus, tetapi mereka tidak melihat dan
mendengarnya.
Persoalannya adalah seberapa besar kita menghargai hidup yang sudah Tuhan
berikan ini, yaitu hidup sebagai anak-anak Allah. Dan hidup sebagai anak-
anak Allah berarti kita harus hidup sesuai dengan perintah Allah, karena bila
kita masih hidup tidak sesuai dengan perintah Allah maka kita bukanlah
anak-anak Allah, tetapi anak iblis.
Orang yang sudah terlanjur terikat dengan dunia berarti ia telah memilih
untuk menjadi anak iblis, karena dunia ini ada dalam penguasaan iblis. Tetapi
orang yang mau menjadi anak-anak Allah akan menghargai hidup dengan
benar yaitu hidup sesuai kehendak Tuhan.
Ingat pesan ini:
Hargailah hidup yang Tuhan berikan saat ini dengan cara meninggalkan
cara hidup dunia.
Belajarlah untuk tidak mengingini apapun yang hanya bersifat fana dan
memberi kesenangan yang hanya sementara.
Ingatlah bahwa manusia adalah kekal yang akan
mempertanggungjawabkan semua cara hidupnya didunia.
Menjadi anak iblis berarti akan masuk dalam kerajaan iblis yang
akhirnya akan dibuang kedalam api kekal. Amin.
Kasus Aktual
Nick Vujicic
Nick Vujicic adalah seorang yang tidak memiliki kelengkapan anggota tubuh,
yaitu kedua lengan dan kakinya. Akan tetapi, ia sangat menghargai apa yang
diberikan oleh Tuhan dalam hidupnya. Bahkan Nick tidak menjadikan
kekurangannya sebagai alasan untuk tidak maju dan berkembang dalam
hidupnya. Tetapi, justru untuk meraih mimpinya Nick belajar dengan giat.
Otak yang encer, membantunya untuk meraih gelar Sarjana Ekonomi bidang
Akuntansi dan Perencanaan Keuangan pada usia 21 tahun. Segera setelah itu,
ia mengembangkan lembaga non-profit ‘Life Without Limbs' (Hidup Tanpa
Anggota-Anggota Tubuh), yang didirikannya, pada usia 17 tahun, untuk
membantunya berkarya dalam bidang motivasi. Kini, Nick Vujicic adalah
motivator/pembicara internasional yang gilang-gemilang. Ia sudah berkeliling
ke lebih dari 24 negara di empat benua (termasuk Indonesia), untuk
memotivasi lebih dari 2 juta orang-khususnya kaum muda. Berkali-kali, ia
diwawancarai oleh stasiun televisi dengan jangkauan internasional, seperti
ABC (pada 28 Maret 2008). Produknya yang terkenal adalah DVD motivasi
"Life's Greater Purpose", "No Arms, No Legs, No Worries”
“Pada saat itulah, saya menyadari bahwa Tuhan memang menciptakan kita
untuk berguna bagi orang lain. Saya memutuskan untuk bersyukur, bukannya
marah, atas keadaan diri sendiri! Saya juga berharap, suatu saat bisa
menjadi seperti pria luar biasa itu-yakni bisa menolong dan menginspirasi
banyak orang!" demikian ujar Nick, dalam sebuah wawancara.
Nick menikah dengan seorang wanita keturunan Jepang bernama Kanae
Miyahara pada tanggal 12 Februari 2012. Kanae Miyahara bertemu dengan
Nick Vujicic ketika Nick berada di Texas pada tahun 2008 ketika mengisi
sebuah acara dimana ia sebagai pembicara. Dari pernikahannya tersebut, ia
kemudian dikaruniai seorang anak laki-laki yang diberi nama Kiyoshi James
Vujicic.
Mungkin sosok Nick bisa kita jadikan sebagai inspirasi, dengan keterbatasan
diri mulai dari lahir banyak sekali kesuksesan dah hal yang bisa dia perbuat
untuk pencerahan ribuan orang yang dia berikan motivasi. Tidak kah kita
tergerak untuk melakukan lebih karena Tuhan menciptakan kita sebaik
mungkin. Bila kita belum bisa memahami makna pemberian dan karunia dari
Tuhan Sang Pencipta Alam, mungkin kita akan berprasangka buruk pada-
Nya, kenapa kok ada yang terlahir ke dunia tidak sempurna selayaknya
manusia lain, apakah Tuhan tidak adil. Bila kita beriman pada-Nya kita tetap
akan mengakatakan Tuhan Maha Adil, Zat yang paling adil. Semua hal
apapun tidak mungkin terjadi tanpa sepengetahuan dan kehendak Tuhan.
Tuhan Maha Mengerti apa yang terbaik bagi umatnya, oleh karena itu apa
yang kita miliki apapun kondisinya itulah yang terbaik bagi kita saat ini.
Sejak kecil Ben sudah mengalami kecacatan pada dua tangan dan dua kaki,
sehingga mulut menjadi alat dominan. Walau sebenarnya organ yang
diandalkannya itu juga tidak bisa berfungsi sempurna seperti kebanyakan
orang. Karena suara yang keluar dari mulutnya tidak begitu jelas terdengar
oleh setiap lawan bicara.
Dia selalu dibantu oleh istrinya, Lia Benjamin dan anak-anaknya yang setia
mendampingi. Setiap ada pembicaraan dengan lawan bicara yang kurang
dipahami, mereka selalu membantu.
