2. Sukacita (joy)
Sukacita adalah tetap bergembira walaupun situasi tidak memungkinkan
(Habakuk 3:17-19). Kata sukacita dalam bahasa aslinya adalah chara yang
berarti sukacita yang berasal dari dalam, bukan dipengaruhi oleh situasi dan
kondisi. Sukacita inilah yang harus menjadi pegangan bagi kita dalam
menjalani hari. Di setiap situasi, baik itu menyenangkan atau tidak, belajarlah
untuk bersukacita.
3. Damai Sejahtera (peace)
Kita memang tinggal di zaman yang penuh dengan kesempatan, namun juga
penuh dengan kekuatiran. Harga bahan pangan yang selalu naik, kriminalitas,
dan kesulitan hidup lainnya tidak dapat dipungkiri mempengaruhi hati kita
untuk menjadi kuatir. Damai sejahtera sangat ditentukan oleh cara kita
memandang semua masalah. Melihat yang benar akan membuat kita berpikir
secara benar kemudian akan membuat kita percaya akan kebenaran. Inilah
iman yang akan memunculkan damai sejahtera.
4. Kesabaran (patience)
Dunia modern adalah dunia yang serba cepat. Namun, Firman Tuhan
menyuruh kita untuk memiliki kesabaran. Sabar bukan berarti lamban,
kompromi, apalagi menyerah, namun tenang, tidak tergesa-gesa dan tahan
menghadapi segala sesuatu. Contohnya adalah sebagai anak muda, maukah
kita bersabar untuk tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah?
Sebagai pekerja, maukah kita belajar bersabar menghadapi bos yang sering
memperlakukan kita secara semena-mena? Dengan segala akses di dunia
modern yang ada, kita bisa saja melakukan hal-hal instan seperti orang-orang
lain, tapi ketika kita berkomitmen untuk bersabar, maka akan ada hadiah
besar untuk kesabaran kita di masa yang akan datang.
5. Kemurahan (kindness)
Salah satu penyakit dari masyarakat modern adalah cuek. Fenomena yang
paling terlihat adalah saat kita naik kendaraan umum. Kebanyakan orang
akan cuek jika melihat ibu hamil, orang tua, ataupun orang cacat yang tidak
kebagian tempat duduk. Bagaimana jika kita melihat hal tersebut? Disinilah
Tuhan mengajarkan kita sebagai orang Kristen untuk bermurah hati dengan
tidak membeda-bedakan dan juga tidak menunda kebaikan itu.
6. Kebaikan (goodness)
“Aku akan baik pada dia kalau dia baik padaku”. Kebaikan dengan pamrih
juga menjadi salah satu penyakit masyarakat modern saat ini. Bahkan, salah
satu kebiasaan buruk umat Kristen adalah hanya berbuat baik pada orang-
orang seagama saja. Namun, bukan seperti itu kebaikan yang Tuhan ajarkan.
Tuhan mengajarkan kebaikan tanpa pamrih yang dapat membuat orang lain
merasakan kasih Allah.
7. Kesetiaan (faithfulness)
Amsal 20:6 Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia,
siapakah menemukannya? Begitu langkanya orang yang setia sehingga
Alkitab mencatat hal ini, tidak terkecuali juga di dunia modern. Perceraian,
perselingkuhan, dan pengkhianatan sudah sangat sering kita dengar
pemberitaannya melalui media. Disinilah kita sebagai orang Kristen harus
menunjukkan perbedaan tersebut karena nilai kristiani ada dalam diri kita.
Tunjukkan dengan teladan untuk tidak bercerai dan berzinah, bahkan ketahui
juga apa itu poligami menurut Alkitab.
8. Kelemahlembutan (gentleness)
Lemah lembut adalah sikap dan perkataan yang membawa kesejukan dan
kedamaian dalam hati orang lain. Saat kita belajar untuk memiliki
kelemahlembutan, maka kita sedang belajar menjadi seseorang yang kuat.
Pastinya kita berpikir bahwa sangat mustahil untuk memiliki semua nilai
kristiani. Terkadang bahkan kita merasa bahwa nilai-nilai tersebut membatasi
kebebasan hidup kita. Untuk apa harus memiliki nilai-nilai tersebut?
Jawabannya ada pada ayat berikut ini,
Galatia 5:16-18
5:16 Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti
keinginan daging. 5:17 Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan
Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging karena
keduanya bertentangan sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang
kamu kehendaki. 5:18 Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin
oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat.
Memang benar bahwa kita diberikan kebebasan, termasuk saat kita hidup di
zaman ini. Namun, satu hal yang harus kita tanamkan dalam hati, bahwa
kebebasan tersebut harus dimotivasi oleh Tuhan. Di situlah kita akan secara
otomatis memilih untuk melakukan nilai kristiani tersebut dalam kehidupan
yang menjadi ukuran pertumbuhan rohani kita.
Nilai-nilai kristiani bukan hanya doktrin kekristenan yang cukup hanya dibaca, diketahui,
kemudian dilupakan. Seperti definisinya, nilai haruslah menjadi sesuatu yang berguna
dan mengingatkan seseorang akan hakikat hidupnya. Sesuatu yang berguna pasti akan
selalu dipakai, bukan? Demikian juga dengan nilai-nilai ini, ia bahkan akan mengarahkan
Anda untuk memenuhi tujuan hidup orang Kristen. Tidak hanya berguna untuk
kehidupan personal, nilai-nilai ini juga seharusnya menjadi identitas sebuah keluarga
Kristen. Seperti apa contoh penerapannya untuk sebuah keluarga Kristen yang ideal?