Kendati serba terbatas, dia tidak pernah berhenti berkarya. Dari atas kursi
roda dengan tubuh terikat selendang untuk sebuah keseimbangan, Ben
menggoreskan setiap tinta dari kuas yang terjepit di mulutnya. Sudah
ratusan karya yang sudah dihasilkan, dan tak tahu jumlah persisnya.
"Lupa mas, sekitar ratusan lah," kata Lia yang dengan setia menyiapkan
kebutuhan cat saat suaminya melukis.
Saat lahir, Ben adalah bayi sempurna, namun karena demam tinggi dan tidak
tertangani akhirnya tubuhnya mengalami kelumpuhan. Sementara bakat
melukisnya terlihat sejak usia 2 tahun. Awalnya hanya melukis di kertas
putih dengan menggunakan pensil. Dia lebih banyak belajar secara
autodidak, baru sekitar usia 15 tahun didampingi seorang guru lukis.
Ben adalah satu dari 10 pelukis Indonesia yang tergabung dalam Association
of Mouth and Foot Painting Artists (AMFPA) yang berkantor di Swiss. Dia
bergabung sejak 1985 dan kini posisinya sudah Full Member. AMFPA
memang mengelompokkan para anggotanya dalam 3 level, yakni Student
Member, Assosiate Member dan Full Member. Sejak tahun 2000, posisi Ben
berada di level tertinggi.
Pada Oktober 2014 lalu, Ben juga mewakili Indonesia mengikuti acara
pameran Athena, Yunani bertemu dengan para seniman difable sedunia
yang berkarya dengan tangan dan mulut. Karya Ben mengundang
kekaguman masyarakat dunia.
Ben dikaruniai dua anak yakni Farhan Febriansyah (12) dan Sri Lestari (21)
dari pernikahan pertamanya. Dia kemudian menikah dengan Lia Benyamin
yang kini bersama membesarkan Gravisia Az Zahra (3). Dia juga memiliki dua
anak angkat yang dibiayai dari hasil melukisnya. Mereka yang selama ini
terus memberikan semangat untuk terus bekerja.
"Kami menerapkan seperti orang bekerja, Senin sampai Kamis terus melukis.
Karena kami muslim hari Jumat istirahat, harinya kan pendek. Sabtu dan
Minggu biasanya digunakan untuk mencari inspirasi. Biasanya jalan-jalan
atau ngobrol bersama keluarga," kata Lia.
Bagi Ben, mulut tidak sekadar menjadi alat komunikasi. Goresan pesan yang
keluar dari kuas yang digigit melebihi fungsi verbalnya. Ada banyak pesan,
diantaranya cinta, kemanusiaan dan kerukunan serta menghormati sesama
yang selalu menginspirasi.
Dari fungsi organ yang kerap mengeluarkan bau dan kata menyakitkan itu,
Ben telah melahirkan karya yang mengundang kekaguman dunia. Dari Ben
kita bisa belajar bagaimana mulut bisa menebarkan cinta bagi keluarga, para
papa dan siapapun yang menikmati lukisannya.
Artis cantik ini langsung dilarikan ke rumah sakit. Sayangnya, ia tak mampu
bertahan lebih lama dan meninggal saat perjalanan ke rumah sakit, seperti
dilansir dari Nate, Beberapa fansnya meyakini bahwa Sojin bunuh diri akibat
depresi. Depresi ini ditimbulkan akibat Sojin menjadi trainee selama lima
tahun. Namun saay ia ia dijadwalkan akan debut dalam waktu dekat ini. Tiba
tiba, agensi yang mengasuhnya memutuskan kontrak kerjanya. Sampai saat
ini, DSP Entertainment-manajemen yang mengasuh KARA belum
memberikan komentar tentang masalah ini.
Alasan tersebut yang diduga kuat menjadi penyebab Sojin bunuh diri.
Sebelumnya, Sojin sempat mengungkapkan kesenangannya akan debut. Ia
ingin membuat orangtuanya bangga sekaligus memperlihatkan bahwa
pekerjaannya sebagai artis sangat membuatnya senang.
Kesimpulan
Manusia adalah ciptaan yang paling sempurna, maka ia dikaruniai hidup
secara cuma-cuma. Oleh karenanya hidup menjadi hak asasi yang
paling dasar.Suatu hak yang mendasari semua hak. Sayangnya tidak
semua dapat menghargai hidup. Ada beragam cara yang dilakukan
demi penodaan hidup itu sendiri. Manusia lebih suka melakukan
kekerasan yang berujung pada kematian. Perang danpembunuhan
menjadi jalan pintas untuk menyelesaikan persoalan hidupnya juga
hidup orang lain. Ada pula yang tidak peduli dengan karunia hidup
yangdiberikan kepadanya. Ngebut, ngedrak, bahkan bunuh diri,
manusia lakukan, karena tidak peduli dengan karunia hidup. Walaupun
hidup merupakan sesuatu yg sangat berharga, tidak berarti harus
dimutlakan. Hidup bisa dikorbankan demi kesempurnaan diri, yaitu
demi memperoleh kebahagiaan sejati. Dan itu dikehendaki oleh Tuhan
sendi
Daftar Pustaka
http://renunganhariini.com/renungan-harian/menghargai-hidup-yang-benar
http://lifestyle.okezone.com/read/2015/04/17/196/1135912/cara-sederhana-menghargai-hidup
http://segiempat.com/tips-dan-cara/umum/pengembangan-diri/menghargai-hidup/
http://www.biografiku.com/2012/02/biografi-nick-vujicic-bukti-tuhan-maha.html
https://www.merdeka.com/peristiwa/benjamin-tan-boon-chuan-maestro-lukis-pakai-mulut-
penuh-inspirasi.html