1. Kasih (love)
1 Korintus 13:13 Demikianlah ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan, dan kasih, dan
yang paling besar diantaranya ialah kasih. Kasih adalah hukum Tuhan yang utama dan
Alkitab mencatat bahwa kasih adalah yang paling besar. Bagaimana contoh penerapan
kasih dalam kehidupan keluarga Kristen?
Contoh penerapan dalam hubungan suami istri: tidak membicarakan kejelekan pasangan
pada orang lain, belajar untuk mengetahui bahasa kasih dari pasangan (bahasa kasih
dapat berupa hadiah, pujian, dll.), melakukan tindakan kasih yang nyata (memberi
hadiah, memberi pujian, melayani walaupun sedang sibuk), senantiasa mempertahankan
rumah tangga walaupun keadaan sudah diujung tanduk, dll.
Contoh penerapan dalam pengasuhan anak: menyediakan waktu khusus untuk bermain
bersama, belajar cara untuk menegur dengan kasih, bukan tuntutan, masuk dalam
kehidupan anak, salah satunya dengan cara mencari info dan memahami trend terkini
yang disukai oleh anak-anak zaman sekarang.
2. Sukacita (joy)
Kehidupan keluarga selalu penuh tantangan setiap harinya, baik itu masalah ekonomi,
anak yang rewel dan tidak mau menurut, kesalahpahaman dengan pasangan, pertentangan
dengan mertua, tetangga, dan masih banyak yang lain. Belajarlah untuk bersukacita
walaupun tidak ada alasannya saat tantangan-tantangan tersebut datang. Sukacita Anda
harus muncul dari dalam. Cara contoh nilai Kristiani terbaik untuk mendapatkan sukacita
ini adalah dengan memperbanyak jam doa yang berkualitas.
4. Kesabaran (patience)
Alkitab mengatakan bahwa orang yang sabar melebihi seorang pahlawan. Dalam
kehidupan keluarga pun demikian. Tenang, tidak tergesa-gesa, dan tahan menghadapi hal
yang tidak menyenangkan akan menghindarkan kita untuk tidak terjerumus ke hal-hal
yang tidak benar. Contohnya adalah bersabar atas pasangan yang jarang memberi pujian.
Dengan bersabar, Anda dapat belajar untuk mengkomunikasikan hal tersebut pada
pasangan sehingga dapat terjalin kembali hubungan yang penuh kasih. Jika Anda tidak
sabar, mungkin saja Anda dapat tertarik pada wanita/pria lain yang dapat memenuhi
kebutuhan Anda untuk dipuji. Dalam pengasuhan anak kesabaran jelas sangat
dibutuhkan, apalagi untuk mengajarkan nilai-nilai kehidupan pada anak Anda dengan
cara-cara yang tepat.
5. Kemurahan (kindness)
Bermurah hati pada keluarga nampaknya mudah untuk dilakukan, namun bagaimana jika
kita harus bermurah hati untuk hal-hal yang kurang kita sukai? Misalnya memberi
senyum terbaik kita saat sedang perang dingin dengan suami/istri, memberi perhatian
pada anak ditengah kesibukan kerja, dll.
6. Kebaikan (goodness)
Hampir serupa dengan kemurahan, kebaikan tanpa batas dan pamrih seharusnya kita
berikan pertama kali pada keluarga kita. Jangan sampai ada yang mengatakan kita
bermuka dua hanya karena kita terlihat baik pada orang lain tapi tidak pernah berbuat
baik pada keluarga. Berikanlah kebaikan pada keluarga, mulai dari hal yang sederhana
seperti membantu ibu mencuci piring, membuatkan kopi untuk suami, atau menyediakan
telinga untuk mendengarkan curhatan istri.
7. Kesetiaan (faithfulness)
Kesetiaan sangat dibutuhkan dalam kehidupan keluarga. Justru melalui contoh nilai
Kristiani kesetiaan inilah kita harus menunjukkan perbedaan orang Kristen dengan dunia.
Tidak bercerai, tidak selingkuh, tidak berkhianat adalah beberapa contoh kesetiaan pada
pasangan. Alkitab juga dengan jelas melarang perceraian dalam Kristen. Bahkan,
sudahkah Anda tidak membanding-bandingkan anak dan pasangan dengan orang lain
yang menurut Anda lebih baik?
8. Kelemahlembutan (gentleness)
Matius 11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah
lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Ayat ini menjelaskan
bahwa kita harus belajar untuk berkata-kata dan bersikap lemah lembut seperti teladan
Yesus, juga dalam kehidupan keluarga. Contoh dari kelemahlembutan adalah dapat
mengalah, tidak berkata-kata kasar dan menyakiti pasangan serta anak, serta mau
meminta maaf terlebih dulu walaupun kita tidak salah. Kelemahlembutan ini sangat
diperlukan untuk menjaga kedamaian dalam keluarga.
Demikianlah beberapa contoh penerapan contoh nilai kristiani dalam kehidupan keluarga
Kristen yang semuanya sudah tercatat dalam Alkitab sebagai buah-buah Roh
Kudus (Galatia 5:22-23). Adanya nilai kristiani tersebut menjadi salah satu ciri-ciri
keluarga Kristen. Anda dapat mencoba menerapkannya dalam kehidupan keluarga supaya
keluarga Anda menjadi keluarga yang harmonis dan bahagia serta sesuai dengan prinsip-
prinsip keluarga Kristen, tentu saja dengan meminta pertolongan dari Tuhan untuk
memampukan Anda melakukannya